Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENGGANTI UAS

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN

OLEH :
NAMA : SUCI AJENG SAFITRI
NIM : 1911311047

DOSEN PENGAMPU :
AGUS SRI BANOWO, S.Kp.MPH

JURUSAN SI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2020
MATERI KE-2
TEORI PERUBAHAN PERILAKU DAN HUBUNGANNYA DENGAN PROMOSI
KESEHATAN
DOSEN : GUSTI SUMARSIH, S.Kp., M.Biomed

1. PERILAKU
— Skiner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
— Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).
— DOMAIN PERILAKU (Benyamin Bloom)
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)
2. Affective Domain (Ranah Afektif)
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)

2. PENGETAHUAN
— Tahu , dapat mengingat /mengingat kembali
— Memahami
— Penerapan
— Analisis; kemampuan tuk menguaraikan objek dlm bagian-2 yg lebih kecil
— Sintesis; kemampuan menghungkan bian-2 dlm suatubentuk keseluruhan yg baru .
— evaluasi

3. SIKAP
— Bertanggung Jawab
— Menghargai
— Menanggapi
— Menerima
4. TINDAKAN ATAU PRAKTIK
— Praktik Terpimpim
— Praktik Secara Mekanisme
— Adopsi

5. PROSES ADAPTASI PERILAKU (Notoatmodjo) :


AIETA :
— Awarness (kesadaran)
— Interst (tertarik)
— Evaluation (menimbang-nimbang)
— Trial (mencoba)
— Adoption

6. PERILAKU KESEHATAN (Healthy Behavior)


— Respons seseorang terhadap stimulus atau objek yg berkaitan dengan sehat – sakit,
penyakit, faktor yg mempengaruhi Kesehatan.

7. Klasifikasi Perilaku Kesehatan (Becker, 1979) :


— Healthy Behavior : aktivitas yg berkaitan dgn upaya mempertahankan &
meningkatkan kesehatan
— Illness Behavior : aktivitas seseorang / keluarganya yg sakit dan/atau terkena
masalah kesehatan u/ mengatasinya
— The Sick Role Behavior : orang sakit punya peran (role), hak (rights) & kewajiban
(obligation)

8. PENGUKURAN & INDIKATOR PERILAKU KESEHATAN


● Health Knowledges
Pengetahuan tentang cara-cara memelihara kesehatan
● Health Attitude
Pendapat/penilaian terhadap hal-hal yg berkaitan pemeliharaan kesehatan
● Health Practice
kegiatan / aktivitas dalam rangka memelihara kesehatannya
9. BEBERAPA TEORI PERILAKU :
1. Teori Lawrence Green
Kesehatan seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor :
— Faktor penyebab perilaku (Behavior causes)
Faktor penyebab perilaku (behavior causes) ditentukan oleh 3 faktor:
1. Predisposisi (Predisposing factors)
2. Pemungkin (Enabling factors)
3. Pendorong (Reinforcing factor)
— Faktor penyebab bukan perilaku (Non behavior causes)

2. Teori Snehandu B. Karr


Menganalisis perilaku dari fungsinya: niat, dukungan sosial,informasi atau fasilitas kesehatan,
otonomi pribadi, situasi.

9. Promosi Kesehatan dan Perilaku


Masalah Kesehatan Masyarakat terjadi karna faktor :
— Faktor Perilaku
— Faktor Non Perilaku / Faktor Fisik

10 .Hubungan Promosi Kesehatan dengan Determinan Perilaku


Health Promotion dan healthy behavior berhubungan dengan :
— Predisposing Factors
— Enabling Factors
— Reinforcing Factors

11. DIAGNOSIS PERILAKU SEHAT


Identifikasi sistematis praktek-praktek kesehatan yang dapat menyebabkan permasalahan
kesehatan
Masalah kesehatan :
— Non-Behavior causes
— Behavioral causes
12. MENCARI PENYEBAB PERILAKU SEHAT
— Masalah perilaku spesifik (Pengaruh /kontribusi)
— Faktor pemungkin (enabling) efek sekunder
— Faktor pencetus (predisposing) efek sekunder
— Faktor penguat ( reinforcing) efek sekunder

13. Penyebab non-perilaku


Faktor-faktor personal dan lingkungan yang berkontribusi terhadap permasalahan kesehatan
tetapi tidak dikendalikan oleh perilaku populasi sasaran
Contoh : genetik, umur, jenis kelamin, iklim
Umumnya, bentuk penyebab non-perilaku :
◦ Lingkungan : air, udara, jalan
◦ Teknologi : fasilitas, pelayanan medis
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN
Dosen : Ns. Windy Freska, M.Kep

1. Pengertian Promosi Kesehatan


Proses memandirikan masyarakat agar dapat memelihara dan meningkatkan dan melindungi
kesehatannya. (Ottawa Charter, 1986)
Sasaran: primer, sekunder, tertier
HEALTH PROMOTION is
The Combination of Educational and Environmental supports for Actions and Conditions of
Living conducive to health.
(Green & Kreuter, 2000)
2. Visi Promosi Kesehatan
VISI PROMKES:
Masyarakat mampu memelihara & meningkatkan kesadarannya sehingga mereka
dapat hidup sehat, produktif, bahagia & sejahtera
Definisi Sehat WHO (WHO Scientific publication no:557, 1996)
Health is a state of complete physical, mental and social well-being, and not merely the
absence of disease or infirmity.
Health status indicator in health promotion:
Include aspects of the: - social
- emotional, and
- perceived health status,
Beside aspects of the: - physical and
- biological health status of an
individual or population.

3. MISI PROMOSI KESEHATAN


Melakukan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, melalui:
1. ADVOKASI KESEHATAN kepada penentu kebijakan, untuk membuat kebijakan yang
berwawasan kesehatan
2. Menjembatani, menggalang kemitraan dan MEMBINA SUASANA yang kondusif demi
terwujudnya PHBS di masyarakat
3. Meningkatkan PENGETAHUAN masyarakat dengan
melakukan, PENYULUHAN, PENDIDIKAN & PELATIHAN dan MEMPERKUAT
SUMBER DAYA MANUSIA untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.

4 Aksi Prioritas Promosi Kesehatan (Piagam Ottawa , 1986)


Build Healthy Public Policy
Create Supportive Environment for Health
Strengthen Community Action for Health
Develop Personal Skills
Re-orient Health Services

5. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN


secara ringkas

STRATEGI SASARAN UTAMA HASIL TATANAN

ADVOKASI Sasaran tertier KEBIJAKAN


(Advocacy) DPRD, Ka Daerah BERWAWASAN
KESEHATAN

BINA SUASANA Sasaran sekunder: KEMITRAAN & Rumah Tangga


(Social Support) Toma, PKK, Kader OPINI Institusi
Pendidikan
PEMBER Tempat Kerja
DAYAAN Tempat Umum
(Empowe GERAKAN Sarana
r ment) Sasaran primer MASYARAKAT Kesehatan
Individu MANDIRI
Unit kerja

6. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN:


1. ADVOKASI -PHBS
SASARAN METODE HASIL YANG
Komunikasi persuasif: DIHARAPKAN

Penentu kebijakan -seminar sehari Kebijakan publik,


DPRD, Pimpinan -lobby, Petisi -peraturan,
perusahaan / organisasi -orientasi, Negosiasi -perundangan,
-Coffee morning, dll -dukungan, fasilitas

MASYARAKAT : Advokasi lewat media -Koalisi


-LSM, PKK, Kader -Pemasaran sosial, KIE -jaringan kerja,
-Org. profesi, -kampanye, -Kemitraan
-media massa -sarasehan, dll

MASYARAKAT luas: KIE dalam acara formal Kebijakan dlm tatanan


Individu / kepala keluarga / (rembug desa, peringatan rumah tangga, RT, RW --
RT/RW/Desa hari besar, hari Kes), desa
informal

7. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN:


ENAM (6) LANGKAH ADVOKASI (JHU-DepKes, 2000)
1. MELAKUKAN ANALISIS
2. MENYUSUN STRATEGI
3. MENGGALANG KEMITRAAN (MOBILISASI)
4. PELAKSANAAN / TINDAKAN
5. EVALUASI
6. KESINAMBUNGAN PROSES

8. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN:


ENAM (6) LANGKAH ADVOKASI (JHU), a.l.

