Anda di halaman 1dari 9

Reaktor Batch Non Adiabatis

BAB III
METODE PENYELESAIAN

1.1 Pemodelan Kasus


1.1.1

Neraca Massa Reaktor Batch

Air Pendingin

Produk utama:
C5H11SH dan NaCl

Ta = 300 K

Produk reaksi samping:


(C5H11)2S dan H2S

Reaktan:
C5H11Cl 1,2 mol/liter
NaSH 1,8 mol /liter
Volume total teaktan = 150 liter
Perbandingan mol reaktan
C5H11Cl : NaSH = 1 : 3

Kecepatan
Kecepatan aliran
Kecepatan aliran
reaktan A masuk - reaktan A Keluar + perubahan reaktan =
reaktor

A karena reaksi

reaktor

Akumulasi A
dalam reaktor

Pada reaktor batch tidak ada aliran yang masuk dan keluar
reaktor selama reaksi berlangsung. Sehingga persamaan diatas
dapat disederhanakan menjadi:
Kecepatan
Perubahan reaktan =
A karena reaksi

Akumulasi A
dalam reaktor

1.1.2

Kinetika Reaksi
Reaksi pembentukan amyl mercaptan dari amyl chloride dan
sodium hydrosulfide merupakan reaksi bimolekular irreversible,
dengan reaksi utama sebagai berikut:
C5H11Cl + NaSH

Model dan Komputasi Proses

k1

C5H11SH + NaCl

Reaktor Batch Non Adiabatis

+ B

+ D

Reaksi sampih yang terjadi adalah:


2C5H11SH

k2

(C5H11)2S + H2S

2C

+ F

Sehingga persamaan kecepatan reaksinya adalah sebagai berikut:


= 1
= 1
1

= 1 2 2 2
= 1
= 2
= 2
1.1.3

Stoikhiometri
Dengan menganggap A (C5H11Cl) sebagai reaktan pembatas
maka stoikhiometri reaksi tersebut dapat disusun sebagai berikut:
A

C
0

Awal :

NA0

NB0

Reaksi :

NA0 XA

NA0 XA

Sisa

D
0

NA0 XA

NA0 XA

: (NA0 NA0 XA) (NB0 NA0 XA) (NA0 XA)

(NA0 XA)

Awal :

NA0 XA

Reaksi :

NA0 XA XA

NA0 XA XA

NA0 XA XA

: NA0 XA (1 Xa)

NA0 XA XA

NA0 XA XA

Sisa

Sehingga stoikhiometri mol produk sisa reaksi adalah sebagai


berikut:
NA = NA0 (1 - XA)

ND = NA0 XA

NB = NA0 (M - XA)

NE = 0,5 NA0 XA XA

NC = NA0 XA (1 XA)

NF = 0,5 NA0 XA XA

Model dan Komputasi Proses

Reaktor Batch Non Adiabatis

Untuk reaksi cair-cair maka volume dianggap konstan,


sehingga berlaku juga persamaan berikut:
CA = CA0 (1 - XA)

CD = CA0 XA

CB = CA0 (M - XA)

CE = 0,5 (CA0 XA) XA

CC = CA0 XA (1 XA)

CF = 0,5 (CA0 XA) XA

Dengan = 0 = 0
0

1.1.4

Kombinasi
Untuk menyelesaikan persoalan yang ada maka persamaan
neraca massa, kecepatan reaksi, dan stokhiometri dikombinasikan
menjadi persamaan tunggal sebagai berikut:

[0 (1 )]

= 1

0
= 1 [0 (1 )][0 ( )]

0
= 1 0 2 (1 )( )

= 1 0 (1 )( )

1.1.5

Neraca Panas Reaktor Batch Non Adibatis

Kecepatan energi
Kecepatan energi
Kecepatan aliran
Kecepatan kerja
Kecepatan
yang
ditambahkan
ke
yang
keluar reaktor
= = akumulasi energi
+
panas masuk
yang diberikan ke
reaktor karena aliran
karena aliran massa
reaktor
reaktor
dalam reaktor
massa
keluar reaktor

