Anda di halaman 1dari 8

SOAL UAS KIMIA DASAR 2015 01

Hari, Tanggal : Selasa, 15 Desember 2015


Waktu : 50 Menit
Sifat Ujian : Close Book
Dosen : Dr. Eny Kusrini

1. Dekomposisi hidrogen iodida adalah sebagai berikut:


HI(g)  H2(g) + I2(g)
mempunyai laju reaksi 9,51 x 10-9 l/mol.det pada 500 K dan 1,10 x 10-5
l/mol.det pada 600 K. Jika diketahui nilai R = 8,314 J/mol.K
a. Tuliskan stoikiometri yang benar untuk reaksi diatas dan persamaan yang
digunakan?
b. Tentukan Ea!

Jawab :
Diketahui :
- v1 = 9,51 x 10-9 l/mol.det
- T1 = 500 K
- v2 = 1,10 x 10-5 l/mol.det
- T2 = 600 K
- R = 8,314 J/mol.K

Ditanya :
(a) Stokiometri dan reaksi yang benar
(b) Tentukan Ea (Energi Aktivasi)

Penyelesaian :
(a) Menyamakan koefisien kanan dan kiri masing – masing zat, sehingga
reaksi yang benar adalah :
2HI(g)  H2(g) + I2(g)
(b) Energi aktivasi (Ea) adalah energi minimum yang harus ada pada sistem
kimia untuk melangsungkan reaksi kimia. Untuk mencari Ea, terlebih dahulu
harus memahami cara mencari laju reaksi. Langkah – langkah dalam
menyelesaikan ini sebagai berikut :
Rumus untuk mencari laju reaksi untuk persamaan diatas adalah :
𝑣 = 𝑘[𝐻𝐼]∝ (1)
Dimana :
-𝑣 = laju reaksi (M/det)
-k = tetapan laju reaksi (det-1)
- = orde reaksi
- [𝐻𝐼] = konsentrasi zat HI (M)

Hubungan antara laju reaksi dengan energi aktivasi dapat dijelaskan dalam
rumus sebagai berikut :
−𝐸𝑎⁄
𝑘 = 𝐴𝑒 𝑅𝑇 (2)
Dimana :
-k = tetapan laju reaksi (det-1)
-A = faktor frekuensi untuk reaksi
- Ea = energi aktivasi (kj/mol)
-R = konstanta gas universal (J/mol.K)
-T = suhu (K)

Dalam mencari energi aktivasi, kita dapat mengubah persamaan (1) menjadi
persamaan (3) untuk kemudian mensubstitusi persamaan yang baru ke
persamaan (2), sehingga menjadi :
𝑣
𝑘 = [𝐻𝐼]∝ (3)

Kemudian disubstitusi ke persamaan (2) menjadi :


𝑣 −𝐸𝑎⁄
[𝐻𝐼]∝
= 𝐴𝑒 𝑅𝑇 (4)

Persamaan tersebut jika dibandingkan pada kondisi temperatur yang berbeda,


maka menjadi :
𝑣 −𝐸𝑎⁄
[𝐻𝐼]∝
= 𝐴𝑒 𝑅𝑇

𝑣 −𝐸𝑎⁄ (5)
[𝐻𝐼]∝
= 𝐴𝑒 𝑅𝑇
Besar dari konsentrasi zat yaitu [𝐻𝐼] dianggap konstan, kemudian besar
konstanta gas universal (R), dan besar faktor frekuensi untuk reaksi (A)
adalah konstan, sehingga menjadi :
−𝐸𝑎
𝑣 𝑒 ⁄𝑅𝑇
=
𝑣 𝑒 −𝐸𝑎⁄𝑅𝑇
−𝐸𝑎⁄
9,51𝑥10−9 𝑒 (8,314)(500)
= ( −𝐸𝑎⁄ )
1,1𝑥10−5 𝑒 (8,314)(600)

9,51𝑥10−9 −𝐸𝑎⁄
(8,314)(500)−(
−𝐸𝑎⁄
(8,314)(500))
−5
=𝑒
1,1𝑥10
9,51𝑥10−9 −𝐸𝑎⁄ 𝐸𝑎
= 𝑒 4157+ ⁄4988,4
1,1𝑥10−5
9,51𝑥10−9 1 1
ln ( ) = 𝐸𝑎 𝑥 (− + )
1,1𝑥10−5 4157 4988,4
ln(−7,053) = 𝐸𝑎 𝑥 (−4,01𝑥10−5 )
𝐸𝑎 = 175885,28 𝐽/𝑚𝑜𝑙
𝐸𝑎 = 175,885 𝑘𝐽/𝑚𝑜𝑙

2. Seorang insinyur mencoba mereaksikan karbon monoksida dengan air untuk


menghasilkan karbon dioksida dan gas hidrogen. Upaya ini adalah untuk
menciptakan campuran sintetik bahan bakar. Jika diketahui 0,25 mol CO dan
0,25 mol H2O ditempatkan pada 1,5 liter tabung pada suhu 900 K.
Bagaimana komposisi campuran pada saat kesetimbangan? Pada suhu ini,
diketahui Kc = 1,56
a. Tuliskan persamaan reaksi di atas
b. Hitunglah konsentrasi awal
c. Hitunglah Qc

