Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

SISTEM LINIER
Sifat Pergeseran Fungsi Delta δ(t) dan Fungsi Delta
dengan Order Tinggi

DOSEN PENGAMPU : Hilda .ST,MT

Nama Kelompok :
Adi Handoko D1021171011
Intan Dwi Septiarini D1021171019
Ricky Setiawan D1021171033
Rahmat Nurhadi D1021171061
Widi Agezi D1021171087
Riska Wahyu Ningsih D1021171101

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
SIFAT PERGESERAN FUNGSI DELTA δ(t)

Signal elementer umumnya digunakan pada jaringan elektrik, yaitu unda


satuan (unit step), ramp satuan dan fungsi delta. Sifat pensamplingan dan
pergeseran fungsi delta sangat penting dalam kajian signal dan sistem linear.

Fungsi delta adalah fungsi umum yang dapat didefinisikan sebagai batas
kelas sekuens delta .Fungsi delta kadang-kadang disebut "fungsi delta Dirac" atau
"simbol impuls" (Bracewell 1999).Ini diimplementasikan dalam Bahasa Wolfram
sebagai DiracDelta [ x ].

Sifat Pergeseran Fungsi Delta termasuk jenis Signal Elementer. Pergeseran


(Translasi) merupakan pemindahan semua titik dalam suatu bidang dengan jarak
dan arah yang sama. Operasi pergeseran adalah operasi menggeser sinyal ke kanan
atau ke kiri pada sumbu waktu. Dalam aplikasi pengolahan sinyal, hal ini dilakukan
dengan tunda waktu. Operasi pemantulan dilakukan dengan mencerminkan isyarat
terhadap sumbu vertikalnya. Pen-skalaan waktu adalah upaya menyempit dan
melebarkan isyarat pada sumbu waktu. sifat pergeseran dari fungsi delta
menyatakan bahwa untuk sebarang fungsi φ(t) Berlaku :

∫ 𝜑(𝑡)𝛿(𝑡 − 𝛼)𝑑𝑡 = 𝜑(𝛼)


−∞

Fungsi φ(t) adalah kontinu di t = α. Fungsi delta δ(t) sering disebut sebagai
fungsi terumumkan (Generalized function) dan φ(t) yang memenuhi persamaan
diatas dinamakan fungsi test.

Sifat – sifat operasi fungsi impuls :


Sifat Pergeseran :

atau secara umum :


yang menyatakan x(t) sebagai penjumlahan kontinyu impuls berbobot.
Menggeser fungsi delta menghasilkan a pergeseran yang sesuai antara
input dan sinyal keluaran. Tergantung pada arah, ini bisa disebut perlambatan atau
percepatan. Respon impuls tertahan sinyal oleh empat sampel.

Menggeser Fungsi Delta, memperluas fungsi delta sekitar x = 0, tetapi


dapat dengan mudah digeser ke nilai x = x_0 dengan menggunakan δ (x - x_0)
alih-alih δ (x). Gambar dibawah ini menunjukkan contoh fungsi delta yang
bergeser ke x_0 = 5

Transformasi Laplace dari Fungsi delta tunda δ(t−a)


dengan menggunakan sifat pergeseran dari fungsi delta, didapat :


L{𝛿(𝑡 − 𝑎)} = ∫ 𝛿(𝑡 − 𝑎) 𝑒 −𝑠 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑒 −𝑠 𝑎 = 𝑒 −𝑎𝑠
0
dengan s = σ + iω dan untuk σ > 0. Jadi :

L{𝛿(𝑡 − 𝑎)} = 𝑒 −𝑎𝑠


untuk σ > 0.

Penggeseran waktu Yaitu penggeseran suatu sinyal sebesar suatu konstanta


dan menghasilkan suatu sinyal baru, atau dapat ditulis sebagai: y(n) = x(n – k) di
mana x(n) adalah sinyal yang akan digeser waktunya, k adalah konstanta
penggeseran, dan y(n) adalah sinyal hasil penggeseran. Contoh: x(n) = sin(2φ50n)
:

y(n) = x(n – 15) = sin(2φ50(n – 15))


FUNGSI DELTA DENGAN ORDER TINGGI

Suatu fungsi delta berorder-n didefinisikan sebagai turunan ke n dari Unda


Satuan u0(t) :

𝑑𝑛
𝛿 𝑛 (t) = 𝑑𝑡𝑛 𝑢0 (t)

Melalui cara yang serupa dengan turunan dari sifat pensamplingan fungsi
delta, didapat :

φ(t)δ(t − a) = φ(a)δ(t)

φ (t)δ′(t – a) = φ(a)δ′(t – a) – φ′ (a)δ(t – a)

Turunan dari sifat pergeseran fungsi delta juga dapat diperluas sebagaimana
hasil berikut :

∫ 𝜑(𝑡)𝛿(𝑡 − 𝛼)𝑑𝑡 = 𝜑(𝛼)


−∞


𝑛 (𝑡
𝑑𝑛
∫ 𝜑(𝑡) 𝛿 − 𝛼)𝑑𝑡 = (−1)𝑛 𝜑(𝑡)|𝑡=𝛼
𝑑 𝑡𝑛
−∞

Contoh :
Tunjukkan bahwa :

a) ∫−∞ 𝜑(𝑡)𝛿(𝑡)𝑑𝑡 = −𝜑(0)
b) 𝛿(𝑡) = −𝛿(𝑡)
Jawab

a) Untuk sebarang test function 𝜑(𝑡) dan generalized function g(t)= 𝜑(𝑡),
maka

𝑑 𝑛 𝛿(𝑡) 𝑛
𝑑 𝑛 𝜑(𝑡)
∫ 𝜑(𝑡) 𝑑𝑡 = (−1) |
−∞ 𝑑 𝑡𝑛 𝑑 𝑡𝑛 𝑡=0

Jadi

∞ ∞
∫ 𝜑(𝑡)[𝑡𝛿(𝑡)] 𝑑𝑡 = − ∫ 𝜑(𝑡)[𝑡𝛿(𝑡)] 𝑑𝑡 = −𝜑(0)
−∞ −∞
b) Untuk sebarang test function 𝜑(𝑡), 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡

∞ ∞ 𝑑 𝑡𝜑(𝑡)
∫−∞ 𝜑(𝑡)[𝑡𝛿(𝑡)] 𝑑𝑡 =∫−∞[𝑡𝜑(𝑡)]𝛿(𝑡) 𝑑𝑡 = - 𝑑𝑡
| = −𝜑(0)
𝑡=0

Tetapi :
∞ ∞
−𝜑(0) = − ∫−∞ 𝜑(𝑡)𝛿(𝑡) 𝑑𝑡 = ∫−∞ 𝜑(𝑡)[−𝛿(𝑡)] 𝑑𝑡

Jadi untuk sebarang 𝜑(𝑡) didapat :

∞ ∞
∫−∞ 𝜑(𝑡)[𝑡𝛿(𝑡)] 𝑑𝑡 = ∫−∞ 𝜑(𝑡)[−𝛿(𝑡)] 𝑑𝑡

Hal ini berakibat bahwa :

𝑡𝛿(𝑡) = −𝛿(𝑡)

Contoh :

Hitung

a) 3𝑡 4 𝜑(𝑡 − 1) b) ∫−∞ 𝑡𝜑(𝑡 − 2) c) 𝑡 2 𝜑′(𝑡 − 3)

Jawab

a) Sifat pensamplingan menyatakan bahwa φ(t)δ(t − a) = φ(a)δ(t − a).


Dengan demikian didapat
3𝑡 4 𝛿(𝑡 − 1) = 3(1)4 𝛿(𝑡 − 1) = 3𝛿(𝑡 − 1)
b) Sifat pergeseran menyatakan bahwa

∫ 𝜑(𝑡)𝛿(𝑡 − 𝛼)𝑑𝑡 = 𝜑(𝛼)


−∞
Dengan demikian didapat

∫ 𝑡𝛿(𝑡 − 2)𝑑𝑡 = 𝜑(2) = 𝑡|𝑡=2 = 2


−∞

c) Telah diketahui hubungan

φ (t)δ′(t – a) = φ(a)δ′(t – a) – φ′ (a)δ(t – a)

didapat
𝑑
𝑡 2 𝛿 ′ (𝑡 − 3) = 𝑡 2 |𝑡=3 𝛿 ′ (𝑡 − 3) − 𝑑𝑡 𝑡 2 |𝑡=3 δ(t – 3)

= 9𝛿 ′ (𝑡 − 3) − 6𝛿(𝑡 − 3)

Gambar dibawah menunjukkan deret Fourier yang diperluas δ Fourier (x)


dari fungsi delta δ (x). Seperti pada gambar, semakin tinggi urutan ekspansi,
semakin jelas puncaknya.
DAFTAR PUSTAKA

Subiono. 2013. “Sistem Linier”. Surabaya : subiono

Soeparna, D.. 2006. “Pengantar Analisis Abstrak”. Universitas Gajah Mada


Yogyakarta.

Muslich .2005. “Analisis Real II”, Lembaga Pengembangan Pendidikan,Surakarta.

Hans J. W., (penerjemah), 1996, " Sinyal dan Sistem Linier", Edisi ke-3, Erlangga,
Jakarta.

O’Flynn M., Moriarty, E., 1987, “Linier Systems, Time Domain and Transform
Analysis”, John Wiley & Son, New York

Ogata K., "Teknik Kendali Automatik", Edisi ke-3, Erlangga, Jakarta.

Robert, M. J., “Signal and System” , Mc Graw Hill, New York.

Simon H., Barry V. V. , 2004, “Sinyal and Sistem”, John Wiley & Son, New York.

Anda mungkin juga menyukai