Anda di halaman 1dari 32

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN

JAMINAN SOSIAL BAGI PEKERJA

oleh
Direktorat Jaminan Sosial Tenaga Kerja
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
DI SELURUH SIKLUS KEHIDUPAN
Usia Bantuan Sosial Jaminan Sosial
Usia Anak Program Kesejahteraan Sosial Anak
(0-4 tahun)
Usia Sekolah 1. Program Bidik Misi
Definis (6-18 tahun) 2. Kartu Indonesia Pintar
3. Bantuan Kuota Data Internet Pelajar dan Guru
i Usia Produktif
Program Keluarga
1. Bantuan Subsidi Upah 1. Jaminan Kecelakaan
2. Bantuan Subsidi Upah Guru Honorer Kerja
1 Bantuan Sosial adalah bantuan (19-59 tahun) Harapan (Anak, Ibu 3. Bantuan Apresiasi Pelaku Budaya 2. Jaminan Kematian
berupa uang, barang, dan jasa Hamil, Lansia, 4. Kartu Prakerja 3. Jaminan Kehilangan
Penyandang 5. Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) 1. Jaminan Pekerjaan
kepada keluarga dan/atau Disabilitas) 6. Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan Kesehatan
seseorang miskin, tidak 7. BLT UMKM
mampu dan/atau rentan 8. Pembebasan PPh Final 0,5% untuk Pelaku UMKM 2. PBI
9. Banpres Produktif Usaha Mikro Jaminan
terhadap risiko sosial. (Perpres Kesehatan
10. Subsidi Bunga untuk Kredit UMKM
63/2017) 11. Pembebasan Pembayaran Bunga dan Pokok KUR
12. Bantuan Pangan Non Tunai
13. Insentif Perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan
Rendah
2 Jaminan Sosial salah satu 14. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa
bentuk perlindungan sosial 15. Diskon Biaya Listrik
untuk menjamin seluruh rakyat 16. BLT Minyak goreng
17. Bansos Tunai Presiden
agar dapat memenuhi 18. Bansos Sembako Jabodetabek
kebutuhan dasar hidupnya
Lanjut Usia 1. PKH Lansia 1. Jaminan Hari Tua
yang layak. (UU 40/2004) 2. Jaminan Pensiun
2. Diskon Biaya Listrik
(60+ tahun)
3. BLT Minyak goreng
4. Bansos Tunai Presiden
5. Bansos Sembako Jabodetabek 2
Sumber Bappenas
PERBEDAAN
JAMSOS DAN ASURANSI

JAMINAN SOSIAL ASURANSI


• menjamin kebutuhan dasar hidup. • memberikan tambahan manfaat yang
• tak membatasi perlindungan yang lebih selain dari kebutuhan dasar
diberikan, • dibatasi oleh nilai premi yang dibayarkan,
• dikelola pemerintah • dikelola oleh perusahaan asuransi
• wajib dimiliki setiap warga negara • kepemilikan asuransi bisa banyak
• hanya akan menanggung peserta di • lingkupnya bisa lebih luas
wilayah tertentu saja • asuransi umumnya lebih bebas, tergantung
• Prosedur pengajuan pertanggungan pada rumah sakit rekanan yang dimiliki
jaminan sosial biasanya harus mengikuti perusahaan tersebut
standar yang telah ditetapkan. • harga premi ditentukan masing-masing
• Harga premi jaminan sosial biasanya sudah perusahaan asuransi, tergantung pada
ditentukan oleh pemerintah fasilitas yang diberikan

3
J A M I N A N S O S I A L
Tujuan
Memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi
setiap peserta dan/atau anggota keluarganya

Prinsip Penyelenggaraan :
1. Asuransi sosial : mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib
yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko
sosial ekonomi yang menimpa peserta dan/atau anggota
keluarganya.
2. Tabungan wajib : simpanan yang bersifat wajib bagi peserta
program jaminan sosial.

Asas Penyelenggaraan
Pasal 4 UU 40/2004 : SJSN
https://jdih.kemnaker.go.id/katalog-26-Undang-unda
ng.html
DASAR HUKUM JAMINAN SOSIAL
• Pasal 28H ayat (3) UUD 1945
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang SJSN Konvensi ILO No. 102
memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermartabat. JP Old age
JHT
• UU
JKK Employment Injury Benefit
1. UU SJSN
2. UU BPJS JKM Survivors Benefit
3. UU CIPTA KERJA JKN Medical Care
• PP per Program
Sickness Benefit
1. JKN (Perpres No. 82/2018)
2. JKK (PP No. 44/2015 Jo. PP 82/2019) Invalidity Benefit
3. JKM (PP No. 44/2015 Jo. PP 82/2019) JKP Unemployment Benefit
4. JHT (PP No. 46/2015 Jo. PP 60/2015) Maternity Benefit
5. JP (PP No. 45/2015)
Family Benefit
6. JKP (PP No. 37/2021)
Profil Ketenagakerjaan dan Kepesertaan Jamsosnaker

PROFIL KETENAGAKERJAAN DATA KEPESERTAAN


Sumber data BPS, Februari 2023 Sumber data BPJS Ketenagakerjaan, Juli 2023

211,59 Juta TOTAL


orang PESERTA
37,401,789 TK
Penduduk
146,62 Juta Usia Kerja 64,97 Juta
orang orang
PU BPU
Angkatan 31,049,461 TK 6,352,328 TK
Bukan Angkatan
Kerja Kerja
138,63 Juta 7,99 Juta
orang
orang

Bekerja
Pengangguran Skala Usaha Jakon
23,643,224 TK
\
7,406,237 TK
Jumlah Pekerja Formal dan Informal

Informal
Peserta JKP 13,043,769 TK
✔ Berusaha sendiri 83,34 Juta
✔ Berusaha dibantu buruh tidak tetap
✔ Pekerja bebas orang Catatan:
✔ Pekerja keluarga/tidak dibayar • Peserta Jamsos hanya 25,51% dari total angakatan kerja
Formal
• Sebesar 56,16% pekerja formal terlindungi program jamsos
✔ Berusaha dibantu buruh tetap 55,29 Juta • Hanya 7,62% pekerja informal terlindungi jamsos
✔ Buruh/Karyawan/Pegawai
orang
KELEMBAGAAN
 Menyusun regulasi
Kemnaker  Melakukan koordinasi dengan K/L terkait
Pemerintah
K/L Terkait Koordinasi dalam penyusunan regulasi

BPJS Operator/ penyelenggara jaminan sosial


Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan (JKK, JKM, JHT, JP dan JKP)
Kelembagaan
Operator/ penyelenggara jaminan sosial
BPJS Kesehatan Kesehatan (JKN)
BPJS
Operator/ penyelenggara Jaminan Sosial bagi ASN dan
TASPEN Pejabat Negara (THT, program Pensiun, JKK dan JKM)
DJSN
Operator/ penyelenggara jaminan sosial bagi Prajurit
ASABRI
TNI, Anggota Polri dan PNS Kemhan/Polri

1. melakukan kajian dan penelitian yang berkaitandengan


penyelenggaraan jaminan sosial;
2. mengusulkan kebijakan investasi Dana Jaminan Sosial Nasional; dan
3. mengusulkan anggaran jaminan sosial bagi penerima bantuan iuran
dan tersedianya anggaran operasional kepada Pemerintah.
4. Serta berwenang melakukan monitoring dan evaluasi
penyelenggaraan program jaminan sosial.
ORGAN DAN ASET BPJS
ORGAN ASET
1.DEWAS • BPJS mengelola:
• Berjumlah 7 orang professional. a. aset BPJS; dan
• Terdiri dari unsur: b. aset Dana Jaminan Sosial.
1. Pemerintah 2 orang • Direksi bertanggung jawab secara tanggung
renteng atas kerugian finansial yang
2. Pekerja 2 orang ditimbulkan atas kesalahan pengelolaan Dana
3. Pemberi kerja 2 orang Jaminan Sosial.
4. Tomas 1 orang • Dalam hal terdapat kebijakan fiskal dan
2. DIREKSI moneter yang mempengaruhi tingkat
solvabilitas BPJS, Pemerintah dapat
Terdiri atas paling sedikit 5 orang mengambil kebijakan khusus untuk menjamin
anggota yang berasal dari unsur kelangsungan program Jaminan Sosial.
profesional.

UU No. 24/2011
PERLINDUNGAN
JAMINAN SOSIAL
Pelindungan Pelindungan
Jangka Pendek Jangka Panjang

1. Jaminan Kesehatan (JKn)


2. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) 1. Jaminan Hari Tua (JHT)
3. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 2. Jaminan Pensiun (JP)
4. Jaminan Kematian (JKm)

Pelindungan Sosial Komprehensif untuk Pekerja/Buruh


KEPESERTAAN PROGRAM JAMSOS
(Perpres 109/2013)

1.JKK
Mikro Kecil Menengah Besar

JKK JKK JKK JKK PPU


JKM JKM JKM JKM (sesuai skala BPU 2.JKM
usaha)
JHT
(SUKARELA)
JHT JHT

JP
JHT

JP
3.JHT

1. JKK 1.JKK
2. JKM PMI JAKON
3. JHT (sukarela)
2.JKM
JKN
Wajib UHC
KOMPOSISI KONTRIBUSI
IURAN
NO SEGMEN
JKK JKM JHT JP JKP

• 1% Pekerja,
• 0,22% Iuran Pemerintah,
• 2% Pekerja, • 2%
1 PU 0,24% - 1,74% 0,30% • 0,24% rekomposisi
• 3,7% Pengusaha Pengusaha
program JKK dan JKM

Iuran didasarkan pada Iuran didasarkan pada


2 BPU jumlah nominal tertentu Rp6.800 jumlah nominal tertentu - -
dari penghasilan peserta dari penghasilan peserta

• 1,74% (dari upah • 0,30% (dari upah


sebulan) atau sebulan) atau
3 JAKON • Mulai dari 0.21% • Mulai dari 0,03% - - -
(berdasarkan nilai (berdasarkan nilai
kontrak) kontrak)

Rp50 ribu – Rp 600 Ribu


4 PMI Rp370 ribu - -
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA
(Permenaker 5/2021)

• JKK, manfaat berupa uang tunai • Manfaat berupa pelayanan Kesehatan


dan/atau pelayanan kesehatan yang dan santunan uang tunai, meliputi:
diberikan pada saat peserta 1. Perawatan
mengalami kecelakaan kerja atau
2. Santunan sementara tidak mampu
penyakit yang disebabkan oleh JKM
lingkungan kerja. 3. Santunan kematian
4. Santunan cacat fungsi/sebagian
5. Beasiswa anak (paling banyak
• Prinsip, diselenggarakan secara 2 anak)
nasional berdasarkan prinsip asuransi 6. Return to work & Homecare
sosial. 7. PAK
8. Penggantian Biaya Transportasi
9. Biaya pemakaman
10. Santunan berkala
PROGRAM JAMINAN KEMATIAN
(Permenaker 5/2021)

• JKM, manfaat uang tunai yang • Manfaat:


diberikan kepada ahli waris ketika
peserta meninggal dunia bukan akibat 1. Santunan kematian
kecelakaan kerja. 2. Santunan berkala 24 bulan
3. Biaya pemakaman
4. Beasiswa (paling banyak 2 anak)
• Prinsip, diselenggarakan secara
nasional berdasarkan prinsip asuransi
sosial.
PROGRAM JAMINAN HARI TUA
Tujuan, untuk menjamin agar peserta • Pengambilan manfaat
menerima uang tunai apabila memasuki
masa pensiun, mengalami cacat total Manfaat JHT
tetap, atau meninggal dunia.

Prinsip, Jaminan hari tua diselenggarakan secara Terjadi Resiko Tidak Terjadi Risiko
nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial atau
tabungan wajib.
10% untuk keperluan
30% untuk lain sesuai persiapan Manfaat Layanan
Manfaat JHT 100% memasuki usia Tambahan
kepemilikan rumah*
Manfaat, pensiun*

Besarnya manfaat jaminan hari tua


ditentukan berdasarkan seluruh akumulasi
*Masa kepesertaan 10 tahun
iuran yang telah disetorkan ditambah hasil *Pajak Progressif
pengembangannya
TATA CARA PEMBAYARAN
(Permenaker 4/2022)
Persyaratan pembayaran: Ketentuan baru:
a. Mencapai usia pensiun, termasuk berhenti 1. Klaim manfaat JHT bagi PKWT atau pekerja
bekerja meliputi: kontrak;
1) Mengundurkan diri;
2. Klaim manfaat JHT bagi peserta BPU;
2) PHK;
3) Meninggalkan Indonesia selama- 3. Pembayaran manfaat JHT paling lama 5
lamanya (lima) hari kerja sejak pengajuan dan
persyaratan diterima secara lengkap dan
b. Mengalami cacat total tetap; atau
benar oleh BPJS Ketenagakerjaan; dan
c. Meninggal dunia.
4. Tunggakan iuran
 BPJS Ketenagakerjaan dapat membayar
Usia Pensiun sesuai Pasal 6 Permenaker 4/2022 manfaat JHT kepada Peserta sebesar iuran
• Sesuai PK, PP dan PKB
yang telah dibayarkan oleh pemberi kerja dan
• Mencapai usia 56 Tahun Peserta kepada BPJS Ketenagakerjaan berikut
• Pekerja PKWT yang berakhir jangka waktu dalam hasil pengembangannya.
perjanjian kerjanya  Tunggakan iuran yang belum dibayarkan, akan
• Peserta BPU yang berhenti bekerja
ditagihkan oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada
pemberi kerja, yang kemudian akan diteruskan
kepada Peserta atau ahli waris Peserta.
MANFAAT LAYANAN TAMBAHAN PROGRAM JHT
(Sesuai Permenaker No 35 Tahun 2016 Jo Permenaker No 17 Tahun 2021)

PERUBAHAN
Jenis MLT Besaran
• Penambahan Bank Daerah sebagai Bank
• Pinjaman Uang Muka Rp150.000.000
Penyalur untuk mendukung akselerasi dan Perumahan (PUMP)
(seratus lima puluh
juta rupiah)
mengoptimalkan penyaluran MLT
• Penambahan skema baru untuk meningkatkan
animo, Peserta dapat mengajukan pengalihan • Kredit Pemilikan Rp500.000.000
(lima ratus juta
KPR Umum atau Komersial menjadi KPR MLT Rumah (KPR) rupiah)

(Novasi)
• Pencantuman besaran nominal masing - masing • Pinjaman Renovasi Rp200.000.000
(dua ratus juta
manfaat dalam MLT (sebelumnya dituangkan Perumahan (PRP) rupiah)
dalam PKS antara BPJS TK dengan Bank)
• Kredit Kontruksi
• Pengaturan suku bunga deposito dan
penyesuaian dasar perhitungan suku bunga (BI 7
Bentuk fasilitas pembiayaan perumahan :
Days Reserve Repo Rate)
1. Rumah Tapak
2. Rumah Susun
PROGRAM JAMINAN PENSIUN
• Tujuan, bertujuan untuk mempertahankan • Pembayaran Manfaat
derajat kehidupan yang layak bagi peserta  Berkala Setiap bulan, memenuhi masa iur 15
dan/atau ahli warisnya dengan memberikan tahun
penghasilan setelah peserta memasuki usia  Sekaligus, belum memenuhi masa iur 15 tahun
pensiun, mengalami cacat total tetap, atau
meninggal dunia. • Pengambilan manfaat
 Manfaat Pensiun hari tua
• Prinsip, diselenggarakan secara nasional  Manfaat pensiun cacat
berdasarkan prinsip asuransi sosial atau
 Manfaat bagi ahli waris
tabungan wajib.
Manfaat pensiun janda/duda
• Manfaat, Manfaat pensiun anak
 JP diselenggarakan berdasarkan manfaat Manfaat pensiun orang tua
pasti.
• Penghentian manfaat
 Untuk pertama kali, manfaat pensiun paling
sedikit ditetapkan sebesar Rp300.000 untuk  Meninggal dunia
setiap bulan dan paling banyak Rp.3.600.000  Tidak lagi memenuhi definisi cacat total
tetap/Bekerja kembali
 Menikah kembali
 Mencapai usia 23 (ahli waris anak)
Permenaker 29/2015
Lanjutan
• Manfaat JP tahun 2022
 Minimal: Rp363.300
 Maksimal: Rp4.357.900

• Usia Pensiun selanjutnya bertambah 1 tahun untuk setiap 3


tahun berikutnya sampai mencapai usia pensiun 65 tahun.
Usia Pensiun selanjutnya bertambah 1 (satu) tahun untuk setiap 3 (tiga) tahun
Untuk pertama kali usia pensiun ditetapkan berikutnya sampai mencapai Usia Pensiun 65 (enam puluh lima) tahun
56 (lima puluh enam) tahun

2028 2034 2040


2015 2022
56 57 58 59 60 61 62 63 64
2019 2025 2031 2037 2043

Mulai 1 Januari 2019, Usia Pensiun menjadi Dalam hal Peserta telah memasuki Usia Pensiun tetapi yang bersangkutan tetap dipekerjakan, Peserta dapat
57 (lima puluh tujuh) tahun memilih untuk menerima Manfaat Pensiun pada saat mencapai Usia Pensiun atau pada saat berhenti bekerja
dengan ketentuan paling lama 3 (tiga) tahun setelah Usia Pensiun
PROGRAM
JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN (JKP)

DASAR HUKUM KEBIJAKAN TEKNIS PENDUKUNG


• UNDANG-UNDANG
1. UU NO. 11 TAHUN 2020 1. Kepmenaker No. 93 Tahun 2021
2. UU NO. 40 TAHUN 2004
3. UU NO. 24 TAHUN 2011 2. Surat Dirjen PHI dan Jamsos
• PERATURAN PEMERINTAH
Nomor 4/303/HI.00.03/Ill/2022
1. PP NO. 37 TAHUN 2021

• PERATURAN MENTERI Tanggal 11 Maret 2022


1. PERMENAKER NO. 7 TAHUN 2021
2. PERMENAKER NO. 15 TAHUN 2021
3. PERMENAKEU NO. 148 TAHUN 2021
PERSYARATAN PESERTA DAN PENDAFTARAN
PERSYARATAN PESERTA
1) Warga Negara Indonesia (WNI)
2) Belum berusia 54 tahun (untuk pendaftaran PENDAFTARAN
pertama kali)
1. PEMBERI KERJA
3) Telah diikutsertakan dalam program jaminan
sosial sesuai penahapan kepesertaan dalam 2. BPJS KETENAGAKERJAAN Untuk
Peraturan Presiden Nomor 109 tahun 2013: Pertama Kali (Verivali)
Usaha besar dan usaha menengah, 3. CEK KEPESERTAAN:
diikutsertakan pada program JKN, JKK, JHT, JP
dan JKM • https://siapkerja.kemnaker.go.id
usaha kecil dan mikro, diikutsertakan sekurang- • https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id
kurangnya pada program JKN, JKK, JHT, dan • Aplikasi Jamsostek Mobile (JMO)
JKM.
4) Memiliki hubungan kerja baik PKWT atau
PKWTT
MANFAAT DAN PERSYARATAN PENERIMA MANFAAT

MANFAAT PENERIMA MANFAAT


1) Mengalami PHK, (alasan PHK
UANG TUNAI sebagaimana diatur dalam Pasal 154A
45% X Upah X 3 Bln (MAKS) UU No. 11 Tahun 2020). Dikecualikan
25% X Upah X 3 Bln (MAKS) untuk alasan PHK:
a. mengundurkan diri;
b. cacat total tetap;
AKSES INFORMASI PASAR c. pensiun;
KERJA : d. meninggal dunia atau
- Informasi loker
e. berakhirnya perjanjian kerja.
- Bimbingan jabatan
- Konseling
- Asesmen mandiri 2) Bersedia bekerja kembali.
3) Memiliki masa iur paling sedikit 12
bulan dalam 24 bulan, membayar Iuran
PELATIHAN KERJA 6 (enam) bulan berturut-turut sebelum
terjadi PHK.

Manfaat dapat diakses paling banyak 3 x selama usia produktif


SUMBER PENDANAAN
1.Modal Awal Pemerintah 3.Iuran Pemerintah, sebesar 0,22
 Merupakan Dana Awal yang bersumber 4.Dana Operasional BPJS Ketenagakerjaan
dari APBN  Dapat digunakan bilamana di perlukan.
 Paling sedikit 6T Rupiah.  Perlu pembahasan lanjutan dengan Kemenkeu.
 Diselenggarakan oleh Kemenkeu
2.Rekomposisi iuran Program Jamsos,
sebesar 0,24%
 0.14% dari Iuran program JKK dan
0.10% dari iuran program JKM
 Rekomposisi dilakukan oleh BPJS
Ketenagakerjaan
 Tidak ada penambahan biaya bagi pekerja
dan pengusaha.
Catatan  Batas Atas Upah untuk pertama kali
Rekomposisi iuran adalah rekomposisi iuran yang tidak berasal dari
pekerja/buruh tanpa mengurangi manfaat program jamsos lainnya yang
ditetapkan sebesar Rp5.000.000,00.
menjadi hak pekerja/buruh.
ALUR KERJA PELAKSANAAN
PROGRAM JKP
KEMNAKER
BPJS TK
Verivali, mendaftarkan PENYELENGGARA
DITJEN PHI,
jkp, merekomposisi, MANFAAT
mengalokasikan dana
mengelola dana,
iuran dan I. AKSES INFORMASI PASAR
membayar manfaat
Pengusaha membayarkan iuran KERJA
uang tunai, biaya
pelatihan, mgngusulkan 1. Ditjen Binapenta PKK
anggaran iuran 2. Pusat Pasar Kerja

II. PELATIHAN KERJA


Pemadanan data DITJEN BINALAVOTAS dapat
bekerjasama dengan LPK
daerah, swasta, dan
perusahaan
BPJS Kes
BARENBANG
Pelayanan pendaftaran dan klaim melalui siapkerja
ALUR KLAIM MANFAAT BULAN I
SISTEM INFORMASI
KETENAGAKERJAAN
Tidak Lengkap dan/
atau tidak Benar
Lapor Non Aktif TK Lapor PHK
(sipp.bpjsketenagakerjaan.go.id) (wajiblapor.kemnaker.go.id)
Pemberi Paling lama 7
Kerja
hari kerja Lengkap dan
Benar
Melampirkan Bukti PHK:
• Bukti diterimanya PHK oleh Pekerja
SIAP VERIVALI BPJS MANFAAT
dan Tanda terima laporan PHK dari KERJA KETENAGAKERJAAN JKP
Disnaker. Paling lama 3 Verifikasi eligibility PHK
(≤3 hari) setelah data
• PB yang telah didaftarkan pada PHI hari kerja dinyatakan benar dan
Melampirkan:
dan akta bukti pendaftaran PB, atau lengkap:
• Surat pernyataan • Iur: 12 dari 24 bulan dan
• Petikan atau putusan PHI yang telah 6 bulan berturut-turut
bersedia untuk bekerja
mempunyai kekuatan hukum tetap • Alasan PHK
kembali • Kriteria penerima
manfaat (3 kali
• Nomor rekening bank yg mendapatkan manfaat
masih aktif s.d pensiun, paling
sedikit 5 tahun terakhir)
• Kepesertaan program (3
Mendaftar Akun atau 4 Program)
Lapor PHK KLAIM JKP Tidak Lengkap
• Kepesertaan di
SIAPKERJA dan/ atau tidak
perusahaan lain

Pekerja Benar

Uang Tunai
PELAYANAN KLAIM PEMBERIAN MANFAAT JKP
BULAN KE-2 S.D. 6)

Melamar pekerjaaan (Minimal 5 Perusahaan yang


berbeda/ 1 perusahaan yang telah proses
wawancara) di portal Siap Kerja

Peserta menerima Melakukan asesmen diri pada Sukses manfaat uang


Mengikuti Konseling Ajukan klaim untuk bulan kedua sampai dengan
manfaat JKP portal Siap Kerja dilakukan setelah keenam sesuai dengan tanggal yang tertera di tunai JKP masuk ke
mendapatkan manfaat uang tunai akun siap kerja rekening Peserta
bulan pertama

Mengikuti pelatihan kerja sesuai rekomendasi pada saat


konseling oleh petugas antar kerja diantara periode bulan 2-5
dengan presensi kehadiran minimal 80%

SKEMA PENGAJUAN KLAIM JKP DI


SISTEM INFORMASI
KETENAGAKERJAAN
PORTAL LAYANAN SIAP KERJA
CONTOH DASBOR PESERTA JKP
ALUR KERJA JKP

Terdapat lencana JKP


Download panduan program JKP di
Cek Kepesertaan JKP, melalui:
panduan.kemnaker.go.id
1. akun SIAPKERJA
2. sso.bpjsketenagakerjaan.go.id
3. aplikasi JMO

Pasal 25 dan 30 PP 37/2001, pelayanan JKP melalui


Sistem Informasi Ketenagakerjaan (SIAPKERJA)
PELAYANAN TERPADU PROGRAM JKP
Pelayanan melalui laman siapkerja.kemnaker.go.id

BPJS Ketenagakerjaan
Petugas Pelatihan 1. Mendaftarkan peserta (verifikasi
1. Menyiapkan paket-paket BPJS data kepesertaan
2. Menagihkan iuran kepada
pelatihan
2. Kerjasama dengan BLK, LPK, & Naker pemerintah
3. Memberikan notifikasi peserta
Perusahaan yang eligible sebagai penerima
3. Melaksanakan pelatihan manfaat
BL Mediat 4. Memberikan pelayanan manfaat
uang tunai
K/ or HI 5. Membayar biaya pelatihan kerja

Pengantar Kerja
LP Mediator HI
1. Memberikan informasi loker K Pengant 1.Pembinaan
2. Bimbingan jabatan 2.Pengembangan HI
3. Assesment ar Kerja 3.Penyelesaian Perselisihan PHK
4. konseling
INFRASTRUKTUR MANFAAT AKSES INFORMASI
PASAR KERJA
DAN PELATIHAN KERJA
PELATIHAN KERJA AKSES INFORMASI PASAR KERJA
• Total Mitra JKP = 121 LPK • Telah terintegrasi dengan portal layanan SIAPkerja
a. LPK Pemerintah = 18 milik kemnaker dengan job portal swasta
b. LPK Swasta = 103 • Total Mitra Pasar Kerja = 34 Mitra
• Total Program Pelatihan = 188 Program  Job portal daerah = 13
a. Program Pelatihan Pemerintah = 50  Job portal swasta = 14
b. Program Pelatihan Swasta = 138
 Perusahaan penyediaan pekerjaan = 2
• Metode pelatihan
 Job portal swasta khusus disabilitas = 1
a. Offline
 Headhunter = 4
b. Online
c. Bended
DUKUNGAN SDM LAYANAN PROGRAM
JKP
• KEMNAKER (Pusat dan Daerah)

Pengantar Kerja/
Petugas Antar Instruktur/ Pengawas
Mediator HI Kerja Konselor PetugasPelatihan Ketenagakerjaan
931 Orang 878 Orang 178 Orang 3.410 Orang 1.516 Orang

• BPJS KETENAGAKERJAAN

Kantor Pusat 11 Kantor Wilayah


826 Orang 4.976 Orang
SANKSI BAGI PEMBERI KERJA
(SESUAI UU 24/2011)

Tidak mendaftarkan pekerja Tidak memungut, membayar dan


ke dalam Jamsos, dikenakan menyetor Iuran kepada BPJS
sanksi administrative berupa: dikenakan sanksi pidana penjara
paling lama 8 (delapan) tahun atau
a. teguran tertulis; pidana denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar
b. denda; dan/atau rupiah)
c. tidak mendapat pelayanan
publik tertentu.

30
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai