Penentuan Orde Reaksi pada

Continuous Stirred Tank-

Reactor(CSTR)
Kelompok 12C
Oki Farida Oktafia (3335170042)
Dela Ayu Fitria (3335170003)
Ada tiga tipe reaktor ideal :
 Dalam CSTR, komposisi dan temperatur seragam
seperti pada reaktor batch, namun raktor ini
memiliki umpan dan penarikan produk yang
kontinyu, dan komposisi effluent dan temperatur
yang sama seperti di dalam tank. CSTR dapat
dioperasikan dalam transient condition ( variasi
komposisi umpan, temperatur, laju pendinginan, dll)
atau dapat juga dioperasikan pada kondisi steady
state. (Perry’s Chemical Engineering Handbook)
Umpan/ reaktan
RATB

Uniformly Produk atau

mixed hasil reaksi

Reaktor CSTR atau disebut juga Reaktor Alir Tangki

Berpengaduk (RATB) banyak dipakai di industri
kimia baik yang hanya sebuah reaktor saja,
maupun beberapa reaktor yang dihubungkan seri.
Keadaan pengadukan dan perpindahan panas
dalam RATB hampir sama dengan RAP.
Umpan yang masuk dalam reaktor langsung
tercampur dengan larutan yang ada dalam
reaktor maka konsentrasi zat pereaksi turun
dengan cepat sehingga laju reaksi rata-rata dalam
RATB lebih kecil dari pada laju reaksi rata-rata
dalam RAP yang volumenya sama dengan kondisi
operasi yang sama.
Kelebihan dan Kekurangan Reaktor
CSTR
Kelebihan :
 Kualitas produk yang bagus
 Control yang otomatis sehingga
tidak memerlukan banyak tenaga
operator
 dilengkapi dengan pengadukan,
sehingga komposisi suhu, dan
tekanan dalam reaktor selalu
sama, sehingga memungkinkan
reaktor bekerja secara isotermal
pada reaksi yang sangat
eksotermis.
 RATB/CSTR digunakan untuk
reaksi yang tidak mengalami
perubahan yang besar, sehingga
bisa dihindari reaksi samping.
Kekurangan :
 Untuk reaksi fase gas
(nonkatalitik) reaksinya
berlangsung cepat tetapi untuk
reaksi pada fase ini akan mudah
terjadi kebocoran sehingga
dinding reaktor harus dibuat
tebal.
 Laju perpindahan panas
persatuan massa lebih rendah
dibanding RAP. Pada RATB ratio
luas permukaan perpindahan
panas dengan volume reaktor
kecil dengan koefisien
perpindahan panas yang rendah
pula. Oleh karena itu untuk reaksi
yang sangat eksotermis tidak
dianjurkan.
Neraca massa pada di dalam CSTR
input = output + dissapearance by reaction +
accumulation
=0

Jika 𝐹𝐴0 = 𝑣0 𝐶𝐴0 adalah laju molar feed dari

komponen A ke reaktor, maka di dalam reaktor
secara keseluruhan kita mendapatkan
input A, mol/waktu = 𝐹𝐴0 1 − 𝑋𝐴0 = 𝐹𝐴0
output A, mol/ waktu = 𝐹𝐴 = 𝐹𝐴0 1 − 𝑋𝐴
Laju reaksi A , mol/waktu = −𝑟𝐴 𝑉
Maka dari rumus neraca massa kita mendapatkan
𝑭𝑨𝟎 𝑿𝑨 = (−𝒓𝑨 )𝑽
Dengan penataulangan menjadi,
𝑉 𝜏 ∆𝑋𝐴 𝑋𝐴
= = =
𝐹𝐴0 𝐶𝐴0 −𝑟𝐴 −𝑟𝐴
Dapat dituliskan 𝜏 sebagai fungsi konsentrasi
𝑉𝐶𝐴0 𝐶𝐴0 ∆𝑋𝐴 𝐶𝐴0 (𝑋𝐴𝑓 −𝑋𝐴𝑖 )
𝜏= = =
𝐹𝐴0 (−𝑟𝐴 ) (−𝑟𝐴 )𝑓
Dalam kondisi sistem constant-density
𝐶𝐴0 − 𝐶𝐴
𝜏=
−𝑟𝐴
First Order Reaction
Untuk constant-density system di mana 𝐶𝐴ൗ𝐶𝐴0 = 1 − 𝑋𝐴
𝑋𝐴 𝐶𝐴0 − 𝐶𝐴 untuk 𝜀𝐴 = 0
𝑘𝜏 = =
1 − 𝑋𝐴 𝐶𝐴
Dalam ekspansi linear menjadi
𝐶𝐴 1−𝑋𝐴
𝑉 = 𝑉0 (1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴 ) dan =
𝐶𝐴0 1+𝜀𝐴 𝑋𝐴
maka persamaannya menjadi

𝑋𝐴 (1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴 )
𝑘𝜏 = untuk 𝜀𝐴 bebas
1 − 𝑋𝐴
Second order reaction
Untuk reaksi A  produk, di mana −𝑟𝐴 = 𝑘𝐶𝐴2 , 𝜀𝐴 =
0 persamannya menjadi

𝐶𝐴0 −𝐶𝐴 −1+ 1+4𝑘𝜏𝐶𝐴0

𝑘𝜏 = atau 𝐶𝐴 =
𝐶𝐴2 2𝑘𝜏
Contoh soal

Dengan laju persamaan :

1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 2 2
−𝑟𝐴 = − 𝑟𝐵 = 12,5 𝐶 𝐴 𝐶𝐵 − 1,5/𝑚𝑖𝑛 𝐶𝑅
2 𝑚𝑜𝑙 2 . 𝑚𝑖𝑛
Di dalam reaktor mixed flow terdapat volume sebanyak 6 liter pada kondisi
steady state. Ada dua aliran masuk, yang pertama mengandung 2,8 mol
A/liter dan yang satunya mengandung 1,6 mol B/liter, merupakan laju alir
volumetric ke dalam reaktor, dan komponen pembatas terkonversi sebanyak
75%. Berapa laju alir dari setiap aliran? Asumsikan densitas konstan.
Konsentrasi awal tiap komponen :

Hal ini menunjukan bahwa komponen B merupakan komponen pembatas ,

jadi untuk konversi 75% komponen B dan 𝜀 = 0 adalah komposisi dalam
reaktor dan aliran keluarnya adalah
Tulis laju dan solusi permasalahan pada B pada kondisi di dalam reaktor

Untuk densitas konstan, gunakan persamaan

Oleh karena itu didapatkan laju alir volumetrik masuk dan keluar reaktor
adalah

Atau sama dengan 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑚𝑖𝑛 untuk setiap dua aliran yang masuk
TERIMA KASIH