Anda di halaman 1dari 25

Tugas Akhir

Prarancangan Pabrik Isobutylene


Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

BAB II

DISKRIPSI PROSES

2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk

2.1.1. Spesifikasi bahan baku

tert-Butyl alkohol (TBA)

Wujud : cair

Warna : jernih

Kemurnian : 99,5% mol

Impuritas : H2O 0,4% mol

Isobutanol 0,1% mol

(Sumber : Coming Chem Co,.Ltd)

2.1.2. Spesifikasi bahan pendukung

Asam Sulfat (sebagai katalis)

Wujud : cair

Kemurnian : 98 % massa

Impuritas : H2O 2% massa

(Sumber : Tahoma mandiri)

Spesifikasi produk

Isobutylene

Wujud : cair

Warna : jernih

Kemurnian : 99,7% massa

Diskripsi Proses
14
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Impuritas : H2O 0,05% massa

TBA 0,25% massa

(Sumber : Xiang Ding Chemical INTL Co,.Ltd)

2.2 Konsep Proses

2.2.1 Dasar Reaksi

Proses pembuatan isobutylene dari tert-Butyl alkohol (TBA) yang

direaksikan dalam fase cair dengan katalis H2SO4. Persamaan reaksi

dehidrasi TBA termasuk orde 2 irreversible dengan tekanan 200 psia dalam

reaktor RATB.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CH3 H3C

H3C C C CH2 H2O


OH
CH3 H3C
TBA Isobutylene Air

TBA Isobutylene + Air

2.2.2 Mekanisme Reaksi

Reaksi dehidrasi TBA untuk memproduksi isobutylene ini

menggunakan reaktor RATB dalam fase homogen yaitu fase cair, dimana

didalamnya berisi katalis H2SO4. Pemakaian katalis ini bertujuan untuk

mempercepat terjadinya reaksi dehidrasi TBA pada tekanan 200 psia.

2.2.3. Kondisi operasi

Proses pembuatan isobutylene dilakukan pada suhu 192,8 °C dan

tekanan 200 psia.

(Sumber : Patent, EP 0712824 A1)

Diskripsi Proses 15
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

2.2.4. Tinjauan Kinetika

Reaksi antara pembuatan isobutylene dari tert-Butyl alkohol adalah

cair – cair. Harga konstanta kecepatan reaksi dicari dengan persamaan

sebagai berikut :

k C C4H8 .CH2O K a .CC4H10O


rC4H10O ; mol/s.m3
C C4H10O B H2O .CH2O

E C4H10O 1 1
k Fref,C4H10O .exp x x
R T Tref

1
Ln Ka = -3111,9 x + 14,4056
T

Dimana :

r = laju reaksi, mol/s.m3

k = kinetika reaksi, mol/s.kg

C = konsentrasi, mol/m3

Fref = faktor exponensial Arhenius, mol/s.kg

E = energi aktivasi, kJ/mol

R = konstanta gas, kJ/mol K

T = Temperatur, K

Tref = Temperatur referensi, K

Ka = konstanta kesetimbangn reaksi

( Sumber : Toumas, 2005 )

2.2.5. Tinjauan Termodinamika

Reaksi pembuatan isobutylene:

(CH3)3COH C(CH3)2 = CH2 + H2O

Diskripsi Proses 16
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Data :
o
ΔH f C4H10O = -312,4 kJ/mol
o
ΔH f C4H8 = -17,100 kJ/mol
o
ΔH f H2O = -241,814 kJ/mol

(Sumber : Perry, 1984)


o o
ΔH f 298 = ΔH f produk - ΔH f reaktan

= (-17,100 + (-241,814)) - (-312,4)

= 53,486 kJ/mol

ΔH f 298 = ( - ) maka reaksi berjalan secara eksotermis

ΔH f 298 = ( + ) maka reaksi berjalan secara endotermis

Dari reaksi di atas menunjukkan bahwa pembuatan isobutylene

tersebut adalah reaksi endotermis atau membutuhkan panas, kerena harga

ΔH f 298 menunjukkan harga positif.

Tabel 2.1. Data Energi Gibbs


o o
Komponen G f,298 (kkal/mol) G f,465,95 (kkal/mol)

C4H8 13,939 25,2633

C4H10O -42,624 -30,429

H2O -54,862 -55,719

(Sumber : Yaws, 1999)


o
G f,298 = G of produk - G of reaktan

= (13,939 + (-54,862)) – (-42,624)

= 1,701 kkal/mol

= 7,1217 kJ/mol

Diskripsi Proses 17
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

o
G f,465,95 = G of produk - G of reaktan

= (25,2633 + (-55,719)) – (-30,429)

= -0,0266 kkal/mol

= -0,111 kJ/mol

Go = - RT ln K

dimana :

Go = Energi Gibbs, kJ/mol

1
Ln Ka = -3111,9 x + 14,4056
T

Ka = 2268,7548 K >>> 1

Karena harga konstanta kesetimbangan sangat besar maka reaksi

termasuk irreversible.

(Sumber : Smith & Vannes,1996 )

2.3 Diagram Alir Proses dan Langkah Proses

2.3.1. Diagram alir proses

Diagram alir ada tiga macam, yaitu :

a. Diagram alir proses (gambar 2.1)

b. Diagram alir kualitatif (gambar 2.2)

c. Diagram alir kuantitatif (gambar 2.3)

Diskripsi Proses 18
DIAGRAM ALIR PROSES
PRARANCANGAN PABRIK ISOBUTYLENE DARI TERT BUTYL ALKOHOL
KAPASITAS 90.000 TON/TAHUN
Tugas Akhir

T-02
H2SO4
Dari Tert Butyl Alcohol

V-4
CD-02

E-71

E-68
P-01

E-65
MD-01

E-67
P-04

E-81
ACC-01

E-72
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun
Prarancangan Pabrik Isobutylene

P-06

E-78
T-03
E-66

Isobutylene

E-75

E-77
RB-01
SP-01
E-74

E-76
UPL

E-79
E-70

P-02 P-03

E-80
E-73
E-82
P-05

E-69
KETERANGAN :
ACC : Accumulator
CD : Condensor
CO : Cooler

Diskripsi Proses
EV : Expansion Valve
MD : Menara Distilasi
T : Tangki
P : Pompa
RB : Reboiler
SP : Separator
K : Kompresor

Gambar 2.1. Diagram Alir Proses

19
CD

10
Tugas Akhir

P = 4,5 atm
T = 43,843 oC
P = 13,6 atm P = 4,5 atm P = 4,5 atm MD
T = 192,8 oC T = 192,76 oC T = 125 oC
Dari Tert Butyl Alcohol

CD
4 5

V-23
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

RB
9
Prarancangan Pabrik Isobutylene

P = 13,6 atm P = 13,6 atm


T = 101,74 oC T = 160 oC P = 4,5 atm
HE
R
1 T = 125 oC HE
P = 1 atm 2 3
sp 11
T = 30 oC P = 4,5 atm
T = 149,69 oC

8
6
P = 4,5 atm
P = 4,5 atm

Diskripsi Proses
T = 125 oC P = 4,5 atm
T = 125 oC T = 125 oC
7

purging

Gambar 2.2. Diagram Alir Kualitatif

20
CD

10
C4H8 : 11329,545kg
C4H8 : 11329,545 kg C4H8 : 11329,545 kg C4H10O : 28,409 kg
Tugas Akhir

C4H10O : 5360,195 kg C4H10O : 5360,195 kg H2O : 5,682 kg


H2O : 18382,779 kg H2O : 18382,779 kg MD 11363,636 kg
Isobutanol : 35380,577 kg Isobutanol : 35380,577 kg
70453,097 kg 70453,097 kg
C4H8 : 0,000 kg C4H8 : 11329,545 kg CD
C4H10O : 20326,869 kg C4H10O : 5360,195 kg 4 5
Dari Tert Butyl Alcohol

RB
H2O : 14748,278 kg H2O : 18382,779 kg
Isobutanol : 35377,950 kg Isobutanol : 35380,577 kg 9
70453,097 kg
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

70453,097 kg
1 HE
HE R C4H8 : 11329,545 kg 12
Prarancangan Pabrik Isobutylene

C4H10O : 11484,595 kg 2 3 11
C4H10O : 28,755 kg
H2O : 11,156 kg C4H10O : 0,346 kg C4H10O : 0,346 kg
H2O : 86,266 kg
Isobutanol : 8,858 kg SP H2O : 80,584 kg H2O : 80,584 kg
Isobutanol : 57,510 kg
11504,609 kg Isobutanol : 57,511 kg Isobutanol : 57,511 kg
11502,077 kg
138,441 kg 138,441 kg

8 6
C4H8 : 0.000 kg
C4H10O : 8842,273 kg C4H8 : 0,000 kg
H2O : 14737,122 kg C4H10O : 8842,653 kg
Isobutanol : 35369,093 kg H2O : 14737,755 kg
58948,488 kg Isobutanol : 35370,612 kg
7 58951,020 kg