Jawab :
Diketahui :
- nawal CO = 0,25 mol
- nawal H2O = 0,25 mol
- volume = 1,5 liter
-T = 900 K
- Kc = 1,56

Ditanya :
(a) Persamaan reaksi
(b) Konsentrasi awal
(c) Komposisi campuran pada saat kesetimbangan (pertanyaan dalam soal)
(d) Hitung Qc

Penyelesaian :
(a) Persamaan reaksi dari soal tersebut adalah :
CO (g) + H2O (𝑙 ) → CO2 (g) + H2 (g)

(b) Besar konsentrasi dapat dihitung menggunakan rumus :


𝑛 (𝑚𝑜𝑙)
𝑀=
𝑣 (𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟)
Sehingga besar konsentrasi awal dari masing – masing zat pada reaktan dan
produk dalam reaksi tersebut adalah :
Reaktan :
𝑛 0,25 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙 𝐶𝑂 = = = 0,16 𝑀
𝑣 1,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑛 0,25 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙 𝐻2 𝑂 = = = 0,16 𝑀
𝑣 1,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Produk :
𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙 𝐶𝑂2 = − (produk, tidak memiliki konsentrasi mula – mula)
𝑀𝑎𝑤𝑎𝑙 𝐻2 = − (produk, tidak memiliki konsentrasi mula – mula)

(c) Besar konsentrasi dapat dihitung menggunakan rumus :


𝑛 (𝑚𝑜𝑙)
𝑀=
𝑣 (𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟)
Namun, untuk mencari konsentrasi pada kondisi setimbang, terlebih dahulu
dibuat persamaan reaksi dan stokiometrinya :
CO (g) + H2O (l)  CO2 (g) + H2 (g)
Awal 0,25 0,25 - -

Reaksi x x x x

Sisa 0,25-x 0,25-x x x Setimbang


[𝐶𝑂2 ][𝐻2 ]
𝐾𝑐 =
[𝐶𝑂]
H2O berada dalam fasa liquid (murni atau homogen), sehingga tidak
diperhitungkan dalam rumus mencari tetapan kesetimbangan.
(𝑥)(𝑥)
1,56 =
(0,25 − 𝑥)
𝑥 2 + 1,56𝑥 − 0,39 = 0
Didapatkan akar dari persamaan diatas yaitu : x1 = 0,2191 dan x2 = -1,779.
Karena besar konsentrasi suatu zat akan selalu bernilai positif, maka akar
yang diambil adalah x1 = 0,2191.
Sehingga, besar konsentrasi pada saat setimbang adalah sebagai berikut :
Reaktan :
𝑛 (0,25 − 0,2191) 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐶𝑂 = = = 0,0206 𝑀
𝑣 1,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑛 (0,25 − 0,2191) 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐻2 𝑂 = = = 0,0206 𝑀
𝑣 1,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
Produk :
𝑛 0,2191 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐶𝑂2 = = = 0,146 𝑀
𝑣 1,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
𝑛 0,2191 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝑠𝑒𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 𝐻2 = = = 0,146 𝑀
𝑣 1,5 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
(c) Qc (kuosien reaksi) adalah besaran yang sama dengan tetapan
kesetimbangan (Kc), namun Qc menunjukkan konsentrasi zat yang tidak
berada pada kondisi kesetimbangannya, namun pada kondisi awal atau
kondisi present zat tersebut. Jika Qc dibandingkan dengan Kc, kita dapat
memprediksi arah reaksi yang terjadi. Aturan yang berlaku tersebut yaitu :
 Qc < Kc = reaksi berjalan dari arah kiri ke kanan
 Qc > Kc = reaksi berjalan dari arah kanan ke kiri
 Qc = Kc = reaksi berada dalam kondisi kesetimbangan
Untuk mencari Qc, maka besar konsentrasi awal atau present dari produk
juga harus diketahui, karena pada soal ini konsentrasi awal produk tidak
diketahui dan pada soal reaksi dianggap telah berada pada kondisi
setimbangnya, maka kita dapat mengasumsikan bahwa besar Qc = Kc = 1,54.

3. Seorang teknisi melapisi keran dengan 0,86 gram krommium menggunakan


elektrolit yang mengandung air Cr2(SO4)3. Jika 12,5 menit diperbolehkan
untuk pelapisan plating, berapa arus yang diperlukan? Diketahui konstanta
Faraday = 9,65 x 104 C/mol e- dan massa atom Cr = 52 g/mol, S = 32 g/mol
dan O = 16 g/mol

Jawab :
Diketahui :
- massa ekivalen Cr = 0,86 gr (dalam Cr2(SO4)3) - Mr Cr = 52 gr/mol
- waktu (t) = 12,5 menit = 750 sekon - Mr S = 32 gr/mol
- konstanta Faraday = 96500 C/mol e- - Mr O = 16 gr/mol

Ditanya : Arus (i) yang diperlukan?

