Anda di halaman 1dari 46

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

(BPJS)
Landasan Hukum

Update 3 Juli 2015


UU SJSN dan UU BPJS
Sistem Jaminan Sosial Nasional

3 Azas 5 Program 9 Prinsip


1. Kegotong-royongan
1. Kemanusiaan 1. Jaminan
2. Nirlaba
Kesehatan 3. Keterbukaan
2. Manfaat (BPJS Kesehatan) 4. Kehati-hatian
2. Jaminan 5. Akuntabilitas
Kecelakaan Kerja 6. Portabilitas
3. Keadilan sosial 3. Jaminan Hari Tua 7. Kepesertaan wajib
bagi seluruh
rakyat Indonesia 4. Jaminan Pensiun 8. Dana amanat
5. Jaminan Kematian 9. Hasil pengelolaan
dana digunakan
(BPJS Ketenagakerjaan) seluruhnya untuk
pengembangan
program dan sebesar-
besarnya untuk
Update 3 Juli 2015 kepentingan peserta
UU No. 24 Tahun 2011
Pasal 14
“Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, wajib menjadi
Peserta Program Jaminan Sosial “

2013 2014 - 2019

CAKUPAN
SEMESTA 2019

Badan Hukum PRIVATE


Badan Hukum PUBLIK
Di bawah Menteri BUMN
Langsung Bertanggung Jawab Kepada PRESIDEN
Semula Hanya Untuk Jaminan
Untuk Mengelola Jaminan Kesehatan
Kesehatan
Update 3 JuliPNS
2015 dan Pensiunan SELURUH RAKYAT INDONESIA
TNI/POLRI + Prts Kem + Vet
Kepesertaan & Iuran

Update 3 Juli 2015


KEPESERTAAN

(Dasar Regulasi: UU No 24 Tahun 2011 tentang BPJS Pasal 14,


menyatakan “.... Setiap orang, termasuk orang asing yang
bekerja paling singkat 6 bulan di Indonesia, wajib menjadi
peserta program Jaminan Sosial)
Perpres 111/2013 tentang
PERUBAHAN ATAS PERPRES NO. 12/2013
Menyikapi
TENTANG JAMINAN KESEHATAN

Pasal 6 Ayat (3) :


Pemberi kerja pada Badan Usaha Milik
Negara, usaha besar, usaha menengah, dan
usaha kecil paling lambat tanggal 1 Januari
2015

Update 3 Juli 2015


Pentahapan Kepesertaan
Jaminan Kesehatan
PerPres RI Nomor : 111 Tahun
2013 pasal 6 :
Kepesertaan Jaminan Kesehatan
bersifat WAJIB dan mencakup
SELURUH penduduk Indonesia 2019 1 Januari 2019
Universal Coverage
2016 Paling lambat 1 Januari 2016
Usaha mikro

2015 Paling lambat 1 Januari 2015


1. BUMN
2. Usaha besar
3. Usaha menengah
4. Usaha kecil
2014 Mulai 1 Januari 2014
1. PBI
2. TNI/POLRI
3. Eks Askes
4. Eks Jamsostek
5. Lain-lain
9
PESERTA BPJS
KESEHATAN

PBI NON PBI

APBN APBD

JAMKESMAS PJKMU
(EXISTING) /JAMKESDA

PEKERJA PENERIMA UPAH PEKERJA BUKAN BUKAN PEKERJA


PENERIMA UPAH

PEGAWAI PEGAWAI
PEMERINTAH NON INDIVIDU PENERIMA VETERAN,
PK
1. INVESTOR
2. PEMBERI
PEMERINTAH PENSIUN KERJA
3. PENERIMA
PENSIUN
1.PNS PUSAT 1. PENGACARA 1.PP PNS 1.VET TUVET
1. PEG. BUMN 2. AKUNTAN 2.VET
2.PNS DAERAH 2.PP TNI
2. PEG. BUMD 3. ARSITEK NTUVET
3.PNS 3.PP POLRI
DIPERBANTUKAN 3. PEG. SWASTA 4. DOKTER,
3.PERINTIS
5. KONSULTAN
4.PP PEJABAT
4.TNI
6. NOTARIS NEGARA KEMERDEKA
5.POLRI
6.PJBT NEGARA 7. PENILAI, AN
7.PEGAWAI 8. AKTUARIS
PEMERINTAH NON 9. PEMAIN MUSIK, PEMBAWA 10
PNS ACARA
IURAN

DIBAYAR OLEH PERSENTASE


PEMBERI KERJA & APBN/APBD
PEKERJA 3% Pemberi Kerja
(PPU) 2% Pekerja
Penerima Upah
Pekerja NON APBN/APBD/BU
4% Pemberi Kerja
0,5% Pekerja

NOMINAL
DIBAYAR OLEH
YANG Kelas 1 : 80.000
BERSANGKUTAN Kelas 2 : 51.000
Pekerja Bukan Kelas 3 : 25.500
Penerima Upah
(PBPU)

Bukan Pekerja (BP)

* Per 1 Juli 2015, iuran berubah menjadi 5%, dimana 4% ditanggung Pemberi Kerja 1% ditanggung Pekerja
CONTOH KARTU
KARTU/E-ID

Update 3 Juli 2015

12
Hak dan Kewajiban Peserta
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA BPJS Kesehatan

• Hak Peserta
– Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk
memperoleh pelayanan kesehatan;
– Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan
kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
– Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan;
dan
– Menyampaikan keluhan/pengaduan, kritik dan saran
secara lisan atau tertulis ke Kantor BPJS Kesehatan.
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA BPJS Kesehatan

• Kewajiban Peserta
– Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta
membayar iuran yang besarannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku ;
– Melaporkan perubahan data peserta, baik karena
pernikahan, perceraian, kematian, kelahiran, pindah
alamat atau pindah fasilitas kesehatan tingkat I;
– Menjaga Kartu Peserta agar tidak rusak, hilang atau
dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak.
– Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan
kesehatan.
Tugas dan Wewenang BPJS
Pelayanan
Pelayanan Kesehatan Yang Dijamin
Pelayanan kesehatan rujukan di Rawat Jalan tingkat lanjutan (Poli spesialis RS) dan
Rawat inap di Rumah Sakit, meliputi pelayanan :
1. Administrasi pelayanan;
2. Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis &
subspesialis;
3. Tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan
indikasi medis;
4. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
5. Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis;
6. Rehabilitasi medis;
7. Pelayanan darah;
8. Pelayanan kedokteran forensik klinik; dan
10. Pelayanan jenazah pasien yang meninggal di Fasilitas Kesehatan.
11. Perawatan inap non intensif; dan
12. Perawatan inap di ruang intensif.
Pelayanan Kesehatan lain yang di tetapkan oleh Menteri
Update 3 Juli 2015
Program
BPJS Ketenagakerjaan
PENAHAPAN KEPESERTAAN

PASAL 6 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2013


PENAHAPAN KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL
• Jaminan Kecelakaan Kerja
• Jaminan Kematian
Usaha Besar • Jaminan Hari Tua
• Jaminan Pensiun
• Jaminan Kecelakaan Kerja
• Jaminan Kematian
Usaha Menengah • Jaminan Hari Tua
• Jaminan Pensiun

• Jaminan Kecelakaan Kerja


Usaha Kecil • Jaminan Kematian
• Jaminan Hari Tua

• Jaminan Kecelakaan Kerja


Usaha Mikro • Jaminan Kematian
Iuran Program BPJS Ketenagakerjaan

Pemberi Kerja: 3,7%


Tenaga Kerja : 2%
JAMINAN
HARI TUA
(JHT)

+
Beasiswa
JAMINAN JAMINAN
KEMATIAN
(JK)
BPJS-TK PENSIUN
(JP)
Perumahan

Rusunawa
Pemberi Kerja : 0,3% Pemberi Kerja : 2%
Tenaga Kerja : 1% Program Khusus
Jasa Konstruksi (JKK, JK)
JAMINAN TARIF NILAI PROYEK
KECELAKAAN 0.24% Rp - s.d. Rp 100 juta
KERJA
0.19% Rp 100 juta s.d. Rp 500 juta
(JKK) 0.15% Rp 500 juta s.d. Rp 1 milyar
0.12% Rp 1 milyar s.d. Rp 5 milyar
0.10% > Rp 5 milyar
Pemberi Kerja: 0,24% 0,54% 0,89% 1,27 % 1,74%
PROGRAM

JAMINAN HARI TUA (JHT)


JHT (Jaminan Hari Tua)
Manfaat JHT sebelum mencapai usia 56 tahun dapat diambil sebagian jika
mencapai kepesertaan 10 tahun dengan ketentuan sebagai berikut:

• Diambil max 10 % dari total saldo sebagai persiapan usia pensiun

• Diambil max 30% dari total saldo untuk uang perumahan


PROGRAM

JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)


Manfaat JKK
Santunan JKK

Beasiswa pendidikan anak

Bagi setiap peserta yang meninggal dunia atau


cacat total tetap akibat kecelakaan kerja sebesar
Rp 12juta dan hanya untuk 1 (satu) orang anak
Jaminan Kecelakaan Kerja RTW
(Sesuai PP 44 Tahun 2015)
Skema JKK Baru dengan Rate Iuran sama dengan Program UU 3/1992 (PP 14 thn 1993)

Pengembangan Skema saat ini


Skema JKK lama (PP 14 thn 1993) (PP 44 thn 2015)

Modification Vocational Job


Treatment Rehabilitation Orthotics &

+
Training Placement
Prosthetics

Promotif, Preventif, Kompensasi, Perawatan, Rehabilitasi, Beasiswa untuk Anak Peserta


dan “return to work”

33
PROGRAM

JAMINAN KEMATIAN
JK (Jaminan Kematian)
PROGRAM

JAMINAN PENSIUN
JP (Jaminan Pensiun)

1. Dalam perhitungan iuran dan manfaat Jaminan Pensiun,


diatur ketentuan batas atas upah
2. Pada tahun 2015, batas atas upah sebesar Rp.7 juta
3. Pada tahun 2015, usia pensiun adalah 56, kemudian sejak
tahun 2019 usia pensiun naik menjadi 57, dan setiap 3
tahun usia pensiun naik 1 tahun
4. TK Asing tidak diatur dalam PP 45 Tahun 2015
JHT Jaminan Pensiun
Tujuan
Tabungan dari bagian pendapatan Mengganti pendapatan bulanan
selama aktif bekerja yang untuk memastikan kehidupan
disisihkan untuk bekal memasuki dasar yang layak saat memasuki
hari tua hari tua
Pembayaran manfaat
Sekaligus / lump sum Bulanan

Besar manfaat
Akumulasi iuran ditambah hasil Dihitung dengan formula tertentu
pengembangan berdasarkan masa iur, upah selama
masa iur, dan faktor manfaat (faktor
akrual)
Mekanisme penyelenggaraan
Tabungan wajib Asuransi sosial

Risiko harapan hidup


yang semakin panjang
Ditanggung sendiri secara Ditanggung bersama secara kolektif
individual oleh peserta (pooling of risks) oleh peserta
Bentuk Program
Tabungan/provident fund Manfaat pasti

40
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

SKEMA MANFAAT PASTI (PP 45 tahun 2015)

MANFAAT PENSIUN MANFAAT PENSIUN MANFAAT PENSIUN


HARI TUA CACAT TOTAL TETAP JANDA / DUDA

MANFAAT PENSIUN
MANFAAT PENSIUN ANAK
ORANG TUA

Formula manfaat = 1% x masa iur (dibagi 12 bulan) x rata-rata upah tertimbang

41
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

Manfaat Pensiun Manfaat Pensiun


Hari Tua (MPHT) Cacat (MPC)

Menderita cacat total tetap;


membayar iuran dengan
Masa iur paling sedikit 15 tahun density rate 80% dan
kejadian cacat minimal 1
bulan sejak menjadi peserta

hak peserta berakhir bila meninggal


dunia.. Hak pensiun berakhir bila meninggal atau
Manfaat dapat diteruskan menjadi bekerja kembali.
manfaat pensiun janda/duda,
manfaat pensiun anak, atau manfaat Manfaat dapat diteruskan menjadi manfaat
pensiun orang tua. pensiun janda/duda, manfaat pensiun anak,
atau manfaat pensiun orang tua.

42
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

Manfaat Pensiun Janda Manfaat Pensiun Anak


atau Duda (MPJD) (MPA)
Peserta meninggal sebelum usia pensiun dan tidak
membayar iuran dengan density
rate 80% dan minimal 1 tahun mempunyai istri/suami
kepesertaan
Peserta meninggal setelah MPHT / MPC / dan tidak
Manfaat 50% x Formula punya istri/suami
Janda atau duda peserta menikah lagi atau meninggal
hak pensiun berakhir bila dunia
janda/duda meninggal atau
menikah kembali.
Manfaat 50% x Formula
manfaat tersebut dapat
diturunkan menjadi manfaat
pensiun anak.
hak pensiun berakhir saat mencapai usia 23 tahun, bekerja
atau menikah atau meninggal dunia.
manfaat selanjutnya dapat diturunkan kepada anak
berikutnya.

43
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

Manfaat Pensiun Orang Tua


(MPOT)

Penerima orangtua dalam hal peserta meninggal


dan tidak mempunyai istri/suami dan anak

Manfaat 20% x Formula

Manfaat pensiun orangtua berakhir pada saat


ayah atau ibu penerima manfaat meninggal
dunia.

44
MANFAAT PROGRAM
JAMINAN PENSIUN

Peserta memasuki usia pensiun dan tidak memenuhi masa iur


minimum 15 tahun.

Peserta mengalami cacat total tetap atau meninggal dunia, bilamana:


• Kejadian yang menyebabkan cacat total tetap terjadi setelah peserta terdaftar dalam Program Jaminan
Pensiun kurang dari 1 (satu) bulan.
• Meninggal dunia dengan kepesertaan kurang dari 1 (satu) tahun.
• Pemberi kerja dan peserta rutin membayar iuran dengan density rate kurang dari 80%.

Formula manfaat = Akumulasi iuran + Hasil Pengembangan

45
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai