HG 4
BRYAN DIO PRIO LISTYANTO
1506736650
EPRILIA MUMTAHANAH
1506679262
JESRI NASRIA
1506734355
MIRELLA KIRSTY
1506749842
SESILIA RACHMA PUSPITA
1506678184
WINDI WIDIYASTUTI
1506679975
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. atas berkat dan limpahan rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas menulis makalah Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian
Terintegrasi B (MPKT-B) ini. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah MPKT-B di semester dua. Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak dalam menyelesaikan makalah ini, maka akan sangat sulit bagi kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, kami ingin menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Pribadi Setiyanto selaku dosen MPKT-B yang senantiasa membimbing kami
dalam menulis makalah ini.
2. Kedua orang tua dan keluarga kami yang selalu mendukung kami baik moral
maupun material.
3. Serta teman-teman sekelas MPKT-B yang selalu membantu kami dalam
menyusun makalah ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT. senantiasa membalas kebaikan semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini nantinya dapat
bermanfaat bagi pengembangan ilmu selanjutnya dan dapat digunakan sebaik-baiknya.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................3
DAFTAR TABEL...........................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................5
1.2 Perumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan dan Manfaat......................................................................................5
BAB II ISI
2.1 Pengertian Penurunan Permukaan Tanah......................................................7
2.2 Faktor Penyebab Penurunan Permukaan Tanah............................................7
2.3 Penyebab Penurunan Permukaan Tanah di Jakarta.......................................9
2.4 Wilayah DKI Jakarta yang Mengalami Penurunan Permukaan Tanah.........10
2.5 Pemanfaatan TIK untuk Mengukur Penurunan Permukaan Tanah...............11
2.6 Dampak Penurunan Permukaan Tanah.........................................................12
2.7 Peran Pemerintah dalam Menanggulangi Penurunan Permukaan Tanah......13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di DKI Jakarta untuk
Sektor Industri dan Rumah Tangga 2011...................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Penurunan permukaan tanah adalah suatu proses gerakan penurunan muka tanah
yang didasarkan atas suatu datum tertentu (kerangka referensi geodesi) dimana terdapat
berbagai macam variabel penyebabnya (Marfai, 2006).
Penurunan tanah, khususnya di wilayah DKI Jakarta terbesar didominasi di
Jakarta bagian utara. Setiap tahunnya terjadi penurunan 5 hingga 10 cm, sebagai
akibatnya 40% dari Jakarta berada di bawah permukaan laut.
2.2 Faktor Penyebab Penurunan Permukaan Tanah
Penurunan tanah alami terjadi secara regional yaitu meliputi daerah yang luas
atau terjadi secara lokal yaitu hanya sebagian kecil permukaan tanah. Menurut
Whittaker dan Reddish 1989, penurunan permukaan tanah biasanya disebabkan oleh
adanya rongga di bawah permukaan tanah, biasanya terjadi didaerah yang berkapur
Berikut berbagai faktor penyebab terjadinya penurunan tanah alami:
a. Siklus geologi
Penurunan muka tanah terkait dengan siklus geologi, seperti pelapukan
(denuation), pengendapan (deposition), dan pergerakan kerak bumi (crustal
movement). Adapun keterkaitannya yaitu pelapukan bisa disebabkan oleh
air seperti pelapukan batuan karena erosi baik secara mekanis maupun kimia, oleh
perubahan temperatur yang mengakibatkan terurainya permukaan batuan,oleh
angin terutama di daerah yang kering dan gersang karena pengaruh glacial
dan oleh gelombang yang biasanya terjadi di daerah pantai (abrasi).
daerahdaerah
tektonik
semakin
yangbekerja
lama
semakin
semakin
meningkat,
banyak
kemudian
dan
menimbulkan
proses
kompaksi
beban
sedimen
dengan
air
menyebabkan
kelenturan
pada
lapisan
kerakbumi.
Aktivitas internal yang menyebabkan naiknya temperatur kerak bumidan
kemudian mengembang menyebabkan kenaikan pada permukaan
Setelah
itu
proses
erosi
dan
tanah.
pendinginankembali menyebabkan
Karakteristik
deformasi
dari
lapisan
tanah
yang
berkaitan
yang
melebihi
kemampuan
mengakibatkan
berkurangnya jumlah
pengambilannya
airtanah
pada
suatu
akan
lapisan
airtanah
tersebut.
Selanjutnya
akan
terjadi
seperti
struktur
mengalami
bangunan
sehingga
kompaksi/konsolidasi.
lapisan-lapisan
Penurunan
muka
Tabel 1. Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di DKI Jakarta untuk Sektor Industri dan Rumah
Tangga 2011
tinggi, intrusi air laut bergerak dengan sangat cepat dari utara ke arah selatan bahkan
sudah hampir mencapai wilayah Jakarta Selatan.
2.5 Pemanfaatan TIK untuk Mengukur Penurunan Permukaan Tanah
Penurunan tanah dari suatu wilayah dapat dipantau dengan menggunakan
beberapa metode yang memanfaatkan TIK, baik itu metode-metode hidrogeologis (e.g.
pengamatan level muka air tanah serta pengamatan dengan ekstensometer dan
piezometer yang diinversikan kedalam besaran penurunan muka tanah) dan metode
geoteknik, maupun metode-metode geodetik seperti survei sipat datar (leveling), survei
gaya berat mikro, survei GPS (Global Positioning System), dan InSAR (Interferometric
Synthetic Aperture Radar). Pemanfaatan TIK untuk mengukur penurunan permukaan
tanah yang akan dibahas adalah GPS.
GPS adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang berbasiskan pada
pengamatan satelit-satelit Global Positioning System [Abidin, 2000; HofmannWellenhof et al., 1997]. Prinsip studi penurunan tanah dengan metode survei GPS yaitu
dengan menempatkan beberapa titik pantau di beberapa lokasi yang dipilih, secara
periodik untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan menggunakan metode
survei GPS. Dengan mempelajari pola dan kecepatan perubahan koordinat dari titiktitik tersebut dari survei yang satu ke survei berikutnya, maka karakteristik penurunan
tanah akan dapat dihitung dan dipelajari lebih lanjut.
GPS memberikan nilai vektor pergerakan tanah dalam tiga dimensi (dua
komponen horisontal dan satu komponen vertikal). Sehingga disamping memberikan
informasi tentang besarnya penurunan muka tanah, GPS juga sekaligus memberikan
informasi tentang pergerakan tanah dalam arah horisontal.
GPS memberikan nilai vektor pergerakan dan penurunan tanah dalam suatu
sistem koordinat referensi yang tunggal. Dengan itu maka GPS dapat digunakan untuk
memantau pergerakan suatu wilayah secara regional secara efektif dan efisien.
GPS dapat memberikan nilai vektor pergerakan dengan tingkat presisi sampai
beberapa mm (milimeter), dengan konsistensi yang tinggi baik secara spasial maupun
temporal. Dengan tingkat presisi yang tinggi dan konsisten ini maka diharapkan
besarnya pergerakan dan penurunan tanah yang kecil sekalipun akan dapat terdeteksi
dengan baik.
maupun malam), dalam segala kondisi cuaca. Dengan karakteristik semacam ini maka
pelaksanaan survei GPS untuk pemantauan pergerakan dan penurunan muka tanah
dapat dilaksanakan secara efektif dan fleksibel.
11
Jakarta.
Banjir
rob
pemenuhan
kebutuhan
air
bersihnya.
Dengan
meminimalkan
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penurunan permukaan tanah di berbagai daerah di sekitar DKI Jakarta
disebabkan oleh berbagai hal, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan, tingkat
pertumbuhan penduduk tiap tahun yang semakin meningkat sehingga menyebabkan
peningkatan kebutuhan air layak konsumsi, serta pembangunan gedung-gedung
pencakar langit yang tidak terhitung lagi jumlahnya.
Oleh karena itu, dibutuhkan peran pemerintah dan seluruh masyarakat untuk
mengatasi/menanggulangi berbagai persoalan di atas. Peran pemerintah, dapat
dilakukan seperti melakukan reboisasi, bekerja sama dengan ilmuwan, dan
memperketat regulasi yang berlaku. Tetapi tidak hanya pemerintah saja, namun
masyarakat
juga
harus
berperan
dalam
mengatasi/menanggulangi
penurunan
permukaan tanah ini. Peran masyarakat dapat dilakukan dengan cara seperti
memanfaatkan air tanah seperlunya, membuat sumur resapan serta tadah untuk air
hujan.
3.2 Saran
Pemerintah sudah seharusnya menaruh perhatian yang lebih terkait dengan
permasalahan penurunan permukaan tanah ini karena sekitar 30-40 tahun lagi Jakarta
bukannya tidak mungkin untuk tenggelam, apabila hal ini terus dibiarkan. Dewasa ini,
telah banyak teknologi yang mampu mengurangi dampak penurunan permukaan tanah
itu sendiri, seperti misalnya Global Position System (GPS). Dengan penggunaan GPS
yang dimanfaatkan secara maksimal, pemerintah dapat memantau penurunan tanah di
berbagai wilayah yang kemudian dapat segera ditanggulangi.
Pemerintah juga harus mempertegas segala bentuk regulasi, seperti UU no. 68
tahun 2005, dan UU no. 86 tahun 2012 agar segala bentuk oknum yang menyebabkan
penurunan permukaan tanah semakin meluas dapat diberi sanksi yang sesuai
15
DAFTAR PUSTAKA
http://jakartapedia.bpadjakarta.net/index.php/Penurunan_Tanah_DKI_Jakarta
http://katadata.co.id/berita/2016/03/17/jakarta-terancam-tenggelam-34-tahun-lagi
http://properti.bisnis.com/read/20130616/107/145266/
http://www.esdm.go.id/berita/geologi/42-geologi/6611-amblesan-tanah-dki-jakarta-rata--rata5-cm-per-tahun.html
http://www.ibnurusydy.com/pemantauan-penurunan-tanah-land-subsidence/
http://www.kompasiana.com/purwanti_asih_anna_levi/memanen-air-hujan-rain-waterharvesting-sebagai-alternatif-sumber-air_5517a1c3a333117107b6600c
http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?
mod=download&sub=DownloadFile&act=view&typ=html&id=80311&ftyp=potonga
n&potongan=S2-2015-338208-chapter1.pdf
16