Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL


(SPM) BIDANG SOSIAL

WORKSHOP PERENCANAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)


DALAM DOKUMEN PERENCANAAN DAERAH
ANALISIS SITUASI PPKS
ANAK TERLANTAR 4 Juta
(Sumber data: Dinas Sosial & Pendamping,
LKSA, DTKS, 2021)

KP NAPZA 4,4 Juta


(Sumber data: BNN, 2019)

PENYANDANG DISABILITAS 22,9 Juta


(Sumber data: BPS, Susenas, 2020)

LANSIA TERLANTAR 3,8 Juta


(Sumber data: DTKS, 2019)

TUNA SOSIAL & KPO 1,1 Juta


(Sumber data: Direktorat TS & KPO,2019)

PPKS termasuk kelompok rentan yang karena keadaan (PHK, usaha


tutup) mengalami ketidakmampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, mengakses layanan pendidikan dan layanan kesehatan. 2
PEMBAGIAN KEWENANGAN URUSAN SOSIAL
UU 23/2014PEMDA Pasal 10
PP 2/2018SPM

PembagianKewenangan Pemenuhan KebutuhanDasar


UrusanBidangSosial
RehabilitasiSosial DasarTerlantar
SPMSosial
PemberdayaanSosial DalamPanti:
DaerahProvinsi
1. Anak
Penanganan Warga
2. Disabilitas Peraturan
NegaraMigranKorban
3. Lanjut Usia Menteri Sosial
4. GelandangandanPengemis
Tindak Kekerasan Nomor 9 Tahun
Perlindungan danJaminanSosial 2018 tentang
RehabilitasiSosial Standar PelayananMinimal pada saat dan pasca Darurat Standar Teknis
(SPM)
Bencana bagi Korban Bencana Pelayanan Dasar
Provinsi
Perlindungandan BidangSosial Pada Standar
JaminanSosial Pelayanan
Pemenuhan KebutuhanDasar
Minimal Bidang
Urusan Pemerintahan Rehabilitasi SosialDasarTerlantar Sosial di Daerah
Penanganan Bencana
Wajib terkait Pelayanan SPMSosial Luar Panti: Provinsi dan
Dasar Bidang Sosial Daerah 1. Anak Kabupaten/Kota
TamanMakam Kab/Kota 2. Disabilitas
Pahlawan Pasal 12 3. Lanjut Usia
4. Gelandangan danPengemis

Perlindungan dan Jaminan Sosial pada


PembagianUrusanBidangSosial : saat dan pasca Darurat Bencana bagi
1. Pusat Korban Bencana Kota/Kabupaten
2. Provinsi
3. Kota/Kabupaten
TUJUAN PROGRAM
Keberfungsian Sosial Tujuan Khusus
Pasal 1 ayat (3) UU No. 14 tahun 2019 Pekerjaan (Objectives)
Sosial (Outcome Indicator)
Suatu kondisi yang memungkinkan 1. Meningkatnya Penerima Manfaat
individu, keluarga, kelompok, dan yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat mampu memenuhi dasar.
• mampu melakukan perawatan
kebutuhan dan hak dasarnya, diri (ADL).
melaksanakan tugas dan peranan Tujuan Umum (Goals)
• Mampu menghadapi masalah
sosialnya, serta mengatasi masalah social psikologis. (Impact Indicator)
dalam kehidupannya. • mampu melakukan aktualisasi
diri sesuai potensi yang 1. Kemandirian sosial ekonomi
dimiliki. penduduk miskin dan rentan
• Mampu kembali ke keluarga. 2. Peningkatan taraf kesejahteraan
2. Meningkatnya keluarga penerima sosial ekonomi penduduk miskin
Tujuan Umum (SP) manfaat yang mampu dan rentan
melaksanakan perawatan/
pengasuhan/ perlindungan sosial
Meningkatkan kemampuan inidvidu, 3. Meningkatnya Komunitas/ LKS
keluarga dan masyarakat dalam yang mampu melaksanakan
memenuhi kebutuhan dasar, Asistensi Rehabilitasi Sosial.
melaksanakan tugas dan peranan 4. Meningkatnya SDM yang mampu
sosial, serta mengatasi masalah melaksanakan Asistensi
dalam kehidupannya. Rehabilitasi Sosial 4
PROGRAM REHABILITASI SOSIAL
Program Rehabilitasi Sosial meliputi layanan: Layanan langsung
a. tidak langsung; dan dilaksanakan melalui
b. langsung. Pasal 2, Ayat (1) ATENSI. Pasal 2, Ayat (3)

7 Layanan Tidak Langsung 7 Layanan Langsung

Layanan tidak langsung dilaksanakan melalui: ATENSI dilaksanakan dalam bentuk:


1. peningkatan kampanye sosial melalui kampanye 1. dukungan pemenuhan kebutuhan hidup layak;
pencegahan, publikasi, sosialisasi, edukasi, dan 2. perawatan sosial dan/atau pengasuhan anak;
perluasan informasi Rehabilitas Sosial di seluruh 3. dukungan keluarga;
sektor masyarakat; 4. terapi fisik, terapi psikososial, dan terapi mental
2. bimbingan teknis kompetensi bagi pengelola dan spiritual;
Pendamping Rehabilitasi Sosial; 5. pelatihan vokasional dan/atau pembinaan
3. refleksi kebijakan; kewirausahaan;
4. supervisi, monitoring dan evaluasi, serta 6. bantuan sosial dan asistensi sosial; dan
pelaporan; 7. dukungan aksesibilitas.
Pasal 11, Ayat (1)
5. perumusan pedoman umum dan pedoman
operasional;
6. rapat koordinasi teknis; dan Pelaksanaan ATENSI dilakukan oleh balai
7. advokasi sosial. Pasal 2, Ayat (2) besar/balai/loka Rehabilitasi Sosial.
Pasal 6, Ayat (1)
Sumber: Permensos 7 Tahun 2021,
BISNIS PROSES
ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL
(ATENSI)

PERENCANAAN
ATENSI

Pasal 7 Ayat (2) UU 11/2009 Kesejahteraan


Sosial juncto Pasal 5 Ayat (1) PP 39/2012 Berbasis Berbasis
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Keluarga Komunitas
(Peksos, TKS, (LKS, IPWL,
Relawan Sosial) LPKSA, )
FASILITASI PENDEKATAN ASESMEN MONEV PASCALAYANAN
IMPLEMENTASI
AKSES & KOMPREHENSIF DAN TERMINASI
KESEPAKATAN

Berbasis Residensial
Rehabilitasi Sosial dapat dilaksanakan (Balai besar, Balai, Loka,
secara persuasif, motivatif, Panti)

koersif, baik dalam keluarga,


masyarakat maupun panti sosial. SUPERVISI

Dasar Hukum : Permensos Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Asistensi Rehabilitasi Sosial 6
o Pemetaan Sistem Sumber (penyedia layanan)
o Rencana ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) DUKUNGAN KELUARGA SECARA INTENSIF
MEKANISME Temporary o Mediasi keluarga
ASISTENSI REHSOS o Kesepakatan Bersama o Menjaga keutuhan keluarga
(Permensos 7/2021) o Reunifikasi (Orangtua, Keluarga, Kerabat)
o Lingkar dukungan antar keluarga
PERENCANAAN
o Dukungan komunitas (PUSAKA, Paguyuban)
ATENSI
ASESMEN KOMPREHENSIF (PPKS dan
LAYANAN DI LUAR KELUARGA INTI
siginificant others)
o Keluarga Pengganti
(Medis, Legal, Fisik, Psikososial, Mental, Spritual, Minat
dan Bakat/ Potensi, penelusuran keluarga)
Berbasis o Lembaga Rujukan berbasis Temporary Shelter
Keluarga (LKS, Fasilitas Kesehatan)
ASESMEN BERKELANJUTAN (Peksos, TKS, Berbasis o Advokasi
Relawan Sosial) Komunitas
(LKS)
FASILITASI PENDEKATAN & ASESMEN PACSA LAYANAN
IMPLEMENTASI MONEV
AKSES KESEPAKATAN KOMPREHENSIF DAN TERMINASI

