OLEH :
NAMA : SUCI AJENG SAFITRI
NIM : 1911311047
DOSEN PENGAMPU :
AGUS SRI BANOWO, S.Kp.MPH
1. PERILAKU
Skiner (1938) merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus (rangsangan dari luar).
Perilaku merupakan hasil daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia
dengan lingkunganya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan.
Perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya (Notoatmojo, 2010).
DOMAIN PERILAKU (Benyamin Bloom)
1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif)
2. Affective Domain (Ranah Afektif)
3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)
2. PENGETAHUAN
Tahu , dapat mengingat /mengingat kembali
Memahami
Penerapan
Analisis; kemampuan tuk menguaraikan objek dlm bagian-2 yg lebih kecil
Sintesis; kemampuan menghungkan bian-2 dlm suatubentuk keseluruhan yg baru .
evaluasi
3. SIKAP
Bertanggung Jawab
Menghargai
Menanggapi
Menerima
4. TINDAKAN ATAU PRAKTIK
Praktik Terpimpim
Praktik Secara Mekanisme
Adopsi
MENGANALISIS
Identifikasi masalah ?
Kebijakan yang ada ?
Program komunikasi yang ada ?
Perubahan kebijakan yang diinginkan ?
Mitra kerja (stake holders) yg terkait policy ?
Jejaring utk penentu policy + pesan yg tepat ?
Sumber daya yang ada ?
9. STRATEGI PROMOSI KESEHATAN: BINA SUASANA (SOCIAL SUPPORT)
(DepKes,2000)
Untuk kelanggengan & kesinambungan BINA SUASANA, diperlukan:
Forum komunikasi
Dokumen & data yg. Up to date
Mengikuti perkembangan masyarakat
Hubungan terbuka, serasi, dinamis
Menumbuhkan keciptaan terhadap kesehatan
Memanfaatkan kegiatan & sumber daya yg dukung PHBS
Adanya umpan balik & penghargaan
Materi : Menjelaskan dan menetapkan stategi Evaluasi dalam pendidikan kesehatan (Dalam
Tataran/setting klinik, community, sekolah dan tempat kerja)
Dosen : Windy Freska
Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya. Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat; artinya proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-
kelompok potensial di masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat. Kegiatan promosi
kesehatan diselenggarakan melalui proses : pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi, dimana disetiap proses tersebut menentukan berjalannya suatu promosi kesehatan.
Tahap Evaluasi
Tahap evaluasi pada promosi kesehatan pada dasarnya memiliki kesamaan dengan tahap
evaluasi pada proses keperawatan secara umum.. Didalam tahapan evaluasi hal penting yang
harus diperhatikan adalah standar ukuran yang digunakan untuk dijadikan suatu pedoman
evaluasi. Standar ini diperoleh dari tujuan dan hasil yang diharapkan diadakannya suatu
kegiatan tersebut. Kedua standar ini selalu dirumuskan ketika kegiatan ataupun tindakan
keperawatan belum diberikan. Selain itu, dalam tahapan evaluasi juga dilakukan pengkajian
lagi yang lebih dipusatkan pada pengkajian objektif dan subjektif klien atau objek kegiatan
setelah dilakukan tindakan promosi kesehatan. Tujuan evaluasi diantarnya adalah sebagai
berikut:
Tujuan umum :
1. Menjamin asuhan keperawatan secara optimal
2. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan khusus :
1. Mengakhiri rencana tindakan program promosi kesehatan
2. Menyatakan apakah tujuan program promosi kesehatan telah tercapai atau belum
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan terkait program promosi
4. Memodifikasi rencana tindakan promosi
5. Dapat menentukan penyebab apabila tujuan promosi kesehatan belum tercapai.
Standar evaluasi pada promosi kesehatan yang mencakup tujuan serta hasil yang diharapakan
selalu dibuat berdasarkan latar belakang kegiatan. Tujuan dari kegiatan promosi kesehatan
selalu ditetapkan berdasarkan apa yang hendak dicapai dengan kegiatan promosi kesehatan.
Hal ini menjadi penting karena segala tujuan dari kegiatan promosi kesehatan memiliki aspek
yang sangat penting dari suatu kegiatan promosi kesehatan.
Tahapan evaluasi dalam kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan dalam berbagai tinjauan.
Hal ini meliputi
a. Evaluasi terhadap input
Tahap evaluasi promosi kesehatan dalam hal ini mencakup evaluasi terhadap segala input
untuk mendukung terlaksananya kegiatan promosi kesehatan. Evaluasi pada komponen input
sangat penting karena input itu sendiri mencakup:
- jumlah ketersediaan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan promosi kesehatan
- banyaknya waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan atau melaksanakan kegiatan
- banyaknya materi dan juga uang yang digunakan untuk mendanai kegiatan.
Segala komponen input tersebut dapat diibaratkan sebagai bahan bakar dalam kegiatan. Oleh
karena itu evaluasi pada aspek ini sangat perlu karena baik buruknya suatu kegiatan promosi
kesehatan sangat ditentukan seberapa besar input yang ada.
b. Evaluasi terhadap proses
Evaluasi terhadap proses penyelenggaraan promosi kesehatan meliputi:
- Seberapa banyak orang yang memiliki komitmen tinggi untuk melakukan kegiatan promosi
kesehatan
- Teori dan konsep dalam pemberian promosi kesehatan
- Dimana kegiatan promosi kesehatan dan dilakukan dan sasarannya
- Media dalam pemberian promosi kesehatan
Evaluasi terhadap proses akan memberikan manfaat yang besar dalam promosi kesehatan.
Evaluasi ini akan memperlihatkan bagaimana berjalannya proses promosi kesehatan dari awal
hingga akhir. Dari evaluasi ini diharapkan akan diketahui sejauh mana keberhasilan dan
kendala dalam suatu kegiatan promosi kesehatan.
c. Evaluasi terhadap hasil dari kegiatan
Evaluasi terhhadap hasil dari suatu kegiatan promosi kesehatan lebih dipusatkan pada
pengamatan pada obkjek kegiatan. Dalam hal ini, evaluasi dilakukan untuk mengetahui
seberapa berhasilkah promosi kesehatan terhadap pengetahuan, tingkah laku, dan sikap klien
dalam menjalankan pola hidup sehat. Evaluasi hasil juga dapat digunakan sebagai sarana
untuk mengetahui seberapa jauh tujuan diadakannnya promosi kesehatan dapat tercapai.
d. Impact evaluation
Evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan meliputi melakukan pengkajian
terhadap seberapa berhasilkah penyelenggara promosi kesehatan mempengaruhi klien. Selain
itu, dengan evaluasi terhadap dampak kegiatan promosi kesehatan kita akan mengetahui
seberapa besar dampak suatu kegiatan dilakukan.
Dari evaluasi kegiatan atau tindakan evaluasi yang dilakukan baik formati maupun sumatif.
Promotor dapat mengindikasikan apakah evaluasi bersifat posistif (hasil yang diinginkan
terpenuhi) atau negatif (hasil yang tiadak diinginkan menandakan bahwa masalah tidak
terpecahkan atau terdapat masalah potensial yang belum diketahui) dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
Apakah rumusan masalah (diagnosa keperawatan) dan masalah-masalah kolaboratif akurat?
Apakah masyarakat mencapai hasil yang diharapkan?
Apakah masyarakat menunjukkan perubahan perilaku dan peningkatan kesadaran
berdasarkan kegiatan promosi yang dijalankan?
Apakah masalah-masalah yang dijadikan sebagai diagnosa sudah dapat teratasi?
Apakah kebutuhan masyarakat terkait program promosi kesehatan sudah dipenuhi?
Apakah intervensi yang dilaksanakan harus dipertahankan, diubah atau dihentikan?
Apakah ada masalah yang timbul dimana intervensi yang belum direncanakan atau
diimplementasikan?
Faktor-faktor apa yang mempengaruhi pencapaian tujuan atau kurang tercapainya tjuan?
Apakah prioritas yang harus disusun kembali?
Apakah perubahan-perubahan harus dibuat pada tujuan dan hasil yang diperkirakan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas bermanfaat sebagai parameter dalam :
1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan masyarakat terkait dengan promosi yang telah
dilaksanakn
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan atau program promosi
kesehatan.
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan promosi yang telah dilksanakan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses
keperawatan.
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan
Sehingga dapat diperoleh data objektif untuk menentukan rencana tindak lanjut, apakah
intervesi akan terus dilanjutkan (hasil evaluasi positif), diubah (modifikasi tindakan
berdasarkan pengkajian terhadap hambatan-hambatan yang muncul selama proses promosi
kesehatan) atau dihentikan.