Daftar Isi
Dalam prinsip jaminan sosial, ada prinsip portabilitas dan berkelanjutan. Bila
perekonomian krisis, maka kewajiban iur dikurangi dan dengan sendiri benefit
dikurangi. Begitu perekonomian normal, maka dikembalikan.
8
2 Sakit, (bersalin) Ya Ya Ya
pemeriksaan
7 Pensiun Tidak Ya Ya
9
6. Kebutuhan proteksi di hari tua semakin berat dan berisiko tinggi seperti
lansia yang mengalami sakit memerlukan biaya yang tidak sedikit. Bgmn
dengan seseorang yang berstatus purna bhakti? Karena itu diperlukan
program jaminan sosial yang dapat menopang keberlangsungan hidup,
yaitu perlunya penyelenggaraan jaminan pensiun sejak usia dini dengan
menunda konsumsi sekarang untuk digunakan setelah antara 20-30 tahun
kemudian.
7. Karena itu jaminan sosial bermakna sebagai salah satu sistem proteksi
sosial yang sangat menentukan dalam realisasi penggantian penghasilan di
hari tua sebagai pengganti pendapatan yang hilang karena memasuki usia
pensiun. Jaminan sosial menjadi penting dalam kehidupan manusia baik di
saat sekarang dan dalam jangka panjang sebagai alat untuk mencegah
kemiskinan.
11
Penghasilan
A-B-C kesempatan kerja yang terdiri dari sektor
formal dan sektor informal
G
D-E-F garis batas UMR
E-F-G pekerja sektor formal di atas UMR
ABEF pekerja sektor formal sesuai UMR
H BCDE pekerja sektor informal sesuai UMR
D-E-H pekerja sektor informal di atas UMR
E-F-G kepesertaan jamsos sektor formal
F E D
D-E-H kepesertaan jamsos sektor informal
Penduduk
miskin
Besarnya manfaat JHT adalah akumulasi iuran JHT ditambah dengan hasil
pengembangannya. Program JHT ini menyerupai skema tabungan yang
bersifat wajib menurut UU SJSN untuk suplemen penghasilan di hari tua.
Karena perbedaan antara variasi upah dan MP yang ditetapkan secara rata
sangat kecil sekali, maka diperlukan besarnya MP yang berbasis pad variasi
upah tertentu.
a. Rp 0,7 – Rp 1,6 jt, maka MP (0,75 x 1,15 jt) = Rp 0,86 ribu / bulan
b. Rp 1,7 – Rp 2,6 jt, maka MP (0,67 x 2,15 jt) = Rp 1,44 juta / bulan
c. Rp 2,7 – Rp 3,6 jt, maka MP (0,67 x 3,15 jt) = Rp 2,11 juta / bulan
d. Rp 3,7 – Rp 4,6 jt, maka MP (0,67 x 4,15 jt) = Rp 2,78 juta / bulan
e. Rp 4,7 – Rp 10 jt, maka MP (0,50 x 7,36 jt) = Rp 3,67 juta / bulan
Penjelasan:
1. Pekerja yang berpenghasilan antara Rp 0,7-Rp 1,6 juta / bulan akan peroleh
MP / bulan sebesar Rp 860 ribu saat pensiun sehingga terjadi subsidi
silang khususnya bagi pekerja yang berpenghasilan Rp 700 ribu / bulan.
2. Pekerja yang berpenghasilan antara Rp 1,7-Rp 2,6 juta / bulan akan peroleh
MP/ bulan sebesar Rp 1,44 juta saat pensiun. Akan tetapi tidak terjadi
subsidi silang.
d. Manfaat pensiun adalah manfaat tunai yang diterima setiap bulan oleh
pensiunan yang meliputi (i) pensiun hari tua, (ii) pensiun cacat, (iii)
pensiun janda / duda, (iv) pensiun ahli waris sampai dengan usia 23 atau
menikah sebelum usia 23 dan (v) pensiun orang tua bagi pekerja lajang untuk
masa tertentu yang akan diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
20
d. Jika peserta mencapai usia 55 tetapi masa iur kurang dari 15 tahun,
maka akun ybs dikembalikan dan dibayarkan secara sekaligus.
i. AS
iii. Thailand
iv. Filipina
v. Vietnam
4. Adapun besarnya PTKP TK lajang sebesar IDR 1.3 juta setara USD 151.
8% PTKP
Thailand
27
1. Sebagai ilustrasi
Misalkan a. Upah / bulan : Rp 1 juta (konstan)
b. Masa iur minimal : 15 tahun
c. Bunga obligasi pemerintah : 8,5% / tahun
d. Besarnya manfaat JP : 33% upah
e. Iuran pensiun : 8% PTKP
e. Rata-rata panjang usia : 15 tahun (setelah pensiun)
Jika seseorang yang berusia 55 tahun bisa hidup sampai 15 tahun, maka
BPJS 2 harus menyediakan dana sebesar (15 x Rp 3,96 juta) Rp 59,4
juta.
I. SIMPULAN
J. BIBLIOGRAFI TERBATAS