Anda di halaman 1dari 20

DASAR HUKUM PERGERAKAN MASYARAKAT

TENTANG SJSN (SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL)

KELOMPOK 5
1. REFFA RIZKYANI IRAWAN
2. RENI MARGARETHA
3. RIFKAH TUSSHOLIHA
4. RISCA DWI JAYANTI
5. RIZKA ZAHARA
6. RURI DESTANTI
LATAR BELAKANG

 SETIAP ORANG BERHAK ATAS JAMINAN SOSIAL AGAR DAPAT


MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR HIDUP LAYAK DAN
MENINGKATKAN MARTABATNYA MENUJU MASYARAKAT
INDONESIA YG SEJAHTERA, ADIL DAN MAKMUR (PASAL 28 H AYAT
(3) UUD 1945)

 UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN SOSIAL YG MENYELURUH,


NEGARA MENGEMBANGKAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA (DIKELUARKAN UU NO. 40 TH
2004 TTG SJSN)

 UNTUK MELAKSANAKAN SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL,


PERLU DIBENTUK BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DG
UNDANG-UNDANG (UU NO. 24 TH 2011 TENTANG BPJS)
APA ITU SJSN?

Sistem Jaminan Sosial Nasional (national social security


system) adalah sistem penyelenggaraan program negara
dan pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial,
agar setiap penduduk dapat memenuhi kebutuhan dasar
hidup yang layak, menuju terwujudnya kesejahteraan sosial
bagi seluruh penduduk
Indonesia.
Landasan Hukum
– SJSN adalah suatu cara penyelenggaraan
program program sosial oleh beberapa
UU RI
No. 40 Tahun 2004 penyelengaaraan jaminan sosial.
tentang
Sistem Jaminan Sosial Nasional
– Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk
(SJSN) perlindungan sosial untuk menjamin seluruh
rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidup layak

–BPJS adalah badan hukum yang dibentuk


untuk menyelenggarakan program jaminan
UU RI
sosial
No. 24 Tahun 2011
tentang – BPJS dibentuk 2 macam :
Badan Penyelenggaraan
Jaminan Sosial 1) BPJS Kesehatan–Jaminan Kesehatan Nasional
(01 Jan 2014)
2) BPJS Ketenagakerjaan (01 Juli 2015) :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja
b. Jaminan Hari Tua
c. Jaminan Pensiun
d. Jaminan Kematian
Sistem Jaminan Sosial Nasional
3 Azas 5 Program 9 Prinsip
1. Kegotong-royongan
1. Kemanusiaan 1. Jaminan
2. Nirlaba
Kesehatan
3. Keterbukaan
2. Manfaat (BPJS Kesehatan) 4. Kehati-hatian
2. Jaminan 5. Akuntabilitas
Kecelakaan Kerja 6. Portabilitas
3. Keadilan sosial 3. Jaminan Hari Tua 7. Kepesertaan wajib
bagi seluruh
rakyat Indonesia 4. Jaminan Pensiun 8. Dana amanat
5. Jaminan Kematian 9. Hasil pengelolaan
dana digunakan
(BPJS Ketenagakerjaan)
seluruhnya untuk
pengembangan
program dan sebesar-
besarnya untuk
kepentingan peserta
UU No. 24 Tahun 2011
Pasal 14
“Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, wajib menjadi
Peserta Program Jaminan Sosial “

2013 2014 - 2019

CAKUPAN
SEMESTA 2019

Badan Hukum PRIVATE


Badan Hukum PUBLIK
Di bawah Menteri BUMN
Langsung Bertanggung Jawab Kepada PRESIDEN
Semula Hanya Untuk Jaminan
Untuk Mengelola Jaminan Kesehatan
Kesehatan PNS dan Pensiunan
SELURUH RAKYAT INDONESIA
TNI/POLRI + Prts Kem + Vet
Kepesertaan & Iuran

KEPESERTAAN

(Dasar Regulasi: UU No 24 Tahun 2011 tentang BPJS Pasal 14,


menyatakan “.... Setiap orang, termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia, wajib menjadi
peserta program Jaminan Sosial)
PESERTA BPJS
KESEHATAN

PBI (Penerima Bantuan Iuran) NON PBI

APBN APBD

JAMKESMAS PJKMU
(EXISTING) /JAMKESDA

PEKERJA PENERIMA UPAH PEKERJA BUKAN BUKAN PEKERJA


PENERIMA UPAH

PEGAWAI PEGAWAI PENERIMA VETERAN,


PEMERINTAH NON INDIVIDU PK
1. INVESTOR
2. PEMBERI
PEMERINTAH PENSIUN KERJA
3. PENERIMA
PENSIUN
1.PNS PUSAT 1. PENGACARA 1.PP PNS 1.VET TUVET
1. PEG. BUMN 2. AKUNTAN 2.VET NTUVET
2.PNS DAERAH 2.PP TNI
3.PNS 2. PEG. BUMD 3. ARSITEK 3.PERINTIS
3.PP POLRI
DIPERBANTUKAN 3. PEG. SWASTA 4. DOKTER,
KEMERDEKA
5. KONSULTAN
4.PP PEJABAT
4.TNI
6. NOTARIS NEGARA AN
5.POLRI
6.PJBT NEGARA 7. PENILAI,
7.PEGAWAI 8. AKTUARIS
PEMERINTAH NON 9. PEMAIN MUSIK, PEMBAWA 8
PNS ACARA
IURAN
DIBAYAR OLEH PERSENTASE
PEMBERI KERJA & APBN/APBD
PEKERJA 3% Pemberi Kerja
Pekerja 2% Pekerja
Penerima Upah NON APBN/APBD/BU
(PPU) 4% Pemberi Kerja
0,5% Pekerja

NOMINAL
DIBAYAR OLEH
YANG Kelas 1 : 80.000
BERSANGKUTAN Kelas 2 : 51.000
Pekerja Bukan Kelas 3 : 25.500
Penerima Upah
(PBPU)

Bukan Pekerja (BP)


PENDAFTARAN
PESERTA PEKERJA PENERIMA UPAH (KOLEKTIF)
1. PENDAFTARAN MELALUI KANTOR BPJS KESEHATAN KANTOR BPJS KESEHATAN
1. Mengisi Form Registrasi Badan Usaha/ Badan Hukum Lainnya
2. Form Data Migrasi Karyawan

3. Diberikan Virtual Account


BADAN USAHA Bu/ Badan Hukum Lainnya
untuk pembayaran iuran
ke Bank : BRI, Mandiri, BNI
5. Peserta Membayar lewat ATM/i-
4. Data pegawai di entry/
banking/Tunai sesuai dengan
dilakukan migrasi ke
Nomor Virtual Account
masterfile

6. Dengan membawa
bukti pembayaran
untuk dicetakkan
BANK
Kartu BPJS Kesehatan

Peserta Pekerja Penerima Upah yang belum didaftarkan oleh Pemberi kerjanya dapat mendaftarkan diri menjadi
Peserta BPJS Kesehatan secara perorangan
PENDAFTARAN
PESERTA PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH

1. Calon peserta mendaftar secara perorangan di Kantor BPJS Kesehatan

2. Mendaftarkan seluruh anggota keluarga yang ada di Kartu Keluarga

3. Mengisi formulir Daftar Isian Peserta (DIP) dengan melampirkan :


- Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
- Fotokopi KTP/Paspor, masing-masing 1 lembar
- Fotokopi Buku Tabungan salah satu peserta yang ada didalam Kartu Keluarga
- Pasfoto 3 x 4, masing-masing sebanyak 1 lembar.

4. Setelah mendaftar, calon peserta memperoleh Nomor Virtual Account (VA)

5. Melakukan pembayaran iuran ke Bank yang bekerja sama

6. Bukti pembayaran iuran diserahkan ke kantor BPJS Kesehatan untuk dicetakkan kartu JKN.
Pendaftaran selain di Kantor BPJS Kesehatan, dapat melalui Website BPJS Kesehatan
CONTOH KARTU
KARTU/E-ID

12
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA BPJS Kesehatan

• Hak Peserta
– Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah
untuk memperoleh pelayanan kesehatan;
– Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak
dan kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
– Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan; dan
– Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan
saran secara lisan atau tertulis ke Kantor BPJS
Kesehatan.
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA BPJS Kesehatan

• Kewajiban Peserta
– Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta
membayar iuran yang besarannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku ;
– Melaporkan perubahan data peserta, baik karena
pernikahan, perceraian, kematian, kelahiran,
pindah alamat atau pindah fasilitas kesehatan
tingkat I;
– Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau
dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak.
– Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan
kesehatan.
Tugas dan Wewenang BPJS
• Wewenang BPJS
•Menagih pembayaran Iuran
•Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi
•Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi
kerja
•Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran
fasilitas kesehatan
•Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan
•Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak
memenuhi kewajibannya
•Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai
ketidakpatuhannya
•Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan program
jaminan sosial
Tugas dan Wewenang BPJS

• Tugas BPJS
•Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta

•Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja

•Menerima bantuan iuran dari Pemerintah

•Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta

•Mmengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial

•Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan


ketentuan program jaminan sosial

•Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan sosial kepada


peserta dan masyarakat.
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan kesehatan rujukan di Rawat Jalan tingkat lanjutan (Poli spesialis RS) dan
Rawat inap di Rumah Sakit, meliputi pelayanan :
1. Administrasi pelayanan;
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis &
subspesialis;
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan
indikasi medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;
6. Rehabilitasi medis;
7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
10. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan.
11. Perawatan inap non intensif; dan
12. Perawatan inap di ruang intensif.
Pelayanan Kesehatan lain yang di tetapkan oleh Menteri
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur sebagaimana
diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan kecelakaan
kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau hubungan
kerja;
d. Pelayanan Kesehatan yang dijamin oleh program kecelakaan lalu lintas yang
besifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh program jaminan kecelakaan
lalu lintas.
e. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. Pelayanan meratakan gigi (ortodonsi);
i. gangguan kesehatan/penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin
j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau akibat
melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment);
l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai percobaan
(eksperimen);
m. alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap darurat, kejadian
luar biasa/wabah;
p. biaya pelayanan kesehatan pada kejadian tak diharapkan yang dapat
dicegah (preventable adverse events); dan
q. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan Manfaat
Jaminan Kesehatan yang diberikan.
Jaminan Kesehatan Nasional,
untuk Indonesia yang lebih baik......

BPJS

Wujudkan Gotong Royong untuk Generasi yang Lebih Baik

JAMINAN KESEHATAN UNTUK INDONESIA YANG LEBIH BAIK

Anda mungkin juga menyukai