Anda di halaman 1dari 76

PEKERJA SOSIAL

MASYARAKAT (PSM)
BIMBINGAN TEKNIS – PEMANTAPAN UJI KOMPETENSI SERTIFIKASI PSM
TGL 26 - 30 APRIL 2021

Informasi yang terdapat dalam modul ini merupakan hak


milik Penulis.
Barang siapa yang ingin menggunakan,mengutip,
memperbanyak sebagian atau
keseluruhan informasi yang terdapat dalam modul ini harus
dengan seijin Penulis
Pekerjaan
à Tim Ahli konsultasi, Dit. PSPKKM, Kemensos RI
Pendidikan
àSekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (Kemensos RI)
àProg. Magister Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia
àProg. Doktor Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia
Organisasi
àWakil Sekjen, Konsorsium Pekerjaan Sosial Indonesia (KPSI)
BIODATA àKetua II, Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia (IPSPI)
Nurul Eka Hidayati àKetua Bid. Advokasi, Jaringan Rehabilitasi Psikososial Indonesia
(JRPI)
Interest
• Kesehatan Jiwa
• Advokasi dan Hak Asasi Manusia
• Dukungan Psikososial
• Pengembangan Program
TIM FASILITATOR/NARASUMBER
• DRA. SITI ALIFTINA ANGGONO, MSI
• PROF. DR. ANDRI ANDRIANSYAH
• DRS, BINSAR SIREGAR, MPSI
• NURUL EKA HIDAYATI, MSI
MATERI BIMTEK
09.00 – 09.15 = PEMBUKAAN
09.15 – 10.00 = KONSEP DASAR PSM
10.00 – 10.45 = KERELAWANAN SOSIAL
10.45 – 11.30 = PENDAMPINGAN SOSIAL
11.30 – 12.15 = PEMBERDAYAAN SOSIAL
12.15 – 13.15 = BREAK
13.15 – 14.00 = MONITORING & EVALUASI
14.00 – 14.45 = WAWASAN KEBANGSAAN
14.45 – 15.15 = PEMBULATAN
BAGIAN I
KONSEP DASAR
PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT
Informasi yang terdapat dalam modul ini merupakan hak
milik Penulis.
Barang siapa yang ingin menggunakan,mengutip,
memperbanyak sebagian atau
keseluruhan informasi yang terdapat dalam modul ini harus
dengan seijin Penulis
KEBIJAKAN NASIONAL BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

Posisi Tugas Pelaksanaan Kesejahteraan Sosial


Menurut UU Kesejahteraan Sosial No. 11 tahun 2009
Pasal19 ayat (1)
UU No.13/2011
Pasal 12 ayat (1)
UU No. 11/2009
Pasal 14 & 9
Pasal7Ayat (1) UU No. 11/2009
UU No. 11/2009
Penanganan Fakir
Miskin
Pemberdayaan Untuk memenuhi kebutuhan
Perlindungan & Sosial PENGEMBANGAN POTENSI
DIRI, MAKANAN, PERUMAHAN,
Jaminan Sosial a. Pemberdayaan agar DAN LAYANAN SOSIAL bagi
Rehabilitasi Sosial a. Mencegah dan mengatasi
mampu kebutuhan mereka warga negara yang tidak dapat
sendiri secara MANDIRI memenuhi kebutuhan dasar yang
risiko guncangan dan b. Meningkatkan PERAN
Memulihkan & sesuai untuk kehidupan mereka
KERENTANAN SOSIAL KOMUNITAS dan Lembaga
mengembangkan FUNGSI sendiri dan / atau keluarga
bahwa kebutuhan hidup dan / atau individu sebagai
SOSIAL seseorang yang mereka
dasar terpenuhi. potensial sumber
mengalami disfungsi sosial b. Memastikan pemenuhan kesejahteraan sosial
KEBUTUHAN DASAR (PSKS)
TUJUAN STRATEGIS DAN ARAH KEBIJAKAN
KEMENTERIAN SOSIAL

Berkontribusi dalam mengurangi


Implementasi perlindungan sosial yang
01 jumlah orang miskin dan rentan 01 komprehensif

Sistem manajemen kesejahteraan


Pengembangan mata pencaharian
02 sosial profesional 02 berkelanjutan

TUJUAN STRATEGIS ARAH KEBIJAKAN

Perluasan dan peningkatan akses


03 ke layanan dasar

Penguatan institusi dan sumber


04 daya manusia penyedia
kesejahteraan sosial
Kondisi terpenuhinya Kesejah- Penyeleng Upaya yang terarah, terpadu,
dan berkelanjutan yang
kebutuhan material,
teraan garaan dilakukan Pemerintah,
spiritual dan sosial warga
negara agar dapat hidup Sosial Kesejah- pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam bentuk
layak dan mampu teraan pelayanan sosial guna
mengembangkan diri,
sehingga dapat
Sosial memenuhi kebutuhan dasar
setiap warga negara, yang
melaksanakan fungsi
meliputi rehabilitasi sosial,
sosialnya.
jaminan sosial, pemberdayaan
sosial, dan perlindungan
sosial.
UU Nomor 11 Tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial

UU Nomor 13 Tahun 2011 tentang Fakir

LANDASAN HUKUM/
Miskin

YURIDIS
UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

Pemensos Nomor 10 Tahun 2019 tentang


Pekerja Sosial Masyarakat
Seorang PSM merupakan sumber daya manusia penyelenggaraan
kesejahteraan sosial

Seorang PSM yang muncul ditengah-tengah masyarakat dalam


LANDASAN upaya membantu kesejahteraan sosial atas dasar rasa kesadaran
dan tanggung jawab sosial serta didorong rasa kebersamaan,
FILOSOFIS kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi
pada pembangunan kesejahteraan sosial merupakan relawan
sosial.

Apabila seorang PSM telah menerima berbagai pelatihan-pelatihan


yang berkaitan dengan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, maka
akan dapat disebut sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial.
PERBEDAAN RELAWAN SOSIAL DENGAN
DAN SDM KESEJAHTERAAN SOSIAL LAINNYA

Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial pasal


33 ayat 1 disebutkan bahwa: sumber daya manusia penyelenggaraan kesejahteraan
sosial terdiri atas: Pekerja Sosial Profesional, Relawan Sosial, Tenaga Kesejahteraan
Sosial dan Penyuluh Sosial. Pada UU yang sama pun dijelaskan pengertian masing-
masing.
• Pekerja Sosial Profesional adalah seseorang yang bekerja, baik di lembaga
pemerintah maupun swasta yang memiliki kompetensi dan profesi pekerjaan sosial,
dan kepedulian dalam pekerjaan sosila yang diperoleh melalui pendidikan,
PSM yang pelatihan, dan/atau pengalaman praktek pekerjaan sosial untuk melaksanakan
tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial
mana???
• Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat yang berlatar
belakang pekerjaan sosial maupun bukan berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial
pemerintah atas kehendak sendiri dengan atau tanpa imbalan

• Tenaga Kesejahteraan Sosial adalah seseorang yang dididik dan dilatih secara
profesional untuk melaksanakan tugas-tugas pelayanan dan penanganan masalah
sosial dan/atau seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun swasta
yang ruang lingkup kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial.
11
PSM adalah
• Pekerja Sosial Masyarakat yang
selanjutnya disingkat dengan PSM
adalah warga masyarakat yang atas
dasar rasa kesadaran dan tanggung
jawab serta didorong oleh rasa
kebersamaan, kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial secara
sukarela mengabdi untuk membantu
pemerintah dan masyarakat dalam
penyelenggaraan kesejahteraan
sosial.
PERBEDAAN RELAWAN SOSIAL DAN SDM KSEJAHTERAAN SOSIAL LAINNYA

ASPEK PEKERJA SOSIAL RELAWAN SOSIAL TKS


Mandat Lembaga pemerintah/ swasta Bukan di instansi sosial Lembaga pemerintah/ swasta
pemerintah; atas kehendak
sendiri
Pendidikan/ Pelatihan Pekerjaan sosial/ Pekerjaan sosial maupun Bukan pekerjaan sosial tetapi
Kesejahteraan Sosial bukan pekerjaan sosial dididik dan dilatih secara
profesional
Imbalan Dengan imbalan Dengan atau tanpa imbalan Dengan imbalan

13
1
SIAPA YANG BISA MENJADI PSM?

Kemauan,
KTP alamat
WNI kepedulian, > 18 tahun
setempat
komitmen

Membaca, Berkelakuan
Bimtek Dasar
menulis baik
TUGAS FUNGSI KEDUDUKAN
1. Mengambil inisiatif dalam 1. Inisiator, mengambil inisiatif dan inovasi
penanganan sosial dalam menangani masalah kesejahteraan
2. Membantu mendorong,
sosial. 1. PSM berkedudukan di
menggerakkan dan mengembangkan 2. Motivator, melakukan sosialisasi,
kegiatan penyelenggaraan kesos memberikan informasi dan memotivasi
masyarakat.
desa/ Kelurahan
3. Mendampingi warga masyarakat
yang membutuhkan layanan sosial. 3. Dinamisator, menggerakkan masyarakat
dalam menghadapi dan mengatasi 2. Wilayah kerja PSM di
4. Mendampingi program
kesejahteraan sosial di tingkat desa
atau kelurahan. 4.
masalah kesejahteraan sosial.
Administrator, melakukan pencatatan dan
desa/kelurahan.
pelaporan.
5. Berperan aktif dalam program
nasional.
6. Sebagai mitra pemerintah/institusi
dalam penyelenggaraan
1. Mengambil inisiatif dalam
penanganan masalah sosial.
q Yang dimaksud dengan mengambil inisiatif penanganan masalah adalah
PSM bergerak atas kerelaan dan kemauan sendiri tanpa menunggu instruksi
dari pihak pihak lain berdasarkan pemahaman tentang masalah sosial
disekitarnya.

q PSM menentukan dan mengenali kebutuhan kebutuhan dan permasalahan


sosial, sekaligus menggali dan mendayagunakan sumber dan potensi serta
dana kesejahteraan sosial untuk mengatasi permasalahan sosial dan
meningkatkan taraf kesejahteraan sosial masyarakat
2. Membantu mendorong, menggerakkan dan
mengembangkan kegiatan penyelenggaraan
kesejahteraan sosial

q PSM menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan baik


kepada perorangan, keluarga, kelompok dalam masyarakat
termasuk mengajak pemuka pemuka masyarakat untuk
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
q PSM memotivasi warga masyarakat dan PMKS/PPKS
dilingkungannya dengan harapan timbul rasa kesadaran
pengetahuan dan ikut serta secara aktif dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
3. Mendampingi warga masyarakat yang
membutuhkan layanan sosial.

q PSM menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan baik


kepada perorangan, keluarga, kelompok dalam masyarakat
termasuk mengajak pemuka pemuka masyarakat untuk
penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
q PSM memotivasi warga masyarakat dan PMKS/PPKS
dilingkungannya dengan harapan timbul rasa kesadaran
pengetahuan dan ikut serta secara aktif dalam
penyelenggaraan kesejahteraan sosial,
4. Mendampingi program
kesejahteraan sosial di tingkat
desa atau kelurahan

q PSM bertanggung jawab untuk


mendampingi penyelenggaraan
kesejahteraan sosial disekitarnya
agar berjalan sebagaimana
mestinya.
5. Berperan aktif dalam program
nasional

q PSM sebagai sumber informasi


dilingkungannya.
q Dapat menginformasikan program
nasional kepada masyarakat.
6. Sebagai mitra pemerintah/institusi
dalam penyelenggaraan kesejahteraan
sosial

q PSM mengidentifikasi, menghubungkan dan


menjalankan program program kesejahteraan sosial
yang dibutuhkan PMKS/PPKS.
q PSM sebagai mitra pemerintah, bersama warga
masyarakat dapat merumuskan langkah langkah
mengatasi permasalahn sosial sesuai dengan
kebijakan pemerintah
PROSES REKRUITMEN
1. calon PSM mengusulkan kepada IPSM desa/kel
2. IPSM desa/kel memberikan rekomendasi ke
Kades/Lurah
3. Kades/Lurah mengusulkan kepada Dinsos
Kab/Kota utk mengikuti proses rekruitmen Tahapan 1 & 3 dilakukan oleh IPSM
Kecamatan bila tidak ada IPSM
4. Dinsos Kab/Kota melakukan verifikasi & validasi Kelurahan
5. Dinsos Kab/Kota melakukan bimtek dasar
6. Dinsos/Kab/kota menetapkan PSM &
menyampaikan data kepada Kemsos, masuk
data PSKS
WADAH ORGANISASI à IPSM

