Puji syukur saya selaku penulis makalah ini panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah senantiasa memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga
makalah ini berhasil diselesaikan tepat pada waktunya dengan judul “Penurunan
Permukaan Tanah di Pulogadung, Jakarta Timur dan Upaya Penanggulangannya”.
Pada makalah, penulis bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPKT - B.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini belum dapat dikatakan
sempurna. Oleh karena itu, kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar -
besarnya jikalau terdapat kesalahan kata atau penulisan dalam makalah ini. Kami
selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun agar kami dapat meningkatkan kapabilitas kami dalam menulis serta
untuk perbaikan makalah ini kedepannya.
Akhir kata, kami mengharapkan makalah ini dapat berguna tidak hanya bagi
kalangan mahasiswa, namun juga dapat menyentuh seluruh aspek masyarakat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1.Latar Belakang....................................................................................................1
1.2.Perumusan Masalah............................................................................................2
1.3.Tujuan.................................................................................................................2
1.4.Manfaat...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
BAB V PENUTUPAN............................................................................................10
ii
5.1. Kesimpulan......................................................................................................10
5.2. Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Sebuah perkembangan kota pada dasarnya membawa kebaikan pada bidang ekonomi
dan sosial-kultural, namun dibalik perekembangan yang terjadi terdapat dampak negatif jika
terdapat pengeksploitasian dan tidak adanya penataan secara menyeluruh dalam sebuah kota.
Dampak negatif yang terjadi salah satunya adalah permasalahan penurunan permukaan tanah
(land subsidence). Yaitu peristiwa terdeformasinya suatu lapisan tanah yang disebabkan oleh
beberapa faktor.
Di Indonesia, khusunya Daerah Khusu Ibukort Jakarta penurunan permukaan tanah
merupakan hal yang telah menjadi masalah serius terutama penurunan tanah yang terjadi di
daerah pesisir pantai, karena Ibukota memiliki daerah pesisir pantai dengan panjang ± 32 km.
Kondisi penurunan permukaan tanah pada daerah pesisir ini dapat membuat daerah pesisir
memiliki ketinggian yang lebih rendah daripada permukaan air laut .
Kota Jakarta Timur khususnya daerah Pulogadung adalah salah satu kota metropolitan
yang memiliki wilayah pesisir dibagian utara dan banyak daerah industri. Penurunan
permukaan tanah di wilayah Jakarta Timur khususnya di kawasan Pulogadung masih terus
berlangsung dan semakin menuju kondisi yang semakin parah. Menurut data, daerah-daerah
seperti Pulogadung telah terjadi penurunan ± 1,4 m. Penurunan tanah tersebut dipengaruhi
oleh kondisi muka air tanah dan pengaruh pengekploitasian oleh daerah daerah industri di
Pulogadung yang menggunakan air tanah dengan sembarangan. Penurunan muka tanah setiap
tahunnya tidak terjadi secara ekstrim secara langsung, namun secara terus menerus menurun
dan apabila dibiarkan terus menerus akan berdampak pada kerugian secara materiil dan
adanya korban nyawa
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai faktor penyebab terjadinya penurunan muka
tanah, akibat yang ditimbulkan dari penurunan muka tanah, disertai dengan cara aplikatif
dalam mengatasi penurunan muka tanah. Pengaplikasian yang direncanakan akan di fokuskan
pada satu daerah pada daerah Jakarta Timur, yaitu Pulogadung.
Dalam kelanjutannya Pemerintah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur harus segera
mencari solusi dan upaya untuk menghambat serta mencegah terjadinya penurunan tanah .
1
Sebagai daerah pada jalur lalu lintas ekonomi Internasional. Diperlukan adanya kesadaran
dari masyarakat bersama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah penurunan muka tanah
ini.
1.3. Tujuan
1. Mengetahui penyebab terjadinya penurunan tanah di DKI Jakarta khususnya daerah
Pulogadung, Jakarta Timur.
2. Mengetahui akibat yang ditimbulkan penurunan tanah di DKI Jakarta.
3. Mengetahui cara dalam mengatasi dan menanggulangi penurunan tanah pada daerah
Pulogadung.
1.4. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang
kejadian penurunan permukaan tanah dan kondisinya di daerah Pulogadung secara khusus
sehingga kita dapat mengetahui dampak serta penyebab dari kejadian tersebut dan kemudian
dapat melakukan langkah langkah strategis dalam penyelesaian permasalahan penurunan
permukaan tanah serta solusi untuk perbaikan alam agar dapat pula mencegah terjadinya
kejadian serupa kedepannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Whittaker and Reddish (1989), penurunan muka tanah secara umum disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Penurunan tanah alami (natural subsidence)
Yaitu penurunan tanah yang disebabkan oleh proses-proses geologi. penyebab
terjadinya penurunan tanah alami ini digolongkan menjadi :
a. Siklus geologi
Penurunan muka tanah ini terkait dengan siklus geologi yang terjadi di bawah
permukaan tanah serta diatas permukaan tanah. Proses-proses yang dapat diamati
dalam siklus geologi adalah pelapukan (denuation), pengendapan (deposition), dan
pergerakan kerak bumi (crustal movement).
b. Sedimentasi daerah cekungan
Daerah cekungan umunya terdapat di daerah tektonik lempeng, terutama di
dekat perbatasan lempeng. Sedimen yang terkumpul pada cekungan semakin lama
semakin menumpuk dan menimbulkan beban yang semakin berat, sehingga kemudian
3
proses kompaksi sedimen tersebut menyebabkan terjadinya penurunan pada
permukaan tanah secara gradual.
2. Penurunan tanah akibat pengambilan airtanah (groundwater extraction)
Pengambilan air tanah dengan cara pengeksploitasian dan secara besar-besaran
yang melebihi kapasitas standar dalam pengambilannya akan mengakibatkan
berkurangnya jumlah air tanah pada suatu lapisan akuifer sehingga dengan hilangnya
air tanah ini menyebabkan kekosongan pori-pori tanah yang menyebabkan tekanan
hidrostatis di bawah permukaan tanah berkurang sebesar hilangnya airtanah tersebut
yang selanjutnya menuju pada pemampatan lapisan akuifer dan penurunan permukaan
tanah.
3. Penurunan akibat beban bangunan (settlement)
Tanah memiliki peranan penting dalam suatu proyek pekerjaan konstruksi.
Tanah dapat menjadi pondasi yang mendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi
dari bangunan itu sendiri. Penambahan bangunan secara besar besaran di atas
permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan di bawahnya mengalami pemampatan
dan penurunan. Pemampatan tersebut disebabkan adanya deformasi partikel tanah,
relokasi partikel tanah, serta keluarnya air atau udara dari dalam pori pori lapisan di
bawah tanah. Proses pemampatan pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
penurunan permukaan tanah.
Pulogadung merupakan salah satu daerah di Jakarta Timur yang mengalami penurunan
permukaan tanah. Menurut data, sejak tahun 1974 hingga tahun 2010, permukaan tanah di
Pulogadung telah menurun sebanyak 1,4 meter atau 5-15 milimeter tiap tahunnya. Kawasan
ini memiliki daerah industri yang cukup banyak.
Faktor yang menjadi penyebab utama dalam penurunan permukaan tanah di kawasan
Pulogadung adalah akibat perbuatan manusia serta perilaku industri yang terdapat di
Pulogadung.
1. Manusia
4
a) Tingkat Urbanisasi yang tinggi dan terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini
menyebabkan tingkat konsumsi air masyarakat di daerah Pulogadung
meningkat sehingga terjadi eksploitasi air dari dalam tanah. Eksploitasi air
secara terus menerus mengakibatkan daya topang tanah menurun sehingga
tanah mengalami pemampatan lalu menurun permukaan tanahnya.
b) Banyaknya industri di kawasan Pulogadung yang melakukan
pengeksploitasian air tanah secara besar besaran sehingga daya topang tanah
dibawahnya berkurang dan akibatnya semakin mengalami penurunan
permukaan tanah.
5
2.5. Cara Menanggulangi Permasalahan Penurunan Tanah di Daerah Pulogadung
6
BAB III
PENERAPAN SISTEM ASR (AQUIFER STORAGE AND RECOVERY)
DALAM MENANGGULANGI PENURUNAN PERMUKAAN TANAH
7
BAB IV
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi
yang berbasiskan pada pengamatan satelit-satelit. Prinsip studi penurunan tanah dengan
metode survei GPS yaitu dengan menempatkan beberapa titik pantau di beberapa lokasi yang
dipilih lalu secara periodik atau kontinyu untuk ditentukan koordinatnya secara teliti. GPS
dapat memberikan nilai vektor pergerakan dengan tingkat presisi sampai beberapa mm,
dengan konsistensi yang tinggi baik secara spasial maupun temporal.
8
Gambar 3. Data Penurunan Permukaan Tanah DKI Jakarta
9
BAB V
PENUTUPAN
4.1. Kesimpulan
Eksploitasi air tanah yang melebihi batas merupakan penyebab terjadinya penurunan
permukaan tanah pada daerah Pulogadung. Pembangunan yang berlebihan dan tingkat
urbanisasi yang semakin meningkat juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
penurunan permukaan tanah pada daerah DKI Jakarta khususnya Pulogadung.
Dampak dari penurunan tanah ini yaitu terjadinya saat air sungai naik dan meluap
dengan kondisi permukaan tanah yang semakin turun. Wilayah Pulogadung berpotensi
terendam akibat banjir khusunya dari meluapnya air sungai. Selain banjir, penurunan
permukaan tanah juga berdampak pada kerusakan infrastruktur, kerugian ekonomi, dan
turunnya keadaan sosial. Efek negatif dari penurunan permukaan tanah sangat membutuhkan
solusi untuk memperbaiki keadaannya
4.2. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
water.usgs.gov/ogw/subsidence.html
http://geodesy.gd.itb.ac.id/pemantauan-land-subsidence-di-semburan-lumpur-porong-
lapindo-dengan-gps/
http://www.mandalamaya.com/pengertian-gps-cara-kerja-gps-dan-fungsi-gps/
http://www.abouturban.com/2016/05/21/begini-cara-belanda-menyiasati-banjir-jakarta-
kapan/
http://esdm.go.id/berita/42-geologi/6611-amblesan-tanah-dki-jakarta-rata--rata-5-cm-per-
tahun.html
https://m.tempo.co/read/news/2011/04/08/057326149/penurunan-permukaan-tanah-di-
penjaringan-terparah-di-jakarta-utara
http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Penurunan_Tanah_DKI_Jakarta
http://fokus.news.viva.co.id/news/read/202976-atasi-banjir-laut-jakarta-dibendung
http://kompetiblog2011.studidibelanda.com/news/2011/05/1/656/holland_is_the_best_techno
logy_in_water_management.html
11