Oleh :
M RIDHO NUGROHO SJ
(1515013009)
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-
Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat dalam waktunya. Dalam makalah ini kami
membahas “Penurunan Permukaan Tanah di Indonesia”, suatu hal yang sangat penting bagi
manusia agar manusia mengetahui dampak dan resiko dari penurunan tanah tersebut sehingga
berusaha untuk menjaga dan memanfaatkan alam sebagai tempat kita hidup di Bumi.
tentang penurunan permukaan tanah dan sekaligus untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
PSDAL. Dalam proses pendalaman materi “Penurunan Permukaan Tanah di Indonesia” ini,
tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada teman - teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
2017
M Ridho Nugroho SJ
ii
DAFTAR ISI
4.2.Saran ..................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
perubahan kondisi fisik kota. Semakin besar suatu kota maka semakin kompleks
penurunan muka tanah (land subsidence). Yaitu peristiwa termampatnya suatu lapisan tanah
Di Indonesia, kota yang mengalami penurunan muka tanah yang parah adalah Jakarta.
Penurunan muka tanah merupakan hal yang serius terutama apabila penurunan tanah terjadi
di daerah pesisir pantai. Kondisi tersebut karena daerah pesisir sangat rentan terhadap
tekanan lingkungan, baik yang berasal dari daratan maupun dari lautan.
Kota Jakarta Utara adalah salah satu kota metropolitan yang memiliki wilayah pesisir
dibagian utara. Penurunan permukaan tanah di wilayah Jakarta Utara seperti di kawasan
masih terus berlangsung. Data dari Dinas Perindustrian dan Energi menunjukkan, di daerah-
daerah tersebut telah terjadi penurunan lebih dari 100 cm. Penurunan tanah tersebut
dipengaruhi oleh kondisi muka air tanah dan pengaruh konsolidasi. Penurunan muka tanah di
beberapa wilayah setiap tahunnya memang tidak terjadi secara ekstrim, namun apabila
dibiarkan terus menerus akan berdampak pada munculnya kerugian, tidak hanya material
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai faktor penyebab terjadinya
penurunan muka tanah, akibat yang ditimbulkan dari penurunan muka tanah, disertai dengan
cara mengatasi penurunan muka tanah. Pemerintah DKI Jakarta harus segera bertindak untuk
1
mencari solusi dan upaya untuk menghambat terjadinya penurunan tanah yang berlangsung
ini, mengingat posisinya selain sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia juga
sebagai geostrategis pada jalur lalu lintas ekonomi Internasional. Diperlukan adanya
3. Di mana daerah yang paling rawan terjadi Penurunan Permukaan Tanah di DKI
Jakarta?
4. Apa saja upaya dan solusi yang ditawarkan untuk Pemerintah dalam rangka mengatasi
1.3. Tujuan
Utara.
1.4. Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini diantaranya adalah untuk menambah wawasan
kita tentang penurunan permukaan tanah sehingga kita mengetahui dampak dan penyebab
dari kejadian tersebut dan kemudian kita mengetahui langkah dan solusi untuk perbaikan
alamuntukmenjadilebihbaik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
perubahan volume pada lapisan-lapisan batuan di bawahnya. Penurunan muka tanah (land
subsidence) merupakan suatu proses gerakan penurunan muka tanah yang didasarkan atas
suatu datum tertentu (kerangka referensi geodesi) dimana terdapat berbagai macam variabel
penyebabnya (Marfai, 2006). Penurunan muka tanah ini secara tidak langsung merupakan
aktivitas pemaksaan memadatkan struktur tanah yang belum padat menjadi padat. Umumnya
terjadi pada daerah yang tadinya berupa rawa, delta, endapan banjir, dsb yang dialihkan
Menurut Whittaker and Reddish (1989), faktor penyebab penurunan muka tanah secara
a. Siklus geologi
Penurunan muka tanah terkait dengan siklus geologi. Proses-proses yang terlihat
3
Daerah cekungan biasanya terdapat di daerah tektonik lempeng terutama di dekat
banyak dan menimbulkan beban yang bekerja semakin meningkat, kemudian proses
tanah.
Tanah memiliki peranan penting dalam pekerjaan konstruksi. Tanah dapat menjadi
pondasi pendukung bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri seperti
disebabkan adanya deformasi partikel tanah, relokasi partikel, keluarnya air atau
udara dari dalam pori, dan sebab lainnya yang sangat terkait dengan keadaan tanah
4
pertanyakan kembali. Setelah macet dan banjir, kini penurunan tanah mengancam Jakarta isu
Kini penilitian teradap jalan RE Martadinata masih terus di lakukan, jalan tersebut juga
sudah di amankan oleh aparat kepolisian dengan memasang penutup jalan di kedua sisinya.
Menurut para peneliti,amblasnya jalan di Jakarta Utara tersebut disebabkan oleh 3 faktor
1. Penurunan secara alami, karena kondisi batuan yang mengalami pelapukan dan
kondisi ini diperburuk dengan kecenderungan meningkatnya muka air laut sampai
hampir di sebagian besar kota-kota dunia akibat pemanasan global (global warming).
Pengambilan air bawah tanah menjadi penyebab utama penurunan permukaan tanah
di jakarta. berdasarkan data departemen energi dan sumber daya mineral tahun 2007,
jumlah air tanah terekstraksi mencapai titik tertinggi pada tahun 1995. dari 3000-3500
pompa terpasang, terekstraksi 30-35 juta meter kubik air. tahun berikutnya jumlah
sumur pompa terus meningkat tapi jumlah air terekstraksi semakin menurun. tahun
2007 jumlah pompa yang terpasang 3700 sedangkan jumlah air yang terekstraksi
5
• Jakarta Utara: Muara Angke, Muara Baru, Penjaringan, Pantai Indah Kapuk,
permasalahan yang sudah ada di DKI Jakarta. Dampak yang dapat ditimbulkan diantaranya
adalah :
Banjir pasang laut yang melanda kawasan Tanjungpriok merupakan suatu fenomena
alam yang sering terjadi ketika air laut pasang. Wilayah yang sering mengalami
sangat mengganggu aktivitas warga. Seperti halnya banjir yang menggenangi Jl. R.E.
dan hampir tidak menyisakan kawasan terbuka. Sehingga kerusakan dapat terjadi
pada gedung-gedung dan rumah-rumah, serta infrastruktur seperti jembatan dan jalan,
6
c. Menimbulkan kerugian ekonomi.
Selain kerugian ekonomi langsung (direct losses), penurunan muka tanah juga
Banjir dan rob menyebabkan bercampurnya air bersih dan air kotor yang berada di
Untuk mengatasi dan menanggulangi permasalahan penurunan tanah cukup sulit dan
dapat dilakukan jika semua pihak turut serta berkontribusi dalam upaya penurunan tanah
tersebut. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penurunan tanah yang
b. Membuat kolam pengumpul air hujan, baik di atas maupun bawah permukaan.
permukaan tanah dengan cara menguruknya. Selain itu dilakukan juga dengan cara
meninggikan penghalang atau jeti agar air laut yang meluap ketika pasang tinggi yang
7
BAB III
Pada prinsipnya, penurunan tanah atau land subsidence suatu wilayah dapat dipantau
pengamatan level muka air tanah serta pengamatan dengan ekstensometer dan piezometer
yang diinversikan kedalam besaran penurunan muka tanah) dan metode geoteknik, maupun
metode-metode geodetik seperti survei sipat datar (leveling), survei gaya berat mikro, survei
GPS (Global Positioning System), dan InSAR (Interferometric Synthetic Aperture Radar).
8
3.2. Sistem GPS (Global Positioning System)
GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang berbasiskan pada
metode survei GPS yaitu dengan menempatkan beberapa titik pantau di beberapa lokasi yang
dipilih, secara periodik atau kontinyu untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan
menggunakan metode survei GPS. GPS dapat memberikan nilai vektor pergerakan dengan
tingkat presisi sampai beberapa mm, dengan konsistensi yang tinggi baik secara spasial
maupun temporal.
Gambar di bawah ini merupakan perangkat receiver GPS yang dipasang di beberapa titik
9
Gambar di bawah ini adalah dokumentasi pemasangan sistem GPS kontinyu di daerah Porong
Sidoarjo untuk memantau penurunan tanah (land subsidence) dari hari ke hari.
Bagian yang paling penting dalam sistem navigasi GPS adalah beberapa satelit yang
berada di orbit bumi atau yang sering kita sebut di ruang angkasa. Satelit GPS saat ini
berjumlah 24 unit yang semuanya dapat memancarkan sinyal ke bumi yang lalu dapat
ditangkap oleh alat penerima sinyal tersebut atau GPS Tracker. Selain satelit terdapat 2
sistem lain yang saling berhubungan, sehingga jadilah 3 bagian penting dalam sistem GPS.
Ketiga bagian tersebut terdiri dari: GPS Control Segment (Bagian Kontrol), GPS Space
Control segment GPS terdiri dari lima stasiun yang berada di pangkalan Falcon Air
Force, Colorado Springs, Ascension Island, Hawaii, Diego Garcia dan Kwajalein.
Kelima stasiun ini adalah mata dan telinga bagi GPS. Sinyal-sinyal dari satelit
diterima oleh bagian kontrol, kemudian dikoreksi, dan dikirimkan kembali ke satelit.
10
Data koreksi lokasi yang tepat dari satelit ini disebut data ephemeris, yang kemudian
Space Segment adalah terdiri dari sebuah jaringan satelit yang tediri dari beberapa
satelit yang berada pada orbit lingkaran yang terdekat dengan tinggi nominal sekitar
20.183 km di atas permukaan bumi. Sinyal yang dipancarkan oleh seluruh satelit
tersebut dapat menembus awan, plastik dan kaca, namun tidak bisa menembus benda
padat seperti tembok dan rapatnya pepohonan. Terdapat 2 jenis gelombang yang
hingga saat ini digunakan sebagai alat navigasi berbasis satelit. Masing-masingnya
adalah gelombang L1 dan L2, dimana L1 berjalan pada frequensi 1575.42 MHz yang
bisa digunakan oleh masyarakat umum, dan L2 berjalan pada frequensi 1227.6 Mhz
User segment terdiri dari antenna dan prosesor receiver yang menyediakan
positioning, kecepatan dan ketepatan waktu ke pengguna. Bagian ini menerima data
dari satelit-satelit melalui sinyal radio yang dikirimkan setelah mengalami koreksi
11
BAB IV
PENUTUPAN
4.1. Kesimpulan
Pengambilan air tanah yang melebihi batas merupakan salah satu penyebab terjadinya
penurunan tanah. pembangunan yang berlebihan juga merupakan salah satu penyebab
Dampak dari penurunan tanah ini yaitu daerah pesisir jakarta berpotensi terjadi
genangan banjir pasang laut terutama di daerah jakarta utara. wilayah Kecamatan
Tanjungpriok sangat berpotensi sekali terendam akibat banjir pasang laut. Hal ini
dikarenakan daerah tersebut mempunyai elevasi 0 meter dari permukaan air laut sehingga
ketika laut pasang, air akan meluap dan menggenangi wilayah tersebut.
4.2. Saran
Pemerintah seharusnya lebih peka dan peduli terhadap kerusakan lingkungan terutama
penurunan muka tanah ini. Penurunan yang terus terjadi dan semakin meluas ini dapat di
pantau dengan banyak metode pengukuran tanah, salah satunya menggunakan Global
Positioning System (GPS). Dengan menggunakan GPS penurunan tanah bisa terpantau terus
pemanfaatan air tanah yaitu Perda No 10/1998, Perda No 8/2007 tentang Ketertiban Umum,
Perda No 17/2010 tentang Pajak Airtanah, dan Perda No 1/2004 tentang air tanah. Hal
tersebut bertujuan supaya pengambilan air tanah dapat dikendalikan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://sudeska22.blogspot.co.id/2011/11/penurunan-tanah-jakarta.html
http://nugraharevan.blogspot.co.id/2014/12/dampak-penurunan-permukaan-tanah-di.html
http://geodesy.gd.itb.ac.id/pemantauan-land-subsidence-di-semburan-lumpur-porong-
lapindo-dengan-gps/
http://www.mandalamaya.com/pengertian-gps-cara-kerja-gps-dan-fungsi-gps/
http://geodesy.gd.itb.ac.id/2007/01/05/pemantaun-penurunan-tanah-land-subsidence-di-kota-
besar-dengan-gps/
13