FUNGSI SIFAT
Sebagai media koordinasi, • Otonom, terbuka, mandiri, dan
konsultasi, pertukaran informasi, tidak hirarkis.
dan pengalaman serta
pengembangan kemampuan
administrasi dan teknis di bidang
Penyelenggaraan Kesejahteraan
Sosial.
KEDUDUKAN & PEMBENTUKAN IPSM

Koordinatif &
Konsultatif

Pusat/Nasional
Provinsi

Kecamatan/Kebupaten

Desa/Kelurahan
Menteri

Gubernur
KEWENANGAN

Bupati/Walikota
KEWENANGAN

Menteri Gubernur Bupati/Walikota


• menetapkan dan menyosialisasikan • melaksanakan bimbingan teknis lanjutan • melakukan verifikasi dan validasi terhadap calon
kebijakan terkait PSM; PSM; PSM;

• memasukkan data PSM dalam data potensi • meningkatkan kapasitas PSM di lingkup • melaksanakan bimbingan teknis dasar terhadap calon
sumber Kesejahteraan Sosial yang daerah provinsi; • PSM;
terintegrasi dengan data terpadu
Kesejahteraan Sosial; • melakukan pemberdayaan terhadap PSM • menetapkan PSM;
di lingkup
• meningkatkan kapasitas PSM di lingkup daerah
• melakukan pembinaan terhadap PSM dan
IPSM; • daerah provinsi; dan • kabupaten/kota;

• menetapkan standardisasi materi bimbingan • melakukan pemantauan dan evaluasi di • melakukan pengembangan terhadap PSM di lingkup
lingkup daerah provinsi.
teknis; • daerah kabupaten/kota; dan
• melaksanakan bimbingan teknis khusus; • melakukan pemantauan dan evaluasi di lingkup
daerah
• meningkatkan kapasitas PSM lingkup
nasional; • kabupaten/kota.

• melakukan pengukuhan IPSM nasional; dan


• melakukan pemantauan dan evaluasi.
IDENTITAS PSM
TANDA PENGENAL
• Tanda pengenal terdiri atas
nama PSM dan Nomor Induk
Anggota IPSM.

• Nomor Induk Anggota IPSM


terdiri atas angka yang
merupakan kode provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan, dan
nomor urut anggota IPSM.
LAMBANG
• Adicita Lambang Pekerjaan Sosial, yang
jiwanya dapat dirumuskan sebagai berikut:
• “Manusia Indonesia yang berpandangan
hidup Pancasila, bergerak atas dasar
Pancasila, menuju dan mencapai masyarakat
Pancasila bergotong royong ke arah
terwujudnya kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”.
• Ditetapkan 20 Desember 1950 oleh Kepala
Jawatan Sosial, Prof. Mr. Sumantri
Praptokusumo.
MARS P S M
P.S.M . MANGGALA KITA
PEKERJA SOSIAL MASYARAKAT KITA
TEMPAT MENGEMBAN TUGAS KEMANUSIA....AN
MENUJU SEJAHTERA SOSIAL BERSAMA,
KITA TINGKATKAN KEMAMPUAN KETRAMPILAN,
KITA KERAHKAN SWADAYA DAN SWADANA.BERDASARKAN ASAS PANCASILA,
KITA BANGUN BANGSA BESAR SEJAHTERA

REFF
MASYARAKAT BHINEKA TUNGGAL IKA
YANG ADIL DAN SENTOSA
TUJUAN UTAMA KITA TANGGULANGI MASALAH MASYARAKAT
KITA TINGKATKAN KREASI DAN PRODUKSI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA PEMURAH
KITA BANGUN BANGSA RUKUN BAHAGIA
PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial)
• Anak Balita Telantar • Bekas Warga Binaan Pemasyarakatan Perlu mengkaji ulang, dimana isu ini masuk
(BWBP) ke dalam ranah pelayanan kesejahteraan
• Anak Telantar
• Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) Sosial?
• Anak berhadapan dengan hokum
• Korban Penyalahgunaan NAPZA
• Anak Jalanan Apakah isu ini bisa masuk dalam jenis-jenis
• Korban Trafficking Masalah disini?, misalnya Bencana alam?
• Anak dengan Kedisabilitasan (ADK)
• Korban Tindak Kekerasan
• Anak yang memerlukan perlindungan Ataukah sebenarnya, isu lingkungan menjadi
khusus • Pekerja Migran Bermasalah bagian yang sangat berkaitan erat dengan
Sosial (PMBS)
• Lanjut Usia Telantar Jenis masalah disini? Ada sebab akibat? Ada
• Korban Bencana Alam dampak?
• Penyandang Disabilitas
• Korban Bencana Sosial
• Tuna Susila Masalah sosial atau kesejahteraan sosial
• Perempuan Rawan Sosial Ekonomi begitu luas & tidak mungkin semuanya
• Gelandangan
• Fakir Miskin ‘dinamakan’
• Pengemis
• Keluarga bermasalah social psikologis
• Pemulung Yang pasti masalah terkait dengan lingkungan
• Keluarga Berumah Tidak Layak Huni sangat nyata dan ada ditengah-tengah kita dan
• Kelompok minoritas
• Komunitas Adat Terpencil membutuhkan penanganan
PSKS
(Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial)
• Pekerja Sosial Profesional • Keluarga Pioner
• Pekerja Sosial Masyarakat • Wahana Kesejahteraan Sosial
Berbasis Masyarakat (WKSBM)
• Taruna Siaga Bencana
• Wanta Pemimpin Kesejahteraan
• Lembaga Kesejahteraan Sosial
Sosial
• Karang Taruna
• Penyuluh Sosial
• Lembaga Kesejahteraan Keluarga
• Tenaga Kesejahteraan Sosial
Kecamatan
• Dunia Usaha
MAKSUD TUJUAN
• Memberikan kesempatan dan • Terwujudnya Penyelenggaraan
menumbuhkan kepedulian warga Kesejahteraan Sosial;
masyarakat untuk berperan serta dalam
• Terlaksananya pelayanan sosial masyarakat;
melaksanakan Penyelenggaraan
dan
Kesejahteraan Sosial;
• Terpenuhinya kebutuhan masyarakat
• Meningkatkan kepedulian warga masyarakat terhadap pelayanan sosial.
dalam menangani masalah sosial; dan
• Sebagai mitra pemerintah/institusi dalam
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
BIMBINGAN TEKNIS
• Dasar: berisi pengetahuan dan
pemahaman konsep dasar
Penyelenggaraan Kesejahteraan
Jenjang Bimtek Sosial, dilaksanakan olehPemda
Kab/Kota
• Lanjutan: berisi pemahaman lebih
lanjut mengenai permasalahan
kesejahteraan sosial & teknik
pemecahan masalah, dilaksanakan
Dasar Lanjutan Khusus oleh Pemda Provinsi
• Khusus: bimbingan bagi PSM yang
ditugaskan menjadi pendamping
program Kesejahteraan Sosial tertentu
yang dilaksanakan oleh Kementerian
Sosial, kementerian/lembaga, atau
pemerintah daerah sesuai dengan
ketentuan program.
Sesuai standar Kementerian Sosial
Indikator Keberhasilan Kerja PSM