RUJUKAN MONITORING Exit Strategi


ASESMEN AWAL
Perorangan, o Triwulan 1
Verifikasi Kasus Berbasis Residensial
Kepolisian (Home Visit, o Triwulan 2
Rumah Sakit, Panti (Balai/Loka/ o Triwulan 3
Lembaga, Ruang Panti)
Sosial, LKSA
Publik,dll)
Sinkronisasi EVALUASI
LAPORAN RESPON DARURAT o Eval
Contact Centre, Pelaksanaan
Penyelamatan, PelayananBerbasis SUPERVISI Pre-test
Hotline
Datang Sendiri,
Medis, Psikologis
Centrelink o Eval Post
Media Online, Test
KESEPAKATAN
LKSA Area Sasaran Asesmen, Perencanaan, Implementasi dan Supervisi
AWAL
Inform consent,
PENJANGKAUAN Persetujuan 1. Dukungan Pemenuhan Hidup Layak 4. Terapi (fisik, psikososial, mental spiritual)
Pekerja Sosial,
Keluarga/ Orangtua/
TRC, TKSK, PSM, 2. Perawatan Sosial dan/atau Pengasuhan Anak 5. Pelatihan Vokasional dan Pembinaan Kewirausahaan
wali
Pendamping Sosial
lainnya (PKH, 3. Dukungan Keluarga 6. Bantuan dan Asistensi Sosial 7. Dukungan Aksesibilitas
BSP)
LOGICAL FRAMEWORK ASISTENSI REHABILITASI SOSIAL
SITUASI INPUT AKTIVITAS SUBYEK OUTPUT OUTCOME/KINERJA IMPACT

▪ Pelayanan sosial • Peraturan Asistensi


1. % PM yang terpenuhi 1. Kemandirian
fragmentaris, Individu PM 1. Jumlah PM kebutuhan dasarnya. sosial
dan Rehabilitasi Sosial ekonomi
jangkauan terbatas memperoleh • % PM yang mampu
pedoman (ATENSI) 2. Taraf
ATENSI melakukan
(narrow targeting) • Anggaran kesejahteraan
1. Pemenuhan hidup 2. Jumlah perawatan diri
& exclusion (APBN, sosial
layak; Keluarga keluarga PM (ADL).
▪ Merespon masalah APBD, LKS, 2. Perawatan dan PM yang dilibatkan • % PM yang mampu ekonomi
aktual secara Donasi) pengasuhan dalam ATENSI menghadapi meningkat
reaktif (kuratif dan • SDM Pusat, 3. Dukungan keluarga; 3. Jumlah masalah sosial
Pemda, 4. Terapi fisik, kelompok/ psikologis.
rehabilitatif) Kelompok/
LKS, psikososial, dan komunitas/ • % PM yang mampu
▪ Fokus pada mental spiritual; Komunitas/
LKS yang melakukan
relawan 5. Pelatihan vokasional LKS
pelayanan melaksanakan aktualisasi diri
• Sarpras dan pembinaan setempat sesuai potensi yang
berbasis institusi/ ATENSI
• Peralatan& kewirausahaan;
4. Jumlah SDM dimiliki.
panti. 6. Bantuan dan asistensi
teknologi yang • % PM yang kembali
▪ Fungsi terbatas • Monev/ sosial; dan SDM Pusat, mendampingi ke keluarga.
pada single 7. Dukungan
Riset Pemda, & ATENSI 2. % KPM yang mampu
aksesibilitas.
layanan/ layanan LKS melaksanakan
kepada keluarga pengasuhan/
Peningkatan perlindungan social
dan masyarakat kapasitas Pemda, 3. % Komunitas/ LKS
terbatas LKS, SDM yang mampu
▪ Pengalaman Kampanye Sosial melaksanakan
praktisi ATENSI.
kemanusiaan 4. % SDM yang mampu
melaksanakan
8
ATENSI.
REALISASI TARGET TAHUN 2021
Literasi Khusus bagi YAPI
Penyandang Disabilitas Netra ATENSI Anak
Target : 30.000 anak Target : 20.000 anak
Target : 47.000 Exp Realisasi : 46.199 anak (154,00%) Realisasi : 28.408 anak (142,04%)
Realisasi : 47.628 Exp (101,34)

ATENSI Penyandang Disabilitas ATENSI Lanjut Usia


Target : 48.000 orang Target : 35.000 orang
Realisasi : 74.880 orang (156,00%) Realisasi : 48.196 orang (137,70%)

ATENSI KP NAPZA
Target : 20.000 orang ATENSI Tuna Sosial & KPO
Target : 9.000 orang
Realisasi : 27.643 orang (138,22%) Pemberian Bantuan YAPI
Realisasi : 14.266 orang (158,51%)
Di Bangka Belitung

Perekaman E-KTP Bagi Penyandang Disabilitas Pemberian Bantuan YAPI Respon Kasus Lansia Respon Kasus
(Ciung Wanara Bogor) Di Bangka Belitung di Kabupaten Rembang Balai Anak Naibonat Kupang
Output ATENSI
Dibandingkan dengan Perjanjian
Kinerja