Diskripsi Proses
C4H8 : 0,000 kg
C4H10O : 0,380 kg
H2O : 0,633 kg
Isobutanol : 1,519 kg
2,532 kg

21
Gambar 2.3. Diagram Alir Kuantitatif
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

2.3.2. Tahapan Proses

Proses pembuatan isobutylene dapat dibagi dalam empat tahap yaitu:

1. Tahap penyimpanan bahan baku

2. Tahap penyiapan bahan baku

3. Tahap pembentukan produk

4. Tahap pemurnian produk

2.3.2.1 Tahap penyimpanan bahan baku

Bahan baku isobutylene yaitu tert-Butyl alcohol (TBA) disimpan

dalam fase cair pada kondisi suhu 30 oC dan tekanan 1 atm untuk menjaga

agar fase senyawa tersebut tetap pada fase cair.

2.3.2.2 Tahap penyiapan bahan baku

TBA dari T-01 diumpankan ke reaktor (R-01) yang sebelumnya

tekanan di naikkan dari 14,69 psia ( 1 atm) menjadi 200 psia (13,6 atm)

dan di naikkan suhunya dari 30oC menjadi 192,8oC dengan menggunakan

HE-01. kemudian ada penambahan bahan baku yang berasal dari hasil

bawah separator dengan suhu 125oC yang sebelumnya dinaikkan suhunya

dengan menggunakan HE-01 menjadi 192,8oC dan tekanan di naikkan dari

66,13 psia (4,5 atm) menjadi 200 psia (13,6 atm).

2.3.2.3 Tahap pembentukan produk

Di dalam reaktor terjadi reaksi yang bersifat endotermis dan

reversible sebagai berikut :


CH3 H3C

H3C C C CH2 H2O


OH
CH3 H3C
TBA Isobutylene Air

Diskripsi Proses 22
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Reaksi terjadi pada fase cair - cair. Pada suhu 192,8oC dan

tekanan 200 psia. TBA di reaksikan dengan penambahan katalis H2SO4

yang bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga

menghasilkan isobutylene dengan konversi sebesar 73,63 %. Karena reaksi

bersifat endotermis maka untuk mempertahankan kondisi operasi

diperlukan koil pemanas.

2.3.2.4 Tahap pemurnian produk

Produk reaktor berupa cairan yang terdiri atas isobutylene, TBA,

H2O dan isobutanol. Campuran cairan keluar dari reaktor berupa uap,

kemudian uap yang keluar dari reaktor diumpankan ke dalam condenser

(CD-01), dikondensasikan sampai suhu 125 oC, dan pada tekanan 4,5 atm

sehingga keluaran condenser akan menjadi campuran dua fase yang

kemudian diumpankan ke dalam separator (SP-01) untuk dipisahkan fase

uap dan fase cairnya. Hasil atas separator yang terdiri atas isobutylene,

TBA, H2O dan isobutanol, diumpankan ke dalam menara distillasi

(MD-01) untuk memisahkan air dari produk dan hasil bawah separator di-

recyle ke reaktor. Isobutylene, TBA dan sedikit H2O yang mempunyai titik

didih lebih rendah akan diperoleh sebagai hasil atas menara distilasi

MD-01. Hasil atas dari menara distilasi MD-01 keluar pada suhu 43,843oC

yang merupakan produk utama kemudian dikondensasi dalam CD-02

sehingga menjadi cairan dan disimpan dalam tangki penyimpanan (T-03).

Sebagian kecil TBA, H2O dan isobutanol yang mempunyai titik didih

Diskripsi Proses 23
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

lebih tinggi akan diperoleh sebagai hasil bawah MD-01. Hasil bawah

menara distilasi MD-01 keluar pada suhu 149,694oC.

2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas

2.4.1. Neraca massa

Basis perhitungan : 1 jam operasi

Kapasitas/Tahun : 90.000 ton/tahun

ton 1 tahun 1 hari kg


Kapasitas produksi/jam : 90.000 x x x1000
tahun 330 hari 24 jam ton

: 11363,636 kg/jam

2.4.1.1 Neraca Massa Total

Tabel 2.2. Neraca massa total

Input Output

Komponen Arus 1 (kg) purging (kg) Arus 10 (kg) Arus 12 (kg)

C4H8 11.329,545

C4H10O 11.484,595 0,380 28,409 0,346

H2O 11,156 0,633 5,682 80,584

Isobutanol 8,858 1,519 57,511

∑ 11.504,609 2,532 11.363,636 138,441

Total 11.504,609 11.504,609

Diskripsi Proses 24
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

2.4.1.2 Neraca massa alat

Tabel 2.3. Neraca massa pada pertemuan arus 1, 2 dan 8

Input Output
Komponen
Arus 1 (kg) Arus 8 (kg) Arus 2 (kg)

C4H8 0,000 0,000 0,000

C4H10O 11.484,595 8.842,273 20.326,869

H2O 11,156 14737,122 14.748,278

Isobutanol 8,858 35.369,093 35.377,950

∑ 11.504,609 58.948,488 70.453,097

Total 70.453,097 70.453,097

Tabel 2.4. Neraca massa Heat Exchanger

Input Output
Komponen
Arus 2 (kg) Arus 3 (kg)

C4H8 0,000 0,000

C4H10O 20.326,869 20.326,869

H2O 14.748,278 14.748,278

Isobutanol 35.377,950 35.377,950

∑ 70.453,097 70.453,097

Diskripsi Proses 25
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Tabel 2.5. Neraca massa Reaktor

Input Output
Komponen
Arus 3 (kg) Arus 4 (kg)

C4H8 0,000 11.329,545

C4H10O 20.326,869 5.360,195

H2O 14.748,278 18.382,779

Isobutanol 35.377,950 35.380,577

∑ 70.453,097 70.453,097

Tabel 2.6. Neraca massa Kondenser

Input Output
Komponen
Arus 4 (kg) Arus 5 (kg)

C4H8 11.329,545 11,329.545

C4H10O 5.360,195 5.360,195

H2O 18.382,779 18.382,779

Isobutanol 35.380,577 35.380,577

∑ 70.453,097 70.453,097

Tabel 2.7. Neraca massa Separator

Input Output
Komponen
Arus 5 (kg) Arus 6(kg) Arus 9 (kg)

C4H8 11.329,545 0,000 11.329,545

Diskripsi Proses 26
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Input Output
Komponen
Arus 5 (kg) Arus 6(kg) Arus 9 (kg)

C4H10O 5.360,195 8.842,653 28,755

H2O 18.382,779 14.737,755 86,266

Isobutanol 35.380,577 35.370,612 57,510

∑ 70.453,097 58.951,020 11.502,077

Total 70.453,097 70.453,.097

Tabel 2.8. Neraca massa Recycle dan Purging

Input Output
Komponen
Arus 6 (kg) Arus 7 (kg) Arus 8 (kg)

C4H10O 8.842,653 0,380 8.842,273

H2O 14.737,755 0,633 14.737,122

Isobutanol 35.370,612 1,519 35.369,093

∑ 58.951,020 2,532 58.948,488

Total 58.951,020 58.951,020

Tabel 2.9. Neraca massa Menara Distilasi

Input Output
Komponen
Arus 9 (kg) Arus 10 (kg) Arus 11 (kg)

C4H8 11.329,545 11.329,545

C4H10O 28,755 28,409 0,346

Diskripsi Proses 27
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Input Output
Komponen
Arus 9 (kg) Arus 10 (kg) Arus 11 (kg)

H2O 86,266 5,682 80,584

Isobutanol 57,510 57,510

∑ 11.502,077 11.363,636 138,440

Total 11.502,077 11.502,077

Tabel 2.10. Neraca massa Cooler

Input Output
Komponen
Arus 11 (kg) Arus 12 (kg)

C4H8 0,000 0,000

C4H10O 0,346 0,346

H2O 80,584 80,584

Isobutanol 57,510 57,510

∑ 138,440 138,440

2.4.2. Neraca Panas

2.4.2.1 Neraca Panas Total

Tabel 2.11. Neraca Panas Total

Komponen Input (kJ) Output (kJ)

Arus 1 18.5346,95

Diskripsi Proses 28
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Komponen Input (kJ) Output (kJ)

Q HE-01 9.457.481,65

QS 55.262.188,46

Q CD-01 61.578.352,34

Purging 559,49

Q CD-02 4.616.091,67

Arus 10 4.593.478,04

Q RB-01 5.932.627,05

Arus 12 6.269,41

Q HE-02 42.893,17

total 70.837.644,11 70.837.644,11

2.4.2.2 Neraca Panas Alat

Tabel 2.12. Neraca Panas pada pertemuan arus 1, 2 dan 8

Input (kJ) Output (kJ)


Komponen
Arus 1 Arus 8 Arus 2

C4H8 0,00 0,00 0,00

C4H10O 185.032,09 3.085.148,03 5.327.995,26

H2O 233,95 6.174.649,57 4.731.551,68

Isobutanol 80,91 3.765.017,56 3.150.615,16

∑ 185.346,95 13.024.815,16 13.210.162,10

total 13.210.162,10 13.210.162,10

Diskripsi Proses 29
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Tabel 2.13. Neraca Panas HE-01

Input (kJ) Output (kJ)


Komponen
Arus 2 QHE Arus 3

C4H8 0,00 0,00

C4H10O 5.327.995,26 9.939.695,29

H2O 4.731.551,68 8.399.811,88

Isobutanol 3.150.615,16 4.328.136,59

Q HE 9.457.481,65

∑ 13.210.162,10 9.457.481,65 22.667.643,76

total 22.667.643,76 22.667.643,76

Tabel 2.14. Neraca Panas R-01

Input (kJ) Output (kJ)


komponen
Arus 3 Steam Q reaksi Arus 4

C4H8 0,00 4.969.444,15

C4H10O 9.939.695,29 4.231.788,10

H2O 8.399.811,88 47.735.236,83

Isobutanol 4.328.136,59 20.989.397,25

Steam 55.262.188,46

Q reaksi -3.965,88

∑ 22.667.643,76 55.262.188,46 -3.965,88 77.925.866,34

total 77.925.866,34 77.925.866,34

Diskripsi Proses 30
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Tabel 2.15. Neraca Panas CD-01

Input (kJ) Output (kJ)


Komponen
Arus 4 Q CD Arus 5

C4H8 4.970.155,89 3.012.890,70

C4H10O 4.231.467,13 1.870.219,96

H2O 47.733.530,33 7.702.129,12

Isobutanol 20.994.678,85 3.766.240,09

Q CD 61.578.352,34

∑ 77.929.832,20 61.578.352,34 16.351.479,87

total 77.929.832,20 77.929.832,20

Tabel 2.16. Neraca Panas SP-01

Input (kJ) Output (kJ)


Komponen
Arus 5 Arus 6 Arus 9

C4H8 3.012.890,70 0,00 3.098.999,88

C4H10O 1.870.219,96 3.085.280,55 1.1878,50

H2O 7.702.129,12 6.174.914,80 183.590,96

Isobutanol 3.766.240,09 3.765.179,29 31.635,89

∑ 16.351.479,87 13.025.374,65 3.326.105,22

total 16.351.479,87 16.351.479,87

Diskripsi Proses 31
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Tabel 2.17. Neraca Panas Purging

Input (kJ) Output (kJ)


Komponen
Arus 6 Arus 7 (purging) Arus 8 (recycle)

C4H8 0,00 0,00 0,00

C4H10O 3.085.280,55 132,53 3.085.148,03

H2O 6.174.914,80 265,24 6.174.649,57

Isobutanol 3.765.179,29 161,73 3.765.017,56

∑ 13.025.374,65 559,49 13.024.815,16

total 13.025.374,65 13.025.374,65

Tabel 2.18. Neraca Panas MD-01

Input (kJ) Output (kJ)


Komponen
Arus 9 Q RB Arus 10 Arus 11 Q CD

C4H8 3.098.999,88 4.559.544,50 0,00

C4H10O 11.878,50 20.248,45 154,01

H2O 183.590,96 13.685,08 42.170,69

Isobutanol 31.635,89 6.837,86

Q RB 5.932.627,05

Q CD 4.616.091,67

∑ 3.326.105,22 5.932.627,05 4.593.478,04 49.162,57 4.616.091,67

total 9.258.732.28 9.258.732.28

Diskripsi Proses 32
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Tabel 2.19. Neraca Panas CO-01

Input (kJ) Output (kJ)


Komponen
Arus 11 Arus12 Q HE

C4H8 0,00 0,00

C4H10O 154,01 16,86

H2O 42.170,69 5.063,31

Isobutanol 6.837,86 1.189,23

Q HE 42.893,17

∑ 49.162,57 6.269,41 42.893,17

total 49.162,57 4.9162,.57

2.5. Tata Letak Pabrik dan Peralatan

2.5.1. Tata Letak Pabrik

Lay out pabrik atau tata letak pabrik adalah tempat kedudukan

dari bagian-bagian pabrik yang diatur sedemikian rupa sehingga pabrik

dapat berfungsi dengan efektif, efisien dan aman. Adapun bagian – bagian

utama pabrik meliputi :

a. Daerah administrasi / perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol.