Kemampuan
dalam Pengembangan Penerimaan Administrasi
penanganan Jejaring Kerja Masyarakat PSM
PMKS
HARMONISASI à integrasi jenjang
layanan
PSM
1. First responder, garis depan layanan
kesejahteraan sosial Pekerja Sosial Klinis
2. Dekat dengan masyarakat
3. Paling memahami kondisi masyarakat dan
Pekerja Sosial berbasis institusi
konteks sosial budaya setempat
4. Berjumlah paling besar dan melayani
masyarakat paling banyak Pekerja Sosial berbasis Komunitas
5. Standar pelayanan dimulai dari pelayanan
dasar
Tenaga Kesejahteraan Sosial

Pekerja Sosial Masyarakat


Tagana
BAGIAN II
KERELAWANAN SOSIAL
Informasi yang terdapat dalam modul ini
merupakan hak milik Penulis.
Barang siapa yang ingin menggunakan,mengutip,
memperbanyak sebagian atau
keseluruhan informasi yang terdapat dalam modul
ini harus dengan seijin Penulis
PENGERTIAN RELAWAN SOSIAL
SECARA UMUM

• Relawan sosial adalah seseorang yg tanpa di bayar mau meluangkan


waktu, tenaga, pikir an & uangnya utk mendukung kegiatan sosial
Relawan sosial rela berkorban utk menolong orang lain tanpa
mengharapkan balas jasa. Relawan sosial adalah orang yang
memiliki jiwa pengabdian dan kerelawanan sosial.
PENGERTIAN RELAWAN

• Relawan adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat yang


melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan berdasarkan
kesukarelaan.
• (Permensos No. 16 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Sumber Daya Manusia Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial)

• Relawan Sosial adalah seseorang dan/atau kelompok masyarakat,


baik yang berlatar belakang pekerjaan sosial maupun bukan
berlatar belakang pekerjaan sosial, tetapi melaksanakan kegiatan
penyelenggaraan di bidang sosial bukan di instansi sosial
pemerintah atas kehendak sendiri, dengan atau tanpa imbalan
• (UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial)
Ciri-ciri Relawan Sosial

a. Melayani demi kesejahteraan orang lain yang


dilakukan secara bebas dan sadar
b. Melayani dengan semangat kebersamaan dan
mengedepankan nilai-nilai persaudaraan
c. Memiliki kepribadian yang rela berkorban
(altruistik)
d. Memiliki integritas moral yang tinggi
e. Memiliki motivasi kemanusiaan yang luhur
PSM sebagai Relawan Sosial pada
PERMENSOS No. 10 tahun 2019
Pasal 1 ayat 1 mengandung: Pasal 3 tujuan dibentuknya Pasal 4, status dan
v warga masyarakat PSM adalah:
kedudukan PSM
v atas dasar kesadaran dan v Terwujudnya
tanggung jawab sosial adalah :
penyelenggaraan kesos
v secara sukarela mengabdi
v Terlaksananya v Berstatus sebagai
v membantu pemerintah &
masyarakat dalam pelayanan sosial relawan sosial
penyelenggaraan kesejahteraan masyarakat
sosial v Berkedudukan di
v Terpenuhinya
kebutuhan pelayanan
desa atau
sosial kelurahan
PENGERTIAN SUKARELA

• Menyumbangkan layanan dengan


pilihan atau kehendak bebas untuk
kepentingan masyarakat luas oleh
individu, kelompok, atau lembaga
tanpa harus mengharapkan
keuntungan finansial atau
pengetahuan dan apresiasi menjadi
sukarelawan"
(Wu, Huiting. 2011.Points of Light Institute)
DAMPAK Dampak sosial
KESUKARELAAN § Menguatkan koneksi sosial

Dampak ekonomi § Membangun masyarakat yang lebih kohesif


dan aman
§ Memberikan penekanan kepada
pemerintah dan pembuat kebijakan bahwa § Meningkatkan nilai
kesukarelaan itu penting karena bisa kewarganegaraan/keterlibatan
memberikan kontribusi terhadap ekonomi § Menyalurkan bantuan dan pelayanan yang
§ Mendorong banyak orang untuk menjadi baik
relawan dan membuat perbedaan dengan
mendemonstrasikan keuntungan ekonomi Dampak personal
dari kesukarelaan
- Peningkatan karir
§ Menginformasikan kepada media dan
masyarakat tentang nilai kesukarelaan
- Peningkatan pengakuan diri dan self–
esteem
- Peningkatan kapasitas diri menjadi lebih
berkualitas
Tantangan Kesukarelaan PSM
• Tanggung jawab:
• Tepat waktu dalam menjalankan tugas kesukarelaan
• Bertanggung jawab atas semua perbuatan
• Mengkomunikaskkan setiap masalah atau kekhawatiran yang mungkin dapat memengaruhi tugas
• Lakukan tugas sebagaimana yang telah ditetapkan atau diarahkan;
• Menerima bimbingan atau arahan dari pihak terkait dan kompeten
• Bersedia belajar dan berpartisipasi dalam setiap program orientasi, pelatihan, dan pertemuan; serta
kegiatan meningkatkan kapasitas lainnya
• Menjaga hubungan baik dengan sesama relawan, TKSK, Pekerja Sosial dan pihak-pihak lain yang terlibat
dalam pelayanan.
• Menjaga kerahasiaan informasi klien, dan organisasi yang terlibat
• Patuhi kebijakan dan prosedur organisasi yang menaungi dan jejaring
• Penggunaan teknologi informasi yang bertanggung jawab dan sesuai dengan kaidah
• Mengangkat nilai-nilai local dalam layanan
BAGIAN III
PENDAMPINGAN SOSIAL
Informasi yang terdapat dalam modul ini
merupakan hak milik Penulis.
Barang siapa yang ingin menggunakan,mengutip,
memperbanyak sebagian atau
keseluruhan informasi yang terdapat dalam modul
ini harus dengan seijin Penulis
PENGERTIAN PENDAMPINGAN SOSIAL

• Pendampingan sosial adalah • Pendampingan sosial adalah


proses interaksi dalam bentuk proses interaksi dalam bentuk
ikatan sosial antara pendamping ikatan sosial antara PSM dengan
dengan yang di dampingi dalam Pemerlu Pelayanan
upaya mengidentifikasi dan Kesejahteraan Sosial (PPKS)
dalam upaya pengubah sikap
menganalisis permasalahan dan perilaku PPKS sehingga
yang dihadapi masyarakat serta memiliki kemandirian dalam
mengupayakan pemecahan mengatasi permasalahan yang
permasalahannya. dihadapi serta pengembangan
kehidupan yang lebih baik.
PERLUNYA PENDAMPINGAN SOSIAL
OLEH PSM karena adanya kebutuhan:
1. PSM seringkali ingin mengetahui mengapa sering mengalami
kesulitan di dalam melakukan pendampingan sosial terhadap
warga masyarakat yang rentan terhadap permasalahan sosial.
2. Pendampingan sosial dibutuhkan oleh penerima manfaat dan
masyarakat mengingat permasalahan sosial yang ada di
sekitarnya begitu kompleks dan sangat beragam.
3. Tidak semua penerima manfaat/masyarakat mampu
menyelesaikan masalah yang dihadapi, sehingga perlu
pendampingan baik secara bertahap maupun intens tergantung
pada konteks permasalahan.
4. Banyak permasalahan sosial yang sifatnya jangka panjang
sehingga memerlukan pendampingan yang berjangka panjang.
PRINSIP-PRINSIP DALAM
PENDAMPINGAN SOSIAL
Partisipatif, yang selalu melibatkan seluruh Keswadayaan, dimana sumber-sumber daya
Demokratisasi, yang mendasarkan berbagai pihak yang berkepentingan di dalam proses lokal dapat dimanfaatkan sebesar- besarnya
penciptaan kesepakatan dengan kelompok- pendampingan sosial. Adanya inisiatif, untuk usaha kesejahteraan sosial, sehingga
kelompok sasaran binaannya sehingga segala gagasan, ide, perencanaan, pelaksanaan pendampingan sosial ini mengedepankan
keputusan dapat dicapai melalui konsensus. bersama serta evaluasi suatu kegiatan, maka swadaya sosial masyarakat, yang dilakukan
seluruhnya harus dilibatkan secara aktif.: dari, oleh dan untuk masyarakat.

Kerahasiaan, bahwasannya setiap PSM wajib


menjaga kerahasiaan penerima manfaat
Non diskriminasi, bahwasanya setiap
(identitas, gambar/foto, masalah, alamat, dll)
pendampingan sosial harus menghindari
demi keselamatan dan kepentingan terbaik
adanya sikap dan tindakan diskriminatif
penerima manfaat. Pembicaraan terkait
terhadap siapapun, sehingga harus berani
masalah penerima manfaat hanya untuk
menerima kondisi obyektif dari kelompok-
penanganan kasus dan dengan orang-orang
kelompok sasaran sebagai binaannya
tertentu yang juga harus memegang teguh
prinsip kerahasiaan ini.
PERAN & TUGAS DALAM PENDAMPINGAN SOSIAL

Suatu sikap atau tindakan mengambil inisiatif dan inovasi


Inisiator dalam menangani masalah Kesejahteraan Sosial.

Suatu sikap atau tindakan melakukan sosialisasi,


Motivator memberikan informasi, dan memotivasi masyarakat.

Suatu sikap atau tindakan menggerakkan masyarakat dalam


Dinamisator menghadapi dan mengatasi masalah Kesejahteraan Sosial.

Suatu sikap atau tindakan melakukan pencatatan dan


Administrator pelaporan.
LANGKAH-LANGKAH
PENDAMPINGAN SOSIAL

• Merencanakan
• Memobilisasi
• Memecahkan masalah
• Menciptakan/membuka akses
• Menjalin kerja sama/kemitraan
• Memantau
KARAKTERISTIK KELOMPOK MASYARAKAT

Kelompok homogen; Kelompok Kelompok swadaya; masyarakat


masyarakatnya sebagian besar yang sebagian warganya telah
memiliki kesamaan misalnya
heterogen: mapan dan mandiri dalam suatu
dalam hal suku, agama, masyarakatnya hal dan mempunyai kemampuan
menyelesaikan masalahnya
pendidikan, pekerjaan, status terdiri dari beragam sendiri sehingga dapat dijadikan
sosial, dan lain-lain. karakteristik. contoh bagi kelompok lain.

Kelompok budaya; Kelompok paguyuban; kelompok


masyarakat yang terkait masyarakat yang memiliki kesamaan minat
dengan budaya tertentu dan kepentingan yang sudah berhasil
sehingga memiliki adat
melebur berbagai perbedaan demi
istiadat, nilai dan kebiasaan
yang khusus. tercapainya tujuan bersama.
BAGIAN IV
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Informasi yang terdapat dalam modul ini
merupakan hak milik Penulis.
Barang siapa yang ingin menggunakan,mengutip,
memperbanyak sebagian atau
keseluruhan informasi yang terdapat dalam modul
ini harus dengan seijin Penulis
PENGERTIAN KONSEP DASAR PEMBERDAYAAN
• Pemberdayaan masyarakat Proses pengembangan jejaring
interaksi.
adalah upaya untuk membangun
Hal itu dilakukan untuk
masyarakat agar mereka mengembangkan kualitas hidup
memiliki inisiatif untuk masyarakat dengan cara
melakukan aktivitas sosial agar meningkatkan kapasitas semua
anggota komunitas, kemudian
bisa memperbaiki situasi dan melakukan pembangunanyang
kondisi mereka sendiri. berkelanjutan.
CARA DALAM PEMBERDAYAAN
• Enabling, menciptakan situasi yang memungkinkan
lahirnya potensi masyarakat untuk berkembang.
• Empowering, memperkuat potensi atau daya yang
dimiliki masyarakat dengan meningkatkan kapasitas
mereka.
• Protecting, membangun sistem perlindungan untuk
masyarakat yang sedang dikembangnkan.
KECENDERUNGAN DALAM
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PERTAMA

Pemberdayaan primer Pemberdayaan sekunder


dengan menekankan pada dengan menekankan pada
pemberian sebagian pemberian dorongan atau
kekuatan, atau kemampuan motivasi kepada individu.
sehingga individu dapat Diharapkan, komunitas
berdaya. dapat memiliki kemampuan
untuk menentukan apa yang
menjadi pilihan hidupnya
melalui proses dialog.

KEDUA
TUJUAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
1. Perbaikan kelembagaan (Better Institution): 4. Perbaikan Lingkungan (Better
Kegiatan atau tindakan yang dilakukan dalam Environment): Adanya usaha untuk memperbaiki
pemberdayaan masyarakat diharapkan bisa pendapatan maka diharapkan masyarakat juga
memperbaiki kelembagaan di wilayah bisa memperbaiki lingkungan. Karena kerusakan
pemberdayaan. lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan.
2. Perbaikan Usaha (Better Business): Dengan 5. Perbaikan Kehidupan (Better Living) : Ketika
adanya perbaikan pendidikan atau semangat pendapatan dan lingkungan sudah membaik maka
untuk belajar, perbaikan aksesibilitas atau diharapkan pola hidup masyarakat juga membaik.
keterjangkauan, serta perbaikan kelembagaan
6. Perbaikan Masyarakat (Better Community): Pada
diharapkan dapat memperbaiki usaha yang
akhirnya diharapkan terjadi perbaikan secara
dijalankan.
keseluruhan di setiap elemen masyarakat.
3. Perbaikan Pendapatan (Better Income): Adanya
aktivitas dalam rangka perbaikan bisnis atau usaha
di area binaan maka diharapkan dapat juga
meningkatkan pendapatan masyarakat binaan.
KESETARAAN: Kesetaraan Partisipasi: Program
dan kesejajaran kedudukan yang dapat
antara masyarakat dengan menstimulasi
PRINSIP-PRINSIP lembaga yang melakukan kemandirian
masyarakat adalah
PEMBERDAYAAN program-program
program yang bersifat
pemberdayaan masyarakat.
partisipatif.

Kemandirian: Prinsip ini adalah Berkelanjutan: Pada dasarnya


menghargai dan mengedepankan program pemberdayaan harus
kemampuan masyarakat daripada memiliki tujuan yang berkelanjutan.
bantuan pihak lain. Dalam prinsip Ia harus secara perlahan memberikan
ini tidak melihat orang miskin masyarakat peran yang dominan
sebagai objek yang tidak mampu terhadap pemberdayaan bukan lagi
tetapi sebagai subjek yang pendamping yang berperan dominan.
memiliki kemampuan sedikit.
Tahap terakhir dalam pemberdayaan
masyarakat adalah terminasi.

TAHAPAN Ini masuk ke dalam tahap eksekusi.


Tahap ini adalah tahap dimana pihak
yang memberdayakan melakukan
pemutusan hubungan secara formal
dengan masyarakat yang dibina.
Program-program yang sudah
dirancang mulai dieksekusi alias
Tahap selanjutnya adalah bahwa diterapkan pada masyarakat yang
pihak yang akan melakukan diberdayakan.
Pada tahap ini ada dua hal yang
pemberdayaan melibatkan TERMINASI
harus dilakukan yaitu penyiapan
masyarakat untuk berpikir masalah
petugas/sdm dan penyediaan
yang mereka hadapi dan mencari EVALUASI
lapangan.
solusinya.
Penyiapan petugas dapat dilakukan
oleh community worker. Kemudian PELAKSANAAN
penyediaan lapangan yang pada PROGRAM
FORMALISASI Usai melaksanakan program, tentu
dasarnya diusahakan dilakukan
RENCANA AKSI ada saja kesalahan yang terjadi. Hal
secara non-direktif.
PERENCANAAN tersebutlah yang kemudian menjadi
ALTERNATIF evaluasi agar program ke depannya
PENGKAJIAN/ PROGRAM bisa lebih baik lagi.
ASSESSMENT Dalam tahap evaluasi juga sebaiknya
PERSIAPAN Pihak yang akan melakukan melibatkan warga untuk melakukan
pemberdayaan membentuk pengawasan terhadap program yang
kelompok dan melakukan rancangan berjalan.
program-program apa saja yang akan
Ini merupakan tahap dalam penilaian dilaksanakan guna memecahkan
suatu daerah yang akan dibina. masalah.
Tahap ini dilakukan dengan tujuan
mengidentifikasi masalah yang
diperlukan dalam daerah yang akan
dibina.
BAGIAN V
MONITORING DAN EVALUASI
Informasi yang terdapat dalam modul ini
merupakan hak milik Penulis.
Barang siapa yang ingin menggunakan,mengutip,
memperbanyak sebagian atau
keseluruhan informasi yang terdapat dalam modul
ini harus dengan seijin Penulis
PENGERTIAN

MONITORING EVALUASI
• Pengawasan berkala terhadap pelaksanaan suatu • Suatu proses yang berupaya untuk menentukan
kegiatan yang berupaya untuk menetapkan sejauh secara sistematis dan obyektif hubungan antara
mana pengiriman input, jadwal kerja, tindakan lain efektivitas, efisiensi dan dampak kegiatan dalam
yang diperlukan, dan keluaran (hasil atau suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan.
outcome) yang ditargetkan berjalan sesuai Merupakan alat pegelolaan pembelajaran dan
rencana, dan sesuai yang diharapkan. Sehingga tindakan yang berorientasi pada proses organisasi
tindakan tepat waktu dapat diambil untuk untuk meningkatkan kualitas kegiatan saat ini dan
memperbaiki kekurangan atau masalah yang perencanaan masa depan, pemrograman dan
timbul yang muncul dan yang dapat terdeteksi pengambilan keputusan.
selama proses. "Pemantauan" juga berguna untuk
pemeriksaan secara sistematis pada suatu kondisi
atau serangkaian kondisi, seperti mengikuti situasi
dari penerima manfaat atau klien.
ALASAN MONITORING &
EVALUASI
• Efisiensi mengacu pada jumlah waktu dan sumber daya yang dimasukkan atau disertakan ke
dalam program yang relatif terhadap keluaran dan hasilnya. Evaluasi program dapat dirancang
untuk mencari tahu apakah ada pendekatan yang lebih murah, lebih tepat, dan lebih tidak
memakan waktu untuk mencapai tujuan yang sama. (mendapatkan lebih banyak output dari
input minimum - kurangi & dapat selesaikan lebih banyak)
• Efektivitas menggambarkan apakah proses program atau kegiatan yang dijalankan bermanfaat
dalam mencapai tujuan dan sasaran proyek, atau menghasilkan hasil yang positif.
• Relevansi atau kesesuaian yang menggambarkan kegunaan atau manfaat, penerapan etikanya,
dan fleksibilitasnya dari suatu program tersebut dalam konteks tertentu.
• Gabungan, kriteria ini memungkinkan penilaian tentang apakah output dan hasil
program/kegiatan, sebanding dengan biaya/inputnya. Efektivitas, efisiensi, dan kesesuaian dapat
dipertimbangkan pada metode, alat, dan pendekatan yang berbeda yang digunakan.
PENTINGNYA MONEV
• Penting untuk mengetahui perbedaan apa yang dihasilkan oleh suatu program dalam memotivasi semua
stakeholder (pihak-pihak yang berkepentingan) untuk melakukan upaya-upaya baru dan perbaikan
dalam meningkatkan kualitas hasilnya.
• Walau evaluasi bersifat retrospeksi (menilai kejadian di masa lampau), namun sesungguhnya kegiatan
evaluasi bertujuan untuk memandang ke masa depan sehubungan dengan tujuan yang ingin dicapai
• Evaluasi yang baik menghadirkan alternatif program/kerja/cara bagi pembuat keputusan untuk
dipertimbangkan selanjutnya.
• Monitoring dan Evaluasi dapat menjadi alat pembelajaran yang baik serta sarana untuk meningkatkan
kinerja program dan menunjukkan akuntabilitas.
• Monitoring dan Evaluasi jangan dianggap sebagai sebuah ancaman, tetapi justru sebagai suatu yang
konstruktif
• Hasil evaluasi dapat digunakan dalam upaya melakukan advokasi, penggalangan dana serta dukungan
dari bebagai pihak yang berkepentingan baik pemerintah, swasta maupun masyarakat
HUBUNGAN ANTARA
MONITORING & EVALUASI
• Baik monitoring atau evaluasi keduanya merupakan alat dalam pengelolaan
sebuah program atau kegiatan atau organisasi
• Dalam monitoring, informasi untuk mengidentifikasikan kemajuan sesuai
dengan rencana dan jadwal yang telah disepakati sebelumnya, dan
dikumpulkan/diserahkan secara rutin atau berkala.
• Perbedaan antara implementasi actual atau temuan dengan apa yang sudah
direncanakan dan diidentifikasikan sehingga dapat dilakukan tindakan korektif.
• Ketika temuan digunakan untuk memantau hasil perkembangan (efek, dampak),
disebut sebagai evaluasi berkelanjutan.
• Evaluasi lebih bersifat episodik ketimbang monitoring.
• Evaluasi fokus pada pertanyaan spesifik terkait dengan efektifitas dan dampak
untuk mempengaruhi program atau layanan di masa depan
Hubungan Antara
Monitoring & Evaluasi
• Penilaian dampak seringkali sulit ditentukan karena mahal biayanya dan
memakan waktu cukup lama.
• Penting untuk mengetahui dampak dari suatu kegiatan terhadap penerima
manfaat yang dituju selama proses implementasi
• Program monitoring masyarakat dapat merekam dampaknya secara lokal
untuk memodifikasi kegiatan program.
• Dampak dapat dinilai secara informal melalui wawancara dengan penerima
manfaat, kelompok sasaran, tokoh-tokoh atau stakeholder lainnya.
• Monitoring dan Evaluasi perlu dilakukan sehingga temuan-temuannya segera
dapat direspon dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat diantisipasi.
TUJUAN MONEV

