Anda di halaman 1dari 6

Deskripsi

Reaktor alir pipa merupakan reaktor di mana cairan bereaksi dan mengalir
dengan cara melewati tube (tabung) dengan kecepatan tinggi, tanpa terjadi
pembentukan arus putar pada aliran cepat. Reaktor alir pipa pada hakekatnya
hampir sama dengan pipa dan relatif cukup mudah dalam perancangannya. Reaktor
ini biasanya dilengkapi dengan selaput membran untuk menambah yield produk
pada reaktor. Produk secara selektif ditarik dari reaktor sehingga keseimbangan
dalam reaktor secara kontinyu bergeser membentuk lebih banyak produk.

Dalam RAP, satu atau lebih reaktan dipompakan ke dalam suatu pipa.
Biasanya reaksi yang digunakan pada reaktor ini adalah reaksi fasa gas. Reaksi
kimia berlangsung sepanjang pipa sehingga semakin panjang pipa maka konversi
yield akan semakin tinggi. Namun tidak mudah untuk menaikkan konversi karena
di dalam RAP konversi terjadi secara gradien. Pada awalnya kecepatan reaksi
berlangsung secara cepat namun setelah panjang pipa tertentu atau pipa bertambah
panjang maka jumlah reaktan akan berkurang dan kecepatan reaksi berlangsung
lebih lambat dan akan semakin lambat seiring panjangnya pipa.

Model reaktor alir pipa dapat digunakan pada reaksi lipat ganda (multiple
reaction) serta reaksi yang melibatkan perubahan suhu, tekanan dan densitias
fluida. Walaupun kerumitan ini diabaikan, namun selalu relevan dalam proses
industri. Adapun asumsi yang digunakan pada model reaktor ini sebagai berikut:

1. Aliran plug (plug flow)


2. Keadaan steady state..
3. Densitas fluida konstan (untuk cairan dan juga berlaku untuk gas yang tidak
mengalami penurunan tekanan, perubahan mol dan perubahan temperatur).
4. Diameter pipa konstan.
5. Reaksi tunggal (single reaction).
6. Zat mengalir di dalam pipa dengan distribusi kecepatan datar.
7. Kecepatan pengadukan ke arah radial berlangsung sangat cepat sehingga pada
setiap penampang pipa R, T, P dan komposisi fluida selalu uniform (seragam),
dan perbedaan terjadi di sepanjang pipa R.
8. Setiap partikel fluida yg mengalir mempunyai waktu tinggal sama.
9. Fluida dalam fasa gas berlangsung pada tekanan tetap dan fluida dalam fasa cair
berlangsung pada volume dan tekanan tetap.

Alasan Pemilihan

Beberapa hal penting dalam reaktor alir pipa adalah:

1. Perhitungan dalam model RAP mengasumsikan tidak terjadi pencampuran


(mixing) dan reaktan bergerak secara aksial bukan radial.
2. Katalisator dapat dimasukkan melalui titik yang berbeda dari titik masukan
dimana katalisator ini diharapkan dapat mengoptimalkan reaksi dan terjadi
penghematan.
3. Umumnya RAP memiliki konversi yang lebih besar dibandingkan dengan
reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) dalam volume yang sama. Artinya,
dengan waktu tinggal yang sama reaktor alir pipa memberikan hasil yang lebih
besar dibandingkan RATB.

Tubular Reactor
Reaksi fase gas dihasilkan pada reaktor pipa dimana alirannya adalah turbulen.
Dengan asumsi tidak terdispersi dan tidak terdapat radial gradient maupun
temperatur, kecepatan, atau konsentrasi, kita dapat menggambarkan aliran dalam
reaktor sebagai plug-flow.
Bentuk diferensial dari persamaan desain :

0 =

Dapat digunakan jika terdapat pressure drop dalam reaktor atau perubahan suhu
antara PFR dan lingkungan. Dalam ketiadaan pressure drop atau perubahan suhu
digunakan bentuk integral dari persamaan desain plug-flow


= 0
0
Subtitusi hukum laju reaksi untuk reaksi orde 2


= 0
0 2
Untuk temperatur dan tekanan yang konstan pada reaksi fase gas, konsentrasi
dinyatakan dalam fungsi konversi :
0 (1 ) (1 )
= = = = 0
0 (1 + ) 0 (1 + ) (1 + )
Kemudian disubtituskan ke persamaan desain :
(1 + )2
= 0
0 2 (1 )2
(1
+ )2
= 0 2
0 (1 )2

0 (1 + )2
= [2(1 + ) ln(1 ) + 2 + ]
0 1
Jika kedua sisi dibagi dengan luas penampang reaktor (Ac), maka :
0 (1 + )2
= [2(1 + ) ln(1 ) + 2 + ]
0 1
Grafik dari konversi di sepanjang titik reaktor untuk 4 reaksi yang berbeda
ditunjukan dalam Figure 4.7 untuk mengilustrasikan afek dari volume

Perubahan pada parameter reaksi, nilai dari parameter reaksi berikut ini dipilih
untuk mencapai kurva diatas
3
= 5.0 .

= 1.0 2

0 = 0.2 3

3
0 = 1

2
(1 + )2
= 1.0 [2(1 + ) ln(1 ) + + ]
1

Example 4-3 Mengabaikan perubahan volume dengan reaksi


Reaksi pemecahan fase gas
A--2B+C
Dihasilkan dalam reaktor pipa. Reaksi pada order kedua dan nilai parameter sama
seperti yang digunkan pada figure 4-7. Jika diinginkan konversi sebesar 60%.
Kesalahan apa yang terjadi jika perubahan volume diabaikan (E=0) dalam
pengukuran reaktor?
Solusi :
Dalam figure E4.31 (diambil dari fig 4.7) dapat dilihat reaktor dengan panjang 1.5
m dibutuhkan untuk mencapai reaksi konversi sebesar 60% (E=0). Bagaimanapun,
dengan perhitungan yang benar untuk perubahan volume [E=1.(2+1-1)=2] dapat
dilihat reaktor dengan panjang 0.5 m dibutuhkan. Jika kita sudah menggunakan
reaktor dengan panjang 1.5 m, kita hanya akna mencapai konversi 40%

Example 4-4 produksi 300 juta pon/tahun etilen dala plug flow reaktor : Desain
skala penuh tubular reaktor
Tentukan volume reaktor yang dibutuhkan unutk produksi 300 juta pon/tahun etilen
dari pemecahan umpan etana murni. Reaksi bersifat iireversibel dan mengikuti
hukum laju yang berlaku. Diinginkan agar mencapai 80% konversi reaksi dari
etana, reaktor beroperasi isotermal pada 1100K dan tekanan 6 atm

Dengan subtitusi didapat :

Anda mungkin juga menyukai