Pada reaktor batch tidak ada aliran massa yang masuk dan
keluar reaktor selama operasi berlangsung. Kecepatan kerja berupa
pengadukan (Ws) dianggap sangat kecil sehingga dapat diabaikan.
Sehingga energi yang masuk adalah panas dari sekeliling yang
masuk sistem, sedangkan akumulasi energi dalam reaktor berasal

Model dan Komputasi Proses

Reaktor Batch Non Adiabatis

panas reaksi serta dari enthalpi produk hasil reaksi. Dalam


persamaan dapat dituliskan sebagai berikut:
= 10 + 20 +

( )

Dengan nilai
Q = UA (Ta T)
ni = mol produk hasil reaksi
Cpi = Kapasitas panas produk hasil reaksi
Sehingga persamaan diatas menjadi sebagai berikut:
UA (Ta T) = 0 +

( )

UA Ta T 10 + 20
=

( )
1.2 Algoritma Penyelesaian
Dari pemodelan reaktor diperoleh dua persamaan utama sebagai
berikut:
dX A
dt

= k1 CA0 (1 XA )(M XA )

Persamaan 1.

UA T a T 1 0 +2 0
( )

Persamaan 2.

Sedangkan perubahan konsentrasi reaktan dan produk dapat


dirumuskan sebagai berikut:

dC E
dt
dC F
dt

= 1 0 2 (1 )( )

Persamaan 3.

= 1 0 2 (1 )( )

Persamaan 4.

= 1 0 2 1 2 0,5 0

1
4

Persamaan 5.

= 1 0 2 1

Persamaan 6.

= k 2 CA0 XA (1 XA )

Persamaan 7.

= k 2 CA0 XA (1 XA )

Persamaan 8.

Dengan nilai

Model dan Komputasi Proses

Reaktor Batch Non Adiabatis

1 = 1 0 exp

= 0 + ,

2 = 2 0 exp

= 0

1 0 = exp
2 0 = exp

1
0

= (, )

2
0

Delapan persamaan tersebut memiliki variabel yang bergantung satu


sama lain. Sehingga kedelapan persamaan tersebut harus diselesaikan
secara simultan. Penyelesaian persamaan diferensial simultan dengan
scilab dapat dilakukan dengan memanfaatkan subprogram ode yang
telah tersedia dalam scilab (Sasongko, 2010).
Setelah itu dibuat grafik antara waktu dengan konversi, suhu, dan
konsentrasi dengan waktu. Sehingga dapat diketahui waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai koversi yang diinginkan dan suhu yang telah
dicapai pada waktu tersebut.

Model dan Komputasi Proses

Reaktor Batch Non Adiabatis

1.3 Logika Pemrograman

Mulai

C0, Ta, T0, Cp, HR1,


HR2, UA, E1, E2, R

1
0
2
=
0

1 0 =
2 0

function ydot = fungsi(t,y)


ydot(1)
.
.
ydot(8)
endfunction

y0 = [0;298;ca0;cb0;cc0;cd0;ce0;cf0]
t0 = 0
t = 0:10:300

ydot=ode(y0,t0,t,fungsi)

Selesai

1. Menentukan variabel-variabel yang diperlukan dalam perhitungan


seperti konsentrasi awal (C0), suhu pendingin (Ta), suhu umpan
(T0), kapasitas panas (Cp), panas reaksi (HR1 dan HR2),
koefisien perpindahan panas menyeluruh (UA), energi aktivasi (E1
dan E2), konstanta gas ideal (R).

Model dan Komputasi Proses

Reaktor Batch Non Adiabatis

2. Mengitung konstanta kecepatan reaksi (k1 dan k2) pada suhu


umpan.
3. Menentukan fungsi atau persamaan diferensial yang akan dihitung.
4. Menentukan kondisi awal y0 dan t0 serta kisaran waktu yang
inginkan.
5. Menyelesaikan persamaan diferensial secara simultan dengan
menggunakan subprogram ode.
6. Menampilkan hasil perhitungan di console dan grafik.
1.4 Bahasa Pemrograman
clear
clc
disp('
TUGAS BESAR MATA KULIAH MODEL DAN KOMPUTASI PROSES
2015')
disp('===================================================================
=============================')
disp('PERANCANGAN DAN SIMULASI DESAIN REAKTOR BATCH NON-ADIABATIS
PADA PROSES PEMBUATAN AMYL MERCAPTAN')
disp('')
disp('
Disusun Oleh:')
disp('')
disp('
M. Akhsanil Aluladi
21030113130141')
disp('
Suari Angrumdiah
21030113130120')
disp('')
disp('')
disp('
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK')
disp('
UNIVERSITAS DIPONEGORO')
disp('
SEMARANG')
disp('
2015')
disp('===================================================================
=============================')
v=150 //basis volume total reaktan
car=1.2 //konsentrasi umpan C5H11Cl
cbr=1.8 //Konsentrasi umpan NaSH
vb=(3*v*(car/cbr))/(1+(3*(car/cbr))) //mencari volume reaktan NaSH
va=v-vb //mencari volume reaktan C5H11Cl
na0=car*va //mencari mol C5H11Cl
nb0=na0*3 //mencari mol NaSH
M=nb0/na0 //perbandingan mol NaSH:C5H11Cl
nc0=0 //mol produk C5H11SH mula2
nd0=0 //mol produk NaCl mula2
ca0=na0/v //konsentrasi C5H11Cl di dalam reaktor
cb0=nb0/v //konsentrasi NaSH di dalam reaktor
cc0=nc0/v //konsentrasi C5H11SH di dalam reaktor
cd0=nd0/v //konsentrasi NaCl di dalam reaktor
ce0=0
cf0=0
Ta=300 //suhu air pendingin reaktor
Tr=298 //suhu umpan masuk reaktor
cpa=188.412 //kapasitas panas C5H11Cl
cpb=-50.9 //kapasitas panas NaSH
cpc=141.21 //kapasitas panas C5H11SH
cpd=50 //kapasitas panas NaCl
cpe=1.003 //kapasitas panas amyl sulfide
cpf=100.3 //kapasitas panas hydrogen sulfide
dHr1=-70677852 //Panas Reaksi1

Model dan Komputasi Proses

Reaktor Batch Non Adiabatis

dHr2=14313600 //Panas Reaksi2


UA=250000 //Koefisien perpindahan panas menyeluruh x luar area perpindahan panas
E1=25000
E2=40000
A=1000
R=8.314
k10=A*exp(-E1/(R*Tr)) //konstanta kecepatan reaksi pada suhu umpan
k20=A*exp(-E2/(R*Tr)) //konstanta kecepatan reaksi pada suhu umpan
function ydot=fungsi(t, y) //menghitung persamaan secara simultan
ydot(1)=(k10*exp((-E1/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*ca0*(1-y(1))*(M-y(1))
ydot(2)=(UA*(Ta-y(2)))-((dHr1*((k10*exp((-E1/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*(ca0^2)*(1-y(1))*(My(1)))*v)+(dHr2*(((k10*exp((-E1/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*(ca0^2)*(1-y(1))*(M-y(1)))-((k20*exp((E2/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*((0.5*ca0*y(1)*y(1))^0.25)))*v))/((na0*(1-y(1))*cpa)+(na0*(My(1))*cpb)+(na0*y(1)*(1y(1))*cpc)+(na0*y(1)*cpd)+(0.5*na0*y(1)*y(1)*cpe)+(0.5*na0*y(1)*y(1)*cpf))
ydot(3)=-((k10*exp((-E1/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*(ca0^2)*(1-y(1))*(M-y(1)))
ydot(4)=-((k10*exp((-E1/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*(ca0^2)*(1-y(1))*(M-y(1)))
ydot(5)=((k10*exp((-E1/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*(ca0^2)*(1-y(1))*(M-y(1)))-((k20*exp((E2/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*((0.5*ca0*y(1)*y(1))^0.25))
ydot(6)=((k10*exp((-E1/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*(ca0^2)*(1-y(1))*(M-y(1)))
ydot(7)=((k20*exp((-E2/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*ca0*y(1)*(1-y(1)))
ydot(8)=((k20*exp((-E2/R)*((1/Tr)-(1/y(2)))))*ca0*y(1)*(1-y(1)))
endfunction
y0=[0;298;ca0;cb0;cc0;cd0;ce0;cf0]
t0=0
t=0:3:130
ydot=ode(y0,t0,t,fungsi)
t=t'
y=ydot'
Vreaktor=v+0.3*v
disp('Reaksi Utama: C5H11Cl + NaSH ---> C5H11SH + NaCl')
disp('Reaksi Samping: C5H11Cl ---> (C5H11)2S + H2S')
disp(car,'Konsentrasi Umpan C5H11Cl (mol/liter)=')
disp(cbr,'Konsentrasi Umpan NaSH (mol/liter)=')
disp(M,'Perbandingan mol Reaktan (NaSH:C5H11Cl) =')
disp(v,'Basis Volume Total Reaktan (liter) =')
disp(Vreaktor,'Volume Reaktor yang Digunakan (liter) =')
disp(Tr,'Suhu Umpan Reaktor (Kelvin)=')
disp(Ta,'Suhu Pendingin Reaktor (Kelvin)=')
disp('Simulasi Hasil Percobaan Reaksi Menggunakan Reaktor Batch Non Adiabatis:')
disp('
Tabel Hubungan Waktu Tinggal dengan Konversi, Suhu, dan Konsentrasi')
disp('----------------------------------------------------------------------------------------------------------------')
disp(' Waktu Konversi Suhu
C C5H11Cl C NaSH C C5H11SH C NaCl C
(C5H11)2S C H2S')
disp('----------------------------------------------------------------------------------------------------------------')
disp([t,y])
disp('----------------------------------------------------------------------------------------------------------------')
clf
subplot(2,2,1)
plot2d(t,y(:,1),5)
legend('Konversi')
xtitle('Gambar 1. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Konversi','Waktu (Menit)','Konversi')
subplot(2,2,2)
plot2d(t,y(:,2),4)
legend('Suhu')
xtitle('Gambar 2. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Suhu','Waktu (Menit)','Suhu (K)')
subplot(2,2,3)
plot2d(t,y(:,3),3)
plot2d(t,y(:,4),2)

Model dan Komputasi Proses

Reaktor Batch Non Adiabatis

plot2d(t,y(:,5),5)
plot2d(t,y(:,6),7)
legend(['Konsentrasi C5H11Cl','Konsentrasi NaSH','Konsentrasi C5H11SH','Konsentrasi NaCl'])
xtitle('Gambar 3. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Konsentrasi Reaktan dan Produk
Utama','Waktu (Menit)','Konsentrasi (mol/liter)')
subplot(2,2,4)
plot2d(t,y(:,7),6)
plot2d(t,y(:,8),-1)
legend(['Konsentrasi (C5H11)2S','Konsentrasi H2S'])
xtitle('Gambar 4. Profil Hubungan Waktu Tinggal dengan Produk Reaksi Samping','Waktu
(Menit)','Konsentrasi (mol/liter)')
disp(t(22),'Berdasarkan tabel dan grafik, waktu yang diperlukan untuk mencapai 90% sekitar
(menit) =')
disp(y(22,2),'Suhu didalam reaktor yang telah dicapai pada waktu tersebut sekitar (Kelvin)')

Model dan Komputasi Proses

Anda mungkin juga menyukai