• Meningkatkan kualitas pengelolaan program, proyek dan kegiatan pendukung untuk


memastikan penggunaan dana dan sumber daya lainnya secara optimal;
• Belajar dari pengalaman untuk meningkatkan relevansi, metode dan hasil program
kerjasamanya.
• Memperkuat kapasitas lembaga-lembaga pemerintah yang bekerja sama, organisasi non-
pemerintah (LSM) dan masyarakat lokal untuk memantau dan mengevaluasi suatu
program/kegiatan;
• Memenuhi persyaratan donor/pemilik progam untuk melihat apakah sumber daya
mereka digunakan secara efektif, efisien dan untuk tujuan yang disepakati; dan
• Memberikan informasi dalam rangka meningkatkan advokasi untuk kebijakan, program
dan sumber daya
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
• Menyiapkan instrumen sederhana dalam melakukan monitoring dan
evaluasi
• Melakukan penjadwalan waktu untuk melakukan monitoring dan evaluasi
• Melakukan pengumpulan dan pencatatan proses monitoring dan evaluasi
• Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi
• Melakukan pencatatan terhadap seluruh aktifitas
• Melakukan analisis terhadap semua catatan
• Mengambil pembelajaran dan penilaian dari analisis yang telah dilakukan
• Setiap pembelajaran harus diiringi dengan tindakan-tindakan untuk
meresponnya.
LANGKAH-LANGKAH DALAM
MONITORING
• Mengidentifikasi unit-unit berbeda yang terlibat dalam perencanaan &
implementasi
• Mengidentifikasi item-item atau hal-hal substantif yang membutuhkan
umpan balik.
• Mengembangkan proforma untuk pelaporan.
• Menentukan periodisitas pelaporan.
• Memperbaiki tanggung jawab pelaporan di berbagai tingkatan.
• Memproses dan menganalisis laporan.
• Mengidentifikasi area kritis / tidak dapat diandalkan dalam implementasi.
• Memberikan umpan balik untuk tindakan korektif.
LANGKAH-LANGKAH DALAM
EVALUASI
• Menformulasikan dan memilih tujuan yang
ingin dicapai
• Mendefinisikan atau menentukan dengan jelas
tujuan evaluasi
• Mengembangkan pengalaman-pengalaman
pembelajaran
• Mendefinisikan dan mengadopsi prosedur-
prosedur asesmen/penilaian
BAGIAN VI
WAWASAN KEBANGSAAN
Informasi yang terdapat dalam modul ini
merupakan hak milik Penulis.
Barang siapa yang ingin menggunakan,mengutip,
memperbanyak sebagian atau
keseluruhan informasi yang terdapat dalam modul
ini harus dengan seijin Penulis
WAWASAN KEBANGSAAN
MENGAPA WAWASAN KEBANGSAAN?

Ciri Nasionalisme Indonesia :


Hubungan warga negara, 1. Bhinneka Tunggal Ika
bangsa dan negara harus 2. Jiwa luhur Pancasila
dibina harmonis, selaras 3. Harkat, martabat
sehingga hubungan timbal berperikemanusiaan
balik hak dan kewajiban, 4. Solidaritas budaya, religi,
tanggung jawab dalam martabat kehidupan,
mewujudkan menghormati perbedaan
kelangsungan bangsa dan 5. Komunikasi heteroginitas
negara. bangsa
PEMAHAMAN PSM SEBAGAI PILAR
PENTING DALAM MASYARAKAT
Konsep kepedulian dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Kepedulian sosial melalui PSM merupakan salah satu
bentuk partisipasi masyarakat dalam mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berkesejahteraan sosial
berlandaskan Pancasila, terutama dalam penerapan sila
Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan
beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
BAGAIMANA BERHUBUNGAN
DENGAN ORANG LAIN
Tata cara berhubungan dengan diri sendiri, sesama manusia,
lingkungan, dan Tuhan.
Konsep keberagaman dan menghormati perbedaan (Bhinneka
Tunggal Ika) Kerukunan hidup yang harmonis antar kelompok
masayarkat yang tumbuh karena kesadaran dan saling
membuyuhkan tanpa mengobankan nilai budaya bangsa sebagai
penerapan dari sila ketiga Pancasila.
Membangun Rasa Kebangsaan
dan Nasionalisme
Rasa kebangsaan dan nasionalisme bukan diberikan, melainkan harus dibentuk dan
dinikmati sebagai sikap atas pemahaman kita dalam kehidupan dalam suatu bangsa
dan negara. Hal itu dapat dilakukan melalui beberapa hal, antara lain:
• Membangkitkan rasa kebangsaan di masyarakat, berkaitan dengan tindakan manusia
baik dan buruk dalam kesatuan sosial masyarakat tertentu sebagai upaya pencegahan
konflik dan kewaspadaan nasional.
• Mengenali tokoh sosial lokal yang telah memberikan sumbangsih bagi masyarakat
sekitarnya.
• Sebagai motivasi/teladan untuk meningkatkan kualitas diri dan masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
PENDALAMAN & PENGAMALAN
PANCASILA
• Pendalaman Pancasila selama • Sosialisasi Pancasila yang dilaksanakan oleh
era reformasi mengalami K/L pada umumnya bersifat superfisial,
penurunan yang mengakibatkan kompartementalis, kurang terencana,
kurangnya wawasan Pancasila di terstruktur dan terkoordinasi
kalangan pelajar dan kaum muda • Rendahnya tingkat kedalaman literasi
• Kurangnya efektivitas dan daya masyarakat Indonesia secara umum yang
tarik pembelajaran Pancasila berakibat menurunnya daya pikir dan nalar
secara isi dan metodologi kritis
• Masih adanya distorsi sejarah • Pemahaman terhadap Pancasila belum
akibat kurangnya akses terhadap sepenuhnya dikembangkan secara ilmiah
sumber-sumber otentik baik melalui pendekatan intradisplin,
multidisiplin, dan transdisiplin
MARI TERUS PUPUK WAWASAN
KEBANGSAAN KITA DAN
MENINDAKLANJUTINYA MELALUI KARYA

Anda mungkin juga menyukai