Anda di halaman 1dari 42

Peran BPJS Ketenagakerjaan

Terhadap Peningkatan Fasilitas


Kesejahteraan Pekerja di Perusahaan

Kantor Wilayah Jateng & DIY


Dasar Pelaksanaan

UU No.
24 /2011

2
Dasar Pelaksanaan

UU No.
24 /2011

3
UU No 40 2004
SJSN yang berjalan efektif dapat mengatasi mengurangi secara sistimatis jumlah
penduduk miskin dan fakir miskin dengan menjamin resiko yang mereka hadapi jika
sakit, mengalami kecelakaan kerja, memasuki usia lanjut, dan ketika meninggal.

Dalam Penjelasan Umum UU SJSN dikemukakan bahwa prinsip kegotongroyongan


diwujudkan dalam mekanisme gotong royong dari peserta yang mampu kepada
peserta yang kurang mampu dalam bentuk kepesertaan wajib bagi seluruh rakyat,
peserta yang berisiko rendah membantu peserta yang berisiko tinggi, dan peserta
yang sehat membantu yang sakit. Melalui prinsip kegotongroyongan ini, jaminan
sosial dapat menumbuhkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4
Peran BPJS Ketenagakerjaan
Pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengakui saat ini angka
kemiskinan di Indonesia mulai menurun. Namun, yang perlu menjadi perhatian
adalah masyarakat yang rentan miskin masih stagnan dan tidak mengalami
penurunan.

Faisal Basri mengatakan, data terakhir dari Bank Dunia (World Bank) menunjukkan
bahwa masyarakat sangat miskin (Extreme poor) dan masyarakat miskin (Moderate
poor) mengalami penurunan. Namun, masyarakat yang rentan miskin (Vulnarable)
justru tidak mengalami penurunan.

Jadi ada extreme poor, moderate poor, vulnerable dengan jumlah 70%

5
Peran BPJS Ketenagakerjaan
Salah satu solusinya, bukan pembangunan jalan tol, infrastruktur atau gedung tinggi
dikota besar. Tetapi dengan Perlindungan Jaminan Sosial akan mampu mengurangi
masyarakat yang tergolong sebagai Vulnarable Poor.

6
 Jenis Program
 MLT (PP 46 2015 Pasal 25)
Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun
Tata Cara,
Syarat dan
Manfaat Layanan
Tambahan (PERMEN
35 2016)

Jaminan
Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian
 JKK RTW

Return
To
Work

7
Jaminan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan


risiko yang harus dihadapi oleh tenaga kerja dalam
melakukan pekerjaannya.

8
Jaminan Kecelakaan Kerja

• Sesuai Indikasi Medis


• Masa Kadaluarsa Klaim
2 tahun
• Pengobatan alternative
tidak ditanggung
• Pelayanan Return To
Work

9
Jaminan Kecelakaan Kerja
Jaminan Kematian

Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari


peserta program BPJS Ketenagakerjaan yang meninggal
bukan karena kecelakaan kerja

12 Juta
Berlaku
Santunan hanya untuk
1 orang anak

24 Juta
11
Jaminan Hari Tua

Perlindungan yang bersifat dasar bagi tenaga kerja yang


bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian
terhadap risiko-risiko sosial ekonomi

Berhenti bekerja dan tidak


bekerja kembali

Usia 56 Tahun
JHT dapat
diambil jika Meninggal Dunia

Cacat Total Tetap

WNA

12
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

SKEMA MANFAAT PASTI (PP 45 tahun 2015)

1 MANFAAT BERKALA

Masa iur program Jaminan Pensiun minimal selama 15 tahun


Manfaat minimum Rp 300 ribu (disesuaikan kenaikannya setiap tahun)
Manfaat maksimum Rp 3,6 juta (disesuaikan kenaikannya setiap tahun)
Formula manfaat = 1% x masa iur (dibagi 12 bulan) x rata-rata upah tertimbang

13
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

MANFAAT PENSIUN MANFAAT PENSIUN


HARI TUA CACAT TOTAL TETAP

MANFAAT PENSIUN MANFAAT PENSIUN


JANDA / DUDA ANAK

MANFAAT PENSIUN
ORANG TUA

14
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

Manfaat Pensiun Manfaat Pensiun


Hari Tua (MPHT) Cacat (MPC)

Menderita cacat total


tetap; membayar iuran
Masa iur paling sedikit 15 tahun
dengan density rate 80%
dan kejadian cacat
minimal 1 bulan sejak
menjadi peserta

hak peserta berakhir bila


meninggal dunia.. Hak pensiun berakhir bila meninggal
Manfaat dapat diteruskan atau bekerja kembali.
menjadi manfaat pensiun
janda/duda, manfaat pensiun Manfaat dapat diteruskan menjadi
anak, atau manfaat pensiun manfaat pensiun janda/duda, manfaat
orang tua. pensiun anak, atau manfaat pensiun
orang tua.

15
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

Manfaat Pensiun Manfaat Pensiun


Janda atau Duda Anak (MPA)
(MPJD)
Peserta meninggal sebelum usia pensiun
membayar iuran dengan
density rate 80% dan dan tidak mempunyai istri/suami
minimal 1 tahun kepesertaan
Peserta meninggal setelah MPHT / MPC /
Manfaat 50% x Formula dan tidak punya istri/suami
Janda atau duda peserta menikah lagi atau
hak pensiun berakhir bila meninggal dunia
janda/duda meninggal atau
menikah kembali.
Manfaat 50% x Formula
manfaat tersebut dapat
diturunkan menjadi manfaat
pensiun anak.
hak pensiun berakhir saat mencapai usia 23 tahun,
bekerja atau menikah atau meninggal dunia.
manfaat selanjutnya dapat diturunkan kepada anak
berikutnya.

16
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

Manfaat Pensiun Orang Tua


(MPOT)
Penerima orangtua dalam hal peserta
meninggal dan tidak mempunyai
istri/suami dan anak

Manfaat 20% x Formula

Manfaat pensiun orangtua berakhir


pada saat ayah atau ibu penerima
manfaat meninggal dunia.

17
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

2
MANFAAT
SEKALIGUS

Masa iur program Jaminan Pensiun kurang dari 15 tahun

Formula manfaat = Akumulasi iuran + Hasil Pengembangan

18
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

Peserta memasuki usia pensiun dan tidak memenuhi masa iur


minimum 15 tahun.

Meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya dengan ketentuan


memenuhi atau tidak memenuhi masa iur minimum 15 tahun.

Peserta mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia,


bilamana:
• Kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi setelah peserta terdaftar dalam Program Jaminan
Pensiun kurang dari 1 (satu) bulan.
• Meninggal dunia dengan kepesertaan kurang dari 1 (satu) tahun.
• Pemberi kerja dan peserta rutin membayar iuran dengan density rate kurang dari 80%.

19
MLT - MANFAAT LAYANAN TAMBAHAN
1. Maksud dan Tujuan MLT

Maksud Tujuan

Membantu memiliki rumah yang Sehat, Layak, dan Terjangkau.


Maksud Manfaat • Memberikan kemudahan dalam
Layanan Tambahan memiliki rumah.
adalah Manfaat yang • Mendorong upaya peningkatan
diberikan kepada perluasan kepesertaan
Peserta JHT berupa • Membantu memiliki rumah yang
Fasilitas pembiayaan Sehat, Layak, dan Terjangkau.
perumahan • Memberikan kemudahan dalam
dan/atau manfaat memiliki rumah.
lain. • Mendorong upaya peningkatan
perluasan kepesertaan
• Memperkuat Brand Image BPJS
Ketenagakerjaan
2. Jenis MLT/Manfaat
Lainnya
1 Manfaat Layanan Tambahan

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

KPR Subsidi/MBR
a. Harga rumah sesuai dengan ketentuan
pemerintah
b. Maksimal pembiayaan KPR + PUMP sampai
dengan 99%

KPR Non Subsidi/Non MBR


a. Harga rumah maksimal 500 juta
b. Maksimal pembiayaan KPR + PUMP sampai
dengan 95%

Pinjaman Uang Muka (PUMP)

PUMP Subsidi/MBR

PUMP Non Subsidi / Non MBR


Tidak diperbolehkan, sesuai dengan PBI Nomor
17/10/PBI/2015

Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP)


Pinjaman Renovasi Perumahan maksimal
r
dibiaya s.d Rp. 50.000.000,-
2. Jenis MLT/Manfaat Lainnya

2 Manfaat Lainnya

Fasilitas Pembiayaan Perumahan Pekerja


(Kredit Konstruksi)

a. Untuk pembangunan Rumah Tapak/Susun


MBR
b. Seluruhnya diperuntukan bagi peserta BPJS
Ketenagakerjaan

Melalui Manajer investasi

Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT)

Prosedur sesuai dengan Perdir tentang


Efek Beragun Aset (EBA)
Pedoman Pengelolaan Investasi

Melalui Emiten

Surat Utang Korporasi

a. obligasi
b. Sukuk
2. Suku Bunga
Manfaat Layanan Tambahan - Perbankan

Fasilitas Pembiayaan Perumahan Pekerja


BI 7 Days RR Rate + 4%

Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Sesuai Ketentuan Pemerintah


KPR Subsidi/MBR ( saat ini 5%)

BI 7 Days RR Rate akan di


evaluasi 1 (satu) kali dalam
KPR Non Subsidi/Non MBR BI 7 Days RR Rate + 3% setahun

Pinjaman Uang Muka (PUMP)

PUMP Subsidi/MBR BI 7 Days RR Rate + 3%

Tidak diperbolehkan
PUMP Non Subsidi / Non MBR
(PBI Nomor 17/10/PBI/2015)

Pinjaman Renovasi Perumahan (PRP) BI 7 Days RR Rate + 3%


3. Ketentuan MLT

KETENTUAN MANFAAT LAYANAN TAMBAHAN DAN MANFAAT LAINNYA


Suku Bunga Maksimal Maks. Sumber Dana Peruntukan
Pinjaman Jangka Waktu
FLPP/KK BI Repo 7 Days + 80% dari RAB Maksimal 5 Tahun 100% dari BPJS Rumah
4% Ketenagakerjaan Tapak/susun MBR
PUMP BI Repo 7 Days + PUMP + KPR Sama dengan jangka 100% dari BPJS Rumah Tapak dan
3% Bersubsidi = 99% waktu KPR Subsidi, Ketenagakerjaan Rumah Susun
dari harga rumah namun tidak lebih
dari 15 tahun
KPR Subsidi BI Repo 7 Days + 99% dari harga 20 tahun • 100% dari BPJS Rumah Tapak
3% rumah Ketenagakerjaan dan
 Menggantikan Rumah Susun
porsi Bank BTN
sebesar 10% dari
pendanaan
program FLPP
KPR BI Repo 7 Days + 95% dari harga 20 tahun 100% dari BPJS Rumah Tapak
Non Subsidi 3% rumah Ketenagakerjaan dan
Rumah Susun
PRP BI Repo 7 Days + Maksimal Rp. 10 tahun  100% dari BPJS Rumah Tapak
3% 50.000.000,- Ketenagakerjaan dan
Rumah Susun
4. Persyaratan MLT

FLPP/KK PUMP KPR PRP


 Telah terdaftar sebagai  Telah terdaftar sebagai  Telah terdaftar sebagai  Telah terdaftar sebagai
peserta . peserta minimal 1 tahun Peserta minimal 1 tahun Peserta minimal 1 tahun

 Pengembang berbentuk  Perusahaan tempat  Perusahaan tempat  Perusahaan tempat


badan hukum PT bekerja tertib administrasi bekerja tertib bekerja tertib
dan iuran serta tidak PDF administrasi dan iuran administrasi dan iuran
upah, TK dan Program serta tidak PDF upah, TK serta tidak PDF upah, TK
 Telah menandatangani PKS dan Program
dengan BPJS dan Program
Ketenagakerjaan  Belum memiliki rumah  Belum memiliki rumah  Rumah yang direnovasi
sendiri sendiri adalah rumah peserta dan
 Telah mendapat pasangan peserta
persetujuan/rekomendasi  Wajib memanfaatkan  Maksimal harga rumah
dari BPJS Ketenagakerjaan fasilitas KPR yang dapat dibiayai Rp  Maksimal pembiayaan
500.000.000,- renovasi Rp. 50.000.000,-
 Peserta yang
 Peserta yang
 Seluruh rumah yang suami/istrinya juga  Peserta yang
suami/istrinya juga
dibangun wajib dijual menjadi peserta hanya suami/istrinya juga
menjadi peserta hanya
kepada Peserta dengan diperbolehkan menjadi peserta hanya
diperbolehkan
menggunakan KPR mengajukan 1 KPR diperbolehkan
mengajukan 1 pinjaman
mengajukan 1 KPR
 Memenuhi syarat dan PRP
 Memenuhi syarat dan
ketentuan yang berlaku di  Memenuhi syarat dan  Memenuhi syarat dan
ketentuan yang berlaku di
Bank Penyalur. ketentuan yang berlaku di ketentuan yang berlaku di
Bank Penyalur
Bank Penyalur Bank Penyalur.
4. Kriteria Rumah MLT

Kriteria Rumah dalam MLT

1 Sehat 2 Layak 3 Affordable

• Mendapatkan cukup sinar • Memiliki kamar mandi (bukan • Harga sesuai dengan kemampuan
matahari kamar mandi umum) segmen Peserta BPJS
• Memiliki pertukaran udara yang • Memiliki ruang keluarga untuk Ketenagakerjaan
baik tipe selain studio
• Memiliki saran drainase yang • Memiliki halaman bagi rumah
tidak menjadi sumber vektor tapak atau ruang umum bagi
penyakit rumah susun
• Tersedia cukup air bersih • Dekat dengan atau dilewati oleh
• Pengelolaan pembuangan transportasi umum
sampah dan limbah rumah • Terdapat fasilitas parkir
tangga yang memenuhi syarat • Tersedia infrastruktur disekitar
kesehatan perumahan(sekolah, Pasar,
• Pengaturan instalasi listrik yang rumah sakit)
menjamin keamanan
penghuninya
4. Prosedur MLT

Prosedur Pengajuan PUMP, KPR, PRP, dan Manfaat Lainnya…


2.
Mengirimkan surat
permohonan Kredit
dan copy kartu
peserta/sertifikat

3.
Verifikasi 1.
Kepesertaan dan Pengajuan Kredit
mengirimkan dan Verifikasi
formulir persetujuan awal/BI Checking
4.
Realisasi
PUMP,KPR dan
Manfaat
• Pencairan Kredit BI repo Lainnya
rate 7 days + (3%-4%)
• Penempatan dana Deposito
MLT, bunga min suku bunga
acuan BI
4. Prosedur MLT

Prosedur di Kantor Cabang BTN….


Kantor Cabang
Bank BTN
Lolos BI Checking 2
Kantor Cabang BPJS
Berkas KPR
Ketenagakerjaan
3
1 Formulir Persetujuan
Verifikasi Kepesertaan
Peserta BI Checking oleh
Penerbitan SP3K oleh Kantor Cabang
Kantor Cabang
BPJS Ketenagakerjaan
Bank BTN
4

NOTE :
Pencairan kredit kepada Peserta dilakukan
setelah penandatanganan akad dan
melengkapi persyaratan Pencairan Kredit
Kantor Pusat sesuai dengan ketentuan Bank BTN.
Bank BTN
4. Prosedur MLT

Prosedur di Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan….


a. Memastikan Cabang
Berkas KPR Kepala Kantor Cabang Kepesertaan. Jika peserta
bukan dari cabang
kepesertaannya, maka
Bidang Pemasaran
melakukan konfirmasi data
Verifikasi oleh Bidang kepesertaan ke Kantor
PU/BPU Cabang Asal.
Kantor Cabang Kantor Cabang BPJS b. Memastikan persyaratan
dan kelengkapan
Bank Penyalur Ketenagakerjaan Formulir Persetujuan administratif sesuai dengan
formulir persetujuan.
a. Seluruh proses verifikasi sampai Kepala Kantor Cabang
pengiriman formulir ke Bank Penyalur menandatangani formulir
dilakukan maksimal dalam 5 (lima) hari persetujuan
kerja
b. Apabila terhadap suatu permohonan yang
tidak memenuhi ketentuan persyaratan
dan ketentuan pembiayaan BPJS
Ketenagakerjaan, maka Kantor Cabang Bidang Umum & SDM
BPJS Ketenagakerjaan berhak menolak mengirimkan formulir
permohonan tersebut dan menyampaikan persetujuan ke Kantor
Formulir Persetujuan yang menyatakan Cabang Bank BTN
tidak layak kepada Kantor Cabang Bank
BTN
4. Prosedur MLT

Prosedur bagi Developer….

Manfaat Lainnya

PKS

Kantor Pusat BPJS


PKS BPJS Ketenagakerjaan
Ketenegakerjaan &
Pengajuan
Developer
Manfaat Lainnya

Pencairan
NOTE :
Kelayakan dan Jumlah Pencairan sesuai
dengan hasil Analisa dan mekanisme
Perbankan

Kantor Cabang
Bank BTN
6. Lampiran
FORMULIR PERSETUJUAN KPR / UANG MUKA

Kantor Cabang :
Bank Penyalur :
DATA TENAGA KERJA
Nama Tenaga Kerja :
Nomor KPJ :
Kepesertaan Awal :
NPP :

VERIFIKASI CABANG
Minimal 1 Tahun Kepesertaan
Peserta Aktif & Tertib Iuran
Bukan PDS Upah
Bukan PDS TK
Bukan PDS Program

*Peserta harus memenuhi semua persyaratan di atas


KESIMPULAN

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Bapak/Ibu …………………..……………………..………….. dinyatakan :

Layak untuk mendapatkan

Tidak layak untuk mendapatkan

Keterangan Lainnya :

Peserta harus aktif membayar iuran selama masa kredit untuk mendapatkan suku bunga khusus

Menyetujui, Mengetahui Verifikasi


Kakacab Kabid Pemasaran PU/BPU Relationship Officer/PMAP

Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Formulir dibuat 2 rangkap, rangkap 1 untuk Kantor Cabang Bank Penyalur, rangkap 2 untuk Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan
6. Lampiran
FORMULIR PERSETUJUAN
KREDIT KONSTRUKSI

Kantor Cabang :
Bank Penyalur :
DATA PERUSAHAAN
Nama Perusahaan :
Alamat :
Kepesertaan Awal :
NPP :
Tanggal/Nomor SP3K :
Jumlah Plafond SP3K :

VERIFIKASI CABANG
Minimal 1 Tahun Kepesertaan
Perusahaan Aktif & Tertib Iuran
Bukan PDS Upah
Bukan PDS TK
Bukan PDS Program
Terdaftar dalam program Jasa Konstruksi
Perjanjian Kerjasama (PKS)
Sudah menandatangani
Perjanjian Kerjasama (PKS)
*Perusahaan harus memenuhi semua persyaratan di atas
KESIMPULAN
dengan BPJS Ketenagakerjaan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PT/CV ……………………..………………..…………….. dinyatakan :

Layak untuk mendapatkan

Tidak layak untuk mendapatkan

Keterangan Lainnya :

Perusahaan harus aktif membayar iuran selama masa kredit untuk mendapatkan suku bunga khusus

Menyetujui, Mengetahui Verifikasi


Kakacab Kabid Pemasaran PU/BPU Relationship Officer/PMAP

Tanggal : Tanggal : Tanggal :

Formulir dibuat 2 rangkap , rangkap 1 untuk Kantor Cabang Bank Penyalur, rangkap 2 untuk Kantor
Cabang BPJS Ketenagakerjaan
6. Lampiran
FORMULIR PERNYATAAN BELUM MEMILIKI
RUMAH PINJAMAN UANG MUKA/KPR

SURAT PERNYATAAN

Sehubungan dengan pengajuan Pinjaman Uang Muka/KPR melalui BPJS Ketenagakerjaan Kantor
Cabang…………………………………………...…., saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Nomor KTP :

Alamat :

Nomor KPJ :

Nama Perusahaan :

Alamat Perusahaan :

Jabatan :

Menyatakan hal-hal sebagai berikut :


1 Belum memiliki rumah baik dalam bentuk landed house ataupun vertical house
Belum mendapatkan fasilitas PUM/KPR dari BPJS Ketenagakerjaan selama bekerja di perusahaan
2
sekarang ataupun sebelumnya

Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.

………………………………., 20
Pembuat Pernyataan

Materai 6000

(…………………………………..)
JKK RTW (RETURN TO WORK)
PROGRAM KEMBALI BEKERJA
Regulasi Pelaksanaan
Program Kembali Kerja (Return to Work)
BPJS Ketenagakerjaan

UU Peraturan Pemerintah

Pasal 49 Setiap penyandang cacat berhak memperoleh


UU No. 13 Tahun 2003 Tentang pekerjaan dan penghidupan yang layak dan kesamaan
Peraturan Pemerintah No.
Ketenagakerjaan kesempatan mendapatkan pekerjaan.
44 Tahun 2015
Tentang Penyelenggaraan
UU No. 40 tahun 2004 tentang
Progam Jaminan Kecelakaan
Sistem Jaminan Sosial Nasional Perusahaan swasta memberikan kesempatan yang
Kerja (JKK) & Jaminan Kematian
(JKM) sama di perusahaannya.

Pengusaha dilarang melakukan PHK untuk kasus


pekerja/buruh dalam keadaan cacat total tetap, sakit
akibat kecelakaan kerja, atau sakit karena hubungan
Sejak
Permenaker kerja yang menurut surat keterangan dokter yang
1 Juli 2015
jangka waktu penyembuhannya belum dapat
dipastikan.
Permenaker No 10 Tahun 2016
Pengusaha yang mempekerjakan penyandang cacat
Pemberian Program Kembali
wajib memberikan perlindungan sesuai dengan jenis
Kerja serta Kegiatan Promotif
dan derajat kecacatannya
dan Preventif dan Penyakit
Akibat Kerja
Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan
yang sama, termasuk penyandang cacat.

36
Syarat Mengikuti
Program Kembali Kerja (Return to Work)
BPJS Ketenagakerjaan

1 • Terdaftar sebagai Peserta BPJS Ketenagakerjaan dalam


Program JKK

2 • Pemberi Kerja tertib membayar iuran

3 • Mengalami Kecelakaan Kerja atau Penyakit Akibat Kerja yang


mengakibatkan kecacatan

4 • Tidak menunggak iuran/membayar iuran bulan berjalan

5 • Adanya rekomendasi dokter penasehat bahwa pekerja perlu


difasilitasi dalam Program Kembali Kerja

6 • Pemberi kerja dan Pekerja bersedia menandatangani surat


persetujuan mengikuti Program Kembali Kerja
Dasar Hukum:
Pasal 5 Permenaker No 10 Tahun 2016 tentang Pemberian Program Kembali Kerja serta Kegiatan Promotif dan Preventif dan Penyakit
Akibat Kerja

37
Alur Proses Program Bekerja Kembali
Hasil
Implementasi
Perusahaan Peserta Penerima Peserta Program
Pendukung Manfaat Program RTW Yang Sudah
RTW RTW Kembali Bekerja

2015 2.080 125 21


Implementasi Program
2016 10.395 304 182 Return to Work (RTW)
2017 36,589 533 403 Akumulasi s/d Sept 2017
40
Mobile SERVICE

41
Thank You

Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan


Gedung Jamsostek
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79
Jakarta Selatan – 12930
T (021) 520 7797
F (021) 520 2310
www.bpjsketenagakerjaan.go.id

Anda mungkin juga menyukai