Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya selaku penulis makalah ini panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah senantiasa memberikan rahmat serta karunia-Nya, sehingga
makalah ini berhasil diselesaikan tepat pada waktunya dengan judul “Penurunan
Permukaan Tanah di Pulogadung, Jakarta Timur dan Upaya Penanggulangannya”.
Pada makalah, penulis bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah MPKT - B.

Kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.


2. Prof. Dr.Eng. Drs. Benyamin Kusumo Putro M.Eng. sebagai dosen,
fasilitator, dan pemberi masukan dalam diskusi kami tentang
permasalahan yang kami angkat.
3. Seluruh komponen universitas yang membantu terlaksananya perkuliahan
MPKT – B dengan lancar.
4. Kawan – kawan MPKT – B 14 yang sangat membantu dalam penyusunan
makalah ini.
5. Orang Tua atas support dan bantuannya baik moral maupun materiil.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini belum dapat dikatakan
sempurna. Oleh karena itu, kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar -
besarnya jikalau terdapat kesalahan kata atau penulisan dalam makalah ini. Kami
selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun agar kami dapat meningkatkan kapabilitas kami dalam menulis serta
untuk perbaikan makalah ini kedepannya.

Akhir kata, kami mengharapkan makalah ini dapat berguna tidak hanya bagi
kalangan mahasiswa, namun juga dapat menyentuh seluruh aspek masyarakat.

Depok, 3 Desember 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

1.1.Latar Belakang....................................................................................................1
1.2.Perumusan Masalah............................................................................................2
1.3.Tujuan.................................................................................................................2
1.4.Manfaat...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1. Definisi Penurunan Permukaan Tanah..............................................................3

2.2. Faktor Penyebab Penurunan Permukaan Tanah................................................3

2.3. Penyebab Penurunan Tanah di Pulogadung, Jakarta Timur..............................4

2.4. Dampak Penurunan Permukaan Tanah di Pulogadung, Jakarta Timur.............5

2.5. Cara Menanggulangi Permasalahan Penurunan Tanah di Daerah Pulogadung.6

BAB III PENERAPAN SISTEM ASR DALAM MENANGGULANGI PENURUNAN


PERMUKAAN TANAH..........................................................................................7

3.1. Cara Kerja Sistem ASR.....................................................................................7

3.2. Penggunaan Implementatif pada Daerah Pulogadung.......................................7

BAB IV PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI.8

4.1. Sistem GPS (Global Positioning System)........................................................8

4.2. Data Penurunan Permukaan Tanah Menggunakan GPS..................................8

BAB V PENUTUPAN............................................................................................10

ii
5.1. Kesimpulan......................................................................................................10

5.2. Saran................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Sebuah perkembangan kota pada dasarnya membawa kebaikan pada bidang ekonomi
dan sosial-kultural, namun dibalik perekembangan yang terjadi terdapat dampak negatif jika
terdapat pengeksploitasian dan tidak adanya penataan secara menyeluruh dalam sebuah kota.
Dampak negatif yang terjadi salah satunya adalah permasalahan penurunan permukaan tanah
(land subsidence). Yaitu peristiwa terdeformasinya suatu lapisan tanah yang disebabkan oleh
beberapa faktor.
Di Indonesia, khusunya Daerah Khusu Ibukort Jakarta penurunan permukaan tanah
merupakan hal yang telah menjadi masalah serius terutama penurunan tanah yang terjadi di
daerah pesisir pantai, karena Ibukota memiliki daerah pesisir pantai dengan panjang ± 32 km.
Kondisi penurunan permukaan tanah pada daerah pesisir ini dapat membuat daerah pesisir
memiliki ketinggian yang lebih rendah daripada permukaan air laut .
Kota Jakarta Timur khususnya daerah Pulogadung adalah salah satu kota metropolitan
yang memiliki wilayah pesisir dibagian utara dan banyak daerah industri. Penurunan
permukaan tanah di wilayah Jakarta Timur khususnya di kawasan Pulogadung masih terus
berlangsung dan semakin menuju kondisi yang semakin parah. Menurut data, daerah-daerah
seperti Pulogadung telah terjadi penurunan ± 1,4 m. Penurunan tanah tersebut dipengaruhi
oleh kondisi muka air tanah dan pengaruh pengekploitasian oleh daerah daerah industri di
Pulogadung yang menggunakan air tanah dengan sembarangan. Penurunan muka tanah setiap
tahunnya tidak terjadi secara ekstrim secara langsung, namun secara terus menerus menurun
dan apabila dibiarkan terus menerus akan berdampak pada kerugian secara materiil dan
adanya korban nyawa
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai faktor penyebab terjadinya penurunan muka
tanah, akibat yang ditimbulkan dari penurunan muka tanah, disertai dengan cara aplikatif
dalam mengatasi penurunan muka tanah. Pengaplikasian yang direncanakan akan di fokuskan
pada satu daerah pada daerah Jakarta Timur, yaitu Pulogadung.
Dalam kelanjutannya Pemerintah DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur harus segera
mencari solusi dan upaya untuk menghambat serta mencegah terjadinya penurunan tanah .

