Dasar teori untuk panas penguapan memberikan semacam interaksi antara molekul-
molekul yaitu tolak-menolak atau tarik-menarik.Energi potensial tolak menolak secara
umum diberikan oleh persamaan “(Utolak=be-ar)”(Rumus 7.2), Dimana a dan b adalah
konstanta empiris atau dengan “(Utolak=B/r9)” (Rumus 7.3). Angka 9 dan B adalah
konstanta tolak menolak. Gaya tarik-menarik ada empat kategori yaitu:
Interaksi Dipol-Dipol
Rumus:
molekul, r adalah jarak antarmolekul yang lebih besar bila dibendingkan terhadap
jarak antara kedua kutub, dan adalah konstanta Boltzman.
Tarik-Menarik Momen Dipol-Momen Dipol Induksi.
Untuk memperoleh suatu orientasi dimana tarik-menarik kedua molekul terjadi.
(Rumus 7.5):
konstanta C mempunyai harga yang sama untuk banyak molekul, yaitu -1,8×10 -11erg
atau -1,8×10-18J.
Ikatan Hidrogen
Ikatan Hidrogen umumnya ada antara atom hidrogen asam yang mempunyai sebagian
kecil muatan positif (misalnya N-H, O-H,F-H)dan atom elektronegatif yang
mempunyai konsentrasi muatan negatif tinggi(misalnya atom elektronegatif dalam
amina, atom oksigen dalam alkohol, eter,air). Harga energi minimum dari ikatan
hidrogen antara sepasang molekul adalah 6 kkal mol-1 atau 400×10-22J/pasangan
molekul.
2. Viskositas
Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam 2 tipe yaitu:
Laminar atau aliran kental yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil
melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil.
Aliran lainnya yaitu “Turbulen” yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui
pipa dengan diameter yang lebih besar. Hal ini lebih dikelompokkan menurut bilangan
Reynoldnya yaitu:
adalah kecepatan rata-rata cairan sepanjang pipa dan � adalah koefisien viskositas.
Jika RN lebih besar dari 4.000 aliran turbulen dan jika lebih kecil dari 2.100 aliran
laminar.
Volume cairan yang lewat melalui suatu penampang melintang tertentu per detik
sumbu pipa.
Latihan 7.3
Cari apakah aliran turbulen atau laminar dari data berikut: � = 1m, R = 2×10-3m,
= 2×102 ms-1, d= 1,2 kg dm-3 dan �= 1,001×10-3Pl.
Dengan menggunakan persamaan (7.7)
3. Pengukuran Viskositas
Terdiri dua metode:
Viskositas Oswald: Waktu yang dibutuhkan untuk mengalirnya sejumlah tertentu cairan
dicatat, dan dihitung denga hubungan:
Metode Bola Jatuh: menyangkut gaya gravitasi seimbang dengan gerakan aliran pekat,
dan hubungannya adalah:
Keterangan:
b = bola jatuh
g = konstanta gravitasi
jika digunakan metode perbandingan , didapat:
4. Pengaruh Temperatur
Koefisien viskositas bisa berubah-ubah dengan berubahnya temperatur, dan
hubunganya:
Log η = A + B/T
Dimana:
A dan B = konstnta yang tergantung pada cairan. Dengan persamaan sebagai berikut:
η = A’ eksp (-
Dimana:
A’ = kontanta yang tidak tentu
Dengan perbandingan melalui persamaan:
7. Sudut Kontak
Sudut kontak (θ) didefinisikan sebagai sudut yang dibuat oleh permukaan tetesan
dengan permukaan padatan. Dihitung dengan persamaan:
Dimana:
Jika sudut θ < 90oC : cairan membasahi permukaan padatan dan hal ini terjadi jika
>