Anda di halaman 1dari 7

TERMOKIMIA

35

ALAM SEMESTA

SISTEM

LINGKUNGAN KEADAAN
SEKELILING DARI SISTEM

PERPINDAHAN ENERGI DAPAT BERUPA:


 KALOR (Q)
 KERJA (W)
 Energi dalam (E)

Kerja (W)
Kerja dibentuk ketika suatu gaya bekerja melalui suatu jarak, banyaknya kerja,
wyaitu hasil kali antara gaya dan jarak
Satuan SI === Joule (J) = 1 Kg M S-2

KALOR (Q)
Energi yang dipindahkan karena perbedaan suhu
Energi sebagai kalor mengalir dari benda lebih panas(suhu tinggi) ke benda yang
lebih dingin(suhu lebih rendah)
Hal ini berarti bagi molekul molekul dari bagian yang lebih panas kehilangan energi
kinetiknya dan berpindah ke bagian yang lebih dingin ketika kedua bagaian tersebut
bersentuhan, akibatnya energi kinetik rata rata dari molekul dan dari benda yang
lebih panas menurun dapat dikatakan suhunya menurun dan dari benda yang dingin
suhunya meningkat. Disisni dapat dikatakan bahwa benda tersebut berisi energi ,
tetapi tidak berisi kalor. Kalor menjelaskan energi yang berpindah melintasi batas
sistem dan lingkungan

Kapasitas kalor: banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan


suhu zat 1oC
Kapasitas kalor spesifik/kalor jenis : Banyaknya energi kalor yang dibutuhkan
untuk meningkatkan suhu 1 gram zat
sebesar 1oC
Kalor jenis molar : Banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan
suhu 1 mol zat sebesar 1oC
Satuan kalori(kal): Banyaknya energi kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan36
suhu 1 gram air dari 14,5 oC menjadi
15,5oC
1 kal .= 4,184 joule

Banyaknya kalor=Q = massa zat x kalorjenis x perubahan suhu

Kapasitas kalor(Cp) x ∆T
Q = Cp∆T

∆T = Tf - Ti = ( suhu akhir – suhu awal)


∆T>0 (positif)= kalor diserap atau diperoleh ketika zat meningkat
∆T<0 (negatif)= kalor dilepas atau hilang ketika zat didinginkan

*/ berapakah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 735 g air dari 21 menjadi
98oC dimana Kalor jenis air 1 kal/goC
Q = m x kj x ∆T =735 g x 1 kal/goCx (98-21) oC = 5,6 x10 4 kal

Dalam perhitungan energi kalor adalah hukum kekekalan energi ; dalam berinteraksi
antara zat zat, energi total tetap konstan atau energi yang dilepas = energi yang diterima

T=22,0oC
termometer
Timbal 150 gr
Air T=28,8 oC

air

(1) (2) penyekat


(3)
*(1) 150 g timbal pada suhu air mendidih 100 C o

*(2) 50 g air pada wadah yang diisolasi pada suhu 22oC


*(3) Campuran akhir timbal-air pada suhu 28,8oC

Q timbal + Q air = 0
energi yang dilepas = energi yang diterima
Q timbal = - Q air

Brp kalor jenis timbal =?


Q timbal = - Q air 37
= - massa air x Kalor jenis air x ∆T
= - 50 gr air x 1 kal/g air oC x (28,8 -22) oC = - 340 kal

Q timbale = massa timbal x Kalor jenis timbal x ∆T

Kalor jenis timbal = -340 kal/massa timbal x ( 28,8-100) oC


= 1 kal/goC/150 g x (-71,2 oC)= -340 kal/-10680
= 0,032 kal/g timbal oC

KALOR REAKSI

C12H22O11(P) + 12O2(g) 12CO2(g) + 11 H2O(C) Q rxn = kalor reaksi


sukrosa

1,01 g
Suhu meningkat dari 24,92 oC menjadi 28,33 oC, kalorimetri berisi 980 g air dan
kapasitas kalor kalorimetri 785 J/ oC. Brp kah kalor pembakaran sukrosa dlm Kj/mol
Q rxn + Q air + Q kalorimeter =0

Q rxn = - ( Q air + Q kalorimeter )

= -[980 g x 4,184 J /g air oCx (28,33 -24,92) oC + 7 85 J/ oCx 3,42 oC=


= -1,67x104 J/1,01 gr=16,5 Kj/g sukrosa x342 g sukrosa/1 mol sukrosa
= 16,5 Kj/2953x10-3 mol
= -5,64 x103 KJ/mol

Kalor reaksi dapat ditentukan dengan alat bom kalorimeter, kalor yang dilepaskan dari
reaksi sebagian besar digunakan untuk meningkatkan suhu air di sekeliling bom,
sebagian untuk meningkatkan suhu bom, pengaduk dan bagian bagian dari kalorimeter
jadi kita memerlukan 3 macam kalor yaitu: -Q rxn , Q air dan Q kalorimeter
Dapat disimpulkan:
Q rxn + Q air + Q kalorimeter = 0

Q rxn = -( Q air + Q kalorimeter )


=-[(massa air x kalor air x perubahan suhu) + (kapasitas kalorimeter + perubahan
suhu)]

ENTALPI (H) DAN PERUBAHAN ENTALPI (∆ H )


Kondisi sitem mengacu pada keaadaan yang disebut fungsi keaadaan tidak dapat diukur
tetapi dapat didifinisikan dengan yang lain, misaL nya sistem tertentu mempunyainilai H
yang khas.
Keadaan 1 ∆H keadaan 2 -∆ H keadaan 1 38
_
C12H22O11(P) + 12O2(g) 12 CO2(g) + 11 H2O(C) ∆ H¯= -5,64x103 kJ/mol

Keadaan 1, keadaan 2,
Entalpi H1 Entalpi H2
Untuk reaksi: ∆ H = H2 – H1
∆ H < 0 energi dilepas ke kesekeliling ( Eksoterm)
∆ H > 0 energi diserap dari sekeliling ( Endoterm)

HUBUNGAN YANG MELIBATKAN ∆ H


1. ∆ H adalah bersifat ekstensif
_
½ N2(g) + ½ O2(g) NO(g) ∆ H¯= +90,37 kJ/mol
N2(g) + O2(g) 2NO(g) ∆ H¯= 2 x (+90,37 )kJ/mol

2. ∆ H berubah tanda Jika proses reaksi berlangsung sebaliknya

NO(g) ½ N2(g) + ½ O2(g) ∆ H¯= - 90,37 kJ/mol

3. . ∆ H Mengikuti hukum Hess


" Jika suatu proses dapat dianggap berlangsung dalam beberapa tahapan atau
tingkatan maka perubahan entalpi untuk seluruh proses dapat diperoleh dengan
menjumlahkan perubahan perubahan antalpi setiap tahap"

½ N2(g) + O2(g) NO2(g) ∆ H¯= ?


Diketahui: a. ½ N2(g) + ½ O2(g) NO(g) ∆ H¯= +90,37 kJ/mol
b. NO(g) + ½ O2(g) NO2(g) ∆ H¯= -56,52 kJ/mol
--------------------------------------------------------------------------------- +
½ N2(g) + O2(g) NO2(g) ∆H= (+90,37+(-56,52)
=33,85kJ/mol

#)CO (g) + ½ O2(g) CO2(g) ∆ H¯= ? (-282,97 kJ/mol)


Jika :
1/ C(grafit) + ½ O2(g) CO (g) ∆ H¯= -110,54 kJ/mol
2/ C(grafit) + O2(g) CO2(g) ∆ H¯= -393,51 kJ/mol
Reaksi 1 dibalik delta H berubah tanda, reaksi 2 tetap kemudian 1 dan 2 di jumlahkan
39
ENTALPI PEMBENTUKAN BAKU (∆ Hf ) o

Yaitu: Perbedaan entalpi antara satu mol suatu senyawa dalam keadaan bakunya
Entalpi untuk unsur unsur = 0 keadaan baku 298

Tabel nilai entalpi pembentukan baku


Zat ∆ Hfo;(kJ/mol)
CH4(g) - 74,85
C2H2(g) 226,73
C2H4(g) 52,30
C2H6(g) -84,68
C3H8(g) -103,85
CO(g) -110,54
CO2(g) -393,51
HCl (g) 92,30
H2O(g) -285,85
NH3(g) -46,19
NO(g) 90,37
SO2(g) -296,90
NO2(g) 33,85

Q rxn = [∑υp∆ Hfo(produk)] - [∑υr∆ Hfo(pereaksi)]

2C2H6 + 7O2 4 CO2 + 6 H2O Q rxn = ....

Q rxn = [4∆ Hfo CO2 +6∆ HfoH2O]-[2∆ HfoC2H6 + 7∆ Hfo O2]

= [(4 x-393,51) + (6x -285,85) –[(2x -84,68 + 0] = -3119,78 Kj/mol

*/ (CH2)3(g) + 9/2 O2(g) 3 CO2(g) + 3 H2O (c) ∆ Hrx¯= -2091,4 kJ/mol


Brp Entalpi(∆ H) untuk pembakaran (CH2)3 = 53 5 Kj/mol

-2091,4 kJ/mol = 3(-393 51) + 3(-285,85 ) - (x) - 0

X = 3(-393 51) + 3(-285,85 ) + 2091,4 = 53, 5 Kj/mol

1. Berapakah kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 735 g air dari 21 o C
menjadi 98o C ,kalor jenis air = 1 kal/g o C

2. 43,5 Kg kloroform, suhu16,8 menjadi 22,3 o C, KJ kloroform =0,2321 kal/g o C

3. Hitunglah suhu akhir jikaa 7,15 g air pada 18,21 o


C menyerap kalor 107 kal
40
41

Anda mungkin juga menyukai