1
Sebagai daerah pada jalur lalu lintas ekonomi Internasional. Diperlukan adanya kesadaran
dari masyarakat bersama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah penurunan muka tanah
ini.

1.2. Perumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Penurunan Permukaan Tanah (land subsidence) ?
2. Apa saja faktor penyebab Penurunan Permukaan Tanah di DKI Jakarta khususnya
daerah Pulogadung?
3. Kondisi kawasan Pulogadung setelah mengalami penurunan permukaan tanah?
4. Upaya dan solusi apa saja yang dapat ditawarkan kepada Pemerintah dalam
membantu mengatasi penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta khususnya daerah
Pulogadung?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui penyebab terjadinya penurunan tanah di DKI Jakarta khususnya daerah
Pulogadung, Jakarta Timur.
2. Mengetahui akibat yang ditimbulkan penurunan tanah di DKI Jakarta.
3. Mengetahui cara dalam mengatasi dan menanggulangi penurunan tanah pada daerah
Pulogadung.

1.4. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan kita tentang
kejadian penurunan permukaan tanah dan kondisinya di daerah Pulogadung secara khusus
sehingga kita dapat mengetahui dampak serta penyebab dari kejadian tersebut dan kemudian
dapat melakukan langkah langkah strategis dalam penyelesaian permasalahan penurunan
permukaan tanah serta solusi untuk perbaikan alam agar dapat pula mencegah terjadinya
kejadian serupa kedepannya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Penurunan Permukaan Tanah

Penurunan permukaan tanah (Land Subsidience) adalah salah satu fenomena


deformasi permukaan bumi secara vertikal secara gradual dikarenakan dengan pergerakan
material dibawah tanah. Penurunan tanah ini secara umum berlangsung dalam waktu yang
lama dan terjadi secara terus menerus. Secara terus menerus daerah-daerah yang mengalami
penurunan tanah akan mengalami dampak dari penurunan tanah yang semakin parah.
Penurunan muka tanah (land subsidence) merupakan suatu proses gerakan penurunan muka
tanah yang didasarkan atas suatu datum tertentu (kerangka referensi geodesi) dimana terdapat
berbagai macam variabel penyebabnya (Marfai, 2006). Penurunan muka tanah ini secara
tidak langsung merupakan aktivitas karena hilangnya air tanah sehingga membuat permukaan
tanah menurun. Umumnya, penurunan permukaan tanah terjadi pada daerah yang awalnya
merupakan sebuah rawa, delta, endapan banjir, dsb yang dialihfungsikan menjadi suatu kota
atau daerah tertentu tanpa melakukan rekayasa tanah terlebih dahulu secara benar.

2.2. Faktor Penyebab Penurunan Permukaan Tanah Secara Umum

Menurut Whittaker and Reddish (1989), penurunan muka tanah secara umum disebabkan
oleh beberapa faktor, antara lain :
1. Penurunan tanah alami (natural subsidence)
Yaitu penurunan tanah yang disebabkan oleh proses-proses geologi. penyebab
terjadinya penurunan tanah alami ini digolongkan menjadi :
a. Siklus geologi
Penurunan muka tanah ini terkait dengan siklus geologi yang terjadi di bawah
permukaan tanah serta diatas permukaan tanah. Proses-proses yang dapat diamati
dalam siklus geologi adalah pelapukan (denuation), pengendapan (deposition), dan
pergerakan kerak bumi (crustal movement).
b. Sedimentasi daerah cekungan
Daerah cekungan umunya terdapat di daerah tektonik lempeng, terutama di
dekat perbatasan lempeng. Sedimen yang terkumpul pada cekungan semakin lama
semakin menumpuk dan menimbulkan beban yang semakin berat, sehingga kemudian

3
proses kompaksi sedimen tersebut menyebabkan terjadinya penurunan pada
permukaan tanah secara gradual.
2. Penurunan tanah akibat pengambilan airtanah (groundwater extraction)
Pengambilan air tanah dengan cara pengeksploitasian dan secara besar-besaran
yang melebihi kapasitas standar dalam pengambilannya akan mengakibatkan
berkurangnya jumlah air tanah pada suatu lapisan akuifer sehingga dengan hilangnya
air tanah ini menyebabkan kekosongan pori-pori tanah yang menyebabkan tekanan
hidrostatis di bawah permukaan tanah berkurang sebesar hilangnya airtanah tersebut
yang selanjutnya menuju pada pemampatan lapisan akuifer dan penurunan permukaan
tanah.
3. Penurunan akibat beban bangunan (settlement)
Tanah memiliki peranan penting dalam suatu proyek pekerjaan konstruksi.
Tanah dapat menjadi pondasi yang mendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi
dari bangunan itu sendiri. Penambahan bangunan secara besar besaran di atas
permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan di bawahnya mengalami pemampatan
dan penurunan. Pemampatan tersebut disebabkan adanya deformasi partikel tanah,
relokasi partikel tanah, serta keluarnya air atau udara dari dalam pori pori lapisan di
bawah tanah. Proses pemampatan pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
penurunan permukaan tanah.

2.3. Penyebab Penurunan Tanah di Pulogadung, Jakarta Timur

Pulogadung merupakan salah satu daerah di Jakarta Timur yang mengalami penurunan
permukaan tanah. Menurut data, sejak tahun 1974 hingga tahun 2010, permukaan tanah di
Pulogadung telah menurun sebanyak 1,4 meter atau 5-15 milimeter tiap tahunnya. Kawasan
ini memiliki daerah industri yang cukup banyak.

Faktor yang menjadi penyebab utama dalam penurunan permukaan tanah di kawasan
Pulogadung adalah akibat perbuatan manusia serta perilaku industri yang terdapat di
Pulogadung.

1. Manusia

4
a) Tingkat Urbanisasi yang tinggi dan terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini
menyebabkan tingkat konsumsi air masyarakat di daerah Pulogadung
meningkat sehingga terjadi eksploitasi air dari dalam tanah. Eksploitasi air
secara terus menerus mengakibatkan daya topang tanah menurun sehingga
tanah mengalami pemampatan lalu menurun permukaan tanahnya.
b) Banyaknya industri di kawasan Pulogadung yang melakukan
pengeksploitasian air tanah secara besar besaran sehingga daya topang tanah
dibawahnya berkurang dan akibatnya semakin mengalami penurunan
permukaan tanah.

2.4. Dampak Penurunan Permukaan Tanah di Pulogadung, Jakarta Timur

Penurunan muka tanah di Pulogadung menimbulkan permasalahan lingkungan dan


kerusakan pada beberapa infrastruktur yang terdapat di Pulogadung. Dampak yang
ditimbulkan oleh penurunan permukaan tanah diantaranya adalah :
a. Membuat banjir dan rob pada daerah Pulogadung semakin parah.
Banjir yang melanda kawasan Pulogadung merupakan suatu fenomena yang terjadi
ketika air sungai pasang. Dampaknya, genangan banjir di daerah Pulogadung sangat
mengganggu aktivitas warga.
b. Kerusakan infrastruktur.
Pembangunan di Jakarta Timur khususnya di Pulogadung berkembang secara sangat
pesat sehingga membuat banyak bangunan didirikan dan tidak menyisakan kawasan
terbuka. Kerusakan yang terjadi pada gedung-gedung dan rumah-rumah, serta
infrastruktur seperti jembatan dan jalan umumnya retak retak dan geser, bahkan hal
ini dapat menyebabkan meledaknya pipa gas di daerah tersebut.
c. Kerugian ekonomi.
Kerugian ekonomi yang terjadi dipisahkan menjadi 2, yaitu secara langsung (direct
losses) seperti dengan penurunan permukaan tanah, terjadi banjir yang menyebabkan
rusaknya beberapa benda yang dimiliki. Penurunan muka tanah juga menyebabkan
kerugian ekonomi secara tidak langsung (indirect losses) seperti berkurangnya
pendapatan, hilangnya mata pencaharian penduduk, guncangan bisnis, serta
menurunnya laju pertumbuhan ekonomi, bahkan menurunnya tingkat kesehatan
karena rendahnya sanitasi.

5
2.5. Cara Menanggulangi Permasalahan Penurunan Tanah di Daerah Pulogadung

Mengatasi dan menanggulangi permasalahan penurunan tanah, khususnya pada


daerah yang padat penduduk seperti daerah Pulogadung cukup sulit dan hanya dapat
dilakukan jika semua pihak seperti masyarakat, pemerintah dan lembaga terkait turut serta
berkontribusi dalam upaya mencegar penurunan tanah tersebut. Berikut adalah cara yang
dapat dilakukan dan menjadi solusi untuk mengurangi penurunan tanah yang terjadi di
Pulogadung, Jakarta Timur :
a. Mengurangi penggunaan penggunaan air bawah tanah (ABT) dengan melakukan
pengiritan dan membatasi penggunaan sehingga tidak terjadi eksploitasi berlebihan
dan mengganti air yang digunakan dengan air dari PDAM.
b. Membuat penampungan air hujan yang saat musim penghujan airnya disimpan untuk
digunakan kembali pada saat musim kemarau.
c. Menggunakan teknologi ASR ( Aquifer Storage and Recovery )
d. Pemerintah DKI dapat berupaya mengoptimalkan penerapan perda No. 1. Tahun
1998 tentang penggunaan air bawah tanah dan sanksi pidana sesuai pasal 61 ayat 3
Perda No. 8 Tahun 2007.

6
BAB III
PENERAPAN SISTEM ASR (AQUIFER STORAGE AND RECOVERY)
DALAM MENANGGULANGI PENURUNAN PERMUKAAN TANAH

3.1 Cara Kerja Sistem ASR


Penyimpanan air pada lapisan tanah yang dilakukan melalu pengeboran.
Cadangan air tanah berasal dari air hujan yang turun selama musim penghujan dan
proses pengambilannya dilakukan ketika musim kemarau.
3.2 Penggunaan Implementatif Pada Daerah Pulogadung

Gambar 1. Gambaran Penggunaan ASR pada Daerah Pulogadung


Gambar di atas secara garis besar menggambarkan penggunaan ASR pada daerah
Pulogadung. Jadi penggunaan ASR ini juga mengolah air hasil limbah sehingga
nanti air yang dikembalikan pada lapisan aquifer di bawah tanah menjadi air yang
layak. Sistem yang diperlukan cukup komplek dimana selain melakukan
pengeboran, kita butuh untuk mengimbanginya dengan menanam banyak pohon
disekitarnya.

7
BAB IV
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

4.1. Sistem GPS (Global Positioning System)

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi
yang berbasiskan pada pengamatan satelit-satelit. Prinsip studi penurunan tanah dengan
metode survei GPS yaitu dengan menempatkan beberapa titik pantau di beberapa lokasi yang
dipilih lalu secara periodik atau kontinyu untuk ditentukan koordinatnya secara teliti. GPS
dapat memberikan nilai vektor pergerakan dengan tingkat presisi sampai beberapa mm,
dengan konsistensi yang tinggi baik secara spasial maupun temporal.

4.2 Data Penurunan Permukaan Tanah Menggunakan GPS

Gambar 2. Ilustrasi Gambaran dari GPS

8
Gambar 3. Data Penurunan Permukaan Tanah DKI Jakarta

9
BAB V
PENUTUPAN

4.1. Kesimpulan

Eksploitasi air tanah yang melebihi batas merupakan penyebab terjadinya penurunan
permukaan tanah pada daerah Pulogadung. Pembangunan yang berlebihan dan tingkat
urbanisasi yang semakin meningkat juga merupakan salah satu penyebab terjadinya
penurunan permukaan tanah pada daerah DKI Jakarta khususnya Pulogadung.

Dampak dari penurunan tanah ini yaitu terjadinya saat air sungai naik dan meluap
dengan kondisi permukaan tanah yang semakin turun. Wilayah Pulogadung berpotensi
terendam akibat banjir khusunya dari meluapnya air sungai. Selain banjir, penurunan
permukaan tanah juga berdampak pada kerusakan infrastruktur, kerugian ekonomi, dan
turunnya keadaan sosial. Efek negatif dari penurunan permukaan tanah sangat membutuhkan
solusi untuk memperbaiki keadaannya

4.2. Saran

Pemerintah seharusnya lebih tegas terhadap pelaku pelanggaran kerusakan lingkungan


terutama yang menyebabkan penurunan muka tanah ini. Solusi seperti penggunaan ASR dan
pengoptimalan sanksi pidana bagi pelanggar yang tetap bandel melakukan eksploitasi air
bawah tanah ABT. Pemerintah DKI dapat berupaya mengoptimalkan penerapan perda No. 1.
Tahun 1998 tentang penggunaan air bawah tanah dan sanksi pidana sesuai pasal 61 ayat 3
Perda No. 8 Tahun 2007.

10
DAFTAR PUSTAKA

water.usgs.gov/ogw/subsidence.html

http://geodesy.gd.itb.ac.id/pemantauan-land-subsidence-di-semburan-lumpur-porong-
lapindo-dengan-gps/

http://www.mandalamaya.com/pengertian-gps-cara-kerja-gps-dan-fungsi-gps/

http://www.abouturban.com/2016/05/21/begini-cara-belanda-menyiasati-banjir-jakarta-
kapan/

http://esdm.go.id/berita/42-geologi/6611-amblesan-tanah-dki-jakarta-rata--rata-5-cm-per-
tahun.html

https://m.tempo.co/read/news/2011/04/08/057326149/penurunan-permukaan-tanah-di-
penjaringan-terparah-di-jakarta-utara

http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Penurunan_Tanah_DKI_Jakarta

http://fokus.news.viva.co.id/news/read/202976-atasi-banjir-laut-jakarta-dibendung

http://kompetiblog2011.studidibelanda.com/news/2011/05/1/656/holland_is_the_best_techno
logy_in_water_management.html

11

Anda mungkin juga menyukai