Anda di halaman 1dari 58

KEMENTERIAN SOSIAL

REPUBLIK INDONESIA

Peraturan Menteri Sosial RI Nomor. 9 Tahun 2018


tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar
pada SPM Bidang Sosial

Biro Perencanaan Kementerian Sosial


Jakarta, 23 Mei 2018
PEMBAGIAN KEWENANGAN URUSAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

UU 23/2014 PEMDA PP 2/2018 SPM


PP 2/2018 SPM
Pembagian Kewenangan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pasal 10 ayat 4
Urusan Bidang Sosial Mutu Pelayanan Dasar
Rehabilitasi Sosial Dasar Terlantar untuk setiap Jenis
SPM Sosial
Pemberdayaan Sosial Dalam Panti : Pelayanan Dasar, sekurang-
Daerah Provinsi
1. Anak kurangnya memuat:
2. Disabilitas a. standar jumlah dan
Penanganan Warga
3. Lanjut Usia kualitas barang
Negara Migran Korban
4. Gelandangan dan Pengemis dan/atau jasa;
Tindak Kekerasan
b. standar jumlah dan
Perlindungan dan Jaminan Sosial kualitas sumber daya
Rehabilitasi Sosial Standar Pelayanan Minimal pada saat dan pasca Darurat manusia kesejahteraan
(SPM) Bencana bagi Korban Bencana sosial; dan
Provinsi c. petunjuk teknis atau
Perlindungan dan Bidang Sosial
tata cara pemenuhan
Jaminan Sosial standar.
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Urusan Pemerintahan Rehabilitasi Sosial Dasar Terlantar
Penanganan Bencana Wajib terkait
PP 2/2018 SPM
SPM Sosial Luar Panti : Pasal 10 ayat 6
Pelayanan Dasar 1. Anak
Bidang Sosial Daerah Kab/Kota
Taman Makam 2. Disabilitas Ketentuan lebih lanjut
Pahlawan 3. Lanjut Usia mengenai standar teknis
4. Gelandangan dan Pengemis sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) diatur dengan
Perlindungan dan Jaminan Sosial Peraturan Menteri yang
Pembagian Urusan Bidang Sosial : pada saat dan pasca Darurat menyelenggarakan urusan
1. Pusat Bencana bagi Korban Bencana pemerintahan di bidang
2. Provinsi Kota/Kabupaten sosial
3. Kota/Kabupaten
Ayat 1 Ayat 2
Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk
Standar Pelayanan memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara.
Minimal, yang selanjutnya
disingkat SPM adalah Ayat 3 Ayat 4 Ayat 5
ketentuan mengenai Jenis Jenis Pelayanan Dasar Mutu Pelayanan Dasar Urusan
adalah jenis pelayanan adalah ukuran kuantitas Pemerintahan
dan Mutu Pelayanan Dasar dalam rangka penyediaan dan Wajib adalah
yang merupakan Urusan barang dan/atau jasa kualitas barang dan/atau urusan
Pemerintahan Wajib yang kebutuhan jasa kebutuhan dasar serta pemerintahan yang
berhak diperoleh setiap dasar yang berhak pemenuhannya secara wajib
diperoleh oleh setiap minimal dalam Pelayanan diselenggarakan
Warga Negara secara Warga Negara Dasar sesuai standar teknis oleh semua
minimal. secara minimal agar hidup secara layak Daerah.

PASAL 1
BAB I Ketentuan Umum
PP Nomor. 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Miniman (SPM)
Materi Muatan SPM PP 2/2018 Pasal 4 ayat 2 KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

1. Jenis Pelayanan Dasar Pasal 10 ayat 2 2. Mutu Pelayanan Dasar 3. Penerima Pelayanan Dasar
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM sosial Daerah provinsi a. petunjuk teknis Pasal
atau 10
tataayat 4
cara Pasal 10 ayat 5
terdiri atas: pemenuhan standar.
Penerima Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis Pelayanan
a. rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar
Dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
di dalam panti;
Mutu Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis yaitu Warga Negara dengan ketentuan:
b. rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam panti; a. penyandang disabilitas telantar untuk Jenis
Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud pada
c. rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di dalam Pelayanan Dasar rehabilitasi sosial dasar
ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dalam standar
panti; penyandang disabilitas telantar di dalam dan di
teknis, yang sekurang-kurangnya memuat:
d. rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya luar panti;
gelandangan dan pengemis di dalam panti; dan b. standar jumlah dan kualitas barang b. anak telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar
e. perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah dan/atau jasa; rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam
tanggap darurat bencana bagi korban bencana c. standar jumlah dan kualitas sumber daya dan di luar panti;
provinsi. manusia kesejahteraan sosial; dan c. lanjut usia telantar untuk Jenis Pelayanan Dasar
rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di
Pasal 10 ayat 3 dalam dan di luar panti;
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM sosial Daerah d. gelandangan dan pengemis untuk Jenis
kabupaten/kota terdiri atas: Pelayanan Dasar rehabilitasi sosial dasar tuna
a. rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar sosial khususnya gelandangan dan pengemis di
di luar panti; dalam dan di luar panti;
b. rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti; e. korban bencana provinsi untuk Jenis Pelayanan
c. rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar Dasar perlindungan dan jaminan sosial pada saat
panti; dan setelah tanggap darurat bencana bagi
korbanbencana provinsi; dan
d. rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya
f. korban bencana kabupaten/kota untuk Jenis
gelandangan dan pengemis di luar panti; dan
Pelayanan Dasar perlindungan dan jaminan
e. perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah sosial pada saat dan setelah tanggap darurat
tanggap darurat bencana bagi korban bencana bencana bagi korban bencana kabupaten/kota.
kabupaten/kota.
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

PP 2/2018 Pasal 10 ayat 6


Ketentuan lebih lanjut mengenai standar teknis
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan
Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang sosial yang ditetapkan setelah
dikoordinasikan dengan kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri dan
kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terkait.

5
KEMENTERIAN SOSIAL

PERBEDAAN NSPK & SPM


REPUBLIK INDONESIA

NSPK SPM
 NSPK sbg pedoman bagi daerah dalam  Bagian dari NSPK
penyelenggaraan urusan Pemerintahan  Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan
 Norma adalah aturan atau ketentuan yang dipakai mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
sebagai tatanan untuk penyelenggaraan yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib
pemerintahan daerah. yang berhak diperoleh setiap warga negara
 Standar adalah acuan yang dipakai sebagai secara minimal.
patokan dalam penyelenggaraan pemerintahan  Terkait urusan wajib pelayanan dasar
daerah.  Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik
 Prosedur adalah metode atau tata cara untuk untuk memenuhi kebutuhan dasar warga
penyelenggaraan pemerintahan daerah. negara
 Kriteria adalah ukuran yang dipergunakan menjadi  Wujud dari upaya pemerataan hasil
dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan pembangunan daerah
daerah.  Wujud berbentuk program dan kegiatan OPD
 Terkait semua urusan pemerintahan  Diatur dalam Peraturan Pemerintah dan
 Diatur dalam Peraturan Pemerintah tentang diturunkan kedalam Peraturan Menteri Teknis
Pembagian Urusan Pemerintahan Konkuren (PUPK)

6
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Surat Kemendagri
Penyiapan Standar Teknis Pelaksanaan SPM
1) Sesuai pasal 3 PP Nomor 2 Tahun 2018 ditetapkan
jenis pelayanan dasar dari 6 (enam) urusan wajib
yang berkaitan dengan pelayanan dasar
2) Ketentuan pada pasal 5 ayat 4, pasal 6 ayat 4,
pasal 7 ayat 4, pasal 8 ayat 4, pasal 9 ayat 4 dan
pasal 10 ayat 4 PP nomor 2 Tahun 2018,
dijelasakan bahwa mutu pelayanan dasar untuk
setiap jenis pelayanan ditetapkan dalam standar
teknis oleh kementerian teknis setelah
dikoordinasikan dengan Kementerian Dalam Negeri
3) Mengingat SPM efektif dilaksanakan tahun 2019
dan saat ini sedang disusun RKP 2019 dan RKPD
2019, diharapkan kementerian yang membidangi
SPM untuk segera menyusun dan menetapkan
standar teknis dimaksud sebagai pedoman
pelaksanaan SPM di Daerah
7
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

SPM dalam Perencanaan

PEDOMAN
Belanja Daerah diprioritaskan RPJPN RPJMN
DIJABARKAN
RKP
PEDOMAN
RAPBN
untuk mendanai Urusan PEDOMAN DIACU
Pemerintahan Wajib yang terkait

DIPEDOMANI

DIPEDOMANI

DIPEDOMANI
Pelayanan Dasar yang ditetapkan RENSTRAK/L
PEDOMAN RENJA
dengan standar pelayanan K/L
minimal. PEDOMAN
RPJPD RPJMD DIJABARKAN RKPD PEDOMAN RAPBD
UU No. 23 Tahun 2014 PROV PROV PROV PROV
PEDOMAN

DIPEDOMANI
DIPEDOMANI

DIPEDOMANI
RENSTRA PEDOMAN RENJA
SKPD PROV SKPD PROV

PEDOMAN PEDOMAN
SPM menjadi salah satu acuan RPJPD RPJMD DIJABARKAN RKPD RAPBD
Kab/Kot Kab/Kot Kab/Kot Kab/Kot
dalam penyusunan program,
PEDOMAN DIACU
kegiatan, alokasi dana indikatif
dan sumber pendanaan daerah. RENSTRA RENJA
PEDOMAN
SKPD SKPD
Permendagri 86 Tahun 2017 Kab/Kot Kab/Kot
Perencanaan Pusat Perencanaan Daerah

