A. Latar Belakang AIPRD-LOGICA hampir dua bulan sudah bekerjasama dengan masyarakat Gampong Pasi Pinang. Adapun kegiatan yang sudah dilakukan selama hampir dua bulan adalah pemetaan posial. Kegiatan pemetaan sosial adalah salah satu bagian yang penting dari komponen kegiatan Community Engagement (Pemberdayaan Masyarakat) AIPRD LOGIKA. Pemetaan sosial merupakan suatu hal yang diharapkan dapat membantu dalam melihat kondisi, situasi dan keadaan lingkungan desa setempat, termasuk persoalan dan masalah-masalah yang sedang dihadapi masyarakat. Partisipasi masyarakat merupakan hal yang menjadi modal dasar dalam membangun masyarakat untuk lebih maju dan berkembang. Pemetaan sosial yang dilakukan oleh fasilitator desa Community Engagement bersama-sama dengan kader, aparat desa dan masyarakat Pasi Pinang untuk mendapatkan data-data yang nantinya akan disusun dalam sebuah profil gampong. Profil gampong yang memuat gambaran situasi sosial yang terdapat didalam masyarakat diharapkan dapat memberikan manfaat bagi desa, NGO, LSM yang akan memberi bantuan untuk gampong Pasi Pinang. Dengan adanya Profil gampong ini masyarakat dapat melihat secara menyeluruh keadaan desanya sendiri, baik itu masalah masalah yang sedang dihadapi maupun potensipotensi yang ada, sehingga dan punya masalah dengan diketahui masalahmasalah tersebut masyarakat dapat membuka pikiran untuk menyelesaikan masalahmasalah yang ada motivasi kedepan untuk memajukan desanya perekonomian dan lain sebagainya. terutama
B. Analisis Situasi Situasi gampong Pasi Pinang setelah bencana gempa dan gelombang tsunami sampai saat ini belum menunjukkan perubahan yang menggembirakan, baik dari segi ekonomi, politik dan sosial budaya. Gampong Pasi Pinang menunjukkan tingkat kerusakan yang begitu parah yang menghancurkan segala sesuatu yang ada didalam desa baik itu perumahan, mata pencaharian, sarana dan prasarana umum. Masyarakat desa Pasi Pinang pada saat ini masih banyak juga yang tinggal di barakbarak pengungsian dan ada juga diantaranya yang sudah kembali ke gampong dengan menempati rumah sementara yang di buat dari papan. Adapun tingkat kerusakannya mencapai 95%.
Situasi Ekonomi Masyarakat Keadaan ekonomi masyarakat pasca tsunami sangat terpuruk, ini dikarenakan sebagian besar lahan pertanian dan tambak mereka rusak total, sehingga masyarakat tidak bisa mengembangkan lagi potensinya. Kendatipun demikian masyarakat desa pasi pinang masih menyimpan berbagai potensi sumber daya alam seperti galian-C dan lain-lain. Pada saat ini sebagian masyarakat sudah mulai menjalankan usahanya dengan cara membuka warung kopi, warung nasi, kios-kios kecil, nelayan, perabot dan lain sebagainya. Disamping usaha itu masyarakat Pasi Pinang juga sangat terbantu dengan adanya kegiatan bersih lingkungan (Cash for Work) selama dua bulan, mereka mendapatkan upah Rp 35.000 / harinya namun semua itu telah berlalu.
C. Tujuan Tujuan pemetaan sosial adalah untuk mendapatkan gambaran keadaan gampong dan lingkungannya secara utuh dan partisipatif yang meliputi keadaan sosial, ekonomi, politik, demografi, potensi sumber daya,
batas wilayah, kelembagaan di Gampong, serta dinamika hubungan sosial berikut persoalan-persoalan yang sedang terjadi.
Adapun secara rinci tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan data-data sebagai bahan dalam penyusunan profile gampong yang diharapkan sebagai alat bantu untuk melihat gampong Pasi Pinang dan lingkungannya terutama pasca bencana gempa dan tsunami. 2. Meningkatkan peran partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam setiap semua kegiatan yang dilakukan pemerintah gampong maupun NGO melalui pemilihan dan pelibatan kader-kader desa yang mampu mengakselerasi program pegembangan masyarakat. 3. Megidentifikasi persoalan-persoalan yang dialami masyarakat secara partrisipasi. 4. Mendapatkan gambaran potensi-potensi lokal yang mampu menjadi sumber daya untuk bisa dikembangkan masyarakat. 5. Mendapatkan gambaran informasi mengenai situasi dan kondisi sosial, ekonomi serta persoalan-persoalan yang melingkupinya.