➢211.184 (148,72%) PM
Memperoleh ATENSI
➢93.665 (178,22%) Keluarga
Terlibat Dalam ATENSI
➢4.140 (113,18%) Kelompok/
Komunitas/ LKS yang
Melaksanakan ATENSI
➢7.927 (160,04%) SDM yang
Mendampingi ATENSI

10
Sumber: 41 UPT Pertanggal, 31 Desember 2021
HASIL ATENSI
(Outcome)
Dibandingkan dengan Capaian Output

✓ 172.306 (81,59% )PM terpenuhi


kebutuhan dasarnya
✓ 22.218 (10,52%) PM memiliki
penghasilan sendiri dengan
berwirausaha
✓ 13.933 (6,60%) PM memiliki mobilitas
lebih baik dengan ATENSI alat bantu
✓ 60.702 (64,81%) keluarga mampu
mengasuh/merawat PM

Sumber: 41 UPT Pertanggal, 31 Desember 2021


SARWO TEMON
1. Advokasi agar dapat tinggal di
rumah Almh Isterinya Hasilnya saat
ini ia sudah tidak tinggal dalam
GUBUK.
2. Tidak Memiliki MCK Layak dan
dibangun Sarana MCK yang Layak. Tinggal Dalam Gubuk Tinggal di Rumah Almh Isterinya

3. Tidak memiliki Pekerjaan Tetap dan


Diberikan Kambing untuk modal
awal usaha ternak dan saat ini
sudah berkembang biak dan siap
diperjualbelikan.
4. Mendapatkan dukungan
pemenuhan hidup layak berupa
sembako, nutrisi, peralatan dan MCK tidak layak Dukungan Pemenuhan Hidup
menjadi layak Layak dan Bantuan Modal
perlengkapan sekolah serta sepeda Usaha Ternak Kambing Yang
untuk transportasi anaknya ke saat ini telah berkembang
sekolah karena lokasinya cukup
jauh

Sentra Dharma Guna Bengkulu


RESPON KASUS DAN
KEDARURATAN
• Respon cepat terhadap kasus-kasus yang
membutuhkan pertolongan/ bantuan
• Dalam situasi darurat akibat bencana
alam/sosial, balai mempunyai kewajiban
melakukan tanggap darurat
• Buffer stock logistic bencana disediakan Dit
PSKBA di gudang logistic yang memenuhi syarat
luas, tertutup, bebas banjir, aman, mudah akses
transportasi
• Penyediaan buffer stock untuk memenuhi
kebutuhan khusus rehsos
• Layanan social psikologis dengan menugaskan
psikolog, pekerja social, perawat,
SARTI (60th)
Penyandang Disabilitas Mental Kategori Berat,
dengan diagnosa medis Skizofrenia Paranoid
(kecurigaan), dengan gejala klinis halusinasi,
waham kebesaran, agresif
Terpasung 20 tahun di tumpukan kayu, kondisi
kotor berdebu dan lengan dipenuhi gelang dari
kawat
Balai melaksanakan bebas pasung dan
rujukan ke RSJ Magelang berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan /Puskesmas Gabus Pati

Setelah diberikan dukungan aksesibilitas


rujukan dan dukungan keluarga, saat ini Sarti
sudah dibuatkan rumah oleh keluarganya.
Dirinya sudah tidak dipasung, didampingi
keluarga kontrol rutin ke Puskesmas.
Kini kondisi kesehatan jiwa stabil dan
mampu melakukan perawatan diri
Sentra Margo Laras Pati
JENIS DAN PENERIMA PELAYANAN SPM BIDANG SOSIAL
Permensos
9 Tahun 2018
SPM Bidang Sosial Rehabilitasi Sosial dasar
Penyandang Disabilitas
Terlantar
KAB/KOTA
PROVINSI Rehabilitasi Sosial KELUARGA DAN
DI DALAM PANTI dasar Lanjut Usia MASYARAKAT/ DI LUAR
Terlantar PANTI

Rehabilitasi Sosial dasar


Anak Terlantar
CAPAIAN 100% Rehabilitasi Sosial dasar CAPAIAN 100%
Setiap Panti Sosial harus memiliki 1 Tuna Sosial khususnya
(satu) orang Peksos Profesional Gelandangan dan
SDM menyiapkan paling sedikit 1
Pengemis
(satu) orang Peksos Profesional, TKS
Untuk Perlindungan dan Jaminan Sosial
dan Relawan Sosial
menyiapkan paling sedikit 1 (satu) Perlindungan dan Jamsos saat
orang Peksos Profesional, TKS dan dan setelah tanggap darurat
Relawan Sosial bencana
Standar
jumlah dan
kualitas
barang/jasa
yang diterima
didalam panti
merupakan
Kebutuhan
Dasar
PROVINSI

PADA SAAT TANGGAP BENCANA SETELAH TANGGAP BENCANA

1. Permakanan 1. Penanganan Khusus bagi Kelompok Rentan Dan


2. Sandang 2. Dukungan Psikososial
3. Tempat Penampungan Pengungsi
4. Penanganan Khusus bagi Kelompok Rentan Dan *)disesuaikan dengan kebutuhan penerima layanan berdasarkan
asesmen dari Peksos Profesional, TKS dan/atau relawan sosial
5. Dukungan Psikososial

*)disesuaikan dengan kebutuhan penerima layanan


berdasarkan asesmen dari Peksos Profesional,
TKS dan/atau relawan sosial
LAYANAN
Standar jumlah
dan kualitas 1. Data dan Pengaduan
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
2. Kedaruratan
barang/jasa PADA SAAT TANGGAP BENCANA
3. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
yang diterima 1. Permakanan
2. Sandang
diluar panti 3. Tempat Penampungan Pengungsi
4. Penanganan Khusus bagi Kelompok
merupakan Rentan Dan
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR UNTUK DISABILITAS,
ANAK, LANSIA, GEPENG 5. Dukungan Psikososial

1. Permakanan maksimal 7 hari PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR


KABUPATEN 2. Sandang SETELAH TANGGAP BENCANA
/KOTA 3. Alat Bantu
1. Penanganan Khusus bagi Kelompok
4. Perbekalan Kesehatan
Rentan Dan
5. Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual Dan Sosial 2. Dukungan Psikososial
6. Bimbingan sosial kepada penerima layanan dan masyarakat
7. Pembuataan Adm Kependudukan
8. Akses Ke Layanan Pendidikan Dan Kesehatan
9. Pelayanan Penelusuran Keluarga dan/atau *)disesuaikan dengan kebutuhan penerima layanan
berdasarkan asesmen dari Peksos Profesional, TKS
10. Pelayanan Reunifikasi/reintegrasi Keluarga
dan/atau relawan sosial
11. Rujukan
REKOMENDASI
1. Integrasikan SPM Bidang Sosial ke dalam Dokumen
Perencanaan Daerah (RPJMD, Renstra, Renja Urusan Sosial)
KENDALA 2. Prioritaskan Anggaran SPM Bidang Sosial menjadi prioritas

1. KOMITMEN KEPALA DAERAH DALAM kegiatan urusan sosial (Layanan di dalam / diluar panti)
PERENCANAAN DAN ANGGARAN DAERAH 3. Anggaran dapat didapatkan dari alokasi APBD, Dana
2. KETERSEDIAAN DATA SPESIFIK PENERIMA Transfer maupun Kerjasama dengan Mitra terkait (Corporate
LAYANAN SPM BIDANG SOSIAL
Social Responsibility)/Pendanaan lainnya yang sah
3. KAPASITAS SDM DAN LEMBAGA KESEJAHTERAAN
4. Collaborative Government- Melaksanakan SPM Bidang
SOSIAL DALAM IMPLEMENTASI SPM BIDANG
Sosial dengan kolaborasi antar sektor (Optimalisasi Peran
SOSIAL SEBAGAI MITRA DARI DINAS SOSIAL
(AKREDITASI-SERTIFIKASI) Tim Penerapan SPM serta penguatan peran Bappeda dan

4. PUSKESOS BELUM DIOPTIMALKAN SEBAGAI Setda)


SARANA LAYANAN DATA DAN PENGADUAN 5. Optimalisasi Pengumpulan Data dan Perhitungan Kebutuhan
5. LAPORAN SPM BERSIFAT KUANTITATIF BELUM SPM Bidang Sosial (Tahapan Penetapan SPM)
KUALITATIF
6. Penguatan SDM dan Lembaga Kesejahteraan Sosial
6. REFOCUSING ANGGARAN SPM PADA APBD
Masyarakat (LKS) serta Pusat Kesejahteraan Sosial
DAERAH
(Puskesos)
7. REVISI PERMENSOS 9/2018 TENTANG STANDAR TEKNIS

Anda mungkin juga menyukai