DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku
1. Etilen Oksida
Kemurnian : 99,97% (%berat minimal)
2. Air
Kemurnian : 100%
2.1.2. Spesifikasi Produk
1. Etilen Glikol (Mc. Ketta, 1984)
Kemurnian : 99,8% (%berat minimal)
Impuritas : 0,15% air dan 0,05% DEG
2. Dietilen Glikol (Mc. Ketta, 1984)
Kemurnian : 99,6% (%berat minimal)
Impuritas : 0,15% EG dan 0,25% TEG
3. Trietilen Glikol (Mc. Ketta, 1984)
Kemurnian : 99,5% (%berat minimal)
Impuritas : 0,5% DEG
Reaksi utama:
C 2 H 4 O (l )+ H 2 O (l ) → C2 H 6 O 2 (l )
∆ H reaksi =∆ H f ° produk −∆ H f ° reaktan
¿ ( ∆ H f °C 2 H6 O 2 ) −( ∆ H f ° C H O +∆ H f ° H O )
2 4 2
¿ (−389,32 )−( (−52,63 ) ) + ( (−241,80 ) )
kJ kal
¿−94,89 =−22.669,221
mol mol
Reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis, karena harga
enthalpy reaksi bernilai negative sehingga reaksi berjalan melepas
panas.
Reaksi Samping (1)
C 2 H 6 O2(l) +C 2 H 4 O →C 4 H 10 O 3 (l )
∆ H reaksi =∆ H f ° produk −∆ H f ° reaktan
¿ ( ∆ H f °C 4 H 10 O 3 )−( ∆ H f ° C H O +∆ H f ° C H O )
2 6 2 2 4
2. Kinetika Reaksi
Pembuatan etilen glikol melalui proses reaksi hidrasi non
katalitik mengikuti persamaan kecepatan reaksi sebagai berikut:
C 2 H 4 O4 ( l) + H 2 O( l) →C 2 H 6 O2 (l)
EO +air → EG
A+ B →C
Dalam proses hidrasi ini menggunakan air yang berlebih sehingga
dalam kecepatan reaksi ini hanya dipengaruhi oleh konsentrasi
etilen oksida.
−r A =k C A
Dimana,
-rA : kecepatan reaksi (mol/liter.menit)
k : konstanta kecepatan reaksi (l/menit)
CA : konsentrasi etilen oksida (mol/liter)
Berdasarkan persamaan Arrhenius untuk menentukan
kecepatan reaksi menggunakan persamaan (Fogler, 2010):
E 1
ln k A=lnA − ( )
R T
−E
k (T )= AeR .T
2.3. Langkah Proses
Pada proses perancangan pabrik etilen glikol proses hidrasi non katalik
dari etilen oksida dan air terdapat 4 tahap, yaitu:
1. Tahap penyimpanan bahan baku
2. Tahap sintesa etilen glikol
3. Tahap pengolahan air dan larutan glikol
4. Tahap pemurnian produk
Berdasarkan keempat proses tersebut, maka dapat diuraikan sebagai
berikut:
2.3.1. Tahap Penyimpanan bahan Baku
Tahap ini mengkondisikan reaktan agar sesuai dengan kondisi
reaktor, di mana suhu reaktan masuk adalah 130,34℃ dan tekana
reaktor 18 atm.
a. Etilen oksida
Etilen oksida dalam fasa cair dengan kemurnian 99,97%,
disimpan dalam tangki penyimpanan etilen oksida (F-01) yang
berbentuk bola dengan kondisi temperatur 30⁰C dan tekanan 2,2
atm, kemudian etilen oksida dialirkan dengan pompa (L-02)
menuju mixer untuk proses pencampuran dengan air. Hasil
pencampuran dikompresikan menuju ke dalam reaktor (R-01)
dengan kondisi reaktor 190℃ dan tekanan 19 atm.
b. Air
Air yang telah diolah dengan spesifikasi yang diinginkan
dan disimpan pada bak penampungan di unit utilitas dengan suhu
30⁰C dan tekanan 1 atm, sebelum masuk reaktor, air di pompa
(LU-10) terlebih dahulu menuju mixer untuk pencampuran
dengan etilen oksida. Hasil pencampumran reaktan ini siap
direaksikan dalam reaktor.
2.3.2. Tahap Sintesa Glikol
Tujuan dar tahap ini adalah untuk mereaksikan etilen oksida
dalam fasa cair dan air di dalam reaktor plug flow adiabatic non
isothermal sehingga terbentuk produk etilen glikol dan produk
samping etilen glikol berupa dietilen glikol dan trietilan glikol. Reaksi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
Reaksi sintesa etilen glikol:
C 2 H 4 O(l )+ H 2 O (l ) → C2 H 6 O 2 (l )
Reaksi samping pembentukan dietilen glikol:
C 2 H 6 O2(l) +C 2 H 4 O →C 4 H 10 O 3 (l )
Reaksi samping pembuatan trietilen glikol:
C 4 H 10 O3(l) +C 2 H 4 O →C 6 H 14 O 4 (l)
Agar mencapai konversi 99,8%, maka reaktor dioperasikan
dengan suhu 190℃ dan pada tekana 18 atm. Pada proses ini akan
menghasilkan produk samping yaitu dietilen glikol dan trietilen glikol.
Pembentukan produk samping ini tidak dapat dihindari karena etilen
oksida cepat bereaksi dengan etilen glikol dan dietilen oksida dari
pada dengan air. Pada kondisi ini dihasilkan selektivitas utama dari
reaksi utama adalah 91,8%.
Etilen oksida dan air dengan suhu 130,34⁰C dan tekanan 2,2 atm,
selanjutnya diumpankan ke reaktor. Di dalam reaktor terjadi reaksi
hidrasi non katalitik pembentukan etilen glikol dengan produk
samping dietilen glikol dan trietilen glikol. Campuran hasil reaksi
keluar reaktor pada suhu 190⁰C dan tekanan 18 atm, selanjutnya
masuk ke tahap pemisahan air dari larutan glikol.
2.3.3. Tahap Pemisahan Air dari Larutan Glikol
Pemisahan air dari larutan glikol menggunakan evaporator (V-01)
pada suhu 126,14℃ dan tekanan 2,2 atm. Hasil atas evaporator (V-
02) adalah air dalam fase gas yang akan di recycle ke dalam mixer.
Hasil bawah evaporator berupa campuran air, etilen glikol, dietilen
glikol, dan trietilen glikol yang selanjutnya diumpankan ke dalam
menara distilasi (D-01) untuk pemurnian.
2.3.4. Tahap Pemurnian Produk
Tujuan dari tahap pemurnian ini adalah:
a. Memisahkan produk etilen glikol dari produk samping berupa
dietilen glikol dan trietilen glikol.
b. Memekatkan lebih lanjut dalam kolom distilasi (D-01) agar
pemisahan selanjutnya sesuai dengan spesifikasi produk yang
diinginkan, di mana pemisahan akan menghasilkan uap sebagai
produk samping berupa etilen glikol grade 2.
c. Memisahkan produk samping dietilen glikol dari trietilen glikol
dengan menggunakan kolom distilasi (D-02).
Hasil dari tahap pemurnian air dari larutan glikol masuk ke kolom
distilasi (D-01) pada suhu 197,6℃ dan tekanan 1 atm. Hasil atas dari
distilasi adalah produk utama yaitu etilen glikol dengan kompresi
yang telah ditetapkan berdasarkan standar produk yaitu dengan
kemurnian 99,8%. Hasil atas dari distilasi dipompakan menuju tangka
penyimpanan (F-02). Kemudian hasil bawah dari distilasi adalam
campuran dietilen glikol dan trietilen glikol yang selanjutnya
dipisahkan dengan kolom ditilasi (D-020 berupa dietilan glikol dan
trietilen yang kemudian disimpan paaada tangka penyimpanan (F-04).