Anda di halaman 1dari 33

TK3102 Teknik Reaktor 1

REAKTOR TANGKI IDEAL


(CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR)
Program Studi Teknik Kimia
ITERA
TK3102 Teknik Reaktor 2

Reaktor Tangki Ideal


• Akibat pengadukan sempurna:
• Media reaksi tercampur/terdispersi secara sempurna di
dalam reaktor tangki
• Seluruh sifat fisiko-kimia-transport-kinetika
terdistribusi homogen di seluruh bagian reaktor
• Sifat-sifat fisiko-kimia-transport-kinetika media reaksi
keluaran reaktor sama dengan media reaksi dalam
reaktor

• Neraca massa:

Laju alir 𝐴 Laju reaksi Laju alir 𝐴


+ =
masuk reaktor pembentukan 𝐴 keluar reaktor

𝑄𝑖𝑛 𝐶𝐴,𝑖𝑛 + 𝑉𝑟𝐴 = 𝑄𝑜𝑢𝑡 𝐶𝐴,𝑜𝑢𝑡


TK3102 Teknik Reaktor 3

Neraca Massa Reaktor Tangki Ideal


• Neraca massa reaktor 𝑄𝑖𝑛 𝐶𝐴,𝑖𝑛 + 𝑉𝑅 𝑟𝐴 = 𝑄𝐶𝐴

𝑄𝐶𝐴 = 𝐹𝐴 𝐹𝐴,𝑖𝑛 + 𝑉𝑅 𝑟𝐴 =𝐹𝐴


𝐹𝐴 = 𝐹𝐴,𝑖𝑛 1 − 𝑋𝐴
𝐹𝐴,𝑖𝑛 𝑋𝐴 = −𝑉𝑅 𝑟𝐴
• Variabel yang terlibat
dalam persamaan 𝑉𝑅 𝑋𝐴
perancangan ini: =
𝐹𝐴,𝑖𝑛 −𝑟𝐴 𝐶𝐴,𝑖𝑛
• Volume reaktor
• Laju kinetika reaksi kimia

Konsentrasi Reaktan
• Spesifikasi bahan baku (laju alir 𝜏 𝑋𝐴 di dalam reaktor
molar, laju alir volumetrik, =
konsentrasi awal) 𝐶𝐴,𝑖𝑛 −𝑟𝐴
• Unjuk kerja reaktor (konversi)
𝐶𝐴,𝑜𝑢𝑡
• Tiga variabel diketahui,
variabel lainnya dapat
dihitung Titik umpan Titik keluaran
TK3102 Teknik Reaktor 4

Neraca Massa Reaktor Tangki Ideal


Volume media reaksi tetap

• Neraca massa reaktor tangki 𝑄𝑖𝑛 𝐶𝐴,𝑖𝑛 + 𝑉𝑅 𝑟𝐴 = 𝑄𝐶𝐴


ideal
• Bila tidak ada perubahan densitas 𝑄𝐶𝐴,𝑖𝑛 + 𝑉𝑅 𝑟𝐴 = 𝑄𝐶𝐴
selama reaksi berlangsung, maka
laju alir volum akan konstan
𝐶𝐴,𝑖𝑛 + 𝜏𝑟𝐴 = 𝐶𝐴

𝑉𝑅 𝐶𝐴,𝑖𝑛 − 𝐶𝐴
𝜏= =
𝑄 −𝑟𝐴
TK3102 Teknik Reaktor 5

Neraca Massa Reaktor Tangki Ideal


Volume media reaksi berubah selama reaksi berlangsung
• Jika volume/densitas media reaksi 𝐹𝐴,𝑖𝑛 + 𝑉𝑅 𝑟𝐴 =𝐹𝐴 • Laju reaksi rA harus
berubah selama reaksi berlangsung, dinyatakan sebagai fungsi XA
maka berlaku: dengan mempertimbangkan
𝑉𝑅 𝑋𝐴 perubahan densitas selama
=
V = Vo (1 +  A x A ) 𝐹𝐴,𝑖𝑛 −𝑟𝐴 reaksi berlangsung.

 n Ao
A =
− A noT 𝜏 𝑋𝐴
=
𝐶𝐴,𝑖𝑛 −𝑟𝐴
• Karena densitas media reaksi
berubah, maka laju alir volumetrik
akan berubah selama reaksi
berlangsung.
TK3102 Teknik Reaktor 6

Contoh 1: Reaksi Orde ke-1


Sebuah reaksi orde ke-1 diselenggarakan dalam sebuah reaktor tangki ideal
kontinyu. Turunkan persamaan unjuk kerjanya.

𝑟𝐴 = −𝑘𝐶𝐴

Jika densitas media reaksi tetap:

𝑉𝑅 𝐶𝐴,𝑖𝑛 − 𝐶𝐴 𝐶𝐴,𝑖𝑛 − 𝐶𝐴
𝜏= = =
𝑄 −𝑟𝐴 𝑘𝐶𝐴

𝐶𝐴 1
=
𝐶𝐴,𝑖𝑛 1 + 𝑘𝜏
TK3102 Teknik Reaktor 7

Contoh 1: Reaksi Orde ke-1

Jika densitas media reaksi berubah:

𝑉𝑅 𝜏 𝑋𝐴
= =
𝐹𝐴,𝑖𝑛 𝐶𝐴,𝑖𝑛 −𝑟𝐴

𝑛𝐴
−𝑟𝐴 = 𝑘𝐶𝐴 = 𝑘
𝑉

𝑛𝐴0 1 − 𝑋𝐴 1 − 𝑋𝐴
−𝑟𝐴 = 𝑘 = 𝑘𝐶𝐴,𝑖𝑛
𝑉0 1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴 1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴 • Jika unjuk kerja reaktor diketahui, dan
waktu ruang atau volume reaktor harus
dihitung, masalah ini adalah masalah
Subsitusikan ke persamaan evaluasi unjuk kerja: perancangan.

1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴 𝑋𝐴 • Jika waktu ruang atu volume reaktor


𝑘𝜏 =
1 − 𝑋𝐴 diketahui, dan konversi reaksi harus
dihitung, masalah ini adalah masalah
evaluasi unjuk kerja.
TK3102 Teknik Reaktor 8

Contoh 2: Reaksi Orde ke-2


Turunkan persamaan evaluasi unjuk kerja reaktor tangki ideal kontinyu (RTIK)
untuk reaksi orde ke-2.
𝑟𝐴 = −𝑘𝐶𝐴2

Jika densitas media reaksi tetap

𝐶𝐴,𝑖𝑛 − 𝐶𝐴 𝐶𝐴,𝑖𝑛 − 𝐶𝐴
𝜏= =
−𝑟𝐴 𝑘𝐶𝐴2

𝑘𝜏𝐶𝐴2 + 𝐶𝐴 − 𝐶𝐴0 = 0 𝐶𝐴 −1 + 1 + 4𝑘𝜏𝐶𝐴0


=
𝐶𝐴0 2𝑘𝜏𝐶𝐴0
2
𝐶𝐴 𝐶𝐴
𝑘𝜏𝐶𝐴0 + −1= 0
𝐶𝐴0 𝐶𝐴0
TK3102 Teknik Reaktor 9

Contoh 2: Reaksi Orde ke-2

Jika densitas media reaksi berubah

𝑉𝑅 𝜏 𝑋𝐴
= =
𝐹𝐴,𝑖𝑛 𝐶𝐴,𝑖𝑛 −𝑟𝐴

𝑛𝐴 2
−𝑟𝐴 = 𝑘𝐶𝐴2 =𝑘
𝑉

2 2 2
𝑛𝐴0 1 − 𝑋𝐴 2 1 − 𝑋𝐴
−𝑟𝐴 = 𝑘 = 𝑘 𝐶𝐴,𝑖𝑛
𝑉0 1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴 1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴

Subsitusikan ke persamaan evaluasi unjuk kerja:

2
𝑋𝐴 1 + 𝜀𝐴 𝑋𝐴
𝑘𝜏 =
𝐶𝐴,𝑖𝑛 1 − 𝑋𝐴
TK3102 Teknik Reaktor 10

Contoh 3: Reaksi Dua Reaktan, Berorde ke-2


Reaksi order kedua berikut: 𝐴 + 𝐵 → 𝑃 diselenggarakan dalam sebuah reaktor
tangki ideal kontinyu berdensitas tetap. Turunkan persamaan unjuk kerja reaktor
ini jika persamaan laju reaksi: −𝑟𝐴 = −𝑟𝐵 = 𝑘𝐶𝐴 𝐶𝐵 .

Jawab:

Persamaan neraca massa A dan B untuk sistem berdensitas tetap:

• Sistem persamaan aljabar ini dapat diselesaikan secara simultan


𝐶𝐴0 − 𝑘𝜏𝐶𝐴 𝐶𝐵 = 𝐶𝐴 untuk menghitung harga CA dan CB. Menyelesaikan sistem
persamaan aljabar tak linier dapat dilakukan dengan:
• Analitis
𝐶𝐵0 − 𝑘𝜏𝐶𝐴 𝐶𝐵 = 𝐶𝐵
• Metoda numerik
• Metoda analitis: substitusikan persamaan ke-2 ke persamaan ke-1
dan selesaikan persamaan yang mengandung sebuah variabel saja.
• Metoda numerik: newton atau dengan solver dalam Excel.
TK3102 Teknik Reaktor 11

Contoh 3: Reaksi Dua Reaktan, Berorde ke-2


Penyelesaian analitik

• Dengan mensubstitusi persamaan ke-2 ke persamaan ke-1, maka diperoleh


penyelesaian analitik:

CA − 1 − (C Bo − C Ao )k + 1 + (C Bo − C Ao )k 2 + 4C Ao k
=
C Ao 2C Ao k
TK3102 Teknik Reaktor 12

Contoh 4: Unjuk Kerja Reaktor Tangki Ideal


Sebuah reaksi elementer fasa cair 𝐴 + 2𝐵 ↔ 𝑅
diselenggarakan dalam sebuah reaktor tangki ideal
dengan laju reaksi :
1 mol
−𝑟𝐴 = − 𝑟𝐵 = 12,5𝐶𝐴 𝐶𝐵2 − 1,5𝐶𝑅
2 liter. menit
Volume reaktor tangki = 6 liter. Terdapat dua buah aliran
umpan yang memiliki laju alir volumetrik yang sama.
Aliran umpan pertama mengandung 2,8 mol A/liter, dan
aliran umpan kedua mengandung 1,6 mol B/liter.
Konversi yang diinginkan adalah 75% komponen
pembatas. Jika diasumsikan bahwa densitas media reaksi
tetap selama reaksi berlangsung, perkirakan berapa laju
alir masing-masing aliran umpan.
TK3102 Teknik Reaktor 13

Contoh 4: Unjuk Kerja Reaktor Tangki Ideal

Jawab:

Jika kedua aliran umpan yang memiliki laju alir yang sama dipertemukan, maka konsentrasi
awal dari masing-masing reaktan adalah:
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐴0 = 1,4 ; 𝐶𝐵0 = 0,8 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ; 𝐶𝑅0 = 0 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Dari sini dapat dilihat bawa B adalah komponen pembatas reaksi kimia, sehingga konversi
yang dimaksud adalah konversi B sebesar 75%.
Dari neraca massa, konsentrasi masing-masing komponen dalam (atau keluaran) reaktor:
𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐵 = 𝐶𝐵0 1 − 𝑋𝐵 = 0,8 1 − 0,75 = 0,8 − 0,6 = 0,2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
1 0,6 𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐴 = 𝐶𝐴0 − 2 𝐶𝐵0 𝑋𝐵 = 1,4 − = 1,1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
2
1 𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑅 = 𝐶𝑅0 + 2 𝐶𝐵0 𝑋𝐵 = 0,3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Dengan demikian, laju reaksi konsumsi B :
2 𝑚𝑜𝑙
−𝑟𝐵 = −2𝑟𝐴 = 2 12,5 1,1 0,2 − 2 1,5 0,3 = 0,2 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟.𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
TK3102 Teknik Reaktor 14

Contoh 4: Unjuk Kerja Reaktor Tangki Ideal

Jika tidak terdapat perubahan densitas selama reaksi berlangsung:

𝑉𝑅 𝐶𝐵0 − 𝐶𝐵 0,8 − 0,2


𝜏= = = = 3 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝑄𝑖𝑛 −𝑟𝐵 0,2

𝑉 6 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑄𝑖𝑛 = = 3 = 2 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
3

Jadi, laju alir masing-masing aliran umpan adalah QA,in = QB,in = 1 liter/menit
TK3102 Teknik Reaktor 15

Contoh 5: Perancangan Reaktor Tangki Ideal


Reaksi sintesis biodiesel fasa cair: 𝑇𝐺 + 3𝑀 → 3𝐵 + 𝐺 [TG=trigliserida,
M=metanol, B=biodiesel, G=gliserol] dilaksanakan pada sebuah reaktor tangki
ideal kontinyu. Reaksi dilaksanakan pada temperatur 70 °C dan tekanan 1 atm.
1,5 𝑚𝑜𝑙
Persamaan laju reaksi ini adalah −𝑟𝑇𝐺 = 0,78𝐶𝑇𝐺 𝐶𝑀 . Umpan adalah
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟−𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
campuran TG dan M dengan laju alir 50 liter/menit, dengan konsentrasi mula-
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
mula: 𝐶𝑇𝐺,𝑖𝑛 = 0,8 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 dan 𝐶𝑀,𝑖𝑛 = 3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟. Jika diinginkan konversi TG sebesar
90%, hitung volume reaktor tangki ideal yang dibutuhkan.

