Anda di halaman 1dari 17

Tantangan

Penyelenggaraan
Puskesos
Desa/Kelurahan

Abdurrahman Syebubakar
Bogor, 30 Maret 2022
Apa itu Puskesos Desa/Kelurahan?
• Layanan Sosial Satu Pintu di desa/kelurahan yang memudahkan warga
miskin dan rentan miskin untuk mengakses layanan sosial yang dikelola
oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, pemerintah
desa/kelurahan, swasta/CSR dan organisasi masyarakat miskin.

Layanan Sosial Satu


Tugas dan Fungsi Puskesos
Desa/Kelurahan
 Pusat informasi layanan sosial yang dikelola oleh pemerintah pusat, provinsi,
kabupaten/kota, pemerintah desa/kelurahan, swasta/CSR dan organisasi
masyarakat sipil
 Pelayanan perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan untuk warga
miskin dan retan miskin serta PPKS yang terpadu di tingkat desa/kelurahan
 Rujukan untuk program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan
yang terpadu untuk warga miskin dan rentan miskin serta PPKS
 Memantau dan memastikan penanganan keluhan warga miskin dan rentan
miskin serta PMKS
 Membantu pembaharuan DTKS di tingkat desa/kelurahan melalui …..?
 Menjadi pusat layanan data dan informasi bagi aparatur pemerintahan
desa/kelurahan atau pihak lain yang membutuhkan
Layanan Sosial Satu
Tahapan Pembentukan Puskesos

Pemetaan
Koordinasi
Potensi Penentuan
Bimtek Kepala Penyelenggaraan
Sumber Daya Struktur SK Kepala
Desa Sosialisasi Layanan
/Sosialisasi /Kelurahan &
Desa/ Kelembagaan Desa/Lurah Puskesos
Puskesos BPD, Toma,
Kelurahan (Front & Puskesos
(PSM, CSR Back Office)
Toga
dll)
Puskesos Mendukung Tujuan Pembangunan Nasional dan Agenda
Global
Puskesos Menjadi Katalisator dalam
Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi
Negara Hadir Melalui Puskesos untuk Perlindungan Sosial untuk Mengurangi
Warga Miskin dan Tidak Mampu sesuai Kemiskinan, Kerentanan, dan Kesenjangan
mandat konstitusi

Puskesos Menjadi Platform Kerjasama Multi


Puskesos Berfungsi Sebagai Instrumen Puskesos Pihak di berbagai Tingkat (mulai dari
Desa/Kelurahan sampai Pusat)
untuk Mendukung Percepatan
Pencapaian SDGs Melalui Penanganan baik Pemerintah maupun Non-Pemerintah
Keluhan/Layanan, dan Pelokalan SDGs

Puskesos melaksanakan mandat RPJP , UU Dalam Konteks Otonomi Daerah, Puskesos


No.11/2009 tentang Kessos, dan menjadi Menjadi Instrumen Penguatan Koordinasi
program prioritas nasional dalam RPJMN Antara Kabupaten/Kota dan Provinsi

Layanan Sosial Satu Pintu


NEGARA MENJAMIN HAK-HAK
WARGA

Hak Warga Kesejahteraan


Tujuan Nasional Negara Sosial
Tujuan terbentuknya negara Republik Tercantum dalam UUD 45 Tercantum dalam UUD 45
Indonesia Pasal 27, 28 H, 34 Pasal 34

Melindungi segenap bangsa Pendidikan, Kesehatan, Hak Fakir miskin dan anak-anak
dan tumpah darah Indonesia atas Pekerjaan, Hak atas yang terlantar dipelihara
penghidupan yg layak, dan oleh negara
Memajukan kesejahteraan Jaminan Sosial
umum Negara mengembangkan
sistem jaminan sosial bagi
Mencerdaskan kehidupan seluruh rakyat dan
bangsa memberdayakan
masyarakatLayanan
yang lemah danPintu
Sosial Satu
Ikut melaksanakan ketertiban
Perlindungan Sosial untuk Pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (SDGs)

1 10
Merupakan instrumen utama 2 Penghapusan Penurunan
tujuan Kemiskinan Kesenjangan

Puskesos untuk Perlindungan Sosial dan


Penanggulangan Kemiskinan

2 Penghapusan Kesehatan &


Kelaparan
3 Kesejahteraan
4 Pendidikan
5 Kesetaraan
6 Air Bersih &
Berkualitas Gender Sanitasi

PERLINDUNGAN Mendukung pencapaian


SOSIAL tujuan-tujuan lain 8 Pertumbuhan
9 Infrastruktur
16 Perdamaian, 17 Kemitraan
Ekonomi & Industri keadilan Pembangunan

Layanan Sosial Satu


KEUNGGULAN PUSKESOS
Dibandingkan SWS di negara-negara lain
1 2
Rujukan & Penangangan Mekanisme
Keluhan oleh Puskesos Pemutakhiran Data
Desa/Kel, Kab/Kota & Diapresiasi melalui …..
Fasilitator negara-
negara lain
yang
3 memiliki 4
SWS
Analisis Kesenjangan Layanan
Data untuk Perencanaan,
Sosial dengan Diagram Venn
Penganggaran &
Intersection & Irisan
Pemantauan PSPK
Kepesertaan

Layanan Sosial Satu


Perkembangan Puskesos

 Lokasi lebih dari 400 Kab/Kota, sekitar


7000 Puskesos di tingkat desa/kel,
penyelenggara mencapai puluhan ribu
 Buy-in dan komitmen daerah tinggi
 Mayoritas lokasi Puskesos mandiri/maju
dan berkembang (per Juni 2019)
 Penangangan keluhan dan layanan Puskesos
efisien/efektif
Layanan Sosial Satu
KINERJA KABUPATEN/KOTA PUSKESOS PEMBENTUKAN 2016-2018
Lokasi Baru Kurang Berkembang Berkembang Mandiri

16 Kab/Kota
12%
48 Kab/Kota
37%

58 Kab/Kota
45%

8 Kab/Kota
6%

Perbup/Perwali, Sekretariat Berfungsi Maksimal, Penanganan Keluhan Efektif, Data Puskesos Termanfaatkan, Inovasi
MAJU/ MANDIRI
Layanan, Data Online Terupdate, Tidak Perlu Pendampingan, Pelatih MIS & Non-MIS
Draf Perbup/Perwali, Sekretariat Operasional, Penanganan Keluhan Efektif, Data Online Terupdate, Masih
BERKEMBANG
Membutuhkan Pendampingan, Pelatih MIS / Non-MIS saja
KURANG Belum Ada Perbup/Perwali, Sekretariat Tidak Ada/Kurang Optimal, Penanganan Keluhan Rendah, Data Online
BERKEMBANG Kurang Terupdate, Pendampingan Intensif, Tidak tersedia pelatih
Analisis Kinerja Puskesos
Kelompok Variabel dan Sumber Data
per Juni 2019
Sumber Data:
• Uji Petik/Kunjungan Lapangan oleh
Maju/ Mandiri
Berkembang Kurang
Kemensos/Tim Teknis Puskesos
Score >70 • Evaluasi Tahunan
50 < Score < 70 Berkembang • Laporan Tenaga Pendamping Kab/Kota
Score < 50 dan Koordinator Provinsi
• Kegiatan Pertemuan (Rakor, Refleksi, dll)

Sekretariat Puskesos Penanganan Pemanfaatan Inovasi Data Online Pendampingan Ketersediaan


Regulasi Anggaran
Puskesos Desa/Kel Keluhan Data Puskesos Layanan Ter-update Lanjutan Pelatih

Bobot: 15% Bobot: 10% Bobot: 10% Bobot: 20% Bobot: 10% Bobot: 10% Bobot: 5% Bobot: 5% Bobot: 5% Bobot: 10%

Peraturan Petugas Front Petugas Front Efektif (>=20 Perencanaan Verival BDT Tidak Pelatih MIS DAN Anggaran
kasus 100 Inovasi ( >= 3 ) Melalui Aplikasi Membutuhkan > 1M 100
Daerah Office (min. 2 org) Office (min. 2 org) dan Anggaran non-MIS
100 100 100 ditangani/bulan) 100 100 SLRT/SIKS NG100 100
Pendampingan 100
Rujukan Anggaran
Peraturan Petugas Back Petugas Back Kurang Efektif Penanganan Pencatatan Membutuhkan Pelatih MIS
Inovasi ( < 3 ) 451 - 1M 75
Bupati/Walikota Office (min. 3 org) Office (min. 3 org) (<20 kasus 50 Keluhan OPD Kepesertaan & Pendampingan ATAU non-MIS
70 100 100 ditangani/bulan ( >= 3 ) 100 75 Keluhan 100 Terbatas 75 50
Anggaran
Rujukan Membutuhkan 100 - 450jt 50
Belum Ada Ruangan Tidak Ada Penanganan
Ruangan Tidak Ada Pendampingan Tidak Ada
Regulasi Sekretariat Penanganan Keluhan OPD
0 100 100 0 ( < 3) 75 0 Intensif 25 0 Anggaran
< 100jt 25
Belum ada
Pemanfaatan Tidak Ada
Layanan Sosial Satu 0 0
Efisiensi Dana
APBN
per Juni 2019
Sejauh mana efisiensi dana APBN terhadap manfaat layanan Puskesos yang diterima warga miskin dan rentan?