Permendagri 86 Tahun 2017


8
PEMBAGIAN KEWENANGAN URUSAN SOSIAL KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

UU 23/2014 PEMDA PP 2/2018 SPM


PP 2/2018 SPM
Pembagian Kewenangan Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pasal 10 ayat 4
Urusan Bidang Sosial Mutu Pelayanan Dasar
Rehabilitasi Sosial Dasar Terlantar untuk setiap Jenis
SPM Sosial
Pemberdayaan Sosial Dalam Panti : Pelayanan Dasar, sekurang-
Daerah Provinsi
1. Anak kurangnya memuat:
2. Disabilitas a. standar jumlah dan
Penanganan Warga
3. Lanjut Usia kualitas barang
Negara Migran Korban
4. Gelandangan dan Pengemis dan/atau jasa;
Tindak Kekerasan
b. standar jumlah dan
Perlindungan dan Jaminan Sosial kualitas sumber daya
Rehabilitasi Sosial Standar Pelayanan Minimal pada saat dan pasca Darurat manusia kesejahteraan
(SPM) Bencana bagi Korban Bencana sosial; dan
Provinsi c. petunjuk teknis atau
Perlindungan dan Bidang Sosial
tata cara pemenuhan
Jaminan Sosial standar.
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Urusan Pemerintahan Rehabilitasi Sosial Dasar Terlantar
Penanganan Bencana Wajib terkait
PP 2/2018 SPM
SPM Sosial Luar Panti : Pasal 10 ayat 6
Pelayanan Dasar 1. Anak
Bidang Sosial Daerah Kab/Kota
Taman Makam 2. Disabilitas Ketentuan lebih lanjut
Pahlawan 3. Lanjut Usia mengenai standar teknis
4. Gelandangan dan Pengemis sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) diatur dengan
Perlindungan dan Jaminan Sosial Peraturan Menteri yang
Pembagian Urusan Bidang Sosial : pada saat dan pasca Darurat menyelenggarakan urusan
1. Pusat Bencana bagi Korban Bencana pemerintahan di bidang
2. Provinsi Kota/Kabupaten sosial
3. Kota/Kabupaten
Permensos No. 9/2018 ttg
Standar Teknis Pelayanan
Dasar pada SPM Bidang Sosial
KEMENTERIAN SOSIAL

BAB I KETENTUAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BAB II STANDAR SPM BIDANG SOSIAL DI DAERAH PROVINSI


Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Bagian Ketiga Standar Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial
SISTEMATIKA Bagian Keempat Standar Minimum Sarana dan Prasarana
PERATURAN MENTERI SOSIAL BAB III STANDAR SPM BIDANG SOSIAL DI DAERAH KABUPATEN
TENTANG STANDAR TEKNIS Bagian Kesatu Umum
PELAYANAN DASAR PADA STANDAR
Bagian Kedua Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
PELAYANAN MINIMAL BIDANG
SOSIAL DI DAERAH PROVINSI DAN Bagian Ketiga Standar Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial
KABUPATEN/KOTA Bagian Keempat Standar Minimum Sarana dan Prasarana

BAB IV TATA CARA PEMENUHAN SPM BIDANG SOSIAL


Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua Pengumpulan dan Pengelolaan Data
Bagian Ketiga Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Dasar
Bagian Keempat Penyusunan Rencana Pemenuhan Pelayanan Dasar
Bagian Kelima Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar
BAB V PENDANAAN
BAB VI PELAPORAN
BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB VIII KETENTUAN PENUTUP
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

STANDAR TEKNIS SPM BIDANG SOSIAL


DI DAERAH PROVINSI

Rehabilitasi Sosial Perlindungan dan


Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial jaminan sosial pada
dasar Penyandang dasar Anak dasar Lanjut Usia khususnya saat dan setelah
Disabilitas Telantar Telantar di dalam Telantar di dalam Gelandangan dan tanggap darurat
di dalam panti panti panti Pengemis di bencana bagi Korban
dalam panti Bencana daerah
provinsi
TUJUAN
1. rehabilitasi sosial
dasar
penyandang
disabilitas Pasal 6
telantar (1) Peraturan Menteri ini sebagai acuan Pemerintah Daerah Pasal 7
2. rehabilitasi sosial Pasal 11
provinsi dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalam
dasar anak (1) Rehabilitasi
telantar menetapkan peraturan daerah dan/atau peraturan PROVINSI
Sosial
3. rehabilitasi sosial kepala daerah mengenai rencana pemenuhan Pelayanan Di dalam mengutamakan
dasar lanjut usia Panti layanan dalam
Dasar pada SPM bidang sosial di daerah provinsi dan
telantar keluarga dan
4. rehabilitasi sosial daerah kabupaten/kota.
komunitas.
dasar tuna sosial (2) Peraturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah
khususnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menetapkan target (2) Rehabilitasi
gelandangan dan KABUPATEN
pencapaian SPM bidang sosial selama kurun waktu /KOTA Sosial di dalam
pengemis panti merupakan
5. perlindungan dan tertentu, termasuk perhitungan pembiayaannya Di Luar Panti
alternatif
jaminan sosial berdasarkan data penerima layanan yang diperoleh terakhir.
pada saat dan
setiap tahunnya.
setelah tanggap
darurat bencana
bagi korban
bencana
KRITERIA SDM
Pasal 8 Pasal 22
a. tidak ada lagi perseorangan, keluarga, dan/atau Sumber daya manusia kesejahteraan sosial
masyarakat yang mengurus; terdiri atas :
b. rentan mengalami tindak kekerasan dari a. Tenaga Kesejahteraan Sosial;
lingkungannya; dan/atau b. Pekerja Sosial Profesional; SARPRAS
c. masih memiliki keluarga, tetapi berpotensi mengalami c. Penyuluh Sosial; dan
tindak kekerasan, perlakuan salah, eksploitasi, dan d. Relawan Sosial
penelantaran. Pasal 25
Pasal 23 Standar minimum sarana dan
Pasal 9  Setiap panti sosial harus memiliki paling prasarana pelayanan
a. kepala keluarga berusia 19 (sembilan belas) tahun sedikit 1 (satu) orang Pekerja Sosial Rehabilitasi Sosial dasar di
sampai dengan 60 (enam puluh) tahun; Profesional. dalam panti sosial milik
b. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara,  Pemerintah Daerah mendorong dan pemerintah daerah provinsi
tidak terawat, dan tidak terurus; memfasilitasi sertifikasi Pekerja Sosial dan masyarakat dilaksanakan
c. tidak memiliki tempat tinggal tetap; dan Professional. sesuai dengan ketentuan
d. tidak ada lagi perseorangan, keluarga, dan/atau  Sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat peraturan perundang-
masyarakat yang peduli. (2) dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi undangan (UU 11 /2009
Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial khususnya Gelandangan pekerjaan sosial. tentang Kesejahteraan Sosial
dan Pengemis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan PP 39/2012 tentang
dilakukan terhadap kepala keluarga, istri/ suami, dan Pasal 24 Penyelenggaraan
anaknya.  Untuk perlindungan dan jaminan sosial Kesejahteraan Sosial)
pada saat dan setelah tanggap darurat
Pasal 10 bencana Pemerintah Daerah provinsi harus
pada saat dan setelah tanggap darurat bencana bagi korban menyiapkan paling sedikit 1 (satu) orang
bencana adalah persatu kali kejadian bencana dengan Pekerja Sosial Profesional, Tenaga
kriteria jumlah pengungsi/penyintas sebanyak 51 (lima Kesejahteraan Sosial, dan Relawan Sosial
puluh satu) orang sampai dengan 100 (seratus) orang.
Bagian Ketiga
Standar Jumlah dan Kualitas
Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial Bagian Keempat
Standar Minimum
Pasal 22 Sarana dan
Sumber daya manusia Prasarana
kesejahteraan sosial terdiri Pasal 23
Pasal 24
atas: Setiap panti sosial harus
Untuk perlindungan dan Pasal 25
Tenaga Kesejahteraan Sosial; memiliki paling sedikit 1
jaminan sosial pada saat
Pekerja Sosial Profesional; (satu) orang Pekerja Sosial
dan setelah tanggap
Standar minimum sarana dan
Penyuluh Sosial; dan Profesional. prasarana pelayanan Rehabilitasi
darurat bencana
Relawan Sosial. Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah Sosial dasar di dalam panti sosial
Ketentuan mengenai standar mendorong dan
dan kualifikasi sumber daya memfasilitasi sertifikasi
provinsi harus milik pemerintah daerah provinsi
menyiapkan paling dan masyarakat dilaksanakan
manusia kesejahteraan sosial Pekerja Sosial Professional.
sedikit 1 (satu) orang
sebagaimana dimaksud pada Sertifikasi sebagaimana sesuai dengan ketentuan
Pekerja Sosial
ayat (1) dilaksanakan sesuai dimaksud pada ayat (2) peraturan perundang-undangan.
Profesional, Tenaga
dengan ketentuan peraturan dilakukan oleh lembaga
Kesejahteraan Sosial,
perundang-undangan sertifikasi profesi pekerjaan
dan Relawan Sosial.
mengenai sumber daya sosial.
manusia kesejahteraan
sosial.

KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

15
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar, Anak Terlantar,


Lanjut Usia Terlantar Serta Gelandangan Pengemis Di Dalam Panti
Dan Perlindungan Dan Jaminan Sosial Korban Bencana Di Daerah Provinsi

Kegiatan Indikator Cara Menghitung


1. Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan
1. Rehabilitasi Sosial Dasar 1. Persentase (%) Penyandang dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi Penyandang Disabilitas
Penyandang Disabilitas Disabilitas Telantar yang terpenuhi Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam
Terlantar di dalam panti kebutuhan dasarnya di dalam panti panti dikali 100% (seratus persen).
2. Rehabilitasi Sosial dasar 2. Persentase (%) Anak Telantar yang 2. Jumlah Anak Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama
Anak terlantar di dalam terpenuhi kebutuhan dasarnya di satu tahun anggaran dibagi populasi Anak Telantar di daerah provinsi yang
panti membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratus
dalam panti
persen).
3. Rehabilitasi Sosial dasar 3. Persentase (%) Lanjut usia Telantar
3. Jumlah Lanjut Usia Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
Lanjut usia terlantar di yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
selama satu tahun anggaran dibagi populasi Lanjut Usia Telantar di daerah
dalam Panti di dalam panti provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100%
4. Rehabilitasi Sosial dasar 4. Persentase (%) Gelandangan (seratus persen).
Gelandangan pengemis di Pengemis yang terpenuhi 4. Jumlah gelandangan pengemis di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan
dalam panti kebutuhan dasarnya di dalam panti dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi gelandanhan pengemis di
5. Perlindungan dan 5. Persentase (%) korban bencana daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali
Jaminan Sosial Korban alam dan sosial yang terpenuhi 100% (seratus persen).
Bencana di Daerah kebutuhan dasarnya pada saat dan 5. Jumlah korban bencana alamdan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
Provinsi setelah tanggap darurat bencana selama satu tahun anggaran dibagi populasi korban bencana alamdan sosial di
provinsi daerah provinsi yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial pada saat
dan setelah tanggap darurat bencana provinsi dikali 100% (seratus persen).
Pasal 10
Perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan
setelah tanggap darurat bencana bagi korban
bencana daerah provinsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 huruf e, persatu kali
kejadian bencana dengan kriteria jumlah
pengungsi/penyintas sebanyak 51 (lima puluh
satu) orang sampai dengan 100 (seratus) orang.

Pasal 29
Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat
tanggap darurat persatu kali kejadian
bencana bagi korban bencana daerah
kabupaten/kota dengan kriteria jumlah
pengungsi/penyintas sebanyak 1 (satu)
sampai dengan 50 (lima puluh) orang
Pasal 14 ayat 1
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Penyandang
Disabilitas Telantar di dalam panti merupakan kebutuhan dasar. Hasil asesmen Pekerja
Sosial Profesional, Tenaga
Kesejahteraan Sosial,
Pasal 11 (2), Penyandang Pasal 12 (2) Anak Terlantar; Pasal 13 (2) Lanjut Usia Pasal 14 (2) Gepeng: dan/atau Relawan Sosial
Disabilitas terlantar : 1) Pengasuhan Terlantar: 1) permakanan;
1) permakanan; 2) permakanan; 1) permakanan; 2) sandang;
2) sandang; 3) sandang; 2) sandang; 3) asrama/cottage yang Pasal 15 (2) Korban
3) asrama yang mudah 4) asrama yang mudah diakses; 3) asrama yang mudah mudah di akses; Bendana Prov saat
diakses; 5) perbekalan kesehatan; diakses; 4) perbekalan kesehatan; tanggap darurat :
4) alat bantu; 6) bimbingan fisik, mental 4) alat bantu; 5) bimbingan fisik, 1) permakanan;
5) perbekalan kesehatan; spiritual, dan sosial; 5) perbekalan kesehatan; mental spiritual, dan 2) sandang;
6) bimbingan fisik, mental 7) bimbingan keterampilan 6) bimbingan fisik, mental sosial; 3) tempat penampungan
spiritual, dan sosial; hidup sehari-hari; spiritual, dan sosial; 6) bimbingan pengungsi;
7) bimbingan 8) pembuatan akta kelahiran, 7) bimbingan keterampilan keterampilan dasar; 4) penanganan khusus
keterampilan hidup nomor induk kependudukan, hidup sehari-hari; 7) fasilitasi pembuatan bagi kelompok
sehari-hari; dan kartu identitas anak; 8) fasilitasi pembuatan nomor induk rentan; dan
8) pembuatan nomor 9) akses ke layanan pendidikan nomor induk kependudukan, akta 5) dukungan psikososial.
induk kependudukan; dan kesehatan dasar; kependudukan; kelahiran, surat nikah,
9) akses ke layanan 10) pelayanan penelusuran 9) akses ke layanan dan/atau kartu
pendidikan dan keluarga; kesehatan dasar; identitas anak;
kesehatan dasar; 11) pelayanan reunifikasi 10) pelayanan penelusuran 8) akses ke layanan
10) pelayanan penelusuran keluarga; dan/atau keluarga; kesehatan dasar;
keluarga; dan/atau 12) akses layanan pengasuhan 11) pelayanan reunifikasi dan/atau
11) pelayanan reunifikasi kepada keluarga pengganti. keluarga; dan/atau 9) pemulangan ke daerah
keluarga. 12) pemulasaraan. asal

KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
Hasil Asesmen dari Pekerja Sosial Profesional
18
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

BAB IV Tata cara pemenuhan standar pelayanan pada SPM


bidang sosial di daerah provinsi dan kabupaten/kota
dilakukan dengan tahapan :
1. pengumpulan dan pengelolaan data

2. penghitungan kebutuhan pemenuhan Pelayanan Dasar

3. penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar

4. pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar


Pemenuhan Kebutuhan Dasar/Sub Kegiatan
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Penyandang Disabilitas Terlantar di dalam Panti


Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

1. Penyediaan a. Jumlah penyandang disabilitas terlantar Kategori 1bagi daerah yang sudah memiliki  makan 3 (tiga) kali dalam
Permakanan di dalam panti per tahun panti penyandang disabilitas 1 (satu) hari dan
b. Jumlah hari pemberian layanan Rumus = a x b x c memenuhi standar gizi
permakanan dalam 1 tahun sesuai usia
c. Indeks permakanan per orang per hari  Jumlah panti
d. Pengadaan sarana prasarana dapur Kategori2 bagi daerah yang belum memiliki penyandang disabilitas
e. Bantuan permakanan dengan standar panti sosial penyandang disabilitas disesuaikan dengan jenis
biaya sama dengan panti sosial milik Rumus = (a x b x c ) + d disabilitas
Pemerintah Daerah provinsi  Dilaksanakan melalui
Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki pihak ketiga atau
swakelola
panti sosial penyandang disabilitas dapat
merujuk ke panti sosial milik masyarakat di
wilayahnya.
Rumus = e

2. Penyediaan a. Pembelian pakaian


Sandang b. Pembelian perlengkapan mandi Rumus = a + b + c + d + e + f Dilaksanakan sesuai dengan
c. Pembelian kebutuhan khusus untuk anak, kebutuhan penemima
perempuan, balita dan yang mengalami sandang di dalam panti per
bedridden tahun
d. Pembelian alas kaki
e. Perlengkapan ibadah
f. Transport petugas
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

3. Penyediaan a. Biaya pembangunan gedung baru Kategori 1 bagi daerah yang  Sarpras panti sosial (Pasal 39 PP No 39/2012
Asrama yang b. Biaya pemeliharaan gedung dan sudah memiliki panti sosial tentang Penyelenggaraan Kessos)
mudah diakses sarana prasarana Rumus = b  Pemeliharaan bangunan dan sarpras meliputi
c. Dukungan sarana dan prasarana pemeliharaan bangunan/asrama, jalan/taman/
untuk panti milik masyarakat Kategori 2 bagi daerah yang halaman, jaringan dan kendaraan
belum memiliki panti sosial dan  Asrama:
mampu menyediakan  harus ada pemisahan kamar berdasarkan jenis
Rumus = a + b kelamin dengan ukuran luas 4,5 meter persegi
per orang
Kategori 3 bagi daerah yang  kamar mandi yang akses dengan rasio 1 kamar
belum memiliki panti sosial dan mandi untuk 10 orang
akan merujuk ke panti sosial  memiliki penerangan dan ventilasi untuk
milik masyarakat di wilayahnya sirkulasi udara yang cukup
Rumus = c  Memiliki tempat tidur dan kelengkapannya
 Tempat bermain anak (khusus panti anak
terlantar)

4. Penyediaan alat a. kursi roda Rumus = a + b + c + d + e + f + g Pembelian jenis alat bantu disesuaikan dengan jumlah
bantu b. kaca mata +h+I+j dan kebutuhan Penyandang Disabilitas Telantar yang
c. pemeriksaan dan pengukuran, serta mendapat rehabilitasi sosial dalam pantisosial
penyediaanalat bantu dengar
d. kruk
e. tripod
f. tongkat putih
g. reglet (alat tulis untuk tuna netra)
h. transpor petugas
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

5. Penyediaan Perbekalan a. Obat psikiatri Dilaksanakan sesuai dengan


Kesehatan b. Obat umum Rumus = a + b + c + d + e + f + kebutuhan penemima sandang di
c. Tensimeter g+h+I+j+k dalam panti per tahun
d. Timbangan
e. Pengukur tinggi badan
f. Pengukur gula darah
g. Termometer
h. Honor perawat
i. Biaya kunjungan dokter
j. Biaya kunjungan psikiater
k. Biaya kunjungan peksos medis

