Anda di halaman 1dari 40

MANAJEMEN

PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
BIDANG
KESEHATAN

Drg Tini Suryanti Suhandi Mkes; hp: 08121133623 ; tinisuryanti@gmail.com


Curiculum Vitae
2021 : Komite Akreditasi Kesehatan Pratama ( KAKP)
2016 – 2021 : Ketua eksekutif Komisi Akreditasi FKTP Kemenkes RI
2015 -- 2017 : Health Policy Unit Kementerian Kesehatan RI (PIS-PK)
2014 — 2015 : Staf Ahli Menteri Bidang Pembiayaan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI
2011 — 2014 : Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan RI
2009 — 2011 : Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI
2008 — 2009 : Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta
2004 — 2008 : Kepala Bidang promosi dan Informasi (Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta)
2001 — 2004 : Kepala Suku Dinas Kesehatan Masyarakat Kotamadya Jakarta Barat DKI
2000 — 2001 : Kepala Sub Dinas Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes DKI Jakarta.
1999 — 2000 : Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Dinkes DKI Jakarta.

1986 — 1999 : Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Imunisasi, Dinkes DKI Jakarta.
1982 — 1984 : Puskesmas Kelurahan Petojo Utara Kecamatan Gambir –Jakarta Pusat

Drg Tini Suryanti Suhandi Mkes; hp: 08121133623 ; tinisuryanti@gmail.com


Hasil Belajar :
Setelah mengikuti pembelajaran mata
pelatihan ini peserta mampu :

Memahami pengelolaan
manajemen
pemberdayaan
masyarakat di puskesmas
Indikator Hasil Belajar :
Setelah mengikuti materi peserta
mampu :

1 Menjelaskan konsep
pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan
2 Menjelaskan manajemen
pemberdayaan
masyarakat di puskesmas
MATERI POKOK

1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat di


Bidang Kesehatan

2. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


di Puskesmas

Arihni Supriati, SKM, M.Epid untuk Pelatihan Manajemen Puskesmas Kota Depok 2021
1.

Konsep Pemberdayaan
Masyarakat Bidang
Kesehatan
UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Tujuan Pembangunan kesehatan


meningkatkan kesadaran, kemauan, HAK
dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat KEWAJIBAN
kesehatan masyarakat yang setinggi-
• Setiap orang berkewajiban ikut
tingginya, sebagai investasi bagi mewujudkan, mempertahankan,
pembangunan sumber daya manusia dan meningkatkan derajat
yang produktif secara sosial dan kesehatan masyarakat yang
ekonomis. setinggi-tingginya
• Setiap orang berkewajiban
berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan,
dan memajukan kesehatan yang
setinggi-tingginya
UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa

MEMBANGUN DESA
DESA MEMBANGUN
(objek) (subjek)
AZAZ
Pengakuan atas hak
asal usul dan
kewenangan lokal
berskala desa

KEGIATAN PELAYANAN
SOSIAL DASAR DI DESA
1. KESEHATAN
2. PENDIDIKAN
3. PERLINDUNGAN SOSIAL
REGULASI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Permenkes
No. 8
tahun 2019
KONSEP
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BIDANG KESEHATAN
PEMBERDAYAAN
DILAKUKAN MELALUI
MASYARAKAT
proses untuk MENINGKATKAN
pengetahuan, kesadaran dan
kemampuan individu, keluarga UPAYA KESEHATAN
BERSUMBERDAYA
serta masyarakat untuk berperan MASYARAKAT
aktif dalam upaya kesehatan

fasilitasi proses pemecahan


masalah melalui pendekatan Diutamakan Pembinaan
edukatif dan partisipatif serta upaya promotif- kelembagaan dan
memperhatikan kebutuhan preventif teknis
potensi dan sosial budaya
setempat
STRATEGI
Pemberdayaan Masyarakat
1.Peningkatan PENGETAHUAN dan KEMAMPUAN masyarakat dalam mengenali dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi;
2.Peningkatan KESADARAN masyarakat melalui penggerakkan masyarakat;
3.PENGORGANISASIAN dan PENGEMBANGAN masyarakat
4.Penguatan dan peningkatan ADVOKASI kepada pemangku kepentingan
5.Peningkatan KEMITRAAN dan PARTISIPASI lintas sektor, lembaga kemasyarakatan,
organisasi kemasyarakatan, dan swasta
6.Peningkatan PEMANFAATAN POTENSI dan SUMBER DAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL baik
dana, tenaga serta sosial budaya
7.PENGINTEGRASIAN antar program dan/atau kegiatan dan/atau kelembagaan
Pemberdayaan Masyarakat yang sudah ada
1. kesehatan ibu, bayi dan balita;
2. kesehatan anak usia sekolah dan remaja;
3. kesehatan usia produktif;
4. kesehatan lanjut usia;
5. kesehatan kerja;
6. perbaikan gizi masyarakat;
7. penyehatan lingkungan;
8. penanggulangan penyakit menular dan tidak Diutamakan
Kegiatan menular;
Pemberdayaan 9. kesehatan tradisional;
Promotif –
Masyarakat : 10. kesehatan jiwa; Preventif
11. kesiapsiagaan bencana dan krisis kesehatan;
dan
12. kegiatan peningkatan kesehatan lainnya yang
dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

dilakukan oleh kader kesehatan yang dibina oleh tenaga kesehatan melalui UKBM

RUANG LINGKUP KEGIATAN DI PUSKESMAS


(Permenkes 43 tahun 2019 tentang Puskesmas)
2.

Kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat
di Puskesmas
BAGAIMANA PENGALAMAN ANDA
DALAM MEMFASILITASI
MASYARAKAT..??

Arihni Supriati, SKM, M.Epid untuk Pelatihan Manajemen Puskesmas Kota Depok 2021
LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN

P1 P2 P3
LANGKAH PENYELENGGARAAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN

Dampingan Fasilitator
PENDAMPING TEKNIS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
seseorang yang atas nama
pemerintah atau lembaga
1. Katalisator dalam proses pemberdayaan masyarakat

pemberdayaan masyarakat 2. Pemberi bantuan dalam proses penyelenggaraan


berkewajiban untuk pemberdayaan masyarakat
mendampingi dan membantu
PETUGAS 3. Penghubung dengan sumberdaya yang dapat
prosesPUSKESMAS
pengambilan ADALAH
keputusan dimanfaatkan
yang dilakukan oleh masyarakat
PENDAMPING TEKNIS 4. Pendamping dalam pencarian solusi dalam
dalam mengadopsi inovasi permasalahan
5. Pendamping dalam pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi
6. Pembina sesuai kewenangan dan kompetensinya
7. Mendampingi masyarakat dan/atau melakukan
advokasi kepada pemangku kepentingan terkait

dapat berasal dari Pemerintah, LSM, Swasta, Anggota masyarakat


PENGENALAN
KONDISI WILAYAH
DAPAT BERASAL
DATA KESEHATAN MASYARAKAT DARI DATA PIS PK
• Data terkait penyakit menular dan tidak menular
• Data terkait kesehatan lingkungan
• Data terkait KIA
• Data terkait Gizi Masyarakat
• Data terkait Imunisasi
• Data UKBM (Posyandu)
DATA PROFIL DESA
• Keadaan Geografis Desa
• Keadaan Demografi Desa
• Keadaan Sosial dan Pendidikan
• Keadaan Ekonomi
• Kependudukan
• Kondisi Pemerintahan Desa
• Sarana umum
Arihni Supriati, SKM, M.Epid untuk Pelatihan Manajemen Puskesmas Kota Depok 2021
CONTOH :
12 INDIKATOR KOTA DEPOK
PANCORAN CIMANGGIS SAWANGA SUKMAJAY BOJONGSA % CAKUPAN
NO INDIKATOR LIMO BEJI CIPAYUNG CILODONG CINERE TAPOS KOTA
MAS N A RI
DEPOK

A B C D E F G H I J K L M N
1 29,24% 16,76% 34,36% 20,59% 30,10% 23,40% 15,59% 40,07% 34,22% 50,17% 23,98% 31,47%
Keluarga mengikuti program KB *)
2
91,96% 95,06% 96,57% 84,00% 93,94% 96,65% 95,73% 93,52% 96,29% 97,35% 94,49% 94,16%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
3
92,37% 95,43% 90,71% 91,56% 93,60% 93,60% 96,75% 83,83% 91,21% 95,95% 96,02% 92,61%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
4 89,53% 85,27% 80,86% 82,96% 88,09% 86,02% 90,91% 75,35% 79,49% 88,40% 95,26% 85,11%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
5 89,71% 89,23% 78,97% 71,27% 90,18% 84,20% 85,97% 85,55% 84,74% 92,09% 92,87% 86,41%
Pertumbuhan Balita dipantau
6
44,44% 55,28% 59,39% 62,75% 51,73% 61,42% 56,13% 47,19% 68,68% 50,89% 36,90% 55,25%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
7
19,79% 40,22% 26,18% 36,30% 30,74% 33,68% 24,76% 15,62% 33,88% 25,42% 22,70% 27,34%
Penderita hipertensi yang berobat teratur
8
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 30,30% 34,74% 24,46% 34,29% 23,57% 31,31% 34,67% 16,78% 23,68% 26,48% 22,64% 26,51%
ditelantarkan
9
55,03% 47,97% 40,84% 44,72% 53,07% 51,04% 40,94% 48,52% 45,26% 47,68% 50,73% 48,12%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
10 78,55% 77,21% 78,74% 77,63% 83,22% 81,89% 81,84% 70,99% 69,65% 80,27% 77,96% 78,29%
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
11
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air 98,32% 98,65% 98,20% 98,93% 98,57% 98,28% 98,83% 98,23% 99,10% 98,72% 98,75% 98,57%
bersih
12
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban 94,73% 98,31% 96,45% 98,91% 96,13% 98,12% 98,47% 96,62% 96,80% 98,29% 96,64% 97,31%
keluarga
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,295 0,289 0,242 0,264 0,332 0,317 0,259 0,256 0,262 0,323 0,276 0,289
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 5.261 7.282 4.586 4.052 8.094 9.023 4.571 6.668 4.270 12.104 4.920 70.831
∑ Keluarga 17.813 25.159 18.915 15.356 24.398 28.459 17.632 26.046 16.296 37.518 17.809 245.401
12 INDIKATOR KEC. BEJI
KELURAHAN

BEJI KUKUSAN TANAH BARU KEMIRIMUKA PONDOK CINA BEJI TIMUR


% CAKUPAN
NO INDIKATOR KECAMATAN
PUSKESMAS BEJI

DEPOK
UTARA TANAH BARU TANAH BARU KEMIRIMUKA KEMIRIMUKA BEJI

1 05,59% 18,02% 14,76% 78,35% 41,21% 28,67% 23,40%


Keluarga mengikuti program KB *)
2 94,82% 97,55% 96,33% 98,17% 97,12% 98,06% 96,65%
Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan
3 91,64% 92,35% 92,37% 97,97% 96,03% 98,08% 93,60%
Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap *)
4 88,75% 82,87% 79,84% 94,01% 93,14% 92,31% 86,02%
Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
5 80,21% 77,64% 83,66% 95,22% 94,67% 73,72% 84,20%
Pertumbuhan Balita dipantau
6 73,90% 60,58% 62,83% 44,71% 50,86% 59,29% 61,42%
Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
7 27,46% 26,34% 30,71% 64,65% 67,45% 24,04% 33,68%
Penderita hipertensi yang berobat teratur
8
Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak 00,07% 00,13% 00,14% 00,09% 00,07% 00,12% 31,31%
ditelantarkan
9 51,17% 55,21% 51,66% 44,98% 48,41% 55,59% 51,04%
Anggota keluarga tidak ada yang merokok *)
10 78,18% 81,32% 82,06% 88,85% 84,27% 76,68% 81,89%
Keluarga sudah menjadi anggota JKN
11
98,26% 98,63% 98,72% 97,50% 98,36% 97,11% 98,28%
Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih
12
99,05% 96,36% 98,73% 98,14% 98,02% 96,17% 98,12%
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,275 0,278 0,306 0,420 0,403 0,256 0,317
∑ Keluarga dengan IKS > 0,800 1.919 1.262 2.548 1.781 1.078 435 9.023
∑ Keluarga 6.971 4.534 8.335 4.244 2.677 1.698 28.459
SASARAN KK BERDASARKAN PUSDATIN 18.508 4.120 10.174 8.084 3.977 2.620 47.483
SURVEI MAWAS DIRI

Survei mawas diri dilakukan


untuk mengetahui
• masalah kesehatan yang ada di masyarakat
dan urutan prioritas penanganannya
• faktor penyebab masalah kesehatan,
termasuk perilaku berisiko,
non-perilaku/lingkungan, dan kebijakan yang
ada di masyarakat; dan
• potensi yang dimiliki desa/kelurahan untuk
mengatasi masalah kesehatan termasuk
keberadaan UKBM.
SEPERTI APA BENTUK
INSTRUMEN SMD..??
MUSYAWARAH
MASYARAKAT DESA
Musyawarah masyarakat desa
dilakukan untuk
 menyosialisasikan program kesehatan dan hasil survei
mawas diri;
 menyepakati urutan prioritas masalah kesehatan yang
hendak ditangani;
 menyepakati kegiatan yang akan dilaksanakan melalui
UKBM atau kegiatan lain yang memberdayakan masyarakat;
 memetakan data/informasi potensi dan sumber daya
desa/kelurahan; dan
 menggalang partisipasi warga desa/kelurahan untuk
mendukung Pemberdayaan Masyarakat
PERENCANAAN
PARTISIPATIF
Tahap perencanaan partisipatif , dilakukan oleh
masyarakat bersama pemerintah desa/kelurahan, dan
Kader
Perencanaan partisipatif mencakup
 UKBM yang akan dibentuk atau diaktifkan kembali,
dan/atau kegiatan lain yang memberdayakan
masyarakat yang akan dilaksanakan;
 sarana prasarana yang diperlukan untuk
Pemberdayaan Masyarakat; dan
 rencana anggaran, jadwal pelaksanaan, sasaran
kegiatan, dan penanggung jawab.
PELAKSANAAN
KEGIATAN
• Kegiatan yang telah direncanakan dalam
perencanaan partisipatif dilakukan oleh
masyarakat melalui UKBM atau kegiatan
lain berupa penggerakan masyarakat
dengan dampingan dari pendamping teknis
terkait.
• Dilakukan juga pencatatan dan pelaporan
terkait pelaksanaan kegiatan sebagai
bahan evaluasi.
• Pencatatan dalam kegiatan UKBM
menggunakan format laporan masing-
masing UKBM
UKBM
(Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)

wahana pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan,


yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat,
dikelola oleh, dari, untuk dan bersama masyarakat,
dengan pembinaan sektor kesehatan, lintas sektor dan
pemangku kepentingan terkait lainnya

DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN PERATURAN


PERUNDANG-UNDANGAN
SYARAT PEMBENTUKAN
1. dibentuk atas dasar
kebutuhan masyarakat
2. memiliki struktur
kepengurusan
3. memiliki Kader sebagai
pengelola/pelaksana
kegiatan UKBM
4. memiliki sumber daya.

Struktur organisasi/pengurus dan Kader UKBM ditetapkan oleh kepala desa/lurah atau
pemangku kepentingan sesuai tatanan UKBM
KEGIATAN PENGEMBANGAN POSYANDU
(Permendagri 19 Tahun 2011)
TANGGUNG JAWAB PUSKESMAS (1)
melaksanakan advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pemangku kepentingan, dan
mitra terkait untuk mendukung pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat di wilayah kerja
puskesmas;
melakukan pendampingan dan pembinaan teknis dalam tahapan penyelenggaraan
Pemberdayaan Masyarakat;
melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan pemangku kepentingan di wilayah kerja
puskesmas dalam pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat;
membangun kemitraan dengan organisasi kemasyarakatan dan swasta di wilayah kerja
puskesmas dalam pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat;
mengembangkan media komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan terkait
Pemberdayaan Masyarakat dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya berbasis
kearifan lokal;
TANGGUNG JAWAB PUSKESMAS (2)
melakukan peningkatan kapasitas Tenaga Pendamping Pemberdayaan
Masyarakat dan Kader;
melakukan dan memfasilitasi edukasi kesehatan kepada masyarakat;
menggerakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Pemberdayaan
Masyarakat;
melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat
di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota secara berkala;
melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat
di wilayah kerja puskesmas secara berkala.
INSTRUMEN PEMANTAUAN & EVALUASI
Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
  Hasil pemantauan/ Sumber Nilai Ya=1
penilaian data/ Tidak=0
Indikator informasi
ya tidak
Input        
1) Tim penyusun perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan yang
terintegrasi dengan perencanaan dalam Manajemen Umum Puskesmas.
2) Analisis situasi : masalah kesehatan, penetapan prioritas masalah, penyebab masalah terkait dengan
perilaku sasaran primer, sekunder dan tersier.
3) Kajian perilaku dan non perilaku (lingkungan, kebijakan dan potensi masyarakat) tentang masalah
kesehatan yang dilakukan oleh lintas program di puskesmas.
4) Perencanaan pemberdayaan masyarakat yang dibuat oleh lintas program puskesmas, yang
mengakomodir hasil kajian perilaku dan non perilaku yang dibuat berdasarkan strategi promosi
kesehatan puskesmas (advokasi, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan).
5) Petugas puskesmas yang terlatih dan terampil di bidang manajemen pemberdayaan masyarakat dan
promosi kesehatan
6) Ketersediaan dana kegiatan pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan meliputi: kegiatan
advokasi, gerakan pemberdayaan masyarakat serta kemitraan.
 
INSTRUMEN PEMANTAUAN & EVALUASI
Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
  Hasil pemantauan/ Sumber data/ Nilai Ya=1
Indikator penilaian informasi Tidak=0
ya tidak
Proses        
1) Lokakarya mini di puskesmas yang membahas upaya kesehatan masyarakat yang terintegrasi secara lintas program
maupun lintas sektor.
2) Pengembangan jejaring kemitraan dengan individu, kelompok, serta berbagai pihak potensial dalam pelaksanaan program
Indonesia Sehat di puskemas.
3) Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh lintas program maupun lintas sektor/ jejaring kemitraan yang terintegrasi
dengan puskesmas yang diawali dengan SMD dan dilanjutkan dengan MMD.
4) Peningkatan kapasitas dan peran serta organisasi kemasyarakatan, kader, tokoh masyarakat, tokoh agama, dll dalam
upaya kesehatan masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan peran serta
masyarakat.
5) KIE tentang kesehatan dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat, melalui kegiatan di dalam dan di luar gedung puskemas
dalam upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan serta
meningkatkan status kesehatan/IKS
6) Advokasi kesehatan pada pengambil keputusan di tingkat kecamatan untuk mendapatkan dukungan kebijakan publik
berwawasan kesehatan dalam mengatasi masalah kesehatan termasuk penanganan kejadian luar biasa/bencana, dengan
mengoptimalkan potensi dan peran serta seluruh komponen.
7) Penggerakan dan pengorganisasian peran serta masyarakat, melalui upaya pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan
pencapaian PHBS dan mencapai Indeks Keluarga Sehat.
8) Pengembangan berbagai jenis upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di tingkat Desa/Kelurahan dalam
mengatasi masalah kesehatan serta meningkatkan Indeks Kesehatan Keluarga/ masyarakat yang ada di wilayah
Desa/Kelurahan.
9) Kegiatan inovasi di bidang promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
INSTRUMEN PEMANTAUAN & EVALUASI
Instrumen pemantauan dan penilaian kegiatan pemberdayaan masyarakat di Puskesmas
  Hasil pemantauan/ Sumber data/ Nilai Ya=1
Indikator penilaian informasi Tidak=0
ya tidak
Out-put        
1) Indeks Keluarga Sehat
2) Cakupan PHBS
3) Jumlah UKBM di wilayah kerja puskesmas
4) Jumlah UKBM yang aktif dalam pelayanan kesehatan dasar.
5) Jumlah kebijakan publik berwawasan kesehatandi wilayah kerja Puskesmas (Perdes, SK, Kesepakatan kerja, dll)
6) Jumlah sumber dana kegiatan pemberdayaan masyarakat
7) Persentase peningkatan dana kegiatan pemberdayaan masyarakat
8) Jumlah gerakan kemasyarakatan untuk hidup sehat
9) Cakupan pengobatan penyakit tidak menular(hypertensi, gangguan jiwa berat, dll)
10) Cakupan Rumah Sehat
11) Cakupan kepesertaan KB
12) Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
13) Cakupan pengobatan penderita TB –BTA Positif
14) Persentase jumlah kunjungan sasaran UKBM seperti: Posyandu, Pokesdes, Posbindu PTM, Posyandu Lansia, Polindes,
STBM, dll.
15) Jumlah dan jenis UKBM yag ada di Desa/Kelurahan.
 
Cakupan yang sudah tercapai mendapat nilai 1, yang belum mendapat nilai 0
Pusat Promosi Kesehatan Departemen Kesehatan RI, 2008

Anda mungkin juga menyukai