Anda di halaman 1dari 5

4.

2 Pengaruh Perbandingan Pati:Aquadest Terhadap Konstanta Laju reaksi

Berikut adalah grafik mengenai hubungan antara perbandingan pati:aquadest denga


konstanta laju reaksi dengan variasi perbandingan 1:13 dan 1:17
2.5

f(x) = 0.0911334363636364 x
2

1.5 f(x) = 0.0626608727272727 x


ln(1/1-Xa)

Variabel 1 1:13
Linear (Variabel 1
1:13)
1
variabel 2 1:17
Linear (variabel 2
1:17)
0.5

0
0 5 10 15 20 25 30
Waktu

Gambar 4.2 Grafik Pengaruh Perbandingan Pati terhadap konstanta Laju reaksi

Gambar diatas merupakan grafik pengaruh Perbandingan Pati terhadap konstanta laju reaksi
dengan variasi Perbandingan Pati yakni 1:13 dan 1:17 pada proses hidrolisa pati. Terlihat bahwa
seiring dengan meningkatnya waktu hidrolisa maka akan meningkat pula konstanta laju
reaksinya, dan fenomena yang lain terlihat bahwa konstanta laju reaksi cenderung berbanding
terbalik dengan % suspensi, yakni pada Perbandingan Pati 1:13 memiliki konstanta laju reaksi
berturut-turut pada t = 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 adalah 0 menit , 0,640555 menit-1, 0.837018
-1

menit-1, 0.928870 menit-1, 1.269401 menit-1, dan 1.410587 menit-1, sedangkan pada Perbandingan
Pati 1:17 lebih besar, dengan nilai konstanta laju reaksi berturut-turut pada t = 0, 5, 10, 15, 20,
dan 25 adalah 0 menit-1, 0,837018 menit-1, 1.114742 menit-1, 1.599488 menit-1, 1.832581 menit-1,
dan 1.973281 menit-1. Sehingga semakin besar % suspensi maka akan menurunkan konstanta laju
reaksi.

Pada umumnya nilai konstanta kecepatan reaksi dipengaruhi oleh faktor tumbukan,
energi aktivasi dan suhu reaksi yang bisa dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis
sesuai persamaan Arrhenius :
k = Ae-(E/RT)
Dengan
k = konstanta kecepatan reaksi
A = frekuensi tumbukan
T = suhu reaksi
E = tenaga aktivasi dan
R = tetapan gas (Sylvia noni, dkk.).
Persamaan tersebut berhubungan dengan nilai laju reaksi yang didapat. Dapat dilihat
bahwa semakin besar tumbukan akan menyebabkan konstanta kecepatan reaksi semakin
besar. Semakin besar konstanta kecepatan reaksi maka laju reaksinya akan semakin besar.
Dan semakin besar laju reaksi berarti konversi yang dihasilkan akan semakin besar per
satuan waktu.
Berdasarkan data yang didapat dalam praktikum maka hasil yang didapatkan sesuai
teori. Pada variabel Perbandingan Pati 1:17 memiliki nilai konversi yang lebih besar
daripada variabel Perbandingan Pati 1:13. Hal ini dikarenakan pada Perbandingan Pati 1:13 ,
larutannya lebih kental daripada Perbandingan Pati 1:1. sehingga gerakan partikel pada
variabel Perbandingan Pati 1:13 akan semakin sulit dan frekuensi tumbukan yang terjadi
tidak sebanyak variabel Perbandingan Pati 1:17 Sehingga nilai konstanta kecepatan reaksi
variabel Perbandingan Pati 1:13 lebih kecil daripada variabel Perbandingan Pati 1:17.
Sylvia noni, dkk.2015.Kinetika Hidrolisa Kulit Pisang Kepok Menjadi Glukosa
Menggunakan Katalis Asam Klorida. Jurnal Teknologi Kimia Unimal 4:2.51-65.

Anda mungkin juga menyukai