MENGANALISIS
Identifikasi masalah ?
Kebijakan yang ada ?
Program komunikasi yang ada ?
Perubahan kebijakan yang diinginkan ?
Mitra kerja (stake holders) yg terkait policy ?
Jejaring utk penentu policy + pesan yg tepat ?
Sumber daya yang ada ?
9. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN: BINA SUASANA (SOCIAL SUPPORT)
(DepKes,2000)
Untuk kelanggengan & kesinambungan BINA SUASANA, diperlukan:
Forum komunikasi
Dokumen & data yg. Up to date
Mengikuti perkembangan masyarakat
Hubungan terbuka, serasi, dinamis
Menumbuhkan keciptaan terhadap kesehatan
Memanfaatkan kegiatan & sumber daya yg dukung PHBS
Adanya umpan balik & penghargaan

10. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN (DepKes,2000):

GERAKAN MASYARAKAT (EMPOWERMENT)


1. PENDEKATAN MAKRO, yaitu:
Membangun komitmen di setiap jenjang
Membangun masyarakat (Critical Mass)
Menyediakan juklak & biaya operasional
Memonitor & evaluasi serta koordinasi
2. Pendekatan MIKRO, yaitu:
Menggali potensi yang belum disadari masy.
Membuat model-model percontohan dan prototipe pengembangan masyarakat
Dikembangkan beberapa tolak ukur keberhasilan PHBS sesuai sikon setempat

Materi 5 : Menjelaskan dan menetapkan stategi perencanaan dalam pendidikan kesehatan


(Dalam Tataran/setting klinik, community, sekolah dan tempat kerja)
Dosen : Ns. Windy Freska, M.Kep
Strategi Menetapkan Perencanaan Dalam Pendidikan Kesehatan
Pedoman yang dipakai sebagi petunjuk pada waktu pelaksanaan prose belajar
mengajar. Mengefektifkan perencanaan dan pelaksaan program pengajaran secara sistem
untuk dijadikan sebagai pedoman dalam proses belajar mengajar
Langkah-langkah perencanaan :
1. Menetukan prioritas masalah
Kebutuhan belajarharus diurut berdasarkan prioritas, cara menentukan prioritas
diantaranya adalah:
a. Motivasi klien/objek berkonsentrasi pada kebutuhan belajar yang telah diidentifikasi
b. Sesuai dengan herarki kebutuhan dasar maslow
Kteria untuk memprioritaskan pengajaran didalam komunitas, antara lain:
 Kesadaran komunitas terhadap masalah
 Motivasi komunitas memecahkan masalah
 Kemampuan petugas/perawat untuk mempengaruhi pemecahan masalah
 Berat seta konsekuensi jika masalah tidak terpecahkan
2. Menetapkan tujuan belajar
Tujuan belajar dapat disamakan dengan tujuan asuhan keperawatan, baik sekali jika
berdasarkan tiga ranah belajar yaitu: kognitif, afektif dan psikomotor.
Tujuan belajar yang dirancang dengan baik akan menuntun perencanaan tentang isi
atau substansi, metode, sterategi, aktifitas dan perencanaan metode evaluasi belajar
3. Perumusan Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional adalah tujuan yang berbentuk tingkah laku atau kemampuan
yang diharapkan dapat dimiliki objek/siswa setelah proses belajar mengajar, tujuan
instruksional terdiri dari:
a. Tujuan instruksional umum (TIU)
 Tujuan Instruksional Umum
Tujuan umum adalah suatu pernyataan umum tentang tujuan akibatnya kurang jelas
arahnya
b. Tujuan instruksional khusus (TIK)
 Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan khusus jauh lebih bersifat sfesifik dan jelas, tujuan khusus dapat membantu
secara nyata serta memberikan arah yang jelas. Menurut Bloom TIK dapat
dikelompokan menjadi tiga kelompok tujuan yaitu:
1) Tujuan kognitif
2) Tujuan afektif
3) Tujuan psikomotor
Contoh-contoh tujuan khusus yang tergolong pada tujuan kognitif:
 Membandingkan, membedakan, mendefinisikan, menguraikan, menggambarkan,
menjelaskan, mengidentifikasi, memberi tanda, mengurutkan, menjodohkan,
menanamkan, menyiapkan, merencanakan,merangkum dll.
Contoh tujuan khusus yang tergolong pada tujuan afektif:
 Merubah, menjawab, menetukan, memlih, melengkapi, menyepakati, menuruti,
mempertahankan, mendiskusikan, membantu, bekerjasama, merspon,dll.
 Contoh tujuan khusus yang tergolong pada tujuan psikomotor.
Beradptasi,memulai,merangkai, menghitung, mengalikan, merubah, mengubah,
mengukur, menciptakan, mengukur bereaksi.dll
 Jenjang Istilah yang Digunakan
Bidang kemampuan intelektual
a. Jenjang pengetahuan
 Istilah untuk TIU:
1) Mengetahui istilah-istilah umum
2) Mengetahui hal-hal terinci
3) Mengetahui metode dan prosedur
4) Mengetahui konsep-konsep dasar
5) Mengetahui prinsip-prinsip\
 Istilah kata kerja untuk TIK:
1) Mengidentifikasikan (defines)
2) Menggambarkan (dscribes)
3) Mengindentifikasi (identifies)
4) Memberi nama (labels)
5) Membuat garis besar (out line)
6) Menyusun daftar (list)
7) Menyatakan kenyataan kembali (reproduces)
8) Memilih (selects)
9) Menyatakan (states)
b. Jenjang pemahaman
 Istilah untuk TIU:
a) Memahami fakta dan prinsip
b) Mengintepretasi secara lisan
c) Mengubah bahan tulisan menjadi rumus matematika
d) Memperkirakan akibat-akibat yang akan datang yang terantum dalam data
e) Membenarkan metide dan prosedur
 Istilah untuk TIK:
a) Mengubah (convert)
b) Mempertahankan (defends)
c) Memperkirakan (estimatis)
d) Menjelaskan (explains)
e) Membedakan (distinguish)
f) Menyatakan secara luas (express)
g) Menarik kesimpulan umum (generalises)
h) Memberi contoh (gives examples)
i) Menarik kesimpulan (infers)
j) Melukiskan dengan kata-kata sendiri (paraphrases)
k) Meramalkan (predicts)
l) Menuliskan kembali (rewrites)
m) Membuat rangkuman (summarizes)
c. Jenjang penerapan
1) Istilah untuk TIU:
a) Menetapkan konsep dan prinsip terhadap situasi-2 baru
b) Menerapkan hukum dan teori pada situasi praktis
c) Memecahkan personal-2 matematik
d) Mengonstruksi bagan dan graiks
e) Mendemonstransikan penggunaan metode dan prosedur secara benar
2) Istilah untuk TIK
a) Mengubah (changes)
b) Mendemonstrasikan (demonstrates)
c) Menggunkapkan (discovers)
d) Mengerjakan dengan teliti (manipulates)
e) Membuat modifikasi (modifies)
f) Menjalankan (operates)
g) Meramalkan (predicts)
h) Menghubungkan relates
i) Menunjukan (show)
4. Menentukan materi pelajaran
Materi pelajaran atau bahan yang akan dipelajarai siswa untuk mencapai TIK yang
perlu dirumuskan meliputi pokok bahasa dan garis besar uraianya. Materi ini biasanya
diambil dari BGPP sesuai dengan kurikulum yang berlaku materi pelajaran harus jelas atau
bersumber dari teks book atau sumber perpustakaan yang jelas
5. Menentukan strategi dan metode belajar
Pembahasan berikut akan membicarakan masalah macam-macam metode menajar
secara global untuk memberikan tambahan wawasan umum. Diharapkan dengan uraian ini
pembaca akan mendapatka gambaran mengenai macam-macam metode mengajar dan
selanjutnya akan mendalaminya. Metode-metode mengajar yang di uraikan berikut ini :
1) Metode eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang di pelajari.
 Ekksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan :
a) Kelebihan metode eksperimen
1. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya
2. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan-terobosan baru dengan penumuan
dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia
3. Hasil-hasil percobaaan yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuaran umat
manusia
b) Kekurangan metode eksperiman
1) Metode ini lebih sesuai dengan bidang-bidang sains dan teknologi
2) Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu
mudah diperolaeh dan mahal
3) Metode ini menuntut ketelitian, keulutan dan ketabahan
4) Setiap percobaan tidak selalu membarikan hasil yang diharapkan karena mungkin ada
faktor-faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemempuan atau pengendalian
 Metode penugasan
Metode penugasan adalah metode penyajian bahan diman guru memberikan tugas
tertentu agar siswa malakukan kegiatan belajar. Metode tugas mempunyai beberapa
kelebihan dan kekurangan, antara lain:
a. Kelebihan metode penugasan
1. Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar
2. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru
3. Dapat membina tanggung jawab dan disiplain siswa
4. Dapat mengembangkan kreativitas siswa
b. Kekurangan metode penugasan
1) Siswa sulit dikontrol
2) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan
menyelesaikannya adalah anggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak
berpartisiapsi dengan baik
3) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa
4) Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulakn
kebosanan siswa
4. Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, diman siswa-siswa dihadapakan
kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pernyataan yang bersifat problematis
untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
a. Kelebihan metode diskusi
1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan perkasa, dan terobosan
baru dalam pemecahan suatu masalah
2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain
3. Memperluas wawasan
4. Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu
masalah
b. Kekurangan metode diskusi
1) Pembicaraan terkadang menyimpang
2) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar
3) Peserta mendapat informasi yang terbatas
4) Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri
5. Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
menunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari,
baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
a. Kelebihan metode demonstrasi
1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret
2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari
3) Proses pengajaran lebih menarik
4) Siswa merangsang untuk aktif mengamati
b. Kekurangan metode demonstrasi
1) Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus
2) Fasilitas yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik
3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perecanaan
5) Metode problem solving
Metode problem solving (pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar,
tetapi juga merupakan suatu metode mengajar, tetapi juga memerlukan suatu metode berfikir,
sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yamg dimulai
dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
a. Kelebihan metode solving
1) Metode ini dapat membuat pendidikan disekolah menjadi lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dengan dunia kerja
2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa
menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil
3) Metode ini merangsang pengembangan kemampua berfikir siswa secara kreatif dan
menyeluruh
b. Kekurangan metode problem solving
1) Menentukan suatu masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berfikir
siswa
2) Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode ini sering memerlukan waktu
yang cukup banyak dan sering terpaksa mengambil waktu pelajaran lain
3) Mengubah kebiasaan siswa belajar dengan mendengarkan dan menerima informasi
6. Metode karya wisata
Adalah cara penyajian pelajrna dengan membawa objek/siswa mempelajari bahan-
bahan(sumber-sumber) diluar kelas.
a. Kelebihan metode karya wisata
1) Karya wisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan
nyata dalm pengajaran
2) Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan
membutuhkan di masyarakat
3) Pengajaran serupa ini dapat lebih merangsang kreatifitas siswa
4) Informasi sebagai bahan pelajaran lebih luas dan akktual
b. Kekurangan karyawisata
a) Fasilitas yang diperlukan dan biaya dipergunakan sulit untuk disediakan oleh
siswaatau sekolah
b) Sangat memerlukan persiapan atau perencanaan yang matang
c) Memerlukan koordinasi dengan guru serta bidang studi lain
d) Dalam karyawisata sering unsur relaksasi menjadi lebih prioritas daripada tujuan
utama, sedang unsur studinya menjadi terabaikan
7. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang
harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
a. Kelebihan metode tanya jawab
1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa
2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya
ingatan
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat
b. Kekurangan metode tanya jawab
 Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani,
dengan menciptakn suasana yang tidak tegang , melainkan akrab
 Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah
dipahami siswa
 Waktu sering banyak terbuang
8. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode profesional, karena
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan anatar guru dengan
anak didikdalam proses belajar mengajar.
a. Kelebihan metode ceramah
 Guru mudah menguasai kelas
 Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
 Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
 Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
 Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
b. Kekurangan metode ceramah
 Bila digunakan dan terlalu lama, membosankan
 Guru menyimpilkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya , ini sukar
sekali
 Menyebabnya siswa menjadi pasif
9. Metode sosiodrama
Metode sosiodrama pada dasrnya mendramatisasikan tingkah laku dalam
hubungannya dengan masalah sosial.
a. Kelebihan metode sosiodrama
 Siswa melatih dirinya untuk memahami, dan mengingat isi bahan yang didramakan
 Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkratif
 Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul
senidrama dari sekolah
b. Kekurangan metode sosiodrama
 Sebagian besar anak tidak ikut bermain drama mereka kurang kreatif
 Banyak memakan waktu
 Memerlukan tempat yang cukup luas
 Sering kelas lain terganggu oleh suar pemain dan para penontonyang kadang-kadang
bertepuk tangan
10. menentukan media pengajaran
 Ada dua unsur yang terkandung dalam media yaitu:
a. Memilih alat / media yang akan digunakan
 Media auditif yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio,
cassete recorder, piringan audio
 Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan seperti: film
strip, slides, foto, gambar/lukisan cetakan, fim bisu, film kartun.
 Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gmabar,
contoh: film, video casette
b. Memilih alat bantu mengajar
 Mengajar/penyuluhan dengan menggunakan alat bantu sangat baik, dikarenakan dapat
memperjelas materi yang disampaikan dan untuk memilih alat bantu mengajar
disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, sehingga perlu hati-hati dalam
memilih alat bantu harus disesuaikan juga dengan kegunaannya
 Membuat rencana evaluasi
 Rencana evaluasi harus dibuat dalam rencana kegiatan penkes (HE)
11. Menentukan Evaluasi
Suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu Bentuk dan alat penilaian
a. Tes: adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang
harus dikerjakan oleh anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku
atau anak lain dengan nilai standar yang ditetapkan.
b. Non tes, untuk menilai aspek-aspek tingkah laku, jenis non tes lebih sesuai
dipergunakan sebagai alat penilaian. Alat penilaian jenis non tes ini antara lain:
 Observasi: yaitu pengamatan tingkah laku pada situasi tertntu.
 Wawancara: yaitu berkomunikasi langsung antara yang menginterview dengan yang
diinterview
 Studi kasus: yauitu mempelajari individu dalam priode tertentu sacara terus menerus
untuk melihat perkembangannya

Materi : Menjelaskan dan menetapkan stategi Evaluasi dalam pendidikan kesehatan (Dalam
Tataran/setting klinik, community, sekolah dan tempat kerja)
Dosen : Windy Freska

Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-
kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi
kesehatan diselenggarakan melalui proses : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi, dimana disetiap proses tersebut menentukan berjalannya suatu promosi kesehatan.

Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki kesamaan dengan tahap
evaluasi pada proses keperawatan secara umum.. Didalam tahapan evaluasi hal penting yang
harus diperhatikan adalah standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman
evaluasi. Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya suatu
kegiatan tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika kegiatan ataupun tindakan
keperawatan belum diberikan. Selain itu, dalam tahapan evaluasi juga dilakukan pengkajian
lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian objektif dan subjektif klien atau objek kegiatan
setelah dilakukan tindakan promosi kesehatan. Tujuan evaluasi diantarnya adalah sebagai
berikut:
Tujuan umum :
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :
1. Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan
2. Menyatakan apakah tujuan program promosi kesehatan telah tercapai atau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan terkait program promosi
4. Memodifikasi rencana tindakan promosi
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi kesehatan belum tercapai.

Standar evaluasi pada promosi kesehatan yang mencakup tujuan serta hasil yang diharapakan
selalu dibuat berdasarkan latar belakang kegiatan. Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan
selalu ditetapkan berdasarkan apa yang hendak dicapai dengan kegiatan promosi kesehatan.
Hal ini menjadi penting karena segala tujuan dari kegiatan promosi kesehatan memiliki aspek
yang sangat penting dari suatu kegiatan promosi kesehatan.
Tahapan evaluasi dalam kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan dalam berbagai tinjauan.
Hal ini meliputi
a. Evaluasi terhadap input
Tahap evaluasi promosi kesehatan dalam hal ini mencakup evaluasi terhadap segala input
untuk mendukung terlaksananya kegiatan promosi kesehatan. Evaluasi pada komponen input
sangat penting karena input itu sendiri mencakup:
- jumlah ketersediaan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan promosi kesehatan
- banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan atau melaksanakan kegiatan
- banyaknya materi dan juga uang yang digunakan untuk mendanai kegiatan.
Segala komponen input tersebut dapat diibaratkan sebagai bahan bakar dalam kegiatan. Oleh
karena itu evaluasi pada aspek ini sangat perlu karena baik buruknya suatu kegiatan promosi
kesehatan sangat ditentukan seberapa besar input yang ada.
b. Evaluasi terhadap proses
Evaluasi terhadap proses penyelenggaraan promosi kesehatan meliputi:
- Seberapa banyak orang yang memiliki komitmen tinggi untuk melakukan kegiatan promosi
kesehatan
- Teori dan konsep dalam pemberian promosi kesehatan
- Dimana kegiatan promosi kesehatan dan dilakukan dan sasarannya
- Media dalam pemberian promosi kesehatan
Evaluasi terhadap proses akan memberikan manfaat yang besar dalam promosi kesehatan.
Evaluasi ini akan memperlihatkan bagaimana berjalannya proses promosi kesehatan dari awal
hingga akhir. Dari evaluasi ini diharapkan akan diketahui sejauh mana keberhasilan dan
kendala dalam suatu kegiatan promosi kesehatan.
c. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
Evaluasi terhhadap hasil dari suatu kegiatan promosi kesehatan lebih dipusatkan pada
pengamatan pada obkjek kegiatan. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa berhasilkah promosi kesehatan terhadap pengetahuan, tingkah laku, dan sikap klien
dalam menjalankan pola hidup sehat. Evaluasi hasil juga dapat digunakan sebagai sarana
untuk mengetahui seberapa jauh tujuan diadakannnya promosi kesehatan dapat tercapai.
d. Impact evaluation
Evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan meliputi melakukan pengkajian
terhadap seberapa berhasilkah penyelenggara promosi kesehatan mempengaruhi klien. Selain
itu, dengan evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan kita akan mengetahui
seberapa besar dampak suatu kegiatan dilakukan.

Selain itu tindakan evaluasi dapat dilakuak melalui 2 cara yaitu:


1. Evaluasi formatif
• Hasil observasi dan analisa promotor terhadap respon segera pada saat / setelah dilakukan
tindakan keperawatan atau promosi kesehatan
• Ditulis pada catatan perawatan
• Contoh: membantu pasien dudukajarkan klien pencucian tangan yang benar dan latihan
senam hamil.
2. Evaluasi Sumatif
• Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai waktu pada
tujuan
• Ditulis pada catatan perkembangan

Dari evaluasi kegiatan atau tindakan evaluasi yang dilakukan baik formati maupun sumatif.
Promotor dapat mengindikasikan apakah evaluasi bersifat posistif (hasil yang diinginkan
terpenuhi) atau negatif (hasil yang tiadak diinginkan menandakan bahwa masalah tidak
terpecahkan atau terdapat masalah potensial yang belum diketahui) dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Apakah rumusan masalah (diagnosa keperawatan) dan masalah-masalah kolaboratif akurat?
Apakah masyarakat mencapai hasil yang diharapkan?
Apakah masyarakat menunjukkan perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran
berdasarkan kegiatan promosi yang dijalankan?
Apakah masalah-masalah yang dijadikan sebagai diagnosa sudah dapat teratasi?
Apakah kebutuhan masyarakat terkait program promosi kesehatan sudah dipenuhi?
Apakah intervensi yang dilaksanakan harus dipertahankan, diubah atau dihentikan?
Apakah ada masalah yang timbul dimana intervensi yang belum direncanakan atau
diimplementasikan?
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pencapaian tujuan atau kurang tercapainya tjuan?
Apakah prioritas yang harus disusun kembali?
Apakah perubahan-perubahan harus dibuat pada tujuan dan hasil yang diperkirakan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas bermanfaat sebagai parameter dalam :
1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan masyarakat terkait dengan promosi yang telah
dilaksanakn
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan atau program promosi
kesehatan.
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan promosi yang telah dilksanakan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses
keperawatan.
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan
Sehingga dapat diperoleh data objektif untuk menentukan rencana tindak lanjut, apakah
intervesi akan terus dilanjutkan (hasil evaluasi positif), diubah (modifikasi tindakan
berdasarkan pengkajian terhadap hambatan-hambatan yang muncul selama proses promosi
kesehatan) atau dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai