Anda di halaman 1dari 14

Contoh:

Suatu oil bath yang suhunya dipelihara tetap pada


500C melepaskan kalor ke lingkungan dengan laju
1000 kalori
permenit. Untuk menjaga agar suhu tetap,
alat dilengkapi dengan coil listrik pemanas yang
dioperasikan pada 110 V, 50 ohm. Arus suplay listrik
diatur dengan termoregulator yang secara otomatis
bekerja on-off. Tentukan presentase arus masuk agar
suhu terpelihara.

● dQ ~dT dQ = C dT
C = (dQ/dT)p,atau V
Cv = (dQ/dT)v dan Cp = (dQ/dT)p

● dU = dQ + dW
dU = dQ + dWe – pex dV dWe = 0, V=const
dU = dQ

Cv = (dU/dT)v Cv = (dQ/dT)v Cp = ?

● ENTALPHY : H = U + PV (definisi)
dH = dU + pdV + Vdp dU = dQ + dWe – pex dV
dWe, dp = 0
dH = dQp

Cp = (dH/dT)p Cp = (dQ/dT)p
● Pengukuran ∆H
● Alat untuk menentukan ∆H:
→ styrofoam
→ sistem adiabatik
termometer batang pengaduk

air

sampel
logam

● Kalor pada tekanan tetap (qp) → sistem melakukan kerja

→ W = -P.dV → ∆U = qp – P.∆V → qp = ∆U + P . ∆V
→ ∆H = qp = ∆U + P . ∆V
Gas : >
● ∆V
Cair/padatan : <<<<<
● Contoh : C10H8 + 12O2  10CO2 + 4H2O
(p) (g) (g) (l)
n CO 2 . R. . T V = VCO 2 - VO2
VCO 2 = p RT
= ( n CO 2 – n O 2)
nO2 . R. . T P
VO 2 = p = ng RT
P

H = U + P [ng . RT
P
] H = U +  ng RT
Contoh:
Air dididihkan pada tekanan luar 1 atm. Ternyata jika
arus 0,5 ampere,12 volt dialirkan selama 300det,
akan menguapkan 0.798 gram air. Tentukan U dan
H molar pada 373.15K.

H2O, cair H2O, gas


U = Q + W
W’ = pex. V = RT n
= 8.314 JK-1mol-1x 373.15 K x 0.798/18.02 mol
W’ = 137 Joule, W = - 137 Joule
Q = vit
= 12 volt x 0.5 ampere x 300 det
= 1.8 kJoule
U = 1800 Joule – 137 Joule = 1663 Joule
H = Q = 1800 Joule.

Sebanyak 1.5 gram NH4NO3 ditambahkan ke dalam


35,0 gr air dlm sebuah mangkok busa kemudian diaduk
sampai larut seluruhnya. Suhu larutan turun dari 22,7oC
menjadi 19,4oC.
a. Apakah proses bersifat endoterm atau eksoterm?
b. Berapakah kalor pelarutan NH4NO3 dalam air
dinyatakan dalam kJ/mol NH4NO3
TERMOKIMIA
Mengkaji tentang kalor (energi) yang terlibat
dalam reaksi kimia
Perubahan entalpi standar (HO):
Perubahan entalpi suatu proses, dimana zat asal dan
zat akhir keduanya ada dalam keadaan standar.

Keadaan Standar:
Kedaan standar bagi suatu zat pada suhu tertentu
adalah bentuk murni zat tersebut pada tekanan 1 bar
Contoh Aneka Ragam Entalpi
1. Entalpi penguapan standar = Hovap
H2O(l) H2O(g) : Hovap(373) = 40.6 kJmol-1

2. Entalpi reaksi standar = Hor


CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l)
: Hor (298)= - 890 kJmol-1
3. Entalpi perubahan fisik = Hotr
H2O(s) H2O(l) : Hofus(273) = + 6.01 kJmol-1

4. Entalpi pelarutan standar = Hosol


HCl(g) HCl(aq): Hosol (298)= - 75.1kJmol-1
5. Entalpi pengionan = Hoi
H(g) H+(g) + e(g) : Hoi = Uoi + RT
= Ei + RT
Hoi = Uoi = Ei = 1312 kJmol-1

6. Afinitas elektron = E ea
F(g) + e(g) F-(g) : Hoea = -Eea – RT
Hoea = -Eea

7. Entalpi pembentukan dan disosiasi ikatan


H-Cl(g) H(g)+ Cl(g): Ho(H-Cl)=431 kJmol-1

8. Entalpi pembakaran standar = Hoc


C6H12O6(s) + 6O2(g) 6CO2(g) + 6H2O(l)
Hoc =-2808 kJmol-1

9. Entalpi hidrogenasi standar


CH2=CH2(g) + H2(g) CH3-CH3(g):
Ho=-137 kJmol-1

+ 3H2(g)

Ho=-205 kJmol-1?
● Hubungan yang Melibatkan ∆H

● H adalah suatu sifat ekstensif


Bila qpnaftalenadalah
a -5,15 x 10 kJ/mol,
3
hitunglah
H pembakaran sempurna 0,1 mol naftalena pada 29

q = 0,1 mol x-5,15


( x 103kJ/mol) = -5.15 x 102
kJ
● H akan berubah tanda bila arah reaksi berbalik

½ N2(g) + ½ O2 (g)  NO(g) : H = + 90,37 kj/mol


NO(g)  ½ N2(g) + ½ O2(g) H = - 90.37 kJ/mol

● Hukum Penjumlahan Kalor dari Hess


Tentukan entalpi untuk reaksi :
3C (grafit) + 4H2 (g)  C3H8 (g)

Diketahui data :

(a) C3H8(g) + 5O2(g)  3CO2(g) + 4H2O(l)


 = -2220,1 kJ/mol
H
(b 2(g)  CO2(g)
) C(grafit) + O H= -393,5 kJ/mol
(c) H2
(g) + ½ O 2(g)  H2O(l) H= 285,9 kJ/mol
-
● Entalpi Pembentukan Standar
 Nilai mutlak U dan H tidak ada
 Perjanjian: nilai nol utk entalpi unsur berada dlm keadaan pa-
ling mantap pd tekanan 1 atm & suhu ttt → keadaan standar
 Entalpi pembentukan standarH of )  Tabel
molar (
● Contoh 6:
Hitunglah perubahan entalpi  H)(rks
o
pd reaksi pembakaran
1 mol etana, (g).CH6 Pereaksi dan produk dalam keadaa
2
standar.
C2 H6(g) + 7/2 2O(g)  2CO2(g) + 3H2O(l)
Reaksi di atas merupakan penjumlahan 3
pers.berikut : o
a. C2 H6(g) C(grafit) + 32H(g) Ha = -  H f C2 H6(g)
b.2C(grafit) + 2 2O(g)  2CO2(g) Hb = 2 x  Hof CO (g)
2

c. 3H2(g) + 3/2 2O (g)  3H2O(l) Hc = 3 x  Ho f H2O(l)


+
C2 H6(g) + 7/2 O2 (g)
 2CO2(g) + 3H2O(l) H o
rks= ?
h  Hof(hasil)- p  Ho(fpereaksi) ∆Hb
= + ∆Hc + ∆Ha
o o o
2 x  H f CO2(g) +3 xH f H2O (l) –  H C2 H6(g)
f
● Contoh 7 :
embakaran siklopropana yang biasa digunakan sebag
: orks = -2091,4 kJ/mol)
H
anestesi adalah sebagai berikut
(CH2)3 (g) + 9/2 O2 (g)  3 CO2 (g) + 3 H2O (l)
Gunakan nilai Hini
o untuk menghitung entalpi
rks
pembentukan standar siklopropana.
Siklus Born-Haber:
Entalpi pembentukan padatan (NaCl) menurut
reaksi:
Na(s) + ½Cl2(g) NaCl(p): EkisiNaCl
Dapat dipandang berlangsung menurut tahapan:

Na+(g) + e-(g) + Cl(g)

Hea = -351.2
Hi=498.3
Na+(g) + Cl-(g)

Na(g) + Cl(g)

Hsub=107.32

Na(s) + Cl(g) Hkisi=?

½ Hdis=121.7

Na(s) + ½ Cl2(g)

Hf= - 411.2

NaCl(s)
Entalpi pembentukan zat dalam larutan
Entalpi pembentukan NaCl dalam larutan terjadi
menurut reaksi:
Na(s) + ½Cl2(g) NaCl(aq): Hf(NaCl,aq)
Dapat dipandang berlangsung menurut tahapan:

Na+(g) + e-(g) + Cl(g)

Hea = -351.2
Hi=498.3
Na+(g) + Cl-(g)

Na(g) + Cl(g)

Hsub=107.32

Na(s) + Cl(g) Hhidrasi =?

½ Hdis=121.7

Na(s) + ½ Cl2(g)

Hf= - 407.2

NaCl(aq)
Entalpi pembentukan ion-ion individu dlm
larutan:
½ H2(g) + ½ Cl2(g) HCl(aq)
Hof(HCl,aq)=-167 kJ/mol
H+(aq) + Cl-(aq) HCl (aq)
Hof(HCl,aq)=-167 kJ/mol

Hof(H+,aq) Hof(Cl-,aq)
(?) (?)
Konvensi:
½ H2(g) H+(aq): Hof(H+,aq) = NOL pd semua T
Sehingga:
½ Cl2(g) Cl-(aq): Hof(Cl-,aq) = -167 kJ/mol

Berapa:
Cl-(g) Cl-(aq) : Hohyd(Cl-,aq) = ?
Na+(g) Na+(aq): Hohyd(H+,aq) = ?

Perjanjian:
H+(g) H+(aq): Hohyd(H+,aq) = -1090 kJ/mol
Kebergantungan Entalpi Reaksi terhadapSuhu

Hr pada T2 dapat dikuantifikasi dari kapasitas kalor


dan Hr pada T1.

dQ  dT dQ = C dT

dQv = Cv.dT dQp = Cp.dT


dU = Cv.dT dH = Cp.dT

dH =  Cp.dT H(T2) = H(T1) + Cp dT

Jika suatu reaksi memiliki Hr(1) pada T1, maka Hr


pada T2 adalah: Hukum Kirchhoff

Hr(T2) = Hr(T1) +  Cp dT

Dengan : Cp = {cCp(produk)} - {cCp(reaktan)}

Jika Cp bergantung pada suhu: Cpi (T) = ai + biT+ ci/T2


Contoh:
Kapasitas kalor aluminium dari suhu 25OC sampai
100OC dinyatakan dengan persamaan:
Cp = 20.7 + 0.0124T.Hitung H jika aluminum dipanas-
kan dari 25O ke 100OC.

Jawab:
H = Cp dT = (a+bT)dT = (20.7+0.0124T)dT
= a(Tf-Ti)+ ½ b(T2f – T2i)
= (20.7 J/K/mol)(373K-298K)+ ½(0.0124J/K2/mol)
{(373K)2 – (298K)2}
= 1860 J/mol.
HUKUM PERTAMA
(PERMESINAN)

● Fungsi Keadaan:
Sifat suatu sistem yang ditunjukkan oleh keadaannya
dan setiap sifat yang hanya bergantung pada keadaan
suatu sistem, dan tidak bergantung pada cara keadaan
tersebut dicapai.

● Fungsi Jalan:
Sifat suatu sistem yang bergantung pada jalannya
proses.

Fungsi Keadaan U, H, S diff eksak dU, dH, dS

Fungsi Jalan q, w diff tak eksak dq, d w

Variabel Keadaan P, V, T, n - -

● Sifat Diferensial Eksak

OdU = 0
dg
Bila dU = g dx + h dy, maka :( dy )x = ( dh
dx )y
U = f (V,T) maka dU = ( dU )V dT + (dU )T dV
dT dV

dH dH
H = f (p,T) maka dH = ( dT )p dT + ( ) dP
dP T

dU = Cv.dT + ( dU )T dV : Kapasitas panas isokhor, Cv


dV

dH = Cp.dT + (dH )T dP : Kapasitas panas isobar, Cp


dP

Contoh:
Gas amonia pada 300K memilki nilai ( dU
dV)T = 840 J/m /mol,
3

dan ( dU )V = 27.32 J/K/mol. Hitung perubahan energi dalam


dT
ketika amonia suhunya naik 2K, dan mengalami kompresi
sebesar 100cm3

dU
( )T = 840 Jm-3mol-1 = 840 Nm m-3mol-1 = N m-2 mol-1
dV
= 8.29.1-3 atm

Memainkan Hukum Pertama:

Menghubungkan berbagai differensial dengan besaran


eksperimental, sehingga aspek fisiknya bisa dimengerti dan
bisa dikuantifikasi.

Anda mungkin juga menyukai