Anda di halaman 1dari 2

Nama : Asifah Baiq Ramadani

Nim : K011191130

Kelas : Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (A)

Resume Materi BPJS Kelompok 4

BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial. Di Indonesia Tenaga Kerja wajib mendapatkan perlindungan dari pemerintah melalui
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Salah satu kesejahteraan yang harus didapat
oleh tenaga kerja adalah Perlindungan Jaminan Sosial yang diberikan pemerintah terhadap
tenaga kerja harus menjamin tenaga kerja pada saat sebelum bekerja, selama bekerja, dan
setelah bekerja. BPJS bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan
terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap Peserta dan/atau anggota
keluarganya. BPJS menyelenggarakan sistem jaminan sosial nasional berdasarkan prinsip
kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, portabilitas,
kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial
dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan
peserta. Menurut UU No. 24 tahun 2011, BPJS sendiri mencakup dua hal yaitu, BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) dimulai ketika dikeluarkannya UU


No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan
(PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha
penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial
Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), dan
diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-Pokok Tenaga Kerja. Salah satu tonggak
penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (JAMSOSTEK) dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai
badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan
perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya,
dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai
pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial. Selanjutnya
pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional. Kemudian pada tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun
2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang,
tanggal 1 Januri 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT
Jamsostek (Persero) yang bertransformsi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) Ketenagakerjaan tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial
tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1
Juli 2015.

Adapun program BPJS Ketenagakerjaan antara lain yaitu:

a. Program Jaminan Hari Tua (JHT)


Program Jaminan Hari Tua (JHT) merupakan program pertama yang bertujuan
untuk menjamin pekerja agar menerima uang tunai apabila memasuki masa
pensiun, mengalami cacat total, atau meninggal dunia.
b. Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) merupakan sebuah program yang
diusung oleh BPJS Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk menjamin pekerja
agar memperoleh pelayanan kesehatan dan santunan berupa uang tunai apabila
pekerja menderita penyakit akibat kerja atau mengalami kecelakaan kerja, baik
yang sifatnya fisik maupun mental.
c. Program Jaminan Kematian (JKM)
Program Jaminan Kematian (JKM) merupakan program BPJS
Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk memberikan santunan kematian yang
dibayarkan pada ahli waris dari pekerja yang meninggal dunia.
d. Program Jaminan Pensiun (JP)
Program Jaminan Pensiun (JP) merupakan salah satu program dari BPJS
Ketenagakerjaan yang bertujuan untuk mempertahankan kelayakan pekerja
yang menjadi peserta pada kondisi kehilangan atau berkurangnya penghasilan
akibat telah memasuki usia pensiun atau karena mengalami cacat total tetap.

Anda mungkin juga menyukai