Daerah administrasi / perkantoran merupakan pusat kegiatan

administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi.

Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian proses,

kualitas, dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang

akan dijual.

Diskripsi Proses 33
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

b. Daerah proses, merupakan daerah tempat alat-alat proses diletakkan

dan tempat berlangsungnya produksi.

c. Daerah pergudangan umum, fasilitas karyawan, bengkel, dan garasi.

d. Daerah utilitas, merupakan daerah untuk pengolahan air, pengolahan

limbah, tenaga listrik, dan lain sebagainya.

Tujuan pengaturan tata letak pabrik antara lain :

 Mempermudah arus masuk dan keluar area pabrik

 Proses pengolahan bahan baku menjadi produk lebih efisien.

 Mempermudah penanggulangan bahaya yang mungkin terjadi seperti

kebakaran, ledakan dan lain-lain.

 Mencegah terjadinya polusi.

 Mempermudah pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan.

Untuk mencapai hasil yang optimal, maka dalam menentukan

tata letak pabrik perlu dipertimbangkan hal – hal sebagai berikut :

 Perlu disediakan area perluasan produksi yang tidak jauh dari proses

lama.

 Faktor keamanan, terutama bahaya kebakaran. Dalam merencanakan

lay out selalu diusahakan untuk memisahkan sumber api dan panas

dari sumber bahan yang mudah meledak. Unit-unit yang ada

dikelompokkan agar memudahkan pengalokasian bahaya kebakaran

yang mungkin terjadi.

Diskripsi Proses 34
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

 Sistem konstruksi yang direncanakan adalah out door untuk

menekan biaya bangunan gedung, sedangkan jalannya proses dalam

pabrik tidak dipengaruhi oleh perubahan musim.

 Fasilitas untuk karyawan seperti masjid, kantin, parkir dan

sebagainya diletakkan strategis sehingga tidak mengganggu jalannya

proses.

 Jarak antara pompa dan peralatan proses harus diperhitungkan agar

tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pemeliharaan dan

perbaikkan.

 Disediakan tempat untuk membersihkan alat agar tidak mengganggu

peralatan lain.

 Jarak antara unit yang satu dengan yang lain diatur sehingga tidak

saling mengganggu.

 Sistem pemipaan diletakkan pada posisi yang tidak mengganggu

operator dan memberikan warna atau simbol yang jelas untuk

masing-masing proses sehingga memudahkan bila terjadi kerusakan

dan kebocoran.

Adapun tata letak pabrik isobutylene yang direncanakan, dapat

dilihat pada gambar 2.4.

2.5.2. Tata letak Peralatan

Lay out peralatan proses atau tata letak peralatan proses adalah

tempat kedudukan dari alat-alat yang digunakan dalam proses produksi.

Tata letak peralatan proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga :

Diskripsi Proses 35
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

1. Memungkinkan pengoperasiannya..

2. Mudah untuk penanganan kebakaran.

3. Mudah untuk perbaikkan.

Adapun tata letak peralatan pabrik isobutylene yang

direncanakan, dapat dilihat pada gambar 2.5.

Diskripsi Proses 36
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

Area Perluasan
Pos

Bahan
Bakar

U
t
i Bengkel
l
Area Proses
i
t
a Gudang
s

Laboratorium

Pemadam
Kebakaran
Ruang Kontrol Kantor

Kantin Taman Parkir


Karyawan
Klinik
Mushola Area Parkir Tamu

Pos

Skala 1:10.000

Gambar 2.4. Tata Letak Pabrik

Diskripsi Proses 37
Tugas Akhir
Prarancangan Pabrik Isobutylene
Dari Tert Butyl Alcohol
Kapasitas 90.000 Ton/Tahun

T-02

CD-01

CD-02
R-01
ACC-01
MD-01
T-03
HE-01

RB-01

SP-01
CO-01

T-01

Skala 1 : 1000

Keterangan :
T-01 : Tangki TBA HE-01 : Heat Exchanger 01
T-02 : Tangki H2SO4 CD-01 : Condensor 01
T-03 : Tangki Isobutylene CD-02 : Condensor 02
R-01 : Reaktor 01 ACC-01 : Accumulator 01
SP-01 : Separator 01 RB : Reboiler 01
MD-01 : Menara Distilasi 01 CO-01 : Cooler 01

Gambar 2.5. Tata Letak Peralatan Proses

Diskripsi Proses 38

Anda mungkin juga menyukai