D. Hasil yang diharapkan. Hasil yang diharapkan dengan adanya pemetaan sosial ini adalah : 1. Tersedianya profil gampong yang bisa memberikan gambaran situasi dan kondisi desa Pasii Pinang pasca bencana gempa bumi dan tsunami. 2. Adanya keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan. 3. Teridentifikasinya persoalan-persoalan mendasar yang di alami warga masyarakat Pasi Pinang. 4. Adanya gambaran potensi-potensi lokal yang bisa dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat.
5. Adanya kader desa Pasi Pinang yang secara sukarela mau mendorong masyarakat E. Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan di Gampong Pasi Pinang, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Dengan waktu pelaksanaan mulai tanggal 1 mei s/d 4 juli 2006. terciptanya akselerasi program pengembangan
BAB II METODOLOGI
kepada pelibatan
langsung fasilitator dengan masyarakat untuk dapat lebih mengenal atau mendekatkan diri didalam melakukan komunikasi dimasyarakat. Degan demikian diharapkan hubungan interaksi dan komunikasi antara fasilitator dan masyarakat bisa lebih baik. Teknik eksplorasi informasi yang kami lakukan dengan masyarakat menggunakan alat kaji partisipatif yaitu Participatory Rural Apraisal (PRA) yang mana didalamnya sudah mengaplikasi-kan alat-alat PRA misalnya : Wawancara, Observasi, Analisis data skunder, Pohon Masalah dan Diagram Veen. Hal ini dilakukan lebih untuk mendapatkan data atau informasi yang akurat untuk gambaran pembutan potret desa di desa Pasi Pinang. Berjalannya kegiatan ini juga tidak terlepas dari penggunaan strategi posko yang sangat berperan dalam membantu mendekatkan fasilitator dengan masyarakat. Pemilihan strategi ini lebih didasarkan pada semangat pemberdayaan dimana kedekatan dengan masyarakat menjadi modal sosial yang penting untuk menjamin kelangsungan program yang dilakukan. Adapun metode pendekatan yang kami gunakan adalah:
1. Melakukan kunjungan personal Kegiatan ini lebih di tekankan pada upaya untuk mendapatkan simpati masyarakat terutama dengan tokoh-tokoh masyarakat, serta aparat pemerintah desa. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengunjungi para tokoh dan aparat pemerintah desa yang mempunyai pengaruh besar di dalam masyarakat. Untuk mencari dukungan dari tokoh-tokoh tersebut perlu menggunakan pendekatan personal sehingga tercipta hubungan emosional yang bai
2. Mengunjungi barak dan tenda Kegiatan kunjungan ke barak selain sebagai media sosialisasi dan perkenalan juga dimaksudkan untuk mengamati suasana kehidupan di barak dan tenda, menyelami kehidupan masyarakat dan dekat dengan masayarakat.
3. Mengikuti pertemuan-pertemuan Keterlibatan fasilitator dalam setiap pertemuan-pertemuan masyarakat memberikan kontribusi positif bagi masuknya program dilapangan. Upaya ini lebih ditujukan untuk mendapatkan dukungan yang kuat dari masyarakat. Namun semua ini butuh proses yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat. Kami menyadari bahwa upaya untuk menciptakan pertemuan dengan melibatkan aparat desa belum bisa terwujud dengan baik. Penggunaan methodology diatas lebih dipertajam dengan
menggunakan alat kaji partisipatif (PRA). Alat PRA ini sebagai alat bantu fasilitator untuk memudahkan dalam melakukan eksplorasi data, informasi maupun untuk melihat dinamika persoalan yang terjadi dalam masyarakat.
Alat-alat kaji PRA yang digunakan seperti : 1. Transek Alat partisipasi (Transek) ini dilakukan pada awal mula saat fasilitator masuk ke lokasi dampingan dengan melihat dan mengamati kondisi desa dan masyarakatnya pasca tsunami yang meliputi tingkat kerusakan akibat bencana, lokasi sumber daya, perubahan yang terjadi sebagai akibat bencana tersebut.
2. Data sekunder Data sekunder didapatkan dari data desa yang kemudian dikaji dan dianalisis untuk lebih mudah dipahami sehingga bisa dijadikan sebagai sumber informasi tambahan. Data sekunder yang didapatkan berupa data demografi, sarana-prasarana yang rusak, dan kondisi fisik Gampong Pasi Pinang.
3. Interview Untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih khusus dan aspiratif perlu adanya interview. Selain untuk menggali informasi yang lebih spesifik untuk aspek tertentu juga bisa sebagai metode croscek informasi yang didapat dari masyarakat yang satu dengan yang lainnya agar data-data dan informasi yang diperlukan lebih akurat. Interview ini juga digunakan untuk mempertajam informasi yang didapatkan.
4. Pohon masalah Penggunaan pohon masalah ini dilakukan oleh fasilitator Desa Pasi Pinang bersama dengan masyarakat dan kader untuk melihat akar permasalahan dari setiap masalah yang terjadi di masyarakat dan kita dapat mengorek informasi penyebab permasalahan itu sehingga masyarakat bersama-sama fasilitator mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi.
5. Diagram venn Penggunaan diagram Venn yang dilakukan di di Gampong Pasi Pinang untuk melihat hubungan kedekatan dan manfaat yang bisa diambil oleh masyarakat dari lembaga pemerintahan, lembagalembaga yang ada didesa dan juga masuk di desa. NGO-NGO yang selama ini
Dengan teknik ini akan diketahui sejauh mana hubungan kedekatan antara lembaga masyarakat, lembaga pemerintah dan juga NGO yang berkecimpung dalam masyarakat.
6. Analisis KKPH Teknik ini digunakan untuk mengetahui Kekuatan, Kelemahan yang dimiliki masyarakat serta Peluang dan Hambatan yang dihadapi masyarakat masyarakat. oleh masyarakat. Hasil yang diharapkan adalah dan mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang
7. Pola kegiatan harian Pola kegiatan harian ini merupakan alat bantu untuk mengetahui kegiatan sehari-hari masyarakat semenjak bangun pagi sampai tidur kembali. Hasil yang diharapkan dari alat bantu ini adalah mengetahui kebiasaan atau pola kerja harian seseorang, kelompok didalam masyarakat baik itu dari pihak laki-laki maupun perempuan.
8. Rangking Langsung Adapun tujuan penggunaan alat RPA rangking langsung yang dilakukan dalam mata pencaharian adalah untuk mengukur tingkat usaha yang paling berpotensi yang dikembangkan di Gampong.
Secara garis besar proses yang dilakukan dalam pemetaan social gampong ini adalah sebagai berikut:
1. Survey lapangan/observasi lapangan Survey lapangan merupakan bagian dari kegiatan pelatihan fasilitator untuk mengimplementasikan hasil-hasil pelatihan dilapangan. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melatih ketajaman fasilitator dalam melihat, mendengar dan merasakan situasi dan kondisi yang terjadi dalam masyarakat. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya gambaran awal fasilitator terhadap Gampong dampingan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berjalan-jalan melintasi Gampong untuk mengamati kondisi yang terjadi terutama pasca bencana tsunami.
2. Koordinasi dengan Kecamatan Koordinasi di lapangan. dengan Dalam kecamatan tersebut ini dari dilakukan pihak untuk
menginformasikan mengenai aktifitas fasilitator Community Engagement koordinasi kecamatan mendukung program serta memberikan bukti legalitas berupa surat tugas sebagai pengantar dilapangan. Pihak kecamatan mengharapkan agar fasilitator selalu koordinasi dengan kecamatan terhadap sesuatu yang terjadi di dalam masyarakat. Selain itu koordinasi ini juga menjadi ajang untuk sosialisasi program Community Engagement masyarakat. agar pemerintahan kecamatan mengetahui keberadaan program dan tujuan program yang akan dilakukan dalam
3.
Koordinasi dengan Kepala Desa (aparat pemerintah Desa) Kegiatan koordinasi ini lebih dititikberatkan pada upaya sosialisasi program dengan pihak pemerintahan desa serta penyerahan surat tugas dari Camat kepada kepala Desa (Keuchik). Pihak pemerintah desa dalam hal ini Keuchik menyambut baik kedatangan fasilitator Community engagement dan menerima sosialisasi program yang disampaikan.
4. Persiapan sosial Persiapan sosial merupakan langkah awal yang ditempuh oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat dalam rangka membangun hubungan sosial, mempersiapkan masyara kat agar bersedia menerima fasilitator dan program yang akan dijalankan. Persiapan sosial lebih dititikberatkan pada upaya membangun pendekatan kepada masyarakat baik formal maupun informal, melakukan penyadaran dan persamaan persepsi masyarakat terkait dengan konsep program yang akan dijalankan.
5.
Pertemuan dengan masyarakat Pertemuan masyarakat ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai situasi dan kondisi yang terjadi dalam masyarakat. pertemuan ini dilakukan secara informal agar suasana bisa lebih cair dan dekat dengan masyarakat, dengan pertemuan informal masyarakat bisa lebih terbuka untuk memberikan informasi, mengungkap persoalan-persoalan yang dihadapi mereka.
6.
penggunaannya sebab FD menitik beratkan pada rumah-rumah masyarakat dan meunasah sebab di gampong Pasi Pinang segala aktifitas baik itu pertemuan musyawarah desa dan kelompok-kelompok
10
usaha selalu menggunakan meunasah sebagai tempat pertemuan sebab meunasah terletak ditengah-tengah gampong dan dapat membantu fasilitator dalam melakukan pendekatan dan pelaksanaan kegiatan dilapangan. kedekatan antara fasilitator dengan masyarakat, akan lebih memudahkan proses-proses komunikasi sosial dengan masyarakat dan meunasah juga dijadikan tempat pengajian masyarakat dan anak-anak.
7. Strategi pemukiman Strategi yang dimaksud disini adalah strategi pendekatan masyarakat dengan mengikuti pola pemukiman yang ada kemudian dijadikan titik konsentrasi pendampingan. Pemilihan strategi ini gunakan untuk menjawab tingkat persebaran penduduk di gampong Pasi Pinang yang cenderung berpencar.
Ada tiga titik konsentrasi pemukiman warga yang teridentifikasi yaitu Gampong Pasi Pinang, Tanjong. barak Pasantren Darul Aitami, tenda Ujong
8.
Pengaktifan tempat pendidikan Alquran dan wirid Yasin. Kegiatan ini dilakukan atas usulan warga Pasi Pinang yang tinggal di barak Pesantren Darul Aitami yang menginginkan adanya kegiatan keagamaan khususnya pendidikan baca Alquran untuk anakanak dan wirid Yasin. Kegiatan pendidikan alquran ini sudah terlaksana di barak Pesantren Darul Aitami.
Kegiatan wirid Yasin warga Gampong Pasi Pinang yang tinggal di Barak Pesantren Darul Aitami sudah berjalan 2 kali dalam sebulan dan pengajian bagi anak-anak yang dilaksanakan pada setiap harinya (malam hari).
11
Pembentukan kelompok ini dilakukan untuk lebih memudahkan dalam mengorganisir serta pembinaan terhadap masyarakat dan usahanya secara kolektif serta untuk menyatukan potensi dan kekuatan mereka sehingga lebih mudah untuk mengakses bantuan. Pembentukan mengaktifkan aktifitasnya. kelompok kelompok tidak yang harus sudah baru tetapi bisa dengan ada
dibentuk
tetapi
tidak
10. Identifikasi kader Pemahaman kader yang dimaksudkan disini adalah orang lokal (warga desa) yang mempunyai potensi untuk berkembang dan secara sukarela mau membantu dan terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Kegiatan ini dilakukan dan peduli dengan lingkungan desanya, untuk melihat dan membantu dalam memilih orang-orang yang diharapkan mempunyai kesadaran tinggi peyelenggaraan pembangunan desa. Adapun kriteria untuk mengidentifikasi kader yang akan direkrut adalah: 1. Mempunyai Intensitas keterlibatan yang tinggi dalam
pembangunan desa 2. Respon dan memahami program community engagement yang disosialisaikan
11. Pelatihan kader Pelatihan kader merupakan salah satu bagian dari output program community engagement (pengembangan masyarakat) yang diharapkan bisa menciptakan kader-kader lokal yang siap dan mampu menjadi
12
pemberian bekal maupun pemahaman perihal konsep program terutama community engagement masyarakat). Pelatihan ini menggunakan model Pendidikan Orang Dewasa (POD), pemilihan model ini lebih didasarkan pada asumsi bahwa setiap orang mempunyai pengalaman dan potensi yang bisa dikembangkan. Pelatihan kader ini dilaksanakan pada tanggal 15 s/d 17 Juni 2006 di Balai Gampong Pasi Pinang.
12. Pembuatan Profil Gampong Peyusunan laporan profil gampong ini merupakan bagian akhir dari proses kerja-kerja dilapangan untuk mendokumentasikan informasiinformasi yang telah tergali di lapangan. Laporan ini disajikan dalam bentuk Profil gampong yang memuat gambaran kerusakan akibat bencana tsunami, perbandingan situasi dan kondisi sebelum dan sesudah tsunami, data demografi dan juga persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat saat ini serta dinamika hubungan kelembagaan dengan masyarakat. Setelah laporan potret gampong tersusun kemudian akan
ditindaklanjuti dengan presentasi hasil potret Gampong kepada masyarakat dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari masyarakat guna finalisasi laporan.
13
1. Gambaran Umum Situasi Desa Gampong Pasi Pinang adalah salah satu gampong yang secara administratif terletak di kecamatan Meuereubo, yang terdiri dari 3 Dusun yaitu dusun PKK, dusun Nelayan Makmur dan dusun Keramat, di dalam Kabupaten Aceh Barat, dengan Jumlah penduduk sebelum gempa bumi dan gelombang tsunami pada tanggal 26 desember 2004 adalah : + 1.223 jiwa. letak Gampong sangat strategis dan berada di pinggiran jalan raya Meulaboh-Nagan Raya. Mayoritas penduduk bekerja sebagai Petani, pedagang, nelayan, wiraswasta, Galian C dan hanya sebagian kecil pegawai negeri sipil, Gampong Pasi Pinang merupakan salah satu desa yang terparah yang terkena gempa dan gelombang tsunami. Seluruh perumahan penduduk didesa Pasi Pinang, tempat ibadah, sekolah, jalan, selokan, dan sarana serta prasarana lainnya mengalami rusak berat dan rusak total, sehingga secara tidak langsung mengharuskan warga mengungsi ke lokasilokasi yang lebih aman. Jumlah Masyarakat Gampong pasi pinang yang meninggal dunia pada waktu tsunami +184 orang dan banyak kehilangan harta benda,kehilangan sanak dan famili yang di cintainya, semuanya ini meninggalkan kepedihan yang begitu mendalam. Gampong pasi Pinang mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat menonjol yaitu Galian C.
14
2. Kondisi Fisik 2.1. Geografis 2.1.1 Luas wilayah /desa. Gampong Pasi Pinang terletak di kecamatan Meureubo yang di bagi menjadi 3 Dusun yaitu : Dusun PKK, Dusun Keramat dan Dusun Nelayan Makmur . Gampong Pasi Pinang berada di pinggiran Pantai Timur kota Meulaboh yang berhadapan Langsung dengan Teluk atau Ujung karang di tepi laut Lepas Samudera Hindia dengan Luas Wilayah 105 Ha.
2.1.2. Batas Wilayah. Berikut ini adalah perbatasan wilayahnya Gampong pasi Pinang adalah sebagai berikut : Sebelah utara : Desa Ujung Tanjung .
Sebelah selatan : Sungai Meureubo. Sebelah Barat Sebelah Timur : Sungai Meureubo. : Desa Ujong Drien.
2.1.3. Nama-nama Dusun/lorong Desa Pasi Pinang terdiri dari 3 (tiga) Dusun yaitu : Dusun PKK Dusun Keramat Dusun Nelayan makmur.
15
2.1.4. Sarana dan Prasarana / Insfrastruktur 2.1.4.1. Perumahan Tabel 1 Perumahan Satuan (Unit) Total Kebutuhan Rumah 157 Lokasi Pelaksana Status/ Keterangan REKOMPAK sedang membangun, CRS bulan Oktober 2006 dan 60 rumah blm ada yang menangani
Sumber data : kantor dan wawancara dengan NGO CRS dan Rekompak
2.1.4.2. Jalan Panjang jalan Desa Pasi Pinang 6 Km. Jenis jalannya masih sirtu/ tanah liat sedangkan kondisinya sangat buruk.
2.1.4.4. Saluran Pembuangan. Rusak. Apabila hari hujan/ pasang naik, saluran pembuangan tersebut tersumbat dan dapat menyebabkan banjir.
2.1.4.5. Pintu Air/Tanggul. Pintu air di Desa Pasi Pinang ada 1 (satu) tapi bersifat sementara yang terbuat dari papan dan terletak di dusun Keramat.
16
2.1.4.6. Jembatan. Tidak ada. 2.1.4.7. Listrik. Sumber listrik di desa Pasi Pinang bersumber dari PLN Meulaboh dan sampai saat ini kesediaan jaringan dan kondisinya baik walaupun masih ada beberapa rumah yang belum mendapatkan jaringan listrik.
2.1.4.8. Telepon. Sarana komunikasi di desa Pasi Pinang sampai saat ini belum tersedia jaringan telepon, adapun sarana komunikasi yang ada saat ini adalah telekomsel (HP) dan fleksi signal kuat.
2.1.4.9. Status Kepemilikan tanah. Tabel 2 : Status kepemilikan tanah Dusun Nama Dusun Jumlah persil Status pemilik hidup Status ahli waris Status pemelik Tidak ada keterangan Kebun/tanah kosong Bangunan rumah Sawah
Sumber data : kantor desa pasi pinang
Dusun PKK 99 98 1 10 89 -
Nelayan Makmur 2 2 2
Dusun Keramat 29 28 1 4 25 -
17
2.1.5. Fasilitas Umum Tabel 3 : Fasilitas Umum Jenis Mesjid Menasah Kantor/Balai Desa Ukuran/Daya Tampung 21 21 / 500 orang 9 x 8 / 150 orang 9x18/ 30 / 70 orang Kondisi Selesai dibangun Baik Sedang dibangun Baik Baik Kurang Baik Rusak Rusak
Balai Pengajian / TPA 4 x 3,5 / 50 orang Sekolah MCK Umum Lap. Olah Raga Volly Ball Kuburan Umum 40 x 20
Sumber data : kantor desa pasi pinang
Sumber-sumber Air Bersih yang bisa diakses Masyarakat Tabel 4 : Sumber Air bersih Jenis Sungai Keterangan (jumlah, kondisi) Baik, tapi kalau pasang naik air akan meluap ke darat 10 yang baik, kondisi airnya keruh. Ada 2 kondisinya 1 baik dan 1 rusak Ada 2 kondisi baik
18
2.2. Demografi. - Sebelum Tsunami Tabel 5 : Penduduk sebelum tsunami No 1 2 3 4 Penduduk Sebelum Tsunami Jumlah jiwa Jumlah Kepala Keluarga Jumlah Penduduk Dewasa Jumlah usia produktif yang belum bekarja 5 6 7 Jumlah penduduk miskin Jumlah manula (KK yang perlu mendapatkan santunan Jumlah KK miskin 876 320 180 Jumlah 1.223 252 756 340
Sesudah Tsunami Tabel 6 : Penduduk setelah tsunami Dusun PKK Kepala Keluarga (KK) Jumlah jiwa Perempuan Laki-Laki Yatim/Piatu Ibu hamil Ibu Menyusui S.1 /S.2/D.2/D.3 SMP SMU SD TK 80 380 156 224 5 3 1 8 21 26 21 3 Dusun Nelayan Makmur 95 400 282 118 11 2 2 12 27 13 37 3 Dusun Keramat 67 259 127 132 7 10 25 30 19 2 242 1039 565 474 23 5 3 30 73 69 77 8
19
Total
Kelompok Usia 05 5 17 17 50 50 Keatas 26 98 185 71 15 115 148 122 21 89 104 45 62 302 437 238
2.3. Pemerintahan 2.3.1. Struktur Desa Tabel 7 : Struktur Desa Jabatan Keuchik Sekdes Ketua Pemuda Imum Meunasah Tuha Peut Kepala Dusun PKK Kepala Dusun Nelayan Makmur Koordinator Anak-anak Ibu PKK Tuha Lapan Sebelum Tsunami Bustami Ubit Bustamam, MY M. Hasyem Tgk. Yahya Yasin Ubit M. Rais Musliadi Sesudah Tsunami Bustami Ubit Bustamam, MY M. Hasyem Tgk. Yahya Yasin Ubit M. Rais Musliadi Eri Abu Hasan Neli Wanidar Salamuddin
2.3.2. Kelembagaan desa Tabel 8 : Kelembagaan Desa Struktur LKMD/Tuha Delapan LMD/Tuha Peut Ketua : Salamuddin Ketua : Ubit Wakil : Salamuddin Jumlah Anggota : 4 orang Organisasi ini masih aktif Keterangan
20
Remaja mesjid
Ketua Wakil
: Kamaruddin : Suryadi. SE
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 Bangunan
Tabel 9 : Daftar kekayaan desa Keterangan (bisa dipakai,rusak, ukuran dan JENIS lain-lain) Balai Desa Meunasah Sumur Bor Posyandu Pos siskamling Lapangan Volly Pemakaman Umum Kebun Sedang dibangun, 9x18 Sudah dibangun, 9x8 1 bagus, 2 rusak, 75x1,5 meter Rusak, 7x6 Rusak 6x4, hilang 1 Rusak Bisa dipakai, tapi sebagian dimakan oleh sungai Bisa dipakai, 10 Ha
Harta bergerak
Tanah
Uang Kas
Ada
10 11 12 13 14 15 Peralatan
Meja Peralatan Elektonik Alat shalat Papan informasi Mesin genset Mesin Ketik
Bisa dipakai 1 unit Bisa dipakai 2, 2 rusak Ada Ada 3 unit bisa dipakai Bisa dipakai 1 Bisa dipakai 1, rusak 1
21
2.3.4. Sumber Bantuan dan Jenis Bantuan Tabel 10 : Sumber bantuan dan jenisnya Jenis Bantuan Pemberi Keterangan Bantuan Pembersihan tanah,lapangan, jalan evakuasi dan drainase Mercy Corps Sudah selesai Sudah selesai
Modal usaha dagang, sampan, Mercy Corps alat-alat Posyandu, WC, Kantor Desa sementara Paket PMI Spanyol MCK, Beras(sembako) Bot Panton Bot Panton Penghijauan dan modal Usaha Cast powerk,Air bersih Modal Usaha Rehab Sekolah Membuat Meunasah Pendidikan Anak-anak di Meunasah Sembako Sumur Bor Penambakan jalan dan Pembuatan Got Becak Dayung Dana untuk Pembangunan Mesjid Sosial Mapping Sosial Mapping Pemetaan Pembangunan Dalai Desa Peralatan Posyandu CRS Qatar Work Relief Yayasan P4L Oxfam Oxfam ADRA, Diknas Muhammadiyah PKPA WFP YEU UNDP Qatar BRR AIPRD P2KP AIPRD AIPRD CRS
Berjalan berjalan Sudah selesai Sudah selesai Sudah selesai Sedang berjalan Sudah selesai Sedang berjalan Sudah selesai Sudah selesai Sedang berjalan Sedang berjalan Sudah selesai Sudah selesai Sudah selesai Sudah selesai Sedang berjalan Sudah Selesai Sudah selesai Sedang berjalan Sudah selesai
3.
Potensi Ekonomi.
3.1. Ketrampilan Mata Pencaharian Pada umumnya sebagian masyarakat Gampong Pasi Pinang memiliki keahlian atau ketrampilan dalam mata pencaharian. Adapun mata pemcaharian mereka yang dimiliki seperti : Galian C, Nelayan, mencari kerang, mencari udang, dan sebagainya yang
22
berhubungan dengan Tambak dan pada umumnya masyarakat Gampong pasi pinang tempat tinggal mereka sangat dekat dengan sungai. Sedangkan mereka yang memiliki ketrampilan seperti menjahit Sulam emas, dagang, Tukang bangunan, tukang Bot, tukang perabot, bengkel semua itu menjadi mata pencaharian mereka sehari-hari. Sangat jelas terlihat ada cukup benyak jenis ketrampilan yang dimiliki oleh masyarakat Gampong Pasi Pinang.
3.2 Sumber-sumber Mata Pencaharian Pokok dan Usaha Sampingan Tabel 11 : SumberMata pencaharian Jenis Mata Pencaharian Jumlah Keterangan Nelayan Galian-C Tukang PNS Swasta 60 orang 46 orang 11 orang 9 orang 31 orang Perabot, Rumah,Boat Hanya 20 orang yang aktif yang lain sudah pindah kepekerjaan lain
Jualan/Dagang 23 orang
Tabel 12 : Mata Pencaharian dan Peralatannya Jenis Mata Peralatan yang di Keterangan Pencaharian gunakan Nelayan Boat Belum ada NGO Pukat yang membantu Kail Jaring Galian-C Panton Masih kurang 5 Skrop panton Timba Skrop, timba, mesin
23
Petani Tambak
Dagang