Anda di halaman 1dari 36

PROGRAM JAMINAN

KESEHATAN NASIONAL-
KARTU INDONESIA SEHAT
(JKN-KIS)

Dyta Novita Sari


Relation Officer

Kamis, 27/10/2016
1
OUTLINE
A
PENDAHULUAN
B
KEPESERTAAN
C
MANFAAT JAMINAN
KESEHATAN
D
SANKSI DAN DENDA

2
A. PENDAHULUAN

1 LANDASAN HUKUM

SISTEM JAMINAN
2 KESEHATAN NASIONAL

3
1. LANDASAN HUKUM

UU No.40 Tahun 2004 tentang


01 Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional

UU No.24 Thn 2011

02
tentang Badan
Penyelenggara Jaminan
Setiap orang, termasuk
Sosial orang asing yang bekerja
paling singkat 6 bulan di
Indonesia, wajib menjadi
03 PP No. 86 Thn 2013
peserta program Jaminan
Sosial
PerPres No. 12 Thn 2013
04 PerPres No. 111 Thn 2013
PerPres No.19 Thn 2016
PerPres No.28 Thn 2016

4
2. Sistem Jaminan Sosial Nasional

3 Azas 5 Prinsip 9 Prinsip


Jami Kegot
Kema nan
Jamin Nirlab
ong-
nusia
Manfa Kese
an a
royon
Keterbu
an
Keadilan
at hatan
Kecel
Jamin gan
kaan
Kehat
sosial akaan
an
Jamina i-
Akunta
bagi Kerja
Jamina
Hari
n hatian
bilitas
Portabi
seluruh nPensiu
Tua
rakyat litas
Kepese
Kemati
n
Indonesi an rtaan
Dana
a Wajib
Manfa
Hasil
at
pengel
olaan
dana
diguna
kan
seluruh
nya
untuk
penge
mbang 5
B. KEPESERTAAN
1 JENIS KEPESERTAAN

2 PENTAHAPAN
KEPESERTAAN

PEKERJA PENERIMA
3 UPAH
PEKERJA BUKAN
4 PENERIMA UPAH DAN BP

5 PBI APBN/ APBD

6 IDENTITAS PESERTA
1. JENIS KEPESERTAAN

A Pekerja Penerima Upah (PPU) dan Anggota Keluarganya


Bukan
Penerima
Bantuan B Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)
Iuran dan Anggota Keluarganya
(PBI)
C Bukan Pekerja (BP) dan Anggota Keluarganya

A
Penerima PBI APBN
Bantuan
7
Iuran (PBI) B
PBI APBD
2. PENTAHAPAN KEPESERTAAN

2019

2016 Universal Coverage

2015 Paling lambat 1 Januari


2016
 Usaha mikro
2014 Paling lambat 1 Januari
2015
 BUMN
Mulai 1 Januari 2014  Usaha besar
 PBI  Usaha menengah
 TNI/POLRI  Usaha kecil
 Eks Askes
 Eks Jamsostek

Pasal 6 (3)
PerPres Nomor: 111 Tahun 2013
3. PEKERJA PENERIMA UPAH

a Iuran

b Kewajiban pemberi kerja

c Hak kelas rawat

d Kemudahan pendaftaran

9
PENAMBAHAN KELOMPOK PESERTA
PEKERJA PENERIMA UPAH (PPU)

PASAL 4 PASAL 4
(2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana (2) Pekerja Penerima Upah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri
atas: atas:
a. Pegawai Negeri Sipil; a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota TNI; b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri; c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara; d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah non e. pimpinan dan anggota Dewan
Pegawai Negeri; Perwakilan Rakyat Daerah;
f. pegawai swasta; dan f. Pegawai Pemerintah non
g. Pekerja yang tidak termasuk Pegawai Negeri;
huruf a sampai dengan huruf g g. pegawai swasta; dan
yang menerima Upah. h. Pekerja yang tidak termasuk
huruf a sampai dengan huruf
g yang menerima Upah
PERPRES 12 TAHUN 2013 jo.
PERPRES 111 TAHUN 2013 PERPRES 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN
KEDUA ATAS PERPRES 12 TAHUN 2013 TENTANG
TENTANG JAMINAN KESEHATAN
JAMINAN KESEHATAN
a. IURAN PESERTA PEKERJA PENERIMA UPAH

PNS,TNI/Polri, Pejabat
BUMN, BUMS, BUMD Negara, pimpinan dan
anggota DPRD, PPNPN

Pekerja
3% Pemberi Kerja
Gaji Pokok +
1% Tunjangan tetap
2% Pekerja
Maks Rp. 8.000.000,-
4%
Menanggung 5
Anggota Keluarga
Tambahan Keluarga
lainnya : 1%

Pemberi
Kerja

BERLAKU MULAI 1 APRIL 2016

11
b. KEWAJIBAN PEMBERI KERJA

Wajib mendaftarkan & 1)


memberikan data dirinya dan
pekerjanya beserta
keluarganya secara lengkap
dan benar kepada BPJS
Kesehatan
2)
Wajib mendaftarkan dirinya
dan pekerjanya sebagai peserta
dengan membayar iuran

3)
Wajib memungut iuran dari
Pekerjanya, membayar iuran Bagi Peserta Pekerja
paling lambat tanggal 10 Penerima Upah,
setiap bulan Aktif kembali bila : pembayaran
 Membayar tunggakan iuran. iuran dan denda
 Jika tunggakan lebih dari 12 bulan, maka ditanggung oleh
Keterlambatan pembayaran iuran yang dibayar adalah maksimal 12 bulan Pemberi Kerja.
Iuran Jaminan Kesehatan serta membayar iuran bulan berjalan.
lebih dari 1 bulan sejak tgl
10, penjaminan Peserta
diberhentikan sementara.
Dalam 45 hari sejak status kepesertaan aktif kembali,
Peserta wajib membayar denda sebesar 2,5% dari biaya
*)Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan pelayanan kepada BPJS Kesehatan dikali bulan tertunggak
Peserta dan pengenaan denda mulai berlaku pada tanggal (maksimal 12 bulan) atau maksimal Rp 30.000.000,00
1 Juli 2016.
c. HAK KELAS RAWAT

KELAS I

Rp 4.000.000,-

KELAS II

SESUAI PERPRES NO. 28 TAHUN 2016,


BERLAKU MULAI 1 APRIL 2016
13
d. KEMUDAHAN BU MENDAFTAR 14

Per BPJS Kesehatan Nomor 1


Tahun 2016 tentang Tata
Cara Pendaftaran, Penagihan,
Pembayaran dan Pelaporan
Iuran Secara Online Bagi
Peserta PPU Dari BU Baru
Dalam Rangka Kemudahan
Berusaha
PELAPORAN
IURAN

PEMBAYARAN
PENAGIHAN
PENDAFTARAN

04
02 03
01
PENDAFTARAN BADAN USAHA VIA WEB BPJS KESEHATAN
1

1 Entri
Daftar
Badan Usaha Baru Data Entri
mengakses Website Realtime Data
BPJS Kesehatan Aplikasi
Registrasi Online
Nomor VA, User
id + password
terbentuk
Notifikasi email untuk aktivasi maks. 3 jam
Badan
Usaha
Baru
BU mengaktivasi via
email

2
BU mendapatkan Nomor Virtual Account/ Aktivasi Sukses
VA, User id Password Edabu, Formulir
Registrasi (pdf)
PENDAFTARAN KARYAWAN BADAN USAHA
2
4
E-dabu Pembayaran tagihan
iuran pertama
Sesuai ketentuan
Approval
BPJS Kesehatan
Daftar Peserta
yang berlaku.
Proses Cetak e-id
3
BU akses ke Aplikasi
E-DABU dan
Terbentuk Tagihan Iuran
mendaftarkan Karyawan
pertama 1x24 jam
+ Keluarga

5
Badan Notifikasi pembayaran (email/ sms)
Usaha 6
Baru Mengakses
Laporan Iuran via
aplikasi

Catatan Tindaklanjut BPJS Kesehatan :


 BPJS Kesehatan Kantor Cabang menghubungi BU untuk mendaftarkan karyawan + keluarga dari BU (Kontak ke BU,
Kunjungan, Informasi Jadwal sosialisasi/ gathering, penerimaan Formulir Registrasi bermaterai yg telah ditandatangan &
stempel)
 Dalam 3 bulan BU tidak melengkapi Data Peserta dan membayar Iuran, maka BPJS akan melaporkan BU tersebut ke BPTP
dan account di Aplikasi E-DABU akan disuspend.
a. IURAN PBPU &
BP
4. PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH &
BUKAN PEKERJA (PBPU & BP)
b. PENDAFTARAN
PBPU & BP

17
a. IURAN PBPU & BP

Rp 80.000/Org/Bln
KEL
AS
I
K EL Rp 51.000/Org/Bln
AS
II
KEL
AS
III
Rp 25.500/Org/Bln

*berlaku mulai tanggal 1 April 2016

18
b. PENDAFTARAN PBPU/BP
PBPU/BP dapat mendaftar secara kolektif

Administrasi Pendaftaran
Menggunakan titik oleh Petugas Pembayaran Virtual
Layanan Pendaftaran: Account oleh Calon
• Administrasi kepesertaan Peserta
• Verikasi data  
• KC BPJS Kesehatan Pembayaran iuran paling
kependudukan S
• Bank yang Bekerja cepat 14hari kalender E
Sama • Penyiapan fasilitas dan paling lambat 30 hari L
• Website kesehatan tingkat pertama kalender setelah proses E
S
pendaftaran melalui A
1 3 nomor calon
peserta saat mendaftar.
I

4
Calon Peserta

Persyaratan Pendaftaran Peserta 2 5


• Mendaftarkan satu keluarga dengan kelas perawatan yang sama Identitas Peserta
• Menyerahkan Formulir DIP yang telah diisi
• Menyerahkan 1 lembar pas foto ukuran 3 x 4 cm Peserta
• Memperlihatkan KTP dan KK asli
Kartu JKN-KIS melalui
• Nomor rekening bank bagi Peserta yang memilih kelas I dan kelas II Kantor Cabang/ Klok
• Menandatangani persetujuan untuk mematuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
e-ID melalui :
Catatan: • Pihak Ketiga (Bank)
Pendaftaran peserta melalui website mengisi formulir DIP Sesuai persayaratan di atas dan melakukan
upload foto pada website.
• Website
5 PBI APBN/ APBD

Rp 23.000,-

Diberlakukan sejak
tanggal 1 Januari 2016
6. IDENTITAS PESERTA JKN-KIS YANG BERLAKU
C. MANFAAT JAMINAN KESEHATAN

ALUR PELAYANAN
1 KESEHATAN

2 MANFAAT AKOMODASI

22
MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
B. Manfaat pelayanan promotif
dan preventif meliputi pemberian
pelayanan:
A. Bersifat pelayanan kesehatan a. penyuluhan kesehatan
perorangan, mencakup perorangan;
pelayanan promotif, preventif, b. imunisasi rutin;
kuratif, rehabilitatif, pelayanan c. keluarga berencana; dan
C. Manfaat
d. skrining pelayanan rujukan
kesehatan.
obat, bahan medis habis pakai meliputi Pemeriksaan,
sesuai dengan indikiasi medis pengobatan dan konsultasi
yang diperlukan meliputi : medis dasar di UGD;
Pemeriksaan, pengobatan
1. Manfaat Medis yang tidak
dan konsultasi spesialistik,
terikat dengan besaran iuran
Pelayanan Keluarga
yang dibayarkan D. Peserta yang
Berencana
menginginkan kelas lebih
2. Manfaat non medis yang tinggi dari haknya dapat
ditentukan berdasarkan skala membayar selisihnya :
besaran iuran yang dibayarkan, membayar sendiri
termasuk didalamnya manfaat selisihnya, dibayar pemberi
akomodasi. kerja atau mengikuti
asuransi kesehatan
tambahan (Dikecualikan :
Peserta PBI & Peserta
23
1. ALUR PELAYANAN KESEHATAN

Peserta mengalami
Sakit

Faskes Primer

Puskesmas, Klinik Rujuk / Program


dan Dokter Rujuk Balik
Praktek
Perorangan yang Rujukan Sesuai
Bekerja Sama Indikasi Medis
dengan BPJS
Kesehatan • Poli
Spesialis
IGD • FKTL/
Gawat Darurat/ Emergency
Rumah
Sakit

BPJS Kesehatan Klaim

24
Peserta
Bukan
Non-PBI
PPU
Kelas I dan II
2. MANFAAT AKOMODASI
PBPU
Kelas I, II dan III

Bukan
Pekerja
Kelas I, II dan III

PBI
PBI APBN
Kelas III

PBI APBD
Kelas III

25
D. SANKSI & DENDA

26
27

UU No.24 Tahun 2011


Pasal 17 : SANKSI
Ayat 1 : tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
16 dikenai sanksi administratif.
PEMBERI KERJA
Ayat 2 : Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
berupa:
a. teguran tertulis;
b. denda; dan/atau
c. tidak mendapat pelayanan publik tertentu.

Pasal 55 :
Pemberi kerja yang melanggar pasal 19 ayat (1) dan (2) pidana penjara 8
tahun atau penjara denda 1 M

PP No.86 Tahun 2013


Pasal 3 :
Apabila tidak mendaftarkan sebagai peserta BPJS Kesehatan maka dikenakan
Sanksi Administratif sesuai Peraturan Pemerintah No.86 tahun 2013 berupa:
- Teguran tertulis (2X teguran)
- Denda 0,1% (nol koma satu persen) setiap bulan dari iuran yang
seharusnya dibayar yang dihitung sejak teguran tertulis kedua berakhir;
dan/atau
- Tidak mendapat pelayanan publik tertentu
SANKSI ADMINISTRASTIF UNTUK KETIDAKPATUHAN
PENDAFTARAN DAN PERUBAHAN DATA KEPESERTAAN
Peraturan Pemerintah No. 86 tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada
Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi Kerja, Pekerja, dan
Pemberian Bantuan Iuran Dalam Penyelenggara Jaminan Sosial

• Diberikan untuk jangka waktu 10 hari

Teguran Tertulis 1

MONITORING

• Pengenaan Sanksi Teguran Tertulis Dan Denda Dilