Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik

Pertumbuhan industri di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung mengalami

peningkatan. Beberapa industri kimia yang dimaksud adalah industri polimer,

desinfektan, pengawet. Seiring dengan peningkatan industri tersebut, maka kebutuhan

bahan baku industri juga akan semakin meningkat. Salah satu bahan baku yang

diperlukan untuk memproduksi plastik, desinfektan, pengawet adalah propionaldehida.

Propionaldehida atau propanal adalah aldehida dari kelompok propil 3 karbon. Ia

memiliki rumus kimia C3H6O, dan merupakan isomer struktural propanon yang

memiliki berat massa 58,08 gram/mol. Pada suhu kamar propionaldehida adalah cairan

tidak berwarna dan berbau tajam. Propionaldehida merupakan salah satu komponen pada

produk plastik, karet dan desinfektan serta bahan pengawet sehingga memiliki nilai

ekonomis yang tinggi. Selain itu propionaldehida ini banyak digunakan sebagai bahan

baku utama pada sintesis propil grup. Propionaldehida merupakan bahan organik yang

diproduksi dari proses hidroformilasi etilen dimana propionaldehida sebagai produk

antara. Selain itu dengan proses dehidrasi dan hidrogenasi gliserol.

Pada tahun 2016, kebutuhan akan propianoldehida sebesar 134.659 ton. Padahal,

di Indonesia belum ada pabrik propionaldehida yang berdiri. Hal ini menyebabkan

Indonesia harus mengimpor propionaldehida dari luar negeri untuk memenuhi


kebutuhan dalam negeri. Pemenuhan kebutuhan akan propionaldehida dilakukan dengan

mengimpor dari berbagai negara.

Bahan utama dari pembuatan propionaldehida pada pabrik ini adalah gliserol.

Gliserol merupakan produk samping yang tidak digunakan dari industri biodiesel

dan mudah didapatkan. Karena kemudahan untuk mendapatkannya inilah, maka

gliserol dapat digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan propionaldehida.

Industri biodiesel yang menghasilkan gliserol ini juga merupakan industri yang

sedang berkembang di Indonesia, sehingga pasokan gliserol sebagai bahan baku

pembuatan propionaldehida juga mudah didapatkan dari tahun ke tahun.

Berdasarkan pada kegunaan propionaldehida yang luas, kenaikan harga dari bahan

baku keproduk yang tinggi, ketersediaan bahan baku di Indonesia yang berlimpah, dan

kebutuhan yang semakin meningkat maka pendirian pabrik propionaldehida di Indonesia

dirasa perlu. Maka dari itu perlu didirikan pabrik yang memproduksi propionaldehida

dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Potensi pasar dalam negeri yang cukup tinggi

2. Potensi pasar ekspor yang tinggi

3. Mengurangi Ketergantungan Impor Propianoldehida

4. Dapat menyediakan lapangan pekerjaaan baru

5. Menempatkan Indonesia pada skala internasional untuk industri petrokimia

6. Meningkatkan produk hilir produksi plastik di Indonesia

7. Menambah Devisa Negara


Gliserol pada pabrik produksi propionaldehida didapatkan dari beberapa industri

biodiesel, yang kebutuhannya terus naik setiap tahu. Proyeksi kenaikan kebutuhan

biodiesel di Indonesia diperkirakan sekitar 5% tiap tahunnya.

Gambar 1.3 Industri Biodisel di Indonesia

(Sumber: http://www.egnret.ewg.apec.org/Archive/me_indonesia.html)

Tabel 1.1 Industri Produsen Gliserol

No Produsen Gliserol Kapasitas ( ton/tahun )


1 PT Sayap Mas Utama, Bekasi 170.000
2 PT Sumi Asih, Bekasi 157.000
3 PT Cisadane Raya Chemical, 133.000
Tanggerang
4 PT Sinar Oleochemichal Int, 100.000
Medan
5 PT Flora Sawita, Medan 66.000
6 PT Bukit Perak, Semarang 1.440
7 PT Unilever Indonesia, Surabaya 8.450
Sumber : Indonesian Oil Palm Research Institute

Dengan produksi gliserol di Indonesia yang mencapai 535,890 ton gliserol per tahunnya.

Diperkirakan pabrik propionaldehida yang berlokasi di daerah Cilegon ini akan mendapatkan

suplai gliserol dari pabrik biodiesel di sekitarnya. Diperkirakan gliserol akan didapatkan

dari:

1. PT Sayap Mas Utama

2. PT Sumi Asih

3. PT Cisadane Raya Chemical

Gliserol dari produksi biodiesel masih terkontaminasi berbagai kontaminan seperti air,

monogliserida, digliserida, garam, sabun, residu katalis dan beberapa residu ester. Komposisi

gliserol yang didapatkan dari byproduct biodiesel adalah sebagai berikut:

a. glycerol, 70 to 88 wt%

b. Methanol, <1 wt%

c. Garam, 5 to 15 wt%

d. Air, <5 to 15 wt%.

e. pH 6 hingga 8.

Setelah produk dinetralkan pH-nya yang basa, glycerol dimurnikan menggunakan dua

cara; melewati kolom adsorpsi dengan menggunakan adsorben yang dipakai adalah karbon

aktif, dan distilasi vakum (distilasi molekular) karena tingkat pemurnian gliserol jauh lebih

tinggi dan mencapai hampir ke tingkat penggunaan dalam industri farmasi


1.2 Deskripsi Produk dan Bahan Baku

1.3 Altenatif Proses

Berdasarkan perkembangan tentang industri pembuatan propionaldehida di

Indonesia hingga sekarang ini, teknologi untuk proses pembuatan propionaldehida terus

mengalami perkembangan untuk mendapatkan efisiensi yang lebih baik terhadap

kuantitas dan kualitas propionaldehida yang ingin dihasilkan. Dalam proses pembuatan

propionaldehida ada beberapa proses yang dapat digunakan, antara lain:

1.3.1 Produksi propionaldehida dari gliserol dengan katalis Wo3/ZrO2

Pada proses ini bahan baku utama yang digunakan adalah Gliserol dengan

bahan tambahan hidrogen. Katalis yang digunakan pada proses ini adalah

Wo3/ZrO2 .Proses produksi propionaldehida dengan bahan baku gliserol dilakukan

dengan 2 tahap yaitu proses dehidrasi dan hidrogenasi. Reaktor yang digunakan pada

kedua proses ini adalah reactor fixed bed. Kedua reaksi ini berjalan dalam fasa gas.

Diagram alir proses gliserol menjadi propionaldehida dapat dilihat pada gambar 1.1
Gambar 1.1 Diagram alir proses gliserol menjadi propionaldehida

Bahan baku utama yang digunakan adalah gliserol dengan bahan tambahan hydrogen

dengan rasio perbandingan 1 mol gliserol berbanding 4 mol hydrogen. sebelum masuk

reactor dehidrasi terlebih dahulu di uapkan dengan evaporator untuk menghilangkan

kandungan garam yang terkandung dalam gliserol. Reaktor yang digunakan adalah

reactor fixed bed dan mengunakan katalis Wo3/ZrO2 reaksi berlangsung pada suhu

250°C dengan tekanan dibawah atmosfer . pada proses ini gliserol terkonversi 100%

menjadi akrolein (85% mol), sejumlah kecil propionaldehida (10% mol) dan

hydroxyacetone (5% mol) juga terbentuk.

Output Dari reaktor dehidrasi Kemudian di hidrogenasi pada suhu 180°C ,reactor yang

digunakan adalah reactor fixed bed dengan katalis Pd . pada proses ini acrolein

tenkonversi 100% menjadi propionaldehida sehingga yield total propionaldehida

menjadi (95% mol) dan (5% mol) hydroxyacetone.


Output hasil keluaran Reaktor hidrogenasi masih mengandung Hidrogen, air dan

hydroxyacetone .hidrogen dipisahkan dengan menggunakan flash vessel kemudian

digunakan kembali , sementara hydroxyacetone dipisahkan dengan kolom destilasi.

1.3.2 Dehidrasi 1,2-propanadiol (propilen glikol) dengan katalis zeolit

Pada proses ini bahan baku utama adalah 1,2-propanadiol (propilen glikol).

Proses yang dilakukan adalah dehidrasi 1,2-propanadiol (propilen glikol) dengan

katalis ZSM-23. Reaksi berjalan dalam fasa gas. berikut adalah reaksi yang terjadi :

Gambar 1.2 Reaksi dehidrasi 1.2- propanadiol menjadi propionaldehida dengan

katalis zeolite ZSM-23

Reaktor yang digunakan pada proses ini adalah Fixed bed multitube ,dengan temperatur

300°C tekanan atmosfer berjalan pada kondisi isothermal dengan bantuan katalis zeolite

ZSM-23. Pada suhu yang terlalu tinggi lebih besar dari 300°C menyebabkan lebih banyak

produk samping yang terbentuk dan menyebabkan selektivitas propionladehida berkurang

Produk samping utama yang terbentuk adalah aseton, alil alkohol, propanol, hidrokarbon

(terutama propena), dan 2-etil-4-metil-1,3-dioxolane .pada suhu yang lebih rendah.


Dioksolana dihasilkan dari reaksi 1,2 - propanadiol dengan propionaldehida [24]. Konversi

1.2 propanadiol adalah 100% membentuk propionaldehida 93,8% dan 6,2% produk samping.

I.4 Pemilihan Proses

Proses pembuatan propionaldehida menggunakan gliserol termasuk baru jika

dibandingkan dengan proses yang sudah ada, yang biasanya menggunakan proses

hidroformulasi etilen yang mana propionaldehid yang didapat yieldnya lebih kecil

perbandingan proses produksi propionaldehida dapat dilihat pada table 1.2 :

Table 1.2. Perbandingan proses produksi propionaldehida

Proses
Dehidrasi 1,2 propanadiol
Dehidrasi gliserol
Parameter (D.Zhang journal at science
(Laura Malek, Lund University)
direct)

Bahan Baku
Gliserol Propilen glikol

Katalis Wo3/ZrO2 ZSM 5 Zeolit


Jenis Reaktor Fixed Bed multitube Fixed Bed multitube
Temperatur (ºC) 250 300 -350
Tekanan (atm) 1 Di atas tekanan atmosfer
Konversi 95 % 93,8 %

Dari perbandingan proses propionaldehida diatas, maka maka di ambil proses pembuatan

propionaldehida dengan bahan bak0075 c gliserol yang dilakukan 2 tahap yaitu dehidrasi

dan hidrogenasi dengan katalis Wo3/ZrO2 , Proses ini diambil karena :


1. Mempunyai nilai konversi yang lebih tinggi dibandingkan proses yang lain

2. Serta menggunakan bahan baku yang mudah didapat dan dapat diperbaharui (gliserol).

Anda mungkin juga menyukai