Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH

FERMENTASI PADA INDUSTRI ISOPROPANOL

Disusun oleh :
1. Andono Kusuma Jati NIM 21030118110001
2. Althariq Ishal R NIM 21030118110004
3. Gilbert Christian Musa Hasiholan NIM 21030118120011
4. Muhammad Rafi Zuhdi NIM 21030117130085
5. Nabilla Putri NIM 21030118120021

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri kimia belakangan ini terus berkembang secara terintegrasi.
Perkembangan industri hilir dan juga industri bahan setengah jadi yang pesat
selama ini, merupakan pendorong dibangunnya industri-industri hulu. Dengan
kata lain, kebutuhan bahan baku atau penyedia bahan baku dalam sektor
industri saling terkait. Oleh karena itu, pembangunan industri kimia haruslah
seimbang antara industri hulu yang merupakan penyedia bahan baku, dengan
industri hilir yang akan memproses bahan baku tersebut menjadi produk.
Isopropil alkohol pertama kali diproduksi secara komersial pada tahun
1930 oleh Standard Oil of New Jersey, USA. Isopropil alcohol merupakan
bahan baku dalam pembuatan beberapa bahan industri kimia, misalnya
sebagai bahan baku dalam industri isopropil asetat, juga sebagai pelarut dan
bahan baku dalam pembuatan kosmetik. Dalam bidang farmasi, isopropil
alkohol digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Isopropil alkohol ini
dibuat dengan cara mereaksikan propilen dengan air. Hal ini juga merupakan
contoh pertama pembuatan petrokimia dari produk kilang minyak bumi.
Selanjutnya, isopropil alkohol juga mulai diproduksi di beberapa negara
lainnya antara lain Jerman, Inggris, dan Jepang. Isopropil alkohol dengan
rumus kimia C3H7OH merupakan cairan yang tidak berwarna, mudah
menguap, dan mudah terbakar. Isopropil alkohol memiliki berbagai macam
kegunaan, baik sebagai produk akhir maupun antara (intermediate). Beberapa
contoh isopropil alkohol sebagai produk akhir, yaitu: sebagai solvent,
pembuatan bahan kimia dalam bidang pertanian, bahan tambahan dalam obat-
obatan, dan bahan antiseptic (Paora dan Haqqi, 2019).
Sebagai produk antara, isopropil alkohol digunakan untuk produksi
aseton, metal isobutyl keton, metal isobutyl karbinol, isopropilamin, dan
isopropyl asetat (Logsdon and Loke, 1996). Kebutuhan isopropil alkohol di
Indonesia yang tinggi dipenuhi dengan mengimpor dari negara lain. Data
isopropil alkohol yang di peroleh dari UN Data menunjukan bahwa impor
isopropil alkohol Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Impor
isopropil alkohol meningkat dari tahun 2014 sebesar 26307,244 ton/tahun,
tahun 2015 sebesar 26798,786 ton/tahun, tahun 2016 sebesar 29610,428 ton/
tahun, tahun 2017 sebesar 30617,752 ton/tahun, dan tahun 2018 sebesar
33010,447 ton/tahun. Hal ini disebabkan belum adanya pabrik isopropil
alkohol didalam negri, sehingga pabrik isopropil alkohol perlu didirikan di
Indonesia. Pendirian pabrik isopropil alkohol bertujuan memnuhi kebutuhan
pasar dalam negri, dapat menghemat devisa negara, dan menambah
pemasukan devisa dari ekspor isopropil alcohol (Paora dan Haqqi, 2019).

1.2 Rumusan Masalah


Kebutuhan bahan baku atau penyedia bahan baku dalam sektor industri
saling terkait dengan adanya pembangunan industri hilir. Oleh karena itu,
pembangunan industri kimia haruslah seimbang antara industri hulu yang
merupakan penyedia bahan baku, dengan industri hilir yang akan memproses
bahan baku tersebut menjadi produk. Dengan kata lain, diperlukannya proses
pembuatan industri isopropyl alcohol untuk memenuhi kebutuhan industri
kimia, farmasi dan sebagainya.

1.3 Tujuan
1. Mengetahui syarat umum dan khusus (media) yang digunakan dalam
industri;
2. Mengetahui mikroorganisme yang digunakan dalam industri isopropanol;
3. Mengetahui proses produksi industri isopropanol; dan
4. Mengetahui kegunaan fermentasi yang dimaksud.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Syarat umum dan khusus bahan baku (media) yang digunakan beserta contoh
bahan baku-bahan baku yang digunakan dlam industry (GILBERT)

2.2 Mikroorganisme yang digunakan dalam industri (ALTHARIQ)


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Proses produksi di Industri (Diagram dan Penjelasan) termasuk kondisi proses
dari mulai persiapan bahan baku hingga pemurnian (bisa diambil dari satu proses
industri komersial)
Gambar 3.1 Diagram Alir Proses Fermentasi untuk Menghasilkan IsoPropanol

Dalam proses ini, Sugarcane mill digunakan untuk memproses


bahan baku yaitu dengan menghancurkan 4 juta ton tebu dalam 200 hari
operasi per tahun (833 t/jam batang tebu) (Gambar 1a). Itu sari tebu
dijernihkan dan dipekatkan menjadi 180 g gula/L dengan Multi-Stage
Evaporator. Gula (119 t/jam) dalam jus sebagian besar terdiri dari sukrosa
(98%), dan sisanya adalah glukosa dan fruktosa. Mereka diubah menjadi
etanol oleh Saccharomyces cerevisiae dalam dua belas tangki fermentasi
berukuran 1000 m3; konversi adalah 98%, hasil etanol adalah 90% dari
hasil teoretis (0,90 × 0,51), dan produktivitas 4,5 g etanol/L∙h dalam mode
operasi fed batch dengan daur ulang sel. Etanol diperoleh kembali dengan
distilasi dan dehidrasi dengan distilasi ekstraktif dengan monoetilen glikol
(MEG). produksi dari etanol anhidrat adalah 53,6 t/jam (255 kt/a), dan air
limbah yang dihasilkan (8 m3 diam/m3 ethanol) digunakan untuk
menyuburkan dan mengairi sawah tebu. Uap dan listrik yang dikonsumsi
oleh pabrik dihasilkan dari biomassa. Biomassa ini terdiri dari ampas tebu
(104 t/jam kering; kadar air 50%), yang merupakan serat residu yang
tersisa setelah batang tebu dihancurkan untuk diambil sarinya, dan jerami
(22 kering t/jam; 15% kadar air), yang merupakan sisa tanaman
tebu. Jumlah
jerami yang dikumpulkan dan diangkut ke pabrik sama dengan
20% dari jerami yang tersedia di
ladang tebu [panen mekanis 1 ton tebu menghasilkan 140 kg kering
jerami, Watanabe et al. (2020)]. Komposisi ampas tebu dan jerami
adalah
dianggap sama: 47% selulosa, 28% hemiselulosa, 25% lignin, pada
basis kering (Dias
dkk., 2012). Nilai kalor (HHV) selulosa, hemiselulosa, dan lignin
yang lebih tinggi adalah
17; 17; dan 25 GJ/t, masing-masing. Biomassa dibakar dengan cara
yang canggih
sistem kogenerasi yang terdiri dari dua boiler 90-bar yang
beroperasi pada kapasitas maksimum
(Total 550 t/jam steam) (Gambar 1b). Efisiensi termal mereka
adalah 71% berdasarkan HHV sebagai
hasil komposisi dan kadar air campuran ampas tebu-jerami. Uap
bertekanan tinggi (90 bar) diturunkan ke level yang lebih rendah (10 dan
2,5 bar) melalui a
turbin uap kondensasi (hasil isentropik 80%, efisiensi mekanis
98%, 99%
efisiensi alternator), dan kelebihan steam (188 t/jam) di luar
kebutuhan panas pabrik adalah
terkondensasi pada 0,1 bar. Kapasitas daya yang dihasilkan adalah
122 MWe, di mana 16% di antaranya adalah
diperoleh dari tahap turbin kondensasi akhir. Kelebihan daya (97
MWe atau 116 kWh/t
tebu) diekspor ke grid.

3.2 Kegunaan produk fermentasi yanga dimaksud (MAS RAFI)


1. IsoPropanol biasa digunakan sebagai bahan baku biofuel/biopropanol (SD
Minteer, 2011).
2. Isopropanol dapat digunakan sebagai bahan baku disinfektan(Gebel et.al,
2019).
3. Isopropanol berfungsi untuk mempercepat proses desorpsi untuk minyak
kelapa sawit atau crude palm oil(Aini et.al, 2016).
4. Isopropanol berperan dalam produksi obat tradisional untuk meningkatkan
kadar oleoresin dari jahe(Pradeksa et.al, 2007).
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Gebel J., Gemein S., Kampf G., Pidot S.J., Buetti N., Exner, M. 2019.
Isopropanol at 60% and at 70% are effective against isopropanol-
tolerant’ Enterococcus faecium. Journal of Hospital Infection I: 1-4.
Nurul Aini, Olyvia Putri Wardhani, Iriany. 2016. Desorpsi β-Karoten Minyak
Kelapa Sawit (Crude Palm Oil) Dari Karbon Aktif Menggunakan
Isopropanol. Journal Teknik Kimia USU 1-7.
Paora, Erfan dan M H Haqqi. 2019. Prarancangan Pabrik Isopropil Alkohol dari
Propilen dan Air Dengan Kapasitas 45.000 Ton/Tahun. Skripsi
Konsentrasi Teknik Kimia Program Studi Teknik Kimia Fakultas
Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia 2019.
Riya Jaya Pradeksa dan Marlin Bayu Kusumo. 2007. Penentuan Kadar Oleoresin
Dari Ekstraksl Jahe Dengan Variabel Jumlah Sirkulasi Dan Kadar
Pelarut Isopropanol. PEN/TK/2007/260 1-32.
SD, Minteer. 2011. Handbook Of Biofuels Production. 2nd . USA: © Woodhead
Publishing Limited.
KUMPULAN PERTANYAAN

Anda mungkin juga menyukai