Penyelesaian :
Reaksi elektrolisis Cr dalam Cr2(SO4)3 yaitu :
Cr3+ (aq) +3e- → Cr (s)
Bilangan oksidasi (biloks) dari reaksi tersebut adalah 3 karena membutuhkan
3 elektron untuk mencapai bilangan oksidasi yang sama antara sisi kiri dan
kanan.
Hubungan antara massa ekivalen zat dengan besar arus yang dialirkan dapat
dijelaskan dalam rumus :
𝑖𝑥𝑡
𝑚=𝑒
96500
Sehingga, jika disusun ulang dalam mencari besar arus (i), rumus tersebut
dapat menjadi :
𝑚 𝑥 96500
𝑖=
𝑒𝑥𝑡
Dimana dalam mencari e atau jumlah mol elektron dapat dicari dengan
menggunakan rumus :
𝐴𝑟 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑀𝑟
𝑒=
𝐵𝑖𝑙𝑜𝑘𝑠
Sehingga, dalam menghitung besar arus yang diperlukan dalam
menghasilkan massa ekivalen Cr dapat dihitung sebagai berikut :
0,86 𝑔𝑟 𝑥 96500
𝑖=
52
( 3 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙) 𝑥 750𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛
0,86 𝑥 96500
𝑖=
12975
𝑖 = 6,396 𝐴
Sehingga, besar arus yang diperlukan adalah sebesar 6,396 A.

4. Asam propanat (CH3CH2COOH) yang dapat disingkat dengan HPr adalah


asam monokarboksilat. Jika diketahui Ka = 1,3 x 10-5 dan 0,10 M HPr
a. Tuliskan persamaan kimianya dan tentukan rumus Ka
b. Tentukan konsentrasi [H3O+]

Jawab :
Diketahui :
- Ka = 1,3 x 10-5
- M HPr = 0,10 M

Ditanya :
(a) Persamaan kimia dan rumus Ka
(b) Besar konsentrasi [H3O+]

Jawab :
(a) Larutan asam propanat yang merupakan asam lemah akan mengalami
ionisasi sehingga menghasilkan persamaan reaksi ionisasi sebagai berikut :
CH3CH2COOH (aq)  CH3CH2COO- (aq) + H+ (aq)
Dimana H+ adalah bentuk yang sama dengan H3O+. Jadi, persamaan reaksi
ionisasi untuk larutan asam propanat juga dapat ditulis dalam bentuk sebagai
berikut :
CH3CH2COOH (aq) + H2O (l)  CH3CH2COO- (aq) + H3O+ (aq)
Namun, karena asam propanat merupakan suatu larutan yang pelarutnya
adalah air didalamnya maka bentuk persamaan reaksi tersebut dapat ditulis
seperti persamaan reaksi yang pertama (tanpa penulisan H2O karena dalam
larutan CH3CH2COOH sudah termasuk air didalamnya).
Persamaan untuk mencari Ka pada persamaan reaksi kimia diatas adalah
sebagai berikut :
[𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 𝐶𝑂𝑂− ][𝐻3 𝑂+ ]
𝐾𝑎 =
[𝐶𝐻3 𝐶𝐻2 𝐶𝑂𝑂𝐻]

(b) Untuk mencari besar konsentrasi dari H3O+ terlebih dahulu, kita dapat
membuat stokiometri reaksi untuk mempermudah perhitungan. Dengan
mengasumsikan bahwa volume pada reaksi adalah sebesar 1 liter, maka :
𝑛 = 𝑀 𝑥 𝑣 = 0,10 𝑀 𝑥 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 = 0,10 𝑚𝑜𝑙
Sehingga stokiometri reaksi menjadi :
CH3CH2COOH (aq)  CH3CH2COO- (aq) + H+ (aq)
Awal 0,10 - -
x x x
Reaksi

Sisa 0,10-x x x

Sehingga, konsentrasi sisa dari setiap zat dapat disubstitusi ke dalam


persamaan Ka diatas, menjadi :
(𝑥)(𝑥)
𝐾𝑎 =
(0,10 − 𝑥)
(𝑥)(𝑥)
1,3𝑥10−5 =
(0,10 − 𝑥)
𝑥 2 + 1,3𝑥10−5 − 1,3𝑥10−6 = 0
Didapatkan akar dari persamaan diatas yaitu : x1 = 0,00113 dan x2 = -
0,00114. Karena besar konsentrasi suatu zat akan selalu bernilai positif,
maka akar yang diambil adalah x1 = 0,00113.
Sehingga, besar konsentrasi H3O+ adalah sebagai berikut :
𝑛 0,00113 𝑚𝑜𝑙
𝑀𝐻3 𝑂+ = = = 0,00113 𝑀
𝑣 1 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

Anda mungkin juga menyukai