Anda di halaman 1dari 25

Tugas Kelompok

Teknik Reaksi Kimia 2

Disusun oleh :

Kelas 03

KELOMPOK 7

Ibnu Ario Prayogi (1606907846)

Kanya Maharani (1706070910)

Maura Salsabilla (1706025081)

Riza Aditya Nugraha (1706023315)

Tasya Salsabila (1706023006)

Program Studi Teknik Kimia (S1 Paralel)

Departemen Teknik Kimia

Depok – 2020
13-2a (h)
(h). Example 13-8. Load the Living Example Problem. How would your result change if the
reaction was pseudo first order with k1 = CAO , K = 0.08 min-t? If the reaction was third order
with k C2AO = 0.08 min-1? The raction was half order with k C2AO = 0.08. Describe any trends.
Jawab:

• Fasa liquid, orde satu, dan maximum mixedness model


Rate law: -rA = k1CA dimana k1 = CAok = 0.08min-1

CA = CAo(1-X)
𝑟𝐴
= −𝑘1 (1 − 𝑋)
𝐶𝐴𝑜

𝑑𝑋 𝑟𝐴 𝐸(𝜆)
= + 𝑋
𝑑𝜆 𝐶𝐴𝑜 1 − 𝐹(𝜆)

𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= −𝑘1 (1 − 𝑋) + 𝑋
𝑑𝜆 1 − 𝐹(𝜆)
𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= 𝑘1 (1 − 𝑋) − 𝑋
𝑑𝑧 1 − 𝐹(𝜆)

Dengan kemudian menggunakan program polymath dan didapatkan hasilnya yaitu:


Pada z = 200, λ = 0 (exit) x = 75%
Penurunan pada reaksi dari orde 2 ke orde 1 menyebabkan peningkatan konversi keluar
sebanyak 19%. Ketika konsentrasi A jatuh dibawah 1 mol/dm3, laju konsumsi A yang turun
tidak secepat ketika reaksi orde 2. Sehingga menghasilkan konversi yang lebih besar.

• Fasa liquid, orde tiga, dan maximum mixedness model

Rate law: -rA = kCA3

CA = CAo(1-X)
𝑟𝐴
= −𝑘′𝐶𝐴𝑜 2 (1 − 𝑋)3
𝐶𝐴𝑜

𝑑𝑋 𝑟𝐴 𝐸(𝜆)
= + 𝑋
𝑑𝜆 𝐶𝐴𝑜 1 − 𝐹(𝜆)

𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= 𝑘′𝐶𝐴𝑜 2 (1 − 𝑋)3 − 𝑋
𝑑𝑧 1 − 𝐹(𝜆)

Dengan kemudian menggunakan program polymath dan didapatkan hasilnya yaitu:


Pada saat z = 200, λ = 0 (exit) X = 46.1%

Peningkatan reaksi dari orde 2 ke orde 3 menyebabkan penurunan konversi keluar


sebanyak 10%. Ketika konsentrasi A jatuh dibawah 1 mol/dm3 maka laju turun secara cepat
dan CA tidak terkonsumsi secara cepat sehingga konversi turun.

• Fasa liquid, orde 1/2, dan maximum mixedness model

Rate law: -rA = k’CA1/2

CA = CAo(1-X)
𝑟𝐴
= −k’C𝐴𝑜1/2(1 − 𝑋)1/2 dimana k = k’CAo1/2 =0.08min-1
𝐶 𝐴𝑜

𝑑𝑋 𝑟𝐴 𝐸(𝜆)
= + 𝑋
𝑑𝜆 𝐶𝐴𝑜 1 − 𝐹(𝜆)

𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= k’C𝐴𝑜 1/2 (1 − 𝑋)1/2 − 𝑋
𝑑𝑧 1 − 𝐹(𝜆)

Kemudian menggunakan program polymath dan didapatkan hasilnya yaitu:


Pada saat z = 200, λ = 0 (exit) X = 90%

Penurunan pada reaksi dari orde 2 ke orde 1/2 menyebabkan peningkatan konversi
keluar sebanyak 34%. Semakin kecil ketergantungan dengan laju CA menyebabkan ketika
konsentrasi A jatuh dibawah 1 mol/dm3, laju konsumsi A yang turun tidak secepat ketika reaksi
orde 2 (maupun reaksi orde 1). Sehingga menghasilkan konversi yang lebih besar

P13-2A(i)

(i) Example 13-9. Load the Living Example Problems. If the activation energies in Cal/mol
and E1 = 5000, E2=1000, E3= 9000, how would the selectivity and conversion of A change as
the temperature was raised or lowered around 350 K?

Jawab:

• Asimetrik

Dengan menggunakan polymath, diperoleh hasil sebagai berikut:


Dari hasil polymath tersebut, dapat disimpulkan untuk Asimetrik RTD, peningkatan suhu akan

menyebabkan konversi A meningkat. Begitu pula dengan selektivitas Sc/d yang juga

meningkat bila suhu dinaikkan sementara Sd/c menurun seiring dengan meningkatnya suhu.
• Bimodal

Dengan menggunakan polymath, diperoleh hasil sebagai berikut:


Dari hasil polymath tersebut, dapat disimpulkan untuk Bimodal RTD, Peningkatan suhu
akan menyebabkan konversi A meningkat. Begitu pula dengan selektivitas Sc/d yang juga
meningkat bila suhu dinaikkan sementara Sd/c menurun seiring dengan meningkatnya
suhu.
13-4C

The first-order reaction

𝐴→𝐵

with k = 0.8 min–1 is carried out in a real reactor with the following RTD function:

For 2τ ≥ t ≥ 0 then E(t) = √τ2 − (𝑡 − τ)2 min–1 (hemi circle). For t > 2τ, then E(t) = 0.

(a) What is the mean residence time?

(b) What is the variance?

(c) What is the conversion predicted by the segregation model?

(d) What is the conversion predicted by the maximum mixedness model?

Diketahui: Suatu reaksi orde satu berjalan dalam reactor real

• k = 0.8 min–1
• E(t) = √τ2 − (𝑡 − τ)2 min–1 (2τ ≥ t ≥ 0); E(t) = 0 (t > 2τ) then E(t) = 0
Ditanya:

(a) Mean residence time?

(b) Variance?

(c) Konversi berdasarkan model segregasi?

(d) Konversi berdasarkan model maximum mixedness?


Dijawab:

(a) Mean residence time


Berdasarkan definisi ∫𝑥 𝐸 (𝑡) 𝑑𝑡 = 1. Luas area dari setengah lingkaran mempresentasikan nilai

πτ^2 2
dari E (t) yang diperoleh dari 𝐴 = dan tau = √π untuk laju alir volumetric yang konstan, tm = tau
2

2
= √π = 0,8 min

(b) Variance

Untuk mencari Variance, dapat digunakan persamaan berikut:


𝜎 2 = ∫ (𝑡 − τ)2 𝐸(𝑡) 𝑑𝑡
0

𝜎 2 = ∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡) 𝑑𝑡 − τ²
0

Dimana

5π 4
𝜎 2 = ∫ 𝑡 2 𝐸(𝑡) 𝑑𝑡 = τ
0 8

Sehingga diperoleh nilai variance:


5π 4 1
𝜎2 = τ − τ2 = = 𝟎, 𝟏𝟓𝟗
8 2π
𝜎 = 39875
Adapun dengan menggunakan polymath, diperoleh hasil sebagai berikut:
(c) Konversi berdasarkan model segregasi

Sebelum memperoleh besar konversi berdasarkan model segregasi, terdapat beberapa langkah
yang perlu dilakukan terlebih dahulu, meliputi:

Merumuskan persamaan diferensial

Untuk memperoleh nilai konversi rata-rata aliran effluent, konversi dari berbagai globul pada
aliran keluaran reaktor harus dirata-ratakan.

Secara matematis, persamaan untuk konversi rata-rata model segregasi dinyatakan sebagai
berikut:

𝑑𝑋̅
= 𝑋(𝑡) × 𝐸(𝑡)
𝑑𝑡
dengan 𝑋(𝑡) = 1 − 𝑒 −𝑘𝑡 untuk reaksi orde satu pada reactor batch dan 𝐸(𝑡) = √τ2 − (𝑡 − τ)2 min-1
bila 2τ ≥ t ≥ 0 dan E(t) = 0 bila t > 2τ.

Merumuskan persamaan eksplisit

Untuk menyelesaikan persamaan diferensial di atas, beberapa persamaan lain diperlukan,


meliputi (1) nilai konstanta laju reaksi sesuai yang diketahui, (2) persamaan X(t), dan (3) persamaan
untuk E(t) yang disesuaikan dengan besar t. Pada perhitungan ini, besar 2τ dimisalkan sebagai t1 dengan
τ = (2/𝜋)1/2. Untuk penulisan rumus E(t) di Polymath menggunakan perintah “if - then - else”.

Program Polymath

Setelah itu, persamaan diferensial yang telah dirumuskan dan persamaan eksplisit pada tahap
sebelumnya dimasukkan ke program DEQ pada Polymath untuk diselesaikan secara simultan. Berikut
adalah input persamaan di Polymath untuk menghitung besar konversi berdasarkan model segregasi.
Berikut adalah hasil perhitungan yang didapatkan setelah running berbagai persamaan di atas
yang telah diinputkan ke program.
Setelah itu, membuat plot grafik konversi rata-rata model segregasi terhadap waktu untuk
meninjau trend konversi seiring berjalannya waktu. Grafik tersebut didapatkan melalui Polymath, di
mana sumbu x direpresentasikan oleh waktu dan sumbu y direpresentasikan oleh besar konversi rata-
rata.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari program Polymath, besar konversi untuk model
segregasi yaitu 0,445.

(d) Konversi berdasarkan model maximum mixedness

Sama dengan sebelumnya, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dahulu sebelum
menghitung besar konversi berdasarkan model maximum mixedness.

Merumuskan persamaan diferensial

Oleh karena software Polymath tidak dapat melakukan integrasi secara backward, maka
dibutuhkan sebuah variabel yang didefinisikan sedemikian rupa sehingga proses integrasi berjalan
forward hingga mencapai nol.
Variabel tersebut disimbolkan dengan z yaitu perbedaan antara waktu terlama yang diukur
dalam kurva E(t) (𝑇̅) dengan λ. Pada kasus ini, waktu terlama yang terukur pada kurva E(t), 𝑇̅ = 1,596
sehingga

𝑧 = 𝑇̅ − 𝜆 → 𝜆 = 𝑇̅ − 𝑧

𝑧 = 1,596 − 𝜆 → 𝜆 = 1,596 − 𝑧

Selanjutnya, merumuskan persamaan diferensial yang menggambarkan perubahan besar


konversi seiring perubahan nilai λ untuk menghitung konversi model maximum mixedness, sebagai
berikut:

𝑑𝑋 𝑟𝐴 𝐸(𝜆)
= + 𝑋
𝑑𝜆 𝐶𝐴𝑂 1 − 𝐹(𝜆)

di mana 𝑟𝐴 = −𝑘𝐶𝐴 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐶𝐴 = 𝐶𝐴𝑂 (1 − 𝑋) sehingga persamaan di atas menjadi

𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= −𝑘(1 − 𝑋) + 𝑋
𝑑𝜆 1 − 𝐹(𝜆)
𝑑𝑋 𝑑𝑧
karena 𝑑𝜆 = − 𝑑𝜆 maka persamaan diferensial disusun ulang sehingga

𝑑𝑋 𝐸(𝜆)
= 𝑘(1 − 𝑋) − 𝑋
𝑑𝑧 1 − 𝐹(𝜆)

Lalu, kita mengetahui bahwa distribusi kumulatif adalah fraksi molekul yang keluar dari reaktor
dengan menempati reactor selama t atau kurang dari t. Oleh karena itu, persamaan untuk distribusi
kumulatif didefinisikan sebagai
𝑑𝐹
=𝐸
𝑑𝑡
karena 𝑧 = 𝑇̅ − 𝜆, maka persamaan di atas menjadi
𝑑𝐹
= −𝐸
𝑑𝑧
dengan besar dF/dz awal = 0,9999 agar program Polymath tidak error karena 1 − 𝐹(𝜆) ≠ 0.

Merumuskan persamaan eksplisit

Untuk menyelesaikan persamaan diferensial di atas, beberapa persamaan lain diperlukan,


meliputi (1) nilai konstanta laju reaksi dan τ sesuai dengan bagian sebelumnya, (2) persamaan λ, dan (3)
persamaan untuk E(t) yang disesuaikan dengan besar λ di mana 𝐸(𝑡) = √τ2 − (𝜆 − τ)2 min-1 bila 2λ ≥
t ≥ 0 dan E(t) = 0 bila λ > 2τ. Untuk penulisan rumus E(t) di Polymath menggunakan perintah “if - then
- else”.
Program Polymath

Setelah itu, persamaan diferensial dan persamaan eksplisit yang telah dirumuskan dimasukkan
ke program DEQ pada Polymath untuk diselesaikan secara simultan. Berikut adalah input persamaan di
Polymath untuk menghitung besar konversi berdasarkan model maximum mixedness.

Berikut adalah hasil perhitungan yang didapatkan setelah running berbagai persamaan di atas
yang telah diinputkan ke program.
Setelah itu, membuat plot grafik konversi model maximum mixedness terhadap waktu untuk
meninjau trend konversi seiring perubahan nilai z. Grafik tersebut didapatkan melalui Polymath dengan
di mana sumbu x direpresentasikan oleh z dan sumbu y direpresentasikan oleh besar konversi.

Berdasarkan perhitungan yang diperoleh dari program Polymath, besar konversi untuk model
maximum mixedness yaitu 0,445.
𝝏𝟐 (−𝒓𝑨 )
Sesuai dengan rule of thumb, apabila = 𝟎, maka konversi model segregasi = konversi
𝝏𝑪𝟐𝑨

model maximum mixedness = 0,445.

Anda mungkin juga menyukai