yang hanya diketahui pada (𝑁) titik yang terpisah oleh (𝑡) waktu tertentu.
Katakanlah 𝑓(𝑡) adalah sinyal kontinu sebagai sumber datanya. Kemudian, sampel titik 𝑁 dapat kita tulis
menjadi 𝑓[0], 𝑓[1], 𝑓, … , 𝑓[𝑘], … , 𝑓[𝑁 − 1].
Maka Transformasi Fourier dari sinyal awal, 𝑓(𝑡), yaitu
∞
𝐹(𝑗ω) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑒 −𝑗ω𝑡 𝑑𝑡
−∞
Kita dapat menyimpulkan bahwa setiap sampel 𝑓[𝑘] berperan sebagai impulse yang memiliki luas area
𝑓[𝑘]. Kemudian, karena fungsi integrannya hanya ada pada titik sampel:
(𝑁−1)
𝐹(𝑗ω) = ∫ 𝑓(𝑡)𝑒 −𝑗ω𝑡 𝑑𝑡
0
= 𝑓[0]𝑒 −𝑗0 + 𝑓[1]𝑒 −𝑗ω𝑇 + ⋯ + 𝑓[𝑘]𝑒 −𝑗ω𝑘𝑇 + ⋯ 𝑓(𝑁 − 1)𝑒 −𝑗ω(𝑁−1)𝑇
Maka,
𝑁−1
Jadi prinsipnya, kita bisa mengevaluasi ini untuk setiap ω, tetapi jika hanya dengan jumlah 𝑁 titik data
yang tersedia, maka hanya 𝑁 titik yang akan signifikan.
Jika ditilik kembali, Transformasi Fourier secara kontinu biasanya digunakan dalam interval yang terbatas
(biasanya pada saat 𝑇0 ) daripada dari −∞ ke +∞ jika bentuk gelombangnya bersifat periodik. Hal yang
sama juga diterapkan oleh TFD, karena hanya ada jumlah data input yang terbatas, TFD memperlakukan
data seolah-olah bersifat periodik (makanya 𝑓(𝑁) ke 𝑓(2𝑁 − 1) itu sama dengan 𝑓(0) ke 𝑓(𝑁 − 1). )
Oleh karena itu, urutan yang ditunjukkan di bawah ini pada gambar di bawah (a) dianggap sebagai satu
periode dari urutan periodik pada plot (b).
(a) N = 10 sampel
adalah
𝑁−1
1 2𝜋
𝑓[𝑘] = ∑ 𝐹[𝑛]𝑒 +𝑗 𝑁 𝑛𝑘
𝑁
𝑘=0
Jadi matriks invers adalah hasil dari mengalikan matriks kompleks konjugat dari matriks asli dengan
1
faktor skalar 𝑁.
Dalam proses pengambilan transformasi invers, 𝐹(𝑛) dan 𝐹(𝑁 − 𝑛) (spektrum bersifat simetris pada saat
𝑁
2
) bergabung untuk menghasilkan komponen frekuensi, dan hanya salah satunya yang dianggap valid
2𝜋 𝑁
(yaitu frekuensi yang lebih rendah, 𝑛 × 𝑇
Hz, dimana 𝑛 ≤ 2 ; karena yang lebih tinggi frekuensinya pasti
𝑁
merupakan ‘frekuensi aliasing’ (𝑛 > 2 )).
Dari rumus transformasi invers, jika 𝐹[𝑛] dan 𝐹[𝑁 − 𝑛] diimplementasikan ke dalam 𝑓[𝑘]:
1 2𝜋 2𝜋
(𝑁−𝑛)𝑘
𝑓𝑛 [𝑘] = {𝐹[𝑛]𝑒 𝑗 𝑁 𝑛𝑘 + 𝐹[𝑁 − 𝑛]𝑒 𝑗 𝑁 }
𝑁
2𝜋
−𝑗 (𝑁−𝑛)𝑘
Untuk semua 𝑓[𝑘] yang real, 𝐹[𝑁 − 𝑛] = ∑𝑁−1
𝑘=0 𝑓[𝑘]𝑒 𝑁
2𝜋 2𝜋𝑛 2𝜋
Tapi, 𝑒 −𝑗 𝑁 (𝑁−𝑛)𝑘 = 𝑒⏟−𝑗2𝜋𝑘 𝑒 +𝑗 𝑁
𝑘
= 𝑒 +𝑗 𝑁 𝑛𝑘
1 𝑓𝑜𝑟 𝑎𝑙𝑙 𝑘