6. Pemberian bimbingan a. honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga Rumus : a + b + c Komponen Honor Pekerja Sosial
fisik, mental spiritual, Kesejahteraan Sosial Profesional untuk pembiayaan
dan sosial b. pembelian alat peraga seluruh layanan Rehabilitasi Sosial
c. pembelian alat tulis kantor Dasar di dalam panti selama 12 (dua
belas) bulan

7. Pemberian bimbingan a. honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga Rumus : a + b + c Komponen Honor Pekerja Sosial
aktivitas hidup sehari- Kesejahteraan Sosial Profesional/Tenaga Kesejahteraan
hari b. pembelian alat peraga Sosialuntuk pembiayaan seluruh
c. pembelian alat tulis kantor layanan Rehabilitasi Sosial Dasar di
dalam panti selama 12 (dua belas)
bulan
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

8. Fasilitasi Pembuatan a. biaya transporPekerja Sosial Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi
Nomor Induk Profesional/Tenaga Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas Telantaryang
Kependudukan b. biaya transpor Penyandang Disabilitas belum memiliki Nomor Induk
Kependudukan

9. Akses ke layanan a. biaya transporPekerja Sosial Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi
pendidikan dan Profesional/Tenaga Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas Telantaryang
kesehatan dasar b. biaya transpor Penyandang Disabilitas memerlukan fasilitasi pelayanan
pendidikan dan kesehatan dasar

10. Pemberian pelayanan biaya perjalananPekerja Sosial Profesional Sesuai dengan standar biaya Penelusuran keluarga merupakan
penelusuran keluarga; kegiatan pencarian keluarga
dan/atau Penyandang Disabilitas Telantar
untuk tujuan reunifikasi

11. Pemberian pelayanan a. biaya perjalanan atau transpor Pekerja Sosial Sesuai dengan standar biaya Reunifikasi merupakan pemulangan
reunifikasi keluarga Profesional dan penyatuan kembali Penyandang
b. biaya transporPenyandang Disabilitas Telantar Disabilitas Telantar dengan keluarga
c. biaya perjalanan dalam rangka penguatan yang dapat memberikan
sebelum dan sesudah reunifikasi keluarga perawatandan/atau pendampingan
sehingga berada di lingkungan yang
terlindungi
Pemenuhan Kebutuhan Dasar/Sub Kegiatan
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Anak Terlantar di dalam Panti


Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan
1. Pengasuhan a. jumlah Tenaga Kesejahteraan Sosial; Rumus : a x b x c Tenaga Kesejahteraan Sosial
b. jangka waktu pemberian layanan; yang memiliki keahlian
c. indeks honor pengasuhan anak.

2. Penyediaan a. jumlah Anak Telantar penerima Kategori 1bagi daerah yang sudah memiliki panti a. 3 (tiga) kali dalam 1 (satu)
Permakanan permakanan di dalam panti pertahun sosial Anak Telantar hari dan memenuhi
b. jumlah hari pemberian layanan Rumus = a x b x c standar gizi dan jenis
permakanan dalam 1 (satu) tahun makanan sesuai dengan
c. indeks permakanan per orang per hari usia dan kebutuhan anak
d. pengadaan sarana Kategori2 bagi daerah yang belum memiliki panti b. dilaksanakan melalui
prasarana dapur sosial Anak Telantar pihak ketiga atau
e. bantuan permakanan dengan standar Rumus = (a x b x c ) + d swakelola.
biaya sama dengan panti sosial milik
Pemerintah Daerah provinsi.
Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki
panti sosial Anak Telantar dapat merujuk ke
panti sosial milik masyarakat di wilayahnya.
Rumus = e
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


3. Penyediaan a. Pembelian pakaian terdiri atas pakaian Rumus = a+b+c+d+e+f Dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan anak
Sandang seragam sekolah, pakaian harian 4 (empat)
stel, pakaian olahraga 1 (satu) stel, pakaian
dalam 6 (enam) buah pertahun
b. Pembelian perlengkapan mandisetiap bulan
c. Pembelian kebutuhan khususuntuk:anak
perempuan danbalitasetiap bulan;
d. Pembelian alas kakiterdiri atas sandal dan
sepatu pertahun;
e. Perlengkapan ibadahsesuai dengan agama
anak pertahun
f. Transport petugas

4. Penyediaan a. Biaya pembangunan gedung baru Kategori 1 bagi daerah yang  Sarpras panti sosial (Pasal 39 PP No 39/2012 tentang
Asrama yang b. Biaya pemeliharaan gedung dan sarana sudah memiliki panti sosial Penyelenggaraan Kessos)
mudah diakses prasarana Rumus = b  Pemeliharaan bangunan dan sarpras meliputi
c. Dukungan sarana dan prasarana untuk pemeliharaan bangunan/asrama, jalan/taman/ halaman,
panti milik masyarakat Kategori 2 bagi daerah yang jaringan dan kendaraan
belum memiliki panti sosial dan  Asrama:
mampu menyediakan  harus ada pemisahan kamar berdasarkan jenis kelamin
Rumus = a + b dengan ukuran luas 4,5 meter persegi per orang
 kamar mandi yang akses dengan rasio 1 kamar mandi
untuk 10 orang
Kategori 3 bagi daerah yang
belum memiliki panti sosial dan  memiliki penerangan dan ventilasi untuk sirkulasi udara
yang cukup
akan merujuk ke panti sosial
milik masyarakat di wilayahnya  Memiliki tempat tidur dan kelengkapannya
Rumus = c  Tempat bermain anak (khusus panti anak terlantar)
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

5. Penyediaanperbekalan a. Obat umum Rumus = a+b+c+d+e+f+g Penyediaan perbekalan kesehatan


kesehatan di dalam b. Tensimeter disesuaikan dengan jumlah dan
panti c. Timbangan kebutuhan AnakTelantar yang
d. Pengukur tinggi badan mendapat rehabilitasi sosial dalam
e. Termometer panti
f. Honor Perawat
g. Biaya kunjungan dokter

Komponen Honor Pekerja Sosial


6. Pemberian bimbingan a. Honor Pekerja SosialProfesional Profesional untuk pembiayaan
fisik, mental spiritual, b. Pembelian alatbermainanak Rumus : a + b + c
seluruh layanan Rehabilitasi Sosial
dan sosial c. pembelian alat tulis kantor Dasar di dalam panti selama 12 (dua
belas) bulan

7. Pemberian bimbingan a. honor Pekerja Sosial Profesional Komponen Honor Pekerja Sosial
aktivitas hidup sehari- b. pembelian alat peraga Rumus : a + b + c Profesional untuk pembiayaan
hari c. pembelian alat tulis kantor seluruh layanan Rehabilitasi Sosial
Dasar di dalam panti selama 12 (dua
belas) bulan
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

8. Fasilitasi pembuatan a.biaya transporPekerja Sosial Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi Anak
akta kelahiran, nomor Profesional/Tenaga Kesejahteraan Sosial Telantar yang belum memiliki Nomor
induk kependudukan, dan b.biaya transpor anak Induk Kependudukan dan/atau kartu
kartu identitas anak identitas anak

9. Akses ke layanan a.biaya transporPekerja Sosial Rumus : a+b+c Pembiayaan dilakukan bagi
pendidikan dan kesehatan Profesional/Tenaga Kesejahteraan Sosial anak telantar yang
dasar b.biaya transporanak memerlukan fasilitasi
c.perlengkapan sekolah terdiri atas buku, tas pelayanan pendidikan dan
sekolah, dan alat tulis. kesehatan dasar

10. Pemberian pelayanan biaya perjalanan Pekerja Sosial Profesional Sesuai dengan standar biaya Penelusuran keluarga merupakan
penelusuran keluarga; kegiatan pencarian keluarga Anak
Telantar untuk tujuan reunifikasi
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

11. Pemberian pelayanan a. biaya perjalanan atau transpor Pekerja Sosial Sesuai dengan standar biaya Reunifikasi merupakan pemulangan
reunifikasi keluarga Profesional dan penyatuan kembali Anak
b. biaya transpor AnakTelantar Telantar dengan keluarga yang dapat
c. biaya perjalanan dalam rangka penguatan memberikan perawatandan/atau
sebelum dan sesudah reunifikasi keluarga pendampingan sehingga berada di
lingkungan yang terlindungi

12. Akses layanan a. biaya perjalanan atau transpor Pekerja Sosial Sesuai dengan standar biaya a. Keluarga pengganti bagi Anak
pengasuhan kepada Profesional Terlantar disediakan melalui
keluarga pengganti b. biaya transpor AnakTelantar keluarga asuh, perwalian, atau
pengangkatan anak.
b. identifikasi calon keluarga
pengganti bagi Anak Telantar
yang mampu memberikan
pengasuhan, perawatan,
dan/atau pendampingan dalam
keluargaberdasarkan asesmen
Pekerja Sosial Profesional
Pemenuhan Kebutuhan Dasar/Sub Kegiatan
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Lanjut Usia Terlantar di dalam Panti


Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

1. Penyediaan a. jumlah Lanjut Usia Telantar penerima Kategori 1bagi daerah yang sudah memiliki panti sosial 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari dan
Permakanan permakanan di dalam panti pertahun Lanjut Usia Telantar memenuhi standar gizi dan kondisi
b. jumlah hari pemberian layanan permakanan Rumus = a x b x c kesehatan lanjut usia
dalam 1 (satu) tahun dilaksanakan melalui pihak ketiga
c. indeks permakanan per orang per hari atau swakelola.
d. pengadaan sarana prasarana dapur Kategori2 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial
e. bantuan permakanan dengan standar biaya
sama dengan panti sosial milik Pemerintah Lanjut Usia Telantar
Daerah provinsi. Rumus = (a x b x c ) + d

Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial


Lanjut Usia Telantardapat merujuk ke panti sosial milik
masyarakat di wilayahnya.
Rumus = e

2. Penyediaan a. Pembelian pakaian terdiri atas pakaian harian 4 Rumus = a+b+c+d+e+f Dilaksanakan sesuai dengan
Sandang (empat) stel, pakaian olahraga 1 (satu) stel, kebutuhan lanjut usia
pakaian dalam 6 (enam) buah pertahun
b. Pembelian perlengkapan mandisetiap bulan
c. Pembelian kebutuhan khusus lanjut usiadan yang
mengalami bedridden setiap bulan;
d. Pembelian alas kakiterdiri atas sandal dan sepatu
pertahun;
e. Perlengkapan ibadahsesuai dengan agama
pertahun
f. Transpor petugas
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


3. Penyediaan biaya pembangunan gedung baru Kategori 1 bagi daerah yang  Sarpras panti sosial (Pasal 39 PP No 39/2012 tentang
Asrama yang biaya pemeliharaan gedung dan sarana sudah memiliki panti sosial Penyelenggaraan Kessos)
mudah diakses prasarana dukungan sarana dan prasarana Lanjut Usia Telantar  Pemeliharaan bangunan dan sarpras meliputi
untuk panti milik masyarakat Rumus : b pemeliharaan bangunan/asrama, jalan/taman/
halaman, jaringan dan kendaraan
Kategori 2 bagi daerah yang  Asrama:
belum memiliki panti sosial  harus ada pemisahan kamar berdasarkan jenis
Lanjut Usia Telantar. kelamin dengan ukuran luas 4,5 meter persegi per
Rumus : a+b orang
 kamar mandi yang akses dengan rasio 1 kamar
mandi untuk 10 orang
Kategori 3 bagi daerah yang  memiliki penerangan dan ventilasi untuk sirkulasi
belum memiliki panti sosial udara yang cukup
Lanjut Usia Telantardapat  Memiliki tempat tidur dan kelengkapannya
merujuk ke panti sosial milik  Tempat bermain anak (khusus panti anak terlantar)
masyarakat di wilayahnya.
Rumus : c

4. Penyediaan alat a. kursi roda Rumus = a+b+c+d+e+f+g+h Pembelian jenis alat bantu disesuaikan dengan jumlah dan
bantu b. kaca mata kebutuhan Lanjut UsiaTelantar yang mendapat rehabilitasi
c. pemeriksaan dan pengukuran, serta sosial dalam panti sosial
penyediaanalat bantu dengar
d. kruk
e. lansiawalker
f. tripod
g. tongkat
h. transpor petugas
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


5. Penyediaan a. obat umum Rumus = a+b+c+d+e+f+g+h+i+j Penyediaan perbekalan kesehatan disesuaikan dengan jumlah
perbekalan b. obat khusus dan kebutuhan Lanjut Usia Telantar, yang mendapat rehabilitasi
kesehatan di dalam c. tensimeter sosial dalam panti sosial
panti sosial d. timbangan
e. pengukur gula darah, kolesterol, dan asam
urat
f. termometer
g. honor perawat
h. biaya kunjungan dokter
i. biaya kunjungan psikiater
j. biaya kunjungan pekerja sosial medis

Komponen Honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga


6. Pemberian a. honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga Kesejahteraan Sosial/Relawan Sosialuntuk pembiayaan seluruh
bimbingan fisik, Kesejahteraan Sosial Rumus : a + b + c + d
layanan Rehabilitasi Sosial Dasar di dalam panti selama 12 (dua
mental spiritual, b. pembelian alat peraga belas) bulan
dan social c. pembelian alat tulis kantor
d. pembelian bahan/alatpengisi waktu luang

7. Pemberian a. honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga Komponen Honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga
bimbingan Kesejahteraan Sosial Rumus : a + b + c Kesejahteraan Sosialuntuk pembiayaan seluruh layanan
aktivitas hidup b. pembelian alat peraga Rehabilitasi Sosial Dasar di dalam panti selama 12 (dua belas)
sehari-hari c. pembelian alat tulis kantor bulan
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

8. Fasilitasi a.biaya transporPekerja Sosial Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi Lanjut Usia yang belum
Pembuatan Nomor Profesional/Tenaga Kesejahteraan memiliki Nomor Induk Kependudukan
Induk Sosial
Kependudukan b.biaya transpor Lanjut Usia

9. Akses ke layanan a.biaya transporPekerja Sosial Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi Lanjut Usia Telantar yang
kesehatan dasar Profesional/Tenaga Kesejahteraan memerlukan fasilitasi pelayanan kesehatan dasar
Sosial
b.biaya transpor Lanjut Usia Telantar

10. Pemberian biaya perjalananPekerja Sosial Profesional Sesuai dengan standar biaya Penelusuran keluarga merupakan kegiatan pencarian
pelayanan keluarga Lanjut Usia Telantar untuk tujuan reunifikasi
penelusuran
keluarga; dan/
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

11. Pemberian a. biaya perjalanan atau transpor Pekerja Sesuai dengan standar biaya Reunifikasi merupakan pemulangan dan penyatuan
pelayanan Sosial Profesional kembali Lanjut Usia Telantar dengan keluarga yang dapat
reunifikasi b. biaya transporLanjut UsiaTelantar memberikan perawatandan/atau pendampingan sehingga
keluarga c. biaya perjalanan dalam rangka berada di lingkungan yang terlindungi
penguatan sebelum dan sesudah
reunifikasi keluarga

12. Pemulasaraan a. paket biaya pemulasaraan Rumus = a+b Pemulasaraan dilaksanakan sesuai dengan agama Lanjut
b. transpor petugas Usia telantar
Pemenuhan Kebutuhan Dasar/Sub Kegiatan
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Gelandangan Pengemis di dalam Panti


Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan
1. Penyediaan a. jumlah gelandangan dan pengemis penerima Kategori 1bagi daerah yang sudah memiliki panti sosial
Permakanan permakanan di dalam panti pertahun gelandangan dan pengemis a. 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) hari
b. jumlah hari pemberian layanan permakanan Rumus = a x b x c dan memenuhi standar gizi
dalam 1 (satu) tahun sesuai usia
c. indeks permakanan per orang per hari Kategori2 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial b. dilaksanakan melalui pihak
d. pengadaan sarana dan gelandangan dan pengemis ketiga atau swakelola.
prasarana dapur Rumus = (a x b x c ) + d
e. bantuan permakanan dengan standar biaya sama
dengan panti sosial milik Pemerintah Daerah Kategori 3 bagi daerah yang belum memiliki panti sosial
provinsi. gelandangan dan pengemisdapat merujuk ke panti sosial
milik masyarakat di wilayahnya.
Rumus = e

2. Penyediaan a. Pembelian pakaian terdiri atas pakaian seragam Rumus = a+b+c+d+e+f Dilaksanakan sesuai dengan
Sandang sekolah, pakaian harian 4 (empat) stel, pakaian kebutuhan gelandangan dan
olahraga 1 (satu) stel, pakaian dalam 6 (enam) pengemis
buah pertahun
b. pembelian perlengkapan mandisetiap bulan
c. pembelian kebutuhan khususuntuk:anak
perempuan danbalita setiap bulan;
d. pembelian alas kakiterdiri atas sandal dan sepatu
pertahun;
e. perlengkapan ibadahsesuai dengan agama
pertahun
f. transpor petugas
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


3. Penyediaan biaya pembangunan gedung baru Kategori 1bagi daerah yang sudah  Sarpras panti sosial (Pasal 39 PP No 39/2012 tentang
Asrama yang biaya pemeliharaan gedung dan sarana memiliki panti sosial Gelandangan Penyelenggaraan Kessos)
mudah diakses prasarana dukungan sarana dan prasarana dan Pengemis  Pemeliharaan bangunan dan sarpras meliputi
untuk panti milik masyarakat Rumus : b pemeliharaan bangunan/asrama, jalan/taman/
halaman, jaringan dan kendaraan
Kategori 2 bagi daerah yang  Asrama:
belum memiliki panti sosial  harus ada pemisahan kamar berdasarkan jenis
Gelandangan dan kelamin dengan ukuran luas 4,5 meter persegi per
PengemisRumus : a+b orang
Kategori 3 bagi daerah yang  kamar mandi yang akses dengan rasio 1 kamar
belum memiliki panti sosial mandi untuk 10 orang
Gelandangan dan Pengemisdapat  memiliki penerangan dan ventilasi untuk sirkulasi
merujuk ke panti sosial milik udara yang cukup
masyarakat di wilayahnya.  Memiliki tempat tidur dan kelengkapannya
Rumus : c  Tempat bermain anak (khusus panti anak terlantar)

4. Penyediaan a. obat umum sesuai dengan kebutuhan Penyediaan perbekalan kesehatan disesuaikan dengan
perbekalan b. tensimeter jumlah dan kebutuhan Gelandangan dan Pengemisyang
kesehatan di c. timbangan mendapat rehabilitasi sosial dalam panti
dalam panti d. pengukur tinggi badan
e. termometer
f. honor perawat
g. biaya kunjungan dokter
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


5. Pemberian a. honor Pekerja SosialProfesional Rumus : a + b + c Komponen honor Pekerja Sosial Profesional untuk
bimbingan fisik, b. pembelian alatbermainanak pembiayaan seluruh layanan Rehabilitasi Sosial Dasar di
mental spiritual, c. pembelian alat tulis kantor dalam panti selama 12 (dua belas) bulan
dan sosial

6. Pemberian a. honor Pekerja Sosial Profesional Rumus : a + b Komponen Honor Pekerja Sosial Profesional untuk
bimbingan b. pembelian alat tulis kantor pembiayaan seluruh layanan Rehabilitasi Sosial Dasar di
keterampilan dalam panti selama 12 (dua belas) bulan
hidup sehari-hari

7. Pemberian a. honor instruktur Rumus = a+b+c honor instruktur untuk pembiayaan layanan bimbingan
bimbingan b. bahan keterampilan keterampilan dasar selama 12 (dua belas) bulan
keterampilan c. alat keterampilan
dasar

8. Fasilitasi a. biaya transporPekerja Sosial Rumus : a+b Pembiayaan dilakukan bagi Gelandangan dan
Pembuatan Profesional/Tenaga Kesejahteraan Pengemisyang belum memiliki Nomor Induk
nomor induk Sosial Kependudukan, kartu tanda penduduk, akta kelahiran, surat
kependudukan,ka b. biaya transpor Gelandangan dan nikah, dan/atau kartu identitas anak
rtu tanda Pengemis
penduduk, akta
kelahiran, surat
nikah, dan/atau
kartu identitas
anak
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

9. Akses ke layanan a.biaya transporPekerja Sosial Rumus : a+b+c Pembiayaan dilakukan bagi Gelandangan dan
pendidikan dan Profesional/ Tenaga Kesejahteraan Pengemis serta keluarganyayang memerlukan
kesehatan dasar Sosial fasilitasi pelayanan pendidikan dan kesehatan dasar
b.biaya transporGelandangan dan
Pengemis serta keluarganya
c.perlengkapan sekolah terdiri atas
buku, tas sekolah, dan alat tulis.

10. Pemulangan ke a.biaya transporPekerja Sosial Rumus = a+b Pemulangan ke daerah asal dilakukan sampai ibu
daerah asal Profesional/ Tenaga Kesejahteraan kota daerah kabupaten/kota
Sosial
b.biaya transpor Gelandangan dan
Pengemis serta keluarganya
Pemenuhan Kebutuhan Dasar/Sub Kegiatan
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Korban Bencana Daerah Provinsi


Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

1.Penyediaan a. paket pembelian bahanpermakanan/makanan Rumus = a + b + c Perhitungan penyediaan permakanan secara


Permakanan siap saji a=dxexf keseluruhan untuk korban bencana alam dan
b. biaya perjalanan/transpor petugas bencana sosial. sesuai dengan ketentuan
c. biaya pengiriman Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013
d. perkiraan jumlah korban bencana alam dan tentang Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana
sosial pertahun sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
e. perkiraan jumlah hari pemberian layanan Menteri Sosial Nomor 07 Tahun 2013 tentang
permakanan perkejadian bencana dalam 1 Perubahan atas Peraturan Menteri Sosial
(satu) tahun Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan Sosial
f. indeks permakanan per orang per hari Untuk Korban Bencana.

sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri


2. Penyediaan Sandang a. pembelian paket sandang dan perlengkapan Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan
keluargaserta family kids Rumus = a + b + c
Sosial Untuk Korban Bencana sebagaimana telah
b. biaya perjalanan/transpor petugas a= dxe
diubah dengan Peraturan Menteri Sosial Nomor
c. biaya pengiriman 07 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
d. perkiraan jumlah korban bencana per tahun Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013
e. indeks sandang perorang perkejadian tentang Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana.
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

3. Penyediaan tempat a. paket penyediaan tempat penampungan Rumus = a + b + c sda


penampungan pengungsi a=dxe
pengungsi b. biaya perjalanan/transpor petugas
c. biaya pengiriman
d. perkiraan jumlah korban bencana per
tahun
e. indeks tempat penampungan pengungsi

4. Penanganan khusus a. Pembelian paket bahan permakanan Rumus = a + b + c sda


bagi kelompok khusus (lansia, ibu hamil, disabilitas, dan a=dxe
rentan anak)
b. biaya perjalanan/transpor petugas
c. biaya pengiriman
d. Perkiraan jumlah kelompok rentan
e. indekspenanganan khusus

sda
5. Pelayanan dukungan a. pengadaan paket alat bantu dukungan Rumus = a + b + c
psikososial psikososial a=dxe
b. Honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga
Kesejahteraan Sosial/Relawan Sosial
c. biaya pengiriman
d. Perkiraan jumlah korban bencana
e. indeks dukungan psikososial
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

STANDAR TEKNIS SPM BIDANG SOSIAL


DI DAERAH KABUPATEN/KOTA

Rehabilitasi Sosial Perlindungan dan


Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi Sosial Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial jaminan sosial pada
dasar Penyandang dasar Anak dasar Lanjut Usia khususnya saat dan setelah
Disabilitas Telantar Telantar di luar Telantar di luar Gelandangan dan tanggap darurat
di luar panti panti panti Pengemis di luar bencana bagi Korban
panti Bencana daerah
kabupaten/kota
KRITERIA SDM SARPRAS
Pasal 27 Sumber daya manusia kesejahteraan
Rehabilitasi Sosial dasar Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut sosial terdiri atas :
Usia Telantar, dan Anak Telantar di luar panti dengan kriteria:  Pusat Kesejahteraan Sosial
a. Tenaga Kesejahteraan Sosial;
a. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, dimaksudkan sebagai tempat yang
b. Pekerja Sosial Profesional;
tidak terawat, dan tidak terurus; dan c. Penyuluh Sosial; dan berfungsi untuk melakukan kegiatan
b. masih ada perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat d. Relawan Sosial pelayanan sosial bersama secara
yang mengurus. sinergis dan terpadu antara kelompok
 Setiap Pusat Kesejahteraan Sosial masyarakat dalam komunitas yang
Pasal 28 ada di desa atau kelurahan dalam
memiliki paling sedikit 1 (satu)
(1) Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial khususnya Gelandangan Penyelenggaraan Kesejahteraan
orang Relawan Sosial
dan Pengemis di luar panti dengan kriteria:  Relawan Sosial.
Sosial sebagaimana
a. perseorangan atau kepala keluarga berusia 19 (sembilan  Untuk daerah yang memiliki
dimaksud harus tersertifikasi
belas) tahun sampai dengan 60 (enam puluh) tahun;  Sertifikasi sebagaimana dimaksud kekhususan , daerah perbatasan,
b. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidak terpelihara, tidak daerah terpencil, pulau-pulau terluar
dilakukan oleh lembaga sertifikasi
terawat, dan tidak terurus; dan perbatasan antar negara, posisi
tenaga kesejahteraan sosial dan
c. tidak memiliki tempat tinggal tetap; dan Puskessos boleh berada di Kecamatan
relawan sosial
d. masih ada perseorangan, keluarga, dan/atau masyarakat  Puskessos harus bisa menyediakan
 Untuk perlindungan dan jaminan
yang peduli. sarana prasarana untuk layanan di
sosial pada saat dan setelah
(2) Rehabilitasi Sosial dasar tuna sosial khususnya Gelandangan tanggap darurat bencana luar panti
dan Pengemis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a  Standar minimum sarana dan
pemerintah daerah
dilakukan terhadap kepala keluarga, istri/ suami, dan anaknya. kabupaten/kota harus menyiapkan prasarana pusat kesejahteraan sosial
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
paling sedikit 1 (satu) orang Tenaga
Pasal 29 peraturan perundang-undangan (UU
Kesejahteraan Sosial dan/atau
Perlindungan dan Jaminan Sosial pada saat tanggap darurat 11 /2009 tentang Kesejahteraan Sosial
Relawan Sosial
persatu kali kejadian bencana bagi korban bencana daerah dan PP 39/2012 tentang
kabupaten/kota dengan kriteria jumlah pengungsi/penyintas Penyelenggaraan Kesejahteraan
sebanyak 1 (satu) sampai dengan 50 (lima puluh) orang Sosial)
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar, Anak terlantar, Lanjut Usia
Terlantar serta gelandangan Pengemis
di Luar Panti dan Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban Bencana
di Daerah Kabupaten/Kota

Kegiatan Indikator Cara Menghitung


1. Rehabilitasi Sosial Dasar 1. Persentase (%) Penyandang 1. Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar,Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar ,
Penyandang Disabilitas Disabilitas Telantar, Anak terlantar, Gelandangan dan Pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selama
Telantar, anak terlantar, Lanjut usia Terlantar serta satu tahun anggaran dibagi populasi Penyandang Disabilitas Telantar,Anak
lanjut usia terlantar serta Gelandangan Pengemis yang Telantar, Lanjut Usia Telantar , Gelandangan dan Pengemisdi daerah
gelandangan pengemis terpenuhi kebutuhan dasarnya di kabupaten/kota yang berdasarkan hasil assesment membutuhkan
di dalam panti luar panti rehabilitasi sosial dasar di luar panti dikali 100% (seratus persen).
2. Perlindungan dan 2. Persentase (%) korban bencana 2. Jumlah korban bencana alamdan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
Jaminan Sosial Korban alam dan sosial yang terpenuhi selama satu tahun anggaran dibagi populasi korban bencana alam dan sosial di
Bencana di Daerah kebutuhan dasarnya pada saat dan daerah kabupaten/kota yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial
Kabupaten/Kota setelah tanggap darurat bencana pada saat dan setelah tanggap darurat bencana kabupaten/kota dikali 100%
Kabupaten/Kota (seratus persen).
Pasal 30
Pelayanan Rehabilitasi Sosial di luar panti.

(1) Pelayanan (2) Layanan Rehabilitasi Sosial


dalam keluarga dan masyarakat
Rehabilitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Dukungan
Sosial dasar di (1) dilakukan dengan: pelayanan/pendampingan (4) Pusat Kesejahteraan
luar panti a. memberikan dukungan sebagaimana dimaksud Sosial sebagaimana
pelayanan/pendampingan pada ayat (2) huruf a dan dimaksud pada ayat (3)
dilakukan dalam kepada Penyandang Disabilitas
bimbingan sebagaimana berada di
bentuk layanan Telantar, Lanjut Usia Telantar,
dimaksud pada ayat (2) desa/kelurahan/nama
Anak Telantar, serta
Rehabilitasi Gelandangan dan Pengemis huruf b dilaksanakan oleh lain.
Sosial dalam dalam keluarga dan dinas sosial daerah
keluarga dan masyarakat; dan kabupaten/kota dan/atau
b. memberikan bimbingan Pusat Kesejahteraan Sosial.
masyarakat. kepada keluarga dan
masyarakat.

KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

43
Pasal 31 Standar jumlah dan kualitas barang
dan/atau jasa di Luar panti
Pasal 33
Pasal 32 Layanan kedaruratan merupakan tindakan penanganan segera yang
a. Layanan data untuk dilakukan oleh dinas sosial daerah kabupaten/kota dan/atau Pusat
(1) Standar jumlah dan kualitas diusulkan masuk dalam data Kesejahteraan Sosial kepada (4 sasaran SMP) yang membutuhkan
barang dan/atau jasa yang harus terpadu penanganan fakir pertolongan karena terancam kehidupannya dan tidak terpenuhi
diterima oleh Penyandang miskin dan orang tidak kebutuhan dasarnya.
Disabilitas Telantar, Anak mampu.
Telantar, Lanjut Usia Telantar, b.Layanan pengaduan Pasal 34
Gelandangan, dan Pengemis di merupakan sarana untuk Layanan pemenuhan kebutuhan dasar meliputi:
luar panti berupa pelayanan: menerima dan a. permakanan;
a. data dan pengaduan; menindaklanjuti informasi b. sandang;
b. kedaruratan; dan berupa pengaduan, keluhan, c. alat bantu;
c. pemenuhan kebutuhan dan/atau pertanyaan yang d. perbekalan kesehatan;
dasar. disampaikan oleh e. bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial kepada penyandang
masyarakat kepada dinas disabilitas telantar, anak telantar, lanjut usia telantar, gelandangan
sosial daerah dan pengemis
kabupaten/kota dan/atau f. bimbingan sosial kepada keluarga penyandang disabilitas telantar,
hasil asesmen Pusat Kesejahteraan Sosial anak telantar, lanjut usia telantar, gelandangan dan pengemis dan
dari Pekerja
mengenai tidak masyarakat;
Sosial
Profesional, terpenuhinya kebutuhan g. fasilitasi Pembuatan Nomor Induk Kependudukan (NIK), akta
Tenaga dasar. kelahiran, surat nikah, dan kartu identitas anak;
Kesejahteraan Layanan data dan
h. akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar;
Sosial, atau pengaduan dilakukan oleh i. penelusuran keluarga;
Relawan Sosial. dinas sosial daerah j. reunifikasi dan/atau reintegrasi sosial; dan
KEMENTERIAN SOSIAL kabupaten/kota dan/atau
REPUBLIK INDONESIA
Pusat Kesejahteraan Sosial.
k. rujukan.
44
Pasal 15 (2) Korban Bendana Prov saat tanggap darurat : Pasal 21
1) permakanan; Hasil asesmen Pekerja Sosial
2) sandang; Profesional, Tenaga Kesejahteraan
Sosial, dan/atau Relawan Sosial
3) tempat penampungan pengungsi;
4) penanganan khusus bagi kelompok rentan; dan
5) dukungan psikososial.

Pasal 16
Pasal 20
1) Penyediaan permakanan 1) Standar jumlah dan kualitas
Pasal 17 Pasal 19 barang dan/atau jasa yang
dan sandang sebagaimana Pasal 18
Penyediaan Pelayanan
dimaksud dalam Pasal 15
tempat Penanganan harus diterima oleh Korban
xdilaksanakan sesuai
penampungan khusus bagi dukungan Bencana daerah provinsi pada
dengan ketentuan kelompok rentan psikososial
pengungsi saat tanggap darurat bencana
peraturan perundang- merupakan
sebagaimana dilakukan melalui: merupakan kebutuhan dasar
undangan mengenai penanganan
bantuan sosial untuk
dimaksud dalam bimbingan dan 2) Kebutuhan dasar
Pasal 15 meliputi: korban bencana
korban bencana. bagi ibu hamil,
konsultasi; sebagaimana dimaksud pada
pembuatan
2) Penyediaan permakanan Penyandang konseling; ayat (1) terdiri atas:
barak;
sebagaimana dimaksud Disabilitas, pendampingan;
fasilitas sosial; penanganan khusus bagi
pada ayat (1) diberikan Lanjut Usia, dan dan/atau
paling sedikit dalam
dan kelompok rentan; dan
fasilitas umum Anak rujukan.
jangka waktu 7 (tujuh) pelayanan dukungan
lainnya
hari sejak terjadinya psikososial
bencana
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

45
Pemenuhan Kebutuhan Dasar/Sub Kegiatan KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Penyandang Disabilitas Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut Usia, Gelandang Pengemis di luar
Panti
Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan
1. Pelayanan Data a. Honor petugas Rumus = (a x e) + b + c + d Layanan data dan pengaduan
dan Pengaduan b. Alat pengolah data (Komputer, printer) dapat dilakukan oleh Dinas Sosial
c. ATK dan difasilitasi melalui Pusat
d. Sewa jaringan internet Kesejahteraan Sosial
e. Jumlah petugas

2. Pelayanan a. Transport petugas Kategori 1 = a


kedaruratan b. Pembelian kendaraan khusus layanan rehabilitasi Layanan kedaruratan dilakukan
sosial dasar di luar panti Bagi daerah yang belum meiliki kendaraan khusus secara cepat, profesional, dan
c. Pemeliharaan kendaraan layanan rehabilitasi sosial dasar di luar panti dan tidak tuntas, serta dapat dilakukan
mampu melakukan pengadaan kendaraan baru dengan membentuk tim reaksi
cepat oleh Dinas Sosial dan
difasilitasi melalui Pusat
Kategori 2 = c
Kesejahteraan Sosial yang
Bagi daerah yang sudah meiliki kendaraan khusus berkedudukan di Desa/Kelurahan
layanan rehabilitasi sosial dasar di luar panti

Kategori 3 = b+c
Bagi daerah yang belum meiliki kendaraan khusus
layanan rehabilitasi sosial dasar di luar panti dan mampu
melakukan pengadaan kendaraan baru dan pembiayaan
pemeliharaan
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


3. Penyediaan a. Penerima layanan pertahun Rumus : (a x b x c) + d Layanan permakanan dilakukan oleh Dinas Sosial dan
permakanan b. jumlah hari pemberian layanan difasilitasi melalui Pusat Kesejahteraan Sosial yang
permakanan dalam 1 (satu) tahun berkedudukan di Desa/Kelurahan
c. indeks permakanan per orang
d. transport petugas

4. Penyediaan a. Pembelian pakaian Rumus : a+b+c+d+e Layanan penyediaan sandang dilakukan oleh Dinas Sosial
Sandang b. Pembelian perlengkapan mandi dan difasilitasi melalui Pusat Kesejahteraan Sosial yang
c. Pembelian kebutuhan berkedudukan di Desa/Kelurahan
khususuntuk:perempuan
dewasa;balita; danyang mengalami
bedridden.
d. Pembelian alas kaki
e. Transport petugas

5. Penyediaan alat a. kursi roda Rumus : a+b+c+d+e+f+g+h Pembelian jenis alat bantu disesuaikan dengan jumlah
bantu b. alat bantu dengar penerima manfaat yang mengalami disabilitas
c. kruk
d. tripod Layanan penyediaan alat bantu dilakukan oleh Dinas Sosial
e. tongkat putih dan difasilitasi melalui Pusat Kesejahteraan Sosial yang
f. reglet (alat tulis untuk tuna netra) berkedudukan di Desa/Kelurahan
g. pen
h. Transport petugas
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


6.Penyediaan a. Obat umum Rumus : a+b+c+d+e+f+g+h+i+j Layanan penyediaan perlengkapan pertolongan pertama pada
perlengkapan b. Tensimeter kecelakan dilakukan oleh Dinas Sosial dan difasilitasi melalui
pertolongan pertama c. Timbangan Pusat Kesejahteraan Sosial yang berkedudukan di
pada kecelakan d. Pengukur tinggi badan Desa/Kelurahan
e. Pengukur gula darah
f. Termometer
g. Honor Perawat
h. Biaya kunjungan dokter
i. Biaya kunjungan psikiater

7. Pemberian a. Honor Pekerja Sosial Rumus ; a + b + c + d


bimbingan fisik, b. Tali Asih Tenaga Kesejahteraan
mental spiritual, dan Sosial/Relawan Sosial a.Komponen Honor Pekerja Sosial untuk Layanan Pemberian bimbingan fisik, mental spiritual, dan
pembiayaan seluruh layanan Rehabilitasi sosialkepada penyandang disabilitas telantar, anak telantar,
sosialkepada c. Pembelian alat peraga
Sosial Dasar Luar Panti selama 12 bulan lanjut usia telantar, gelandangan dan pengemis dilakukan
penyandang d. Transport petugas
b.Komponen Tali Asih Tenaga Kesejahteraan oleh Dinas Sosial, dan difasilitasi melalui Pusat
disabilitas telantar,
Sosial/Relawan Sosial untuk pembiayaan Kesejahteraan Sosial yang berkedudukan di Desa/
anak telantar, lanjut
layanan pemberian bimbingan fisik, mental Kelurahan.
usia telantar,
gelandangan dan spiritual, dan sosialkepada penyandang
disabilitas telantar, anak telantar, lanjut Dapat dilaksanakan di kantor Dinas Sosial, Pusat
pengemis Kesejahteraan Sosial dan lingkungan keluarga/masyarakat.
usia telantar, gelandangan dan pengemis
c.Transport petugas untuk pembiayaan
perjalanan/transportasi per kegiatan
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


8. Pemberian bimbingan a. Tali Asih Tenaga Rumus ; a + b + c 9Layanan Pemberian bimbingan sosialkepada keluarga
sosial kepada keluarga Kesejahteraan penyandang disabilitas telantar, anak telantar, lanjut
penyandang disabilitas Sosial/Relawan Sosial a.Komponen Tali Asih Tenaga usia telantar, gelandangan dan pengemis dan
telantar, anak telantar, b. Pembelian alat peraga Kesejahteraan Sosial/Relawan Sosial masyarakat dilakukan oleh Dinas Sosial, dan difasilitasi
lanjut usia telantar, c. Transport petugas untuk pembiayaan layanan pemberian melalui Pusat Kesejahteraan Sosial yang berkedudukan
gelandangan dan bimbingan sosialkepada keluarga di Desa/Kelurahan.
pengemis dan penyandang disabilitas telantar, anak
masyarakat telantar, lanjut usia telantar, Dapat dilaksanakan di kantor Dinas Sosial, Pusat
gelandangan dan pengemis dan Kesejahteraan Sosial dan lingkungan
masyarakat keluarga/masyarakat.
b.Transport petugas untuk pembiayaan
perjalanan/ transportasi per kegiatan

9. Fasilitasi Pembuatan a. Transport petugas Rumus ; a+b Pembiayaan dilakukan bagi penerima manfaat yang
Nomor Induk b. Transport Penerima belum memiliki NIK
Kependudukan (NIK), Manfaat
akta kelahiran, surat
nikah, dan kartu identitas
anak
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan


10. Akses ke layanan a. Transport petugas Rumus ; a+b Pembiayaan dilakukan bagi penerima manfaat yang
pendidikan dan b. Transport Penerima memerlukan fasilitasi pelayanan pendidikan (sekolah)
kesehatan dasar Manfaat dan kesehatan dasar (Puskesmas/Klinik/Rumah Sakit)

11. Layanan rujukan a. Transport petugas Rumus; a+b Pembiayaan dilakukan bagi penerima manfaat yang
b. Transport Penerima memerlukan layanan rujukan
Manfaat
Pemenuhan Kebutuhan Dasar/Sub Kegiatan
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Korban Bencana Daerah Kabupaten/Kota


Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

1.Penyediaan a. paket pembelian bahanpermakanan/makanan Rumus = a + b + c Perhitungan penyediaan permakanan secara


Permakanan siap saji a=dxexf keseluruhan untuk korban bencana alam dan
b. biaya perjalanan/transpor petugas bencana sosial. sesuai dengan ketentuan
c. biaya pengiriman Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun
d. perkiraan jumlah korban bencana alam dan 2013 tentang Bantuan Sosial Untuk Korban
sosial pertahun Bencana sebagaimana telah diubah dengan
e. perkiraan jumlah hari pemberian layanan Peraturan Menteri Sosial Nomor 07 Tahun
permakanan perkejadian bencana dalam 1 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
(satu) tahun Menteri Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tentang
f. indeks permakanan per orang per hari Bantuan Sosial Untuk Korban Bencana.

sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri


2. Penyediaan Sandang a. pembelian paket sandang dan perlengkapan Sosial Nomor 01 Tahun 2013 tentang Bantuan
keluargaserta family kids Rumus = a + b + c
Sosial Untuk Korban Bencana sebagaimana
b. biaya perjalanan/transpor petugas a= dxe
telah diubah dengan Peraturan Menteri Sosial
c. biaya pengiriman Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
d. perkiraan jumlah korban bencana per tahun Peraturan Menteri Sosial Nomor 01 Tahun
e. indeks sandang perorang perkejadian 2013 tentang Bantuan Sosial Untuk Korban
Bencana.
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sub Kegiatan Komponen Biaya Cara menghitung Keterangan

3. Penyediaan tempat a. paket penyediaan tempat penampungan Rumus = a + b + c sda


penampungan pengungsi a=dxe
pengungsi b. biaya perjalanan/transpor petugas
c. biaya pengiriman
d. perkiraan jumlah korban bencana per
tahun
e. indeks tempat penampungan pengungsi

4. Penanganan khusus a. Pembelian paket bahan permakanan Rumus = a + b + c sda


bagi kelompok khusus (lansia, ibu hamil, disabilitas, dan a=dxe
rentan anak)
b. biaya perjalanan/transpor petugas
c. biaya pengiriman
d. Perkiraan jumlah kelompok rentan
e. indekspenanganan khusus

sda
5. Pelayanan dukungan a. pengadaan paket alat bantu dukungan Rumus = a + b + c
psikososial psikososial a=dxe
b. Honor Pekerja Sosial Profesional/Tenaga
Kesejahteraan Sosial/Relawan Sosial
c. biaya pengiriman
d. Perkiraan jumlah korban bencana
e. indeks dukungan psikososial
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Terima
roren.kemsos.go.id

Kasih

53
KEMENTERIAN SOSIAL

FORUM KOORDINASI/SEKBER SPM


REPUBLIK INDONESIA

(Pengawalan Penerapan SPM)

Sekber SPM memiliki tugas dan fungsi baik dalam tahapan


Persiapan, Implementasi, maupun Data dan Pelaporan.
1. Persiapan mencakup dalam menyelaraskan pemahaman
tentang SPM antar pihak terkait dan fasilitasi penyusunan Perencanaan
regulasi. Implementasi
2. Implementasi mencakup dalam hal :
• Perencanaan (sosialisasi juklak SPM dan integrasi SPM ke
dalam dokumen perencanaan)
• Penganggaran (koordinasi dan konsolidasi pemenuhan Data dan
Pelaporan
penganggaran SPM)
• Pengendalian dan Monev (mekanisme join monitoring
SPM)
• Mekanisme Pengaduan
3. Data dan pelaporan mencakup pemutakhiran data dan
konsolidasi pelaporan dari daerah ke tingkat pusat dalam hal
pencapaian SPM.

SEKBER
54
SEKBER SPM
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

(Pengawalan Penerapan SPM)


Koordinasi dalam rangka
pembinaan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan
evaluasi pemenuhan pelayanan Beranggotakan
dasar di daerah Kemendagri,
Bappenas, dan K/L
LINTAS URUSAN
1 BUTUH KOORDINASI
Sektor SPM

YANG KUAT

DIWADAHI DENGAN
LINTAS K/L 2 PEMENUHAN
KEBUTUHAN DASAR
SEKRETARIAT BERSAMA
SPM

BUTUH PEMBAGIAN
PERAN YANG JELAS
CAKUPAN SELURUH
DAERAH 3 Menjadi wadah
komunikasi,
Pembagian peran antar koordinasi dan tukar
K/L, antara K/L dan daerah
menukar informasi
untuk mencapai output
yang sama yaitu antar stakeholders,
pemenuhan pelayanan baik pusat maupun
dasar bagi masyarakat daerah

55
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Sekretariat Bersama (Sekber) SPM terdiri dari:


1. Sekber SPM Pusat beranggotakan wakil-wakil dari Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Keuangan, dan kementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian teknis terkait SPM, yang ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Dalam Negeri.
2. Sekber SPM provinsi beranggotakan wakil-wakil dari Bappeda, Asisten Daerah
yang bidang tugasnya berkaitan dengan penerapan SPM, Badan Pengelola
Keuangan Daerah/sebutan lain, dan perangkat daerah teknis terkait SPM, yang
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur.
3. Sekber SPM kabupaten/kota beranggotakan wakil-wakil dari Bappeda, Asisten
Daerah yang bidang tugasnya berkaitan dengan penerapan SPM, Badan Pengelola
Keuangan Daerah/sebutan lain, dan perangkat daerah teknis terkait SPM, yang
ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.
56
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Ruang Lingkup Sekretariat Bersama SPM


1. Koordinasi lintas sektor tingkat pusat untuk penyiapan regulasi terkait
SPM, percepatan penerapan SPM di Daerah, pemantauan penerapan SPM
serta penanganan isu dan permasalahan penerapan SPM di Daerah.
2. Koordinasi lintas sektor di Provinsi untuk percepatan penerapan SPM di
kabupaten/kota, pemantauan penerapan SPM serta penanganan isu dan
permasalahan penerapan SPM di provinsi dan kabupaten/kota.
3. Koordinasi lintas sektor tingkat kabupaten/kota untuk pemantauan
penerapan SPM serta penanganan isu dan permasalahan penerapan SPM
di kabupaten/kota.

57
KEMENTERIAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA

Terima
roren.kemsos.go.id

Kasih

58

Anda mungkin juga menyukai