Jawab.

Reaksi ini adalah reaksi fasa cair, sehingga dapat dianggap bahwa tidak ada
perubahan densitas selama reaksi berlangsung.
𝜀𝐴 = 0
TK3102 Teknik Reaktor 16

Contoh 5: Perancangan Reaktor Tangki Ideal

Neraca massa:
Konsentrasi masing-masing komponen di dalam (keluaran) reaktor:

𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑇𝐺 = 0,8 1 − 0,9 = 0,08 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑀 = 3 − 3 0,8 0,9 = 0,84 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐵 = 3 0,8 0,9 = 2,16 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐺 = 0,8 0,9 = 0,72 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Persamaan perancangan reaktor tangki ideal:

𝐶𝑇𝐺,𝑖𝑛 − 𝐶𝑇𝐺 0,8 − 0,08


𝑉𝑅 = 𝑄𝑖𝑛 = 50 1,5
= 749,4 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
−𝑟𝑇𝐺 0,78 0,08 0,84
TK3102 Teknik Reaktor 17

Contoh 6: Reaktor Ideal dengan


Densitas Media Reaksi Berubah
Reaksi fasa gas dekomposisi dioxin : 𝐶12 𝐻4 𝑂2 𝐶𝑙4 + 12𝑂2 → 12𝐶𝑂2 + 2𝐻2 𝑂 + 2𝐶𝑙2
diselenggarakan dalam sebuah reaktor tangki ideal kontinyu pada temperatur 600 °C,
tekanan 5 atm. Laju reaksi pembakaran dioxin pada kondisi oksigen berlebih adalah:
1,25 𝑚𝑜𝑙
−𝑟𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛 = 205𝐶𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟.𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Umpan dengan laju alir volumetrik 100 liter/detik dan 5%-mol dioxin dalam udara
diumpankan ke dalam reaktor pada temperatur dan tekanan yang sama dengan temperatur
dan tekanan reaktor. Jika konversi dioxin yang diinginkan adalah 99,9%, hitung volume
reaktor tangki yang dibutuhkan.

Jawab.

Reaksi ini adalah sisten non-equimolar, sehingga densitas media reaksi berubah.
16−13
𝜀𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛 = 0,05 = 0,15
1
Reaksi dianggap isothermal dan isobar, maka 𝛽 = 1.
TK3102 Teknik Reaktor 18

Contoh 6: Reaktor Ideal dengan


Densitas Media Reaksi Berubah

Jika campuran gas umpan dianggap sebagai gas ideal,

𝑛𝑖𝑛 𝑃 5 𝑚𝑜𝑙
𝑉𝑖𝑛
= 𝑅𝑇𝑖𝑛 = 0,082 600+273
= 0,07 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑖𝑛
𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛,𝑖𝑛 = 0,05 0,07 = 0,0035
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
𝐹𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛,𝑖𝑛 = 𝐶𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛,𝑖𝑛 𝑄𝑖𝑛 = 0,0035 100 = 0,35 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

Laju reaksi:

1,25 𝑛𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛 1,25


−𝑟𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛 = 205𝐶𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛
= 205
𝑉
1,25
1,25 1 − 𝑋𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛
−𝑟𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛 = 205𝐶𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛,𝑖𝑛
1 + 𝜀𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛 𝑋𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛
TK3102 Teknik Reaktor 19

Contoh 6: Reaktor Ideal dengan


Densitas Media Reaksi Berubah

Persamaan perancangan reaktor tangki ideal:

𝑉𝑅 𝑋𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛
=
𝐹𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛,𝑖𝑛 −𝑟𝐷𝑖𝑜𝑥𝑖𝑛

0,999
𝑉𝑅 = 0,35 1,25 = 13415,17 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
1,25 1 − 0,999
205 0,0035
1 + 0,15 0,999
TK3102 Teknik Reaktor 20

Contoh 7 : Evaluasi Unjuk Kerja Reaktor Tangki


Ideal
• Ulangi contoh 6
• Diketahui: temperatur 600 °C, tekanan 5 atm, laju alir
volumetrik umpan 100 liter/detik, konsentrasi dioxin 5%-
mol dalam udara, volume reaktor = 10.000 liter.
• Hitung konversi dioxin.
TK3102 Teknik Reaktor 21

Perbandingan Volume Reaktor Pipa Ideal dan Reaktor Tangki Ideal

Reaktor Pipa Ideal Reaktor Tangki Ideal


𝑋𝐴,𝑜𝑢𝑡
𝑉𝑅 𝑑𝑋𝐴 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔
= න = 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑉𝑅 𝑋𝐴 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔
𝐹𝐴,𝑖𝑛 −𝑟𝐴 = =
0 𝑘𝑢𝑣𝑎 𝐹𝐴,𝑖𝑛 −𝑟𝐴 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔

1 1
−𝑟𝐴 −𝑟𝐴

𝑋𝐴 𝑋𝐴,𝑜𝑢𝑡 𝑋𝐴 𝑋𝐴,𝑜𝑢𝑡

𝑽𝑷 < 𝑽𝑻
TK3102 Teknik Reaktor 22

Contoh 8: Perbandingan volume reaktor pipa dan tangki


ideal
Sebuah reaksi fasa gas dehidrogenasi etana menjadi etilen: 𝐶2 𝐻6 → 𝐶2 𝐻4 + 𝐻2
diselenggarakan secara isotermal dan isobar pada 873 K dan 1 atm. Laju reaksi konsumsi
1,36
etana: 𝑟 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑚𝑜𝑙
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟.𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
. Campuran 50%-mol etana dan nitrogen diumpankan ke
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
dalam reaktor dengan laju alir volumetrik 55000 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 pada temperatur dan tekanan
operasi. Jika konversi etana yang diinginkan sebesar 90%, hitung volume reaktor pipa ideal
dan tangki ideal yang dibutuhkan.

Jawab:
Umpan: campuran 50%-mol etana dalam N2, pada T = 873 K dan P = 1 atm. Jika campuran
gas dianggap gas ideal:

𝑃 1 𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑖𝑛 = 𝑅𝑇𝑖𝑛 = = 0,014
𝑖𝑛 0,082 873 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 = 0,5 0,014 = 0,007
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
𝐹𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 = 0,007 55000 = 385 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
TK3102 Teknik Reaktor 23

Contoh 8: Perbandingan volume reaktor pipa ideal dan reaktor tangki ideal

Volume/densitas media reaksi berubah:


Kondisi isotermal dan isobar, 𝛽 = 1
2−1
𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 0,5=0,5
1

Reaktor Pipa Ideal (RAS)

Persamaan perancangan:

0,9
𝑉𝑅 𝑑𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
=න
𝐹𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 −𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
0

1,36
1,36 1,36 1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
−𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛
1 + 𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
TK3102 Teknik Reaktor 24

Contoh 8: Perbandingan volume reaktor pipa ideal dan reaktor tangki ideal

1,36
1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
1,36
−𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 XA F(XA) DA
1 + 𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
0 1.0000
0,9 1,36
0.1 1.2332 0.1117
𝐹𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 1 + 𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 0.2 1.5420 0.1388
𝑉𝑃 = 1,36 න 𝑑𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
0 0.3 1.9643 0.1753
0.4 2.5669 0.2266
385
𝑉𝑃 = 5,7074 = 1.011.801,4 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 0.5 3.4769 0.3022
2,5 0,0071,36
0.6 4.9678 0.4222
𝑉𝑃 ≈ 1,0. 𝑥106 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 0.7 7.7334 0.6351
0.8 14.1037 1.0919
0.9 37.9717 2.6038
Total A 5.7074
TK3102 Teknik Reaktor 25

Contoh 8: Perbandingan volume reaktor pipa ideal dan reaktor tangki ideal

Reaktor Tangki Ideal Kontinyu (TRIK)

Persamaan perancangan:

𝑉𝑇 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
=
𝐹𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 −𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎

1,36
1,36 1,36 1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
−𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛
1 + 𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎

−𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5 0,0071,36 0,0263 = 7,71. 10−5 𝑚𝑜𝑙


𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟.𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘

0,9
𝑉𝑇 = 385 −5
= 4.492.355,82 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 ≈ 4,5𝑥106 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
7,71. 10
TK3102 Teknik Reaktor 26

Contoh 9:Perbandingan Kinerja Reaktor Pipa dan Tangki


Ideal
Reaksi yang sama dengan Contoh 8
Diketahui: temperatur reaktor = temperatur umpan = 800 K, tekanan reaktor =
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
tekanan umpan = 2 atm, laju alir volumetrik = 55000 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘, konsentrasi etana =
50%-mol. Bandingkan kinerja reaktor pipa ideal dan tangki ideal jika volume
reaktor = 9𝑥105 liter.

Jawab:
Umpan: campuran 50%-mol etana dalam N2, pada T = 800 K dan P = atm. Jika
campuran gas dianggap gas ideal:

𝑃 1 𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑖𝑛 = 𝑅𝑇𝑖𝑛 = = 0,0152
𝑖𝑛 0,082 800 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 = 0,5 0,03 = 0,0076 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑚𝑜𝑙
𝐹𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 = 0,0075 55000 = 419.5 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
TK3102 Teknik Reaktor 27

Contoh 9: Perbandingan Kinerja Reaktor Pipa dan Tangki Ideal

Volume/densitas media reaksi berubah:


Kondisi isotermal dan isobar, 𝛽 = 1
2−1
𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 0,5=0,5
1

Reaktor Pipa Ideal (RAS)

Persamaan perancangan:

𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
𝑉𝑅 𝑑𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
= න
𝐹𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 −𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
0

1,36
1,36 1,36 1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
−𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛
1 + 𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
TK3102 Teknik Reaktor 28

Contoh 9: Perbandingan Kinerja Reaktor Pipa dan Tangki Ideal

1,36
1,36 1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
−𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 XA F(XA) DA
1 + 𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
0 1.0000
𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 1,36
0.1 1.2332 0.1117
𝐹𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 1 + 𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 0.2 1.5420 0.1388
𝑉𝑃 = 1,36 න 𝑑𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 0.3 1.9643 0.1753
0
0.4 2.5669 0.2266
0.5 3.4769 0.3022
𝑓 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
0.6 4.9678 0.4222
419,5 0.7 7.7334 0.6351
9𝑥105 = 𝑓 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
2,5 0,00761,36 0.8 14.1037 1.0919
0.92005 51.9631 3.9656
𝑓 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 7,0691 Total A 7.0693

Dengan trial & error diperoleh: 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 0,92


TK3102 Teknik Reaktor 29

Contoh 9: Perbandingan Kinerja Reaktor Pipa dan Tangki Ideal

Reaktor Tangki Ideal Kontinyu (TRIK)

Persamaan perancangan:

𝑉𝑇 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
=
𝐹𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛 −𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎

1,36
1,36 1,36 1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
−𝑟𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 2,5𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎,𝑖𝑛
1 + 𝜀𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎

1,36
9𝑥105 1 + 0,5𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
2,5 0,00761,36 = 7,06 = 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎
419,5 1 − 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎

Dengan trial & error diperoleh: 𝑋𝑒𝑡𝑎𝑛𝑎 = 74%


TK3102 Teknik Reaktor 30

Perbandingan Reaktor Ideal

Reaktor Partaian Reaktor Pipa Ideal (RAS) Reaktor Tangki Ideal (RTIK)
Skala kecil Skala besar
Kualitas produk tidak penting Membutuhkan kualitas produk yang tinggi
Kegunaan Fleksibilitas operasi tidak penting
Memerlulkan fleksibilitas operasi
yang tinggi Membutuhkan konsentrasi Membutuhkan konsentrasi
reaktan yang tinggi reaktan rendah
Biaya instrumentasi rendah Skala besar
Keuntungan Fleksibilitas tinggi Kualitas produk mudah dikendalikan
Biaya operasi rendah
Biaya operasi tinggi Biaya instrumentasi tinggi
Kerugian Sering mengalami shut-down
Fleksibilitas operasi sangat rendah
Kualitas produk sulit dikendalikan
TK3102 Teknik Reaktor 31

Rekapitulasi Reaktor Ideal Kontinyu


TK3102 Teknik Reaktor 32

Rekapitulasi Reaktor Ideal Kontinyu


TK3102 Teknik Reaktor 33

Pekerjaan Rumah
• Octave Levenspiel, “Chemical Reaction Engineering”, ed 3,
halaman 113-119
• No. 5.12 ; 5.16 ; 5.30

Anda mungkin juga menyukai