21%
Sample : 29 Kabupaten/Kota Puskesos
INPUT : Alokasi APBN (20,70 Miliar)
OUTPUT: Nilai Manfaat (100,58 Miliar)

Sumber: Depdagri, 1997, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Keuangan
Nilai Manfaat Dana APBN
VfM Analysis per Juni 2019

Berapa nilai manfaat 1 rupiah investasi APBN terhadap layanan


yang diterima warga miskin dan rentan melalui Puskesos?

Nilai Manfaat
Banyaknya Investasi Dana
minimum
keluhan yang APBN untuk
yang
tertangani di Puskesos di
dirasakan
29 lokasi 29 lokasi
warga miskin
sample sample
dan rentan

Rp 100,583,003,111 Rp 551,336 per 182,435 keluhan Rp 113,519 per Rp 20,709,777,661


individu individu

1 rupiah investasi APBN dapat


mendorong nilai manfaat
sebesar 5 kali lipat dari dana
yang diinvestasikan
RENCANA KERJA ROADMAP PENGEMBANGAN DAN PERLUASAN
PUSKESOS 2020-2024
NO KEGIATAN
per Juni 2019
2019 2020 2021 2022 2023 2024
A PUSAT
Mereview pelaksanaan SLRT sejak 2016 dan memanfaatkan lessons learned untuk
1
perluasan
2 Merevisi pedoman, panduan dan SOP pengembangan dan penyelenggaraan SLRT
Memastikan perangkat lunak dan perangkat keras berfungsi dan menjawab kebutuhan
3
penyelenggaraan SLRT
Menerbitkan regulasi yang memadai di tingkat Pusat (Perpres) untuk perluasan dan
4
keberlanjutan SLRT
Mendorong integrasi SLRT kedalam dokumen perencanaan dan penganggaran nasional
5
(RPJMN dan RKP)
6 Memastikan Kelembagaan dan Kerjasama antar K/L dalam penyelenggaraan SLRT
Memastikan SLRT mendukung pelaksanaan pemutakhiran data terpadu dan terintegrasi
7
dengan SIKS-NG
Membangun kesepakatan bersama antar K/L sehingga SLRT menjadi salah satu instrumen
8
untuk mempercepat pencapaian SDGs
9 Memastikan SLRT mendorong pelaksanaan SPM bidang Sosial
Memastikan SLRT menjadi salah satu instrumen utama percepatan penanggulangan
10
kemiskinan, kerentanan dan ketimpangan
11 Melakukan kajian analisis output, outcome dan impact SLRT
Membangun kemitraan/kerjasama dengan dunia usaha, organisasi masyarakat sipil, media
12
dan lembaga-lembaga internasional
13 Memfasilitasi terbentuknya jejaring SLRT dan Puskesos seluruh Indonesia
Memfasilitasi kerjasama antar daerah (provinsi & kab/kota)dalam pengembangan dan
14
penyelenggaraan SLRT
15 Melakukan monev reguler secara nasional terkait perkembangan penyelenggaraan SLRT
RENCANA KERJA ROADMAP PENGEMBANGAN DAN PERLUASAN PUSKESOS 2020-2024
per Juni 2019
NO KEGIATAN 2019 2020 2021 2022 2023 2024
B PROVINSI
1 Memastikan berfungsinya sekretariat koordinasi SLRT di seluruh provinsi
Mendorong adanya regulasi tingkat Provinsi yang mendukung pelaksanaan SLRT di
2
kabupaten/kota
Memastikan tersedianya SDM SLRT dengan kapasitas memadai di tingkat Provinsi yang
3
terdiri dari Koordinator Provinsi , Tim Teknis dan Petugas Sekretariat Koordinasi
Memfasilitasi kemitraan tim provinsi dengan dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi
4
masyarakat sipil dan media
Mendorong internalisasi monev SLRT ke dalam kelembagaan dan mekanisme monitoring
5
dan evaluasi PSPK di Provinsi
Memastikan kesiapan Tim Provinsi dalam pelaksanaan pengembangan kapasitas di tingkat
6
kabupaten/kota
7 Mendorong integrasi SLRT ke dalam perencanaan dan penganggaran di Provinsi
Mendorong peran provinsi dalam analisis dan pemanfaatan data SLRT untuk perencanaan
8
dan penganggaran PSPK di tingkat Provinsi
Memastikan tim provinsi menyusun policy brief yang memuat konsolidasi hasil analisis
9
monev penyelenggaraan SLRT di kabupaten/kota dan rekomendasi kebijakan

C KABUPATEN/KOTA, melalui/bersama provinsi


Mendorong integrasi SLRT kedalam dokumen perencanaan dan penganggaran di
1
kabupaten/kota
2 Mendorong regulasi yang memadai terkait penyelenggaraan SLRT di kabupaten/kota
3 Memastikan berfungsinya kelembagaan SLRT di tingkat kabupaten/kota
4 Memastikan tersedianya SDM penyelenggara SLRT yang handal dan profesional
Memastikan SLRT mendukung pelaksanaan pemutakhiran data terpadu dan terintegrasi
5
dengan SIKS-NG
6 Mendorong integrasi seluruh layanan sosial melalui SLRT
Memastikan keluhan masyarakat miskin dan rentan termasuk PMKS dirujuk dan ditangani
7
oleh OPD terkait dan atau lembaga non Pemerintah dan dunia usaha
8 Melaksanakan monev reguler perkembangan penyelenggaraan SLRT
9 Membuat policy brief yang memuat hasil analisis monev dan rekomendasi kebijakan
10 Memfasilitasi kemitraan SLRT dengan dunia usaha dan organisasi masyarakat sipil
DRAF FORM RENCANA AKSI
Strategi dan Kegiatan Yang Telah Penanggung
No. Pembelajaran/Isu/Tantangan Tindak Lanjut Waktu
Dilaksanakan Jawab
 Mendorong regulasi yang memadai di tingkat desa, dan di
1 Regulasi dan keberlanjutan Puskesos Kabupaten/Kota dalam bentuk Perda terkait penyelenggaraan    
Puskesos
 Mendorong integrasi Puskesos ke dalam dokumen
  perencanaan dan Penganggaran
Perencanaan dan Penganggaran  Memastikan Puskesos tidak mengalami refocusing di masa
2    
  krisis (pandemi COVID-19) karena peran Puskesos sangat
  sentral dalam mengidentifikasi dan menangani keluhan warga
saat krisis
 Melaksanakan monev reguler dan hasil monev dituangkan
dalam kertas kebijakan/ringkasan kebijakan
3 Monitoring dan evaluasi    
 Mendorong integrasi Puskesos ke dalam sistem monev
perlindungan sosial dan penangggulangan kemiskinan
 Instruksi kepala desa/lurah kepada pengelola
program/penyedia jasa untuk menangani keluhahan/kasus
Penanganan keluhan/kasus
rujukan dari Puskesos
4 Puskesos oleh pengelola    
 Melakukan pembahasan dengan pengelola program/penyedia
program/penyedia jasa
jasa terkait tantangan yang dihadapi dalam penanganan
keluhan warga yang dirujuk oleh Puskesos
 Membangun kesepakatan kerjasama dengan stakeholder non-
pemerintah (lembaga filantropi/LSM, dunia usaha, perguruan
Kemitraan dengan pengelola
tinggi dll)
5 program/penyedia jasa non-    
 Melakukan pembahasan dengan pengelola program/penyedia
pemerintah
jasa non pemerintah terkait penanganan keluhan warga yang
dirujuk oleh Puskesos
6 Sistem Aplikasi      
7 Ketersediaan dan kualitas SDM      
8 Sarana Prasarana      
Kerjasama antar Puskesos di
Kab/Kota/Provinsi dan antar daerah
9      
Dukungan dari Kecamatan/kab/kota
dan provinsi
10 dll      
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai