Anda di halaman 1dari 80

Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan
Masyarakat dalam
Pencegahan Covid-19
PELATIHAN PENUGASAN KHUSUS TENAGA KESEHATAN INDIVIDUAL DI PUSKESMAS PADA
MASA PANDEMI COVID-19
Your Footer
2 Date Here
Here

Tujuan Pembelajaran Umum


Your Footer
3 Date Here
Here

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu :
 Menjelaskan upaya promosi kesehatan di
Puskesmas
 Melakukan pemberdayaan masyarakat
 Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam
pencegahan penularan COVID-19
Pokok bahasan dan sub
pokok bahasan
Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas
• Konsep Dasar Promosi Kesehatan

• Pengelolaan Promosi Kesehatan di

Puskesmas
• Melakukan pemberdayaan masyarakat

• Melakukan pemberdayaan masyarakat

dalam pencegahan penularan COVID-19


Upaya Promosi Kesehatan di Puskesmas
PEMBANGUNAN KESEHATAN
Kesehatan adalah keadaan sehat,
TUJUAN 🡪 meningkatkan kesadaran, baik secara fisik, mental, spritual
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi maupun sosial yang memungkinkan
SETIAP ORANG agar terwujud derajat setiap orang untuk hidup produktif
KESEHATAN masyarakat yang setinggi- secara sosial dan ekonomis. (Pasal 1
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan UU 36/2009)
sumber daya manusia yang produktif secara
sosial dan ekonomis (UU 36 Th 2009) Pembangunan Kesehatan adalah
upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa dalam rangka
mencapai tujuan kesehatan yaitu
PEMERINTAH LINTAS SELURUH untuk meningkatkan kesadaran,
PUSAT DAN SEKTOR DAN MASYARA kemauan, dan kemampuan hidup
DAERAH SWASTA KAT sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya
PENGGERAKAN manusia yang produktif secara sosial
KEMITRAAN MASYARAKAT dan ekonomis
6
SEHAT - KESEHATAN
PENDEKATAN KESMAS
KELOMPOK RENTAN
1. IBU HAMIL DESENTRALISASI
KELOMPOK RENTAN
2. BAYI – BADUTA
3. BALITA
INDIVIDU 4. REMAJA PUTRI
GIZI MASYARAKAT PENGUATAN INSTITUSI
DAERAH
BERBASIS WILAYAH

BERBASIS WILAYAH 1. SDM – kapasitas.


KELUARGA 2. SARANA – Alat.
PERUBAHAN PERILAKU 3. REGULASI – methode dan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT cara kerja.
PERBAIKAN LINGKUNGAN 4. MANAJERIAL
KELOMPOK

KELOMPOK STRATEGIS
MASYARAKAT 1. ANAK USIA SEKOLAH.
PERILAKU HIDUP 2. PEKERJA WANITA INTEGRASI SUMBERDAYA DI
BERSIH DAN SEHAT 3. LANSIA PUSAT termasuk JARINGAN
KELOMPOK STRATEGIS
4. PENGGUNA MEDSOS KEMITRAAN

8
PROMOSI KESEHATAN

Promosi Kesehatan adalah proses untuk


memberdayakan masyarakat melalui
kegiatan menginformasikan,
mempengaruhi dan membantu
masyarakat agar berperan aktif untuk
mendukung perubahan perilaku
dan lingkungan serta menjaga dan
meningkatkan kesehatan menuju derajat
kesehatan yang optimal
(Permenkes Nomor 74 tahun 2015, pasal 1 butir 3).
TUJUAN
KHUSUS
UMUM
Promosi Kesehatan adalah proses 1. Komitmen para penentu kebijakan
untuk memberdayakan masyarakat
melalui kegiatan 2. Kerjasama antar masyarakat, antar
menginformasikan, mempengaruhi kelompok dan antar lembaga
dan membantu masyarakat agar
berperan aktif untuk mendukung 3. Peran Serta Masyarakat
perubahan perilaku dan
lingkungan serta menjaga dan 4. Upaya Pemberdayaan Masyarakat
meningkatkan kesehatan menuju dengan kearifan lokal
derajat kesehatan yang optimal.
(Permenkes Nomor 74 tahun 2015, pasal 1
butir 3).
5. Keterpaduan dengan program lain
Ruang Lingkup Promosi
Kesehatan - OTTAWA CHARTER (1986)

1. Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Public Health


Policy)
2. Lingkungan yang mendukung (Supportive
Environment),
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health
Service),
4. Keterampilan Individu (Personnel Skill),
5. Gerakan masyarakat (Community Action)
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN (PERMENKES NO 74
Tahun 2015 Pasal 13)

Promkes diselenggarakan dengan strategi pemberdayaan


masyarakat, advokasi dan kemitraan.

Penyelenggaraan promkes harus didukung dengan metode


dan media yang tepat, data dan informasi yang valid/akurat,
serta sumber daya yang optimal termasuk SDM yang
professional.
Sub Pokok Bahasan 1.

Strategi Promosi Kesehatan


STRATEGI PROMOSI KESEHATAN (PERMENKES NO 74
Tahun 2015 Pasal 13)

ADVOKASI

Metode Pemberdayaan TUJUAN


dan Masyarakat PROMKES
Media
(KIE)
KEMITRAAN
PENGERTIAN ADVOKASI

Memberikan dukungan
Serangkaian kebijakan publik yang
kegiatan bermanfaat untuk
komunikasi peningkatan kesehatan
masyarakat

Untuk mempengaruhi
para penentu kebijakan
atau pengambil
keputusan
TUJUAN ADVOKASI

Mendorong dikeluarkannya
kebijakan-kebijakan publik oleh
pejabat publik sehingga dapat
mendukung dan menguntungkan
kesehatan
BENTUK ADVOKASI

Komitmen politis (political commitment)


Dukungan kebijakan (policy support)
Penerimaan social (social acceptance)
Dukungan sistem (system support)
BENTUK ADVOKASI DI TINGKAT
PUSKESMAS

Lobi Politik
Seminar

Perkumpulan (Asosiasi) Media Advokasi


Contoh Advokasi di Tingkat Puskesmas

1. Advokasi kepada Kepala Desa dalam rangka


penggunaan dana desa untuk kesehatan.
2. Advokasi kepada Lurah untuk pengembangan
Kawasan Tanpa Rokok.
3. Advokasi kepada Ketua PKK untuk
mengaktifkan kegiatan Posyandu di desa.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Upaya menciptakan kesadaran, kemauan dan kemampuan


individu, keluarga dan kelompok masyarakat untuk
memelihara dan meningkatkan hidup sehat.

Memfasilitasi proses pemecahan masalah melalui


pendekatan eduaktif dan partisipatif.

Memperhatikan kebutuhan, potensi


dan sosial budaya setempat.
KEMITRAAN

Kemitraan adalah hubungan (kerjasama)


yang sinergis antara dua pihak atau lebih,
untuk melaksanakan sesuatu kegiatan,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan
saling menguntungkan (memberi manfaat)
guna mencapai tujuan bersama
berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan
peran masing-masing.
JEJARING

Jejaring kemitraan
LINTAS
SEKTOR suatu jaringan kerjasama aktif
antar berbagai pihak yang terkait,
ORGANISASI
KELOMPOK
PEDULI
bermaksud mendampingi pelaku
advokasi, pemberdayaan
PUSKESMAS masyarakat dan kemitraan untuk
mendapatkan dukungan politis,
SWASTA PROFESI
dana, kebijakan dalam
melaksanakan pelayanan di
bidang kesehatan.
DONOR
TUJUAN
Sumber Daya
Meningkatkan Sumber Daya untuk mengurangi
beban Puskesmas

Daya jangkau
Meningkatkan daya jangkau serta kualitas
pelayanan Puskesmas

Koordinasi, sinkronisasi,
harmonisasi

Meningkatkan koordinasi, sinkrohar setiap kegiatan


shg efisien dan efektif.

Sinergi dan simbiose mutualisme


Meningkatkan efek sinergi dan simbiose
mutualisme.
Kenapa Kemitraan itu perlu……

Meningkatkan
Efisiensi dan
Efektivitas
Kegiatan Sumber Daya
Promkes
dapat optimal Membangun Solidaritas,
kekompakan,
keselarasan kerjasama,
berbagi peran dan
tanggungjawab

Keikut sertaan semua


pihak, sektoral dan
masyarakat sebagai
pelaku
Contoh Kegiatan Kemitraan di Puskesmas

 Kemitraan bidan dan dukun dalam


menyelamatkan ibu dan bayi.
 Bekerjasama dengan PKK untuk mengaktifkan
kegiatan Posyandu di tingkat desa/kelurahan.
 Menggandeng perusahaan swasta (penyandang
dana) yang ada di tingkat desa/kelurahan dalam
penyediaan sarana cuci tangan.
Langkah-langkah
Sub Pokok Bahasan 2.

Pengelolaan Promosi Kesehatan


di Puskesmas
SIKLUS
PEMECAHAN
MASALAH
DI
MASYARAKAT
Definisi Puskesmas
(Permenkes no 75 tahun 2014)
Fasyankes yang
menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan
upaya kesehatan
perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya
promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di
wilayah kerjanya.
Tugas dan Fungsi Puskesmas
KERANGKA PIKIR PENGELOLAAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

Strategi Promosi Kesehatan, Manajemen


Puskesmas, Penerapan Pelayanan UKM dan UKP

Proses : Output :
Input : 1. Lokakarya mini 1. Meningkatkan : Dampak :
puskesmas. 2. Dukungan kebijakan Terwujudnya masyarakat
1. Program Yankes 2. Pengelola program UKM- public berwawasan yang memiliki perilaku
Puskesmas. UKP melakukan analisis kesehatan.
2. SDM, dana dan masalah kesehatan, 3. Jumlah dan kualitas
sehat, mampu
perilaku sasaran, potensi UKBM menjangkau pelayanan
sarana yankes masyarakat dan kegiatan 4. Cakupan yankes di kesehatan bermutu,
puskesmas. promosi. puskesmas. hidup dalam
3. Promkes, upaya 3. Perencanaan Promkes 5. Cakupan PHBS, individu, lingkungan sehat dan
4. Pelaksanaan Promkes. keluarga dan masyarakat.
kesehatan 5. Pemantauan & penilaian memiliki derajat
6. Kinerja puskesmas
esensial. promkes dan cakupan mendukung SPM kesehatan yang
program kab/kota. optimal.

Permenkes 75/2014 tentang Puskesmas, Kebijakan Promosi Kesehatan


di Puskesmas, Akreditasi Puskesmas
LANGKAH-LANGKAH PENGELOLAAN PROMKES DI PUSKESMAS

Tahapan Kegiatan Promosi Kesehatan di Puskesmas :


1. Penyusunan Profil Puskesmas dan /atau data
4. Rencana Kegiatan 6. Monitoring
Keluarga Sehat
5. Implementasi Kegiatan 7. Evaluasi
2. Analisis Data
8. Sosialisasi
3. Rumusan Masalah
Catatan
Pengelolaan promosi kesehatan di puskesmas
mengacu pada manajemen puskesmas dengan
menerapkan langkah-langkah P1= Perencanaan,
P2= Pelaksanaan serta P3= Pemantauan dan
Penilaian.

Pelaksanaan kegiatan promosi


kesehatan di puskesmas harus
menyesuaikan situasi dan kondisi
masyarakat yang ada di wilayah kerjanya.

Melalui kegiatan intervensi promosi kesehatan


dapat dikembangkan model intervensi promosi
kesehatan yang dapat mengakomodir kearifan lokal
serta sasaran programnya.
PERENCANAAN (P1)

Perencanaan: proses analisis


situasi (identifikasi masalah),
menetapkan sasaran, tujuan,
strategi pencapaian tujuan dan
kegiatan yang akan dilakukan
dalam jangka waktu tertentu
dengan memanfaatkan sumberdaya
/potensi yang ada.
Perencanaan bisa dilakukan dengan :
Survei Mawas Diri (SMD)
A.Pengertian: kegiatan pengenalan, pengumpulan, dan
pengkajian masalah kesehatan oleh sekelompok
masyarakat setempat di bawah bimbingan petugas
kesehatan di Desa/Kelurahan
B. Tujuan:
1. Masyarakat mengenal, mengumpulkan data, mengkaji
masalah kesehatan yang ada.
2. Timbulnya kesadaran masyarakat untuk mengetahui
masalah kesehatan dan potensi sumber daya yang ada
Yang perlu dicermati pada SMD...
Kelompok pelaksana SMD dengan
bimbingan petugas di Desa mengolah
data masalah kesehatan secara
sederhana sehingga diperoleh
perumusan dan prioritas masalah
kesehatan di wilayah setempat.
Hasil SMD merupakan gambaran
Desa berikut isinya dan dibawa pada
waktu MMD.
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
A.Pengertian
Pertemuan perwakilan warga desa beserta tokoh
masyarakatnya dan para petugas kesehatan untuk
membahas hasil SMD dan merencanakan
penanggulangan masalah kesehatan yang diperoleh dari
SMD.

MMD harus dihadiri oleh pemuka masyarakat


desa, petugas Puskesmas, dan sektor terkait ditingkat
Kecamatan Musyawarah masyarakat desa/kelurahan
dapat dilakukan secara berjenjang Dusun, RT, RW
Desa
B. Tujuan

1. Sosialisasi masalah kesehatan yang dihadapi


2. Mencapai kesepakatan tentang urutan prioritas
masalah yang akan ditangani
3. Mencapai kesepakatan tentang UKBM yang
hendak dibentuk atau diaktifkan lagi
4. Memantapkan data potensi desa/kelurahan
5. Menggalang semangat dan partisipasi warga
C. Cara Pelaksanaan
1. Pembukaan (oleh Kepala Desa)
2. Perkenalan peserta
3. Penyajian hasil SMD oleh kader
4. Perumusan dan penentuan prioritas masalah kesehatan
5. Menggali potensi dan mengenali potensi yang ada untuk
memecahkan masalah yang dihadapi Penyusunan rencana
kerja penanggulangan masalah kesehatan (dipimpin oleh
fasilitator puskesmas dan kepala desa) menggunakan format
pengorganisasian kegiatan oleh masyarakat
6. Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan rencana kerja
oleh fasilitator puskesmas dan kepala desa
7. Penutup
C. Rekap Hasil SMD  Kajian Perilaku berdasarkan
Masalah Kesehatan Prioritas: Hipertensi
di Kel. .... Kec. ...., Kota Depok
FAKTOR RISIKO R1 R2 R3 R4 DST JUMLAH
Perilaku :
- Banyak makan yang asin-asin V V V - 3
V V - - 2
- Stress - V V V 3
- Jarangsenam V V - V 3
- Kurang tidur V - V V 3
V V V V 4
- Merokok V V V V 4
-Tidak pernah cek tekanan darah
-Beli obat sendiri
Non-PL/ Lingk:
V - V V 3
-Tidak ada layanan cek tekanan darah di
sekitar masyarakat/ terdekat yang bisa
dijangkau

Faktor lain :
- Kebijakan KTR (Kawasan Tanpa V V - V 3
Rokok)
R: Rumah
D. Analisa/ Kajian Perilaku berdasarkan masalah kesehatan prioritas
di Kel............. Kec.............. Kota Depok
Masalah kesehatan Sasaran Kajian Perilaku Perilaku Saat Ini Perilaku yang diharapkan Potensi yang dimiliki
prioritas

1. Sasaran Primer - Banyak makan yang asin-asin: 3 -Penderita dan kelompok berisiko Banyak
- Stress: 2 hipertensi datang ke layanan cek TD secara kelompokpengajian,
Penderita - Jarang senam: 3 rutin
Kelompok berisiko kelompokarisan,
- Kurang tidur: 3 - Penderita hipertensi berobat secara
kelompok lansia,
- Merokok : 3 teratur
- Tidak pernah cek TD: 4 - Petugas kesehatan memberikan layanan kelompok senam,
- Beli obat sendiri: 4 cek TD secara rutin kpd penderita dan kel paguyuban tidak
berisiko merokok
2. Sasaran Sekunder
Toma/Toga
Karang Taruna
PKK
LPM
LMD
Petugas Kesehatan

3. Sasaran Tersier
Kades/Lurah
Ketua TP PKK Desa/Kel
I. Pengenalan/Identifikasi Masalah
Kesehatan
di Kel. ................. Kec................... Kota Depok

No. Masalah kesehatan Prioritas


1 3 penyakit terbanyak dari 10 penyakit yang ada di Puskesmas Penyakit .........................
a....................
b....................
c.....................
2. Masalah kesehatan lain yang sering ada (diketahui)
masyarakat :

3. Masalah kesehatan yang terdampak dari lingkungan

4. Lainnya :
II. Prioritas/Penetapan Masalah Kesehatan
di Kel. ................ Kec. .................., Kota Depok

Parameter Masalah A Masalah B Masalah C Masalah D

Tingkat Urgensi (U)

Tingkat Keseriusan
(S)
Tingkat
Perkembangan (G)
Total nilai : U x S x
G
Penetapan urutan prioritas masalah dapat juga dilakukan dengan memberikan nilai
skoring pada parameter / kriteria : tingkat urgensinya (U), tingkat keseriusannya (S)
serta tingkat perkembangannya (G). Nilai skoring mulai 1-5, Nilai semakin besar
diberikan jika tingkat urgensinya sangat besar, atau tingkat keseriusan dan
perkembangannya semakin memprihatinkan apabila tidak segera diatasi.
Potensi yang ada di Masyarakat
Kel. .... Kec. ...., Kota Depok

1. Masyarakat suka bergotong royong


2. Ada kelompok pengajian
3. Ada kelompok senam
4. Ada ambulans desa
5. .................................
6. dst
SASARAN PROMKES
PRIMER SEKUNDER TERSIER

Sasaran Antara
Sasaran Pokok
Mereka yang Sasaran Penunjang
Sesuai misi
memiliki pengaruh
pemberdayaan, Pembuat/penentu
terhadap khalayak
Misal : Kepala kebijakan mulai dari
sasaran primer.
keluarga, ibu hamil, tingkat bawah
Misal : petugas
Usil, anak sekolah sampai pusat.
kesehatn, kader,
dll.
guru, toma, toga dll

PARTNER PARTNER PARTNER


PERENCANAAN
• Analisis Situasi
Analisis situasi bertujuan untuk mengetahui
permasalahan kesehatan yang ada di wilayah
puskesmas (identifikasi masalah), terutama yang terkait
dengan masalah perilaku dan non perilaku.
Instrumen Matrik Analisis Situasi
No. Sasaran Perilaku Saat Perilaku yang Penyebab Masalah
ini diharapkan (Perilaku & Non Perilaku)
1 Sasaran
Primer

2 Sasaran
Sekunder

3 Sasaran
Tertier
Instrumen Matrik Analisis Situasi
No Sasaran Perilaku Saat ini Perilaku yang Penyebab Masalah (Perilaku & Non Perilaku)
diharapkan/ Ideal

1 Primer: -Belum semua sasaran Semua penderita PL langsung: tidak cek TD teratur, tidak minum obat teratur, PL
- Penderita cek TD Rutin hipertensi berobat tidak langsung: mengonsumsi makanan yang mengandung
-Kel berisiko: -Belum semua sasaran teratur gula, garam, lemak (GGL) tinggi, rendah serat, kurang
Anggota kel usia berobat teratur beraktivitas fisik, merokok aktif dan pasif, minum alkohol,
>18 th narkoba
Non PL: obat tidak tersedia di yankes, jarak jauh ke yankes,
transportasi jarang/susah/mahal, UKBM tidak aktif

2 Sekunder:
-Kader -Belum memberikan - Memberikan PL: belum mendapatkan sosialisasi pentingnya pencegahan
informasi kpd sasaran informasi kpd sasaran hipertensi, sibuk melaksanakan rutinitas kehidupan sehari-hari
primer primer
Non PL: obat tidak tersedia di yankes, tensimeter tidak
- Petugas -Tidak rutin - Rutin memberikan tersedia/tidak memadai, jarak jauh ke yankes, transportasi
Puskesmas memberikan layanan layanan cek TD jarang/susah/mahal, UKBM tidak aktif, ketidaklengkapan sarana
cek TD dan prasarana di UKBM (Posyandu Lansia/Posbindu PTM,
Poskesdes)
- TOMA, TOGA - Belum mendukung - Mendukung
penyebarluasan penyebarluasan
informasi layanan cek informasi layanan cek
TD TD
Instrumen Matrik Analisis Situasi (lanjutan)

No Sasaran Perilaku Saat ini Perilaku yang Penyebab Masalah (Perilaku &
diharapkan/Ideal Non Perilaku)

3 Sasaran tersier:
Kades/Lurah Belum optimal Menyusun Surat PL: belum adanya kepedulian
Ketua TP PKK dalam Keputusan terhadap kegiatan pencegahan
Desa/Kelurahan mendukung pengorganisasian dan pengobatan hipertensi,
layanan cek TD di masyarakat dalam sibuk melaksanakan rutinitas
desa/kelurahan kegiatan pencegahan kehidupan sehari-hari
dan pengobatan Non PL: belum adanya kebijakan
hipertensi publik berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya (misal: belum
ada KTR, gerakan hidup sehat),
UKBM tidak aktif,
Menetapkan Tujuan
Perencanaan
Merumuskan tujuan dimaksudkan untuk mendapatkan kejelasan
tentang apa yang ingin dicapai atau dipecahkan dari masalah yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Instrumen Matrik Penetapan Tujuan

No Sasaran Penyebab Masalah Tujuan Indikator Pencapaian Tujuan

1 Sasaran PL langsung: tidak cek TD -Melakukan cek TD teratur di -Semua sasaran primer cek TD
Primer teratur, tidak minum obat teratur, fasyankes dan/atau UKBM teratur di fasyankes dan/atau UKBM
PL tidak langsung: -Semua penderita minum obat
mengonsumsi makanan yang - Minum obat teratur teratur
mengandung gula, garam, lemak -Meningkatkan konsumsi - Semua sasaran primer
(GGL) tinggi, rendah serat, makanan yang tinggi serat mengonsumsi makanan yang tinggi
kurang beraktivitas fisik, -Membatasi konsumsi serat
merokok aktif dan pasif, minum makanan gula, garam, lemak - Semua sasaran primer membatasi
alkohol, narkoba (GGL) konsumsi makanan gula, garam,
Non PL: obat tidak tersedia di -Tidak mengonsumsi alkohol / lemak (GGL)
yankes, jarak jauh ke yankes, narkoba - Semua sasaran primer tidak
transportasi jarang/susah/mahal, - Tidak merokok mengonsumsi alkohol/narkoba
UKBM tidak aktif -Meningkatkan aktivitas fisik - Semua sasaran primer tidak
merokok
- Semua sasaran primer
meningkatkan aktivitas fisik
Perencanaan (lanjutan)

No Sasaran Penyebab Masalah Tujuan Indikator Pencapaian Tujuan


2 Sekunder

3 Tersier
Perencanaan
Instrumen Matrik Perumusan Strategi dan Kegiatan (lanjutan)

No. Sasaran Penyebab Masalah Tujuan Strategi Intervensi Kegiatan Indikator


Kegiatan
2 Sekunder dan PL langsung: tdk cek - Melakukan cek TD teratur Pemberdayaan Pemberdayaan Terlaksananya
Tertier TD teratur, tdk di fasyankes dan/atau masyarakat yang masyarakat, kegiatan
minum obat teratur, UKBM didukung dengan pemberdayaan
PL tdk langsung: - Minum obat teratur metode, teknik, dan masyarakat
mengonsumsi -Meningkatkan konsumsi media promkes
makanan yang makanan yang tinggi serat
mengandung gula, -Membatasi konsumsi
garam, lemak (GGL) makanan gula, garam,
tinggi, rendah serat, lemak (GGL)
kurang beraktivitas -Tidak mengonsumsi
fisik, merokok aktif alkohol / narkoba
dan pasif, minum - Tidak merokok
alkohol, narkoba -Menyediakan obat -
Non PL: obat tdk Meningkatkan aktivitas
tersedia di yankes, fisik
jarak jauh ke yankes, -Mendekatkan yankes cek
transportasi TD
jarang/susah/ mahal, -Meningkatkan UKBM
UKBM tidak aktif
PELAKSANAAN
(P2)
PELAKSANAAN KEGIATAN

 Pelaksanaan kegiatan promosi


kesehatan di Puskesmas,
merupakan tujuan utama dari
promosi kesehatan
 Dalam merancang dan
melaksanakan kegiatan harus
mengacu pada perencanaan yang
telah disusun
LEMBAR KERJA PENYUSUNAN RENCANA USULAN
KEGIATAN (RUK) PROMKES…., PUSKESMAS ….. TAHUN ……

Jenis kegiatan Tujuan Sasaran Metode PJ/Pelak- Media Dana Waktu


sana

Persiapan
Kajian
Promkes Di dalam
gedung
Promkes Di luar gedung

Advokasi Kes

Pemberdayaan
Masyarakat
Kemitraan

dll
LEMBAR KERJA PENYUSUNAN RENCANA USULAN
KEGIATAN (RUK) PROMKES…., PUSKESMAS ….. TAHUN ……

Jenis Tujuan Sasaran Metode PJ/Pelak- Media Dana Waktu


kegiatan sana

Sasaran
Primer

Sasaran
Sekunder

Sasaran
Tersier
LEMBAR KERJA PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN (RPK) PROMKES…., PUSKESMAS ….. TAHUN ……

Jenis kegiatan Tujuan Sasaran PJ Petugas Sumber Jadwal Ket


yang Dana
terlibat

Sasaran
primer

Sasaran
Sekunder

Sasaran
Tersier
LEMBAR KERJA PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN (RPK) PROMKES…., PUSKESMAS ….. TAHUN ……

Jenis kegiatan Tujuan Sasaran PJ Petugas Sumber Jadwal Ket


yang Dana
terlibat

Persiapan
Kajian
Promkes Di dalam
gedung
Promkes Di luar gedung

Advokasi Kes
Pemberdayaan
Masyarakat
Kemitraan
Dll
PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

Dalam melaksanakan suatu kegiatan, ada yang


namanya pemantauan dan penilaian.
Walaupun sering disebut secara bersamaan
(pemantauan dan penilaian), pada dasarnya
kegiatan tersebut adalah dua hal yang berbeda.
PEMANTAUAN

 Sifatnya hanya memotret saja, mencatat apa adanya tentang apa yang dilihat,
apa yang didengar, apa yang diamati/saksikan, dan apa yang dilakukan
 Waktunya bisa kapan saja sejak awal sampai akhir kegiatan
 Kriteria tenaga tidak memerlukan syarat khusus, namun tetap harus
mengikuti pemahaman yang sama akan kegiatan yang dipantau
 Petugas tidak perlu memberi komentar yang sifatnya membenarkan atau
menyalahkan
 Fungsinya untuk menjamin bahwa kegiatan akan sesuai ketentuan
(preventif) atau untuk masukan guna pembinaan oleh yang berwenang
PENILAIAN

 Sifatnya menilai dengan membandingkan antara apa yang mestinya dilakukan


dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi
 Waktunya ditentukan setelah kegiatan diperkirakan telah menghasilkan sesuai
target yang telah ditentukan
 Perlu syarat tertentu, yaitu menguasai kompetensi sesuai dengan apa yang akan di
supervisi
 Petugas bisa memberi komentar sepanjang dia yakin bahwa apa yang disampaikan
sesuai ketentuan  dilarang untuk melakukan penilaian secara
independen/sendiri, harus tim
 Fungsinya untuk menilai keberhasilan kegiatan dengan membandingkan antara
tujuan dengan hasil yang dicapai atau antara program dengan pelaksanaannya
MATRIKS PEMANTAUAN

No. Kegiatan yang Dipantau Checklist Catatan


(Sesuai Keadaan di
Lapangan)
MATRIKS PENILAIAN
No. Tujuan/Program/Keg Tujuan/Program/Keg Kekurangan/Hambatan yang Kelebihan/
iatan yang Harus iatan yang Terjadi di Dihadapi Keuntungan
Dilaksanakan Lapangan
POKOK BAHASAN 2
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PENCEGAHAN COVID-19
LANGKAH – LANGKAH
1. Mencari referensi yang relevan
PEMBERDAYAAN dan dapat
MASYARAKAT dipertanggungjawabkan.
2. Mengidentifikasi waktu dan media
KOMPONEN SUBSTANTIF PELIBATAN
channel yang dapat digunakan.
DAN PEMBERDAYAAN
a. Mengenali COVID-19 (penyebab, 3. Mengedepankan diskusi dan atau
gejala, tanda, penularan, pencegahan dialogis dengan audiens atau
dan pengobatan) kelompok sasaran.
b. Pencegahan yang dapat dilakukan
antara lain : 4. Mengevaluasi respons, umpan
1) Health advice balik dan perubahan perilaku
2) Travel Advice yang ditentukan.

65
PESAN KUNCI
PERLINDUNGAN DIRI DAN
PENGHENTIAN TRANSMISI
1.PERLINDUNGAN DIRI
a. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
b. Perlakuan terhadap penderita,
c. Pemberitahuan kepada keluarga
2.PENCEGAHAN TRANSMISI
a. Protokol kesehatan yang telah
dikembangkan selama ini.
b. Perlakukan yang berkaitan dengan
lingkungan social dari pasien dan
keluarganya.
c. Pengelolaan limbah dan BMHP di
tatanan rumah sakit itu sendiri.

66
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT 1.Pencegahan Level Individu
a.Upaya Kebersihan Personal
dan Rumah.
b.Peningkatan Imunitas Diri dan
Mengendalikan Komorbid.
2.Pencegahan Level Masyarakat
a.Pembatasan Interaksi Fisik dan
Pembatasan Sosial (Physical
Contact/Physical Distancing dan
Social Distancing)
b.Menerapkan Etika Batuk dan
Bersin
67
PENTING UNTUK
PROTOKOL KESEHATAN ISI PESAN DALAM KOMUNIKASI

1)Protokol Isolasi diri sendiri dalam penanganan COVID-19


2)Protokol Penanganan COVID-19
3)Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja
4)Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Bidang Keolahragaan
5)Protokol di Tempat-Tempat Umum
6)Protokol Repatriasi WNA yang Menjadi Pasien Suspek dan/atau Terpapar Positif
COVID-19
7)Protokol Repatriasi WNA yang di Rawat di Rumah Sakit oleh Sebab Penyakit
Lainnya
8)Protokol Pemulangan Jenazah WNA yang Positif COVID-19
9)Protokol Karantina Diri Sendiri (Self Quarantine), Karantina Rumah (Home
10)Quarantine), Karantina Rumah Sakit (Hospital Quarantine), Karantina Wilayah
(Area Quarantine), dan Isolasi Mandiri (Self Isolation)
68
PROTOKOL KESEHATAN PENTING UNTUK
ISI PESAN DALAM
1.Protokol Komunikasi Publik KOMUNIKASI
2.Protokol Kesehatan
3.Protokol di Area dan Transportasi Publik
4.Protokol di Area Institusi Pendidikan
5.Protokol di Pintu Masuk Wilayah Indonesia (Bandara, Pelabuhan, dan PLBDN)
6.Protokol dalam Lingkup Khusus Pemerintahan (VVIP)
7.Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Area Publik
8.Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Transportasi Publik
9.Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Pasar
10.Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Mass Gathering
11.Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Restoran
12.Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Sekolah
13.Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Pesantren
14.Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Mesjid
69
POKOK BAHASAN 3
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19
Strategi Promosi Kesehatan
(Permenkes No. 74 Tahun 2015)

Bekerja sama atas dasar prinsip


Kebijakan Berwawasan kesetaraan, keterbukaan dan
Sehat saling menguntungkan

Advokasi Pemberdayaan Masyarakat Kemitraan


Peningkatan Kemampuan
Masyarakat

Penyelenggaraannya didukung
dengan metode dan media
CONTOH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI
MASA PANDEMI COVID 19 DI BATAM
Upaya memperkuat Pemberdayaan Masyarakat
di Tingkat RT/RW

Advokasi Pemberdayaan Sosialisasi Pedoman


Masyarakat Kemenkes Kemitraan
Menerapkan prinsip
Dalam Pencegahan Melalui Webinar Zoom
Covid-19 dengan kesamaan
Meeting atau kepentingan, kejelasan
mengunjungi Camat, pertemuan dengan
Lurah, Kepala Desa, tujuan, kesetaraan
peserta seluruh RT/RW,
RT/RW, untuk Toma/Toga/Babinkamtib kedudukan dan
mengetahui mas/Puskesmas/kader transparansi di bidang
pelaksanaan di tiap kelurahan kesehatan
pemberdayaan
masyarakat di
wilayahnya
Advokasi dan Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat dalam
Pencegahan Covid-19 di tingkat RT/RW

01 Tujuan
• Membangun hubungan interpersonal
melalui komunikasi serta Menyampaikan
Sasaran
Camat, Lurah/Kepala Desa,
Sekretaris Lurah, RT/RW, 04
Puskesmas dan Sektor lain yang
informasi tentang gambaran umum terlibat.
kegiatan promkes dalam pemberdayaan

05
keluarga untuk bebas COVID-19.

02
Waktu dan Tempat Metode
Wawancara
Dilaksanakan sejak Mei-Juni mendalam, diskusi,
sebanyak 24 Kelurahan dari 4 dan observasi
Kabupaten Kota

Instrumen Pelaksana
06
03
Menggunakan daftar tilik yang Tim Promkes Dinkes
dibuat berdasarkan Pedoman Prov. Kepri
Pemberdayaan Masyarakat yang
dikeluarkan Kemenkes RI
Dari Desa/Kelurahan yang
dikunjungi, diperoleh :

20.8 20.8
100% 100% 100%
% %

Desa/Kel membentuk Gugus


Tugas Tersendiri Pemantauan warga keluar Edukasi PHBS dan Sanitasi Alur pemenuhan logistik bagi Melakukan Pengawasan
masuk Lingkungan warga diisolasi
79,2 %
Seluruh Desa/Kel Seluruh Desa/Kel telah 20,8 % Desa/Kel telah Seluruh Desa/Kel
Kelurahan/Desa
melalui RT RW telah mengeluarkan himbauan menggalang dana gotong melakukan
tergabung dalam
memantau warga dan disosialisasikan oleh royong dari masyarakat untuk pengawasan
Gugus Tugas
pendatang dan RT/RW dan sektor lainnya. masyarakat, sementara physical distancing
Kecamatan
dilaporkan melalui Sanitasi berupa sebagian desa/kel lain bersama
grup WA sampai ke penyemprotan rutin memaksimalkan bantuan BLT, bhabinkamtibmas,
Puskesmas dilakukan Sembako bantuan dari Pusat, dan sektor lainnya
Provinsi atau Dunia Usaha
Kunci Keberhasilan Hambatan
Sulitnya beberapa
RT dan RW harus benar-benar Desa/Kelurahan dalam
memahami peran, tugas dan memperoleh data terkait ODP,
tanggungjawabnya sebagai
pengayom masyarakat, mengenali
01 PDP, OTG, Confirm Covid di
wilayahnya
seluk beluk masyarakatnya sehingga
mampu mengambil langkah-langkah
01
Belum maksimalnya koordinasi
yang diperlukan antara pemerintah
desa/kelurahan/kecamatan dengan
Puskesmas berperan bukan Tim Gugus Tugas Kab/Kota,
hanya memberikan informasi
03 sehingga pemberdayaan masyarakat

04
namun juga sebagai fasilitator hanya dilakukan aparat desa/kel.
dan katalisator dalam sendiri
pemberdayaan masyarakat
diwilayahnya
Faktor Prilaku seperti sulitnya
menghindari kerumunan, tidak
Komunikasi yang baik kepada
05 disiplin menggunakan masker,
masyarakat akan memudahkan
proses pemberdayaan 06 sampai pada sikap acuh dan
egois masyarakat ataupun Non
prilaku seperti mobilitas
masyarakat dan menghindarkan
munculnya “stigma” Negatif. penduduk yang sangat dinamis
menjadi hambatan tersendir.
Rekomendasi

03
Persiapan menyambut New Normal
01 Life / Adaptasi Kebiasaan Baru
Perlu Advokasi ke Tim melibatkan akademisi/mahasiswa
Gugus Tugas Kab/Kota

04
02 Monitoring dan Evaluasi
yang berkelanjutan
Perlu peningkatan kapasitas
RT/RW/Kader dalam pemberdayaan
Masyarakat
Kasus penugasan :
Rekapitulasi Data Keluarga Sehat
Tingkat Puskesmas
Indikator Desa A Desa B Desa C Desa D Puskes
A. Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak
1. Keluarga mengikuti KB 79.1 56.3% 62.7% 68.9% 66,75%
2. Ibu bersalin di fasilitas kesehatan 24.9 87.4% 95.4% 90.1% 74,45%
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 68.7 62.2% 71.3% 68.8% 67,75%
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan 39.3 74.2% 73.9% 77.6% 66,25%
5.Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan 82.8 45.0% 70.1% 54.3% 63,05%
B. Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular
6. Penderita TB Paru berobat sesuai standar 44.9 53.7% 78.0% 64.5%
60,27%
7. Penderita hipertensi berobat teratur 36.6 13.4% 8.3% 6.2% 16,12%
8. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan 49.7 85.5% 75.3% 74.5% 71,25%
C. Perilaku dan Kesehatan Lingkungan
9. Tidak ada anggota keluarga yg merokok 94.1 78.9% 85.9% 85.1% 86,00%
10. Keluarga memiliki/memakai air bersih 68.7 89.4% 92.9% 94.4% 86,35%
11. Keluarga memiliki/memakai jamban sehat 44.9 48.5% 56.7% 90.1%
60,05%
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes 66.1 69.9% 51.2% 64.6%
62,95%
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 10.80% 11.30% 5.20% 3.70% 7.6%
PENUGASAN KELOMPOK

Peserta dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok.


Setiap kelompok membaca dan memahami permasalahan dalam kasus :
Kelompok 1 Kasus Desa A
Kelompok 2 Kasus Desa B
Kelompok 3 Kasus Desa C
Setiap kelompok diminta untuk :
a. Identifikasi masalah dengan menggunakan lembar kerja 1 dan dilanjutkan dengan melakukan penetapan satu prioritas masalah yang akan di
intervensi melalui kegiatan promosi kesehatan, dengan menggunakan lembar kerja 2
b. Selanjutnya melakukan identifikasi sasaran promosi kesehatan. Penetapan sasaran meliputi : sasaran primer, sekunder serta tersier yang terkait dengan
upaya mengatasi masalah kesehatan prioritas dengan menggunakan lembar kerja 3. Analisis perilaku sasaran, meliputi perilaku sasaran saat ini,
dibandingkan dengan perilaku sasaran yang diharapkan. Bila ada kesenjangan maka perilaku sasaran tersebut, perlu di intervensi melalui upaya promosi
kesehatan
c. Setelah itu, masing-masing kelompok melakukan identifikasi potensi dan peran masyarakat dalam mendukung upaya promosi kesehatan untuk mengatasi
perilaku masyarakat yang menjadi penyebab terjadinya masalah dengan menggunakan lembar kerja 4
d. Tugas selanjutnya membuat Pemantauan dan penilaian dari kegiatan yang telah dilaksanakan
e. Dalam menuangkan rencana kerja di karapkan menuangkan kegiatan promkes sesuai profesi masing-masing peserta yang ada di kelompok agar semua
peserta berkontribusi dalam merencanakan promosi kesehatan dikelompok masing-masing

Setiap kelompok diberikan waktu untuk mengerjakan tugas pada Link yang telah ditentukan panitia dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
Batas pengumpulan tugas kelompok jam 18.00 WIB
That’s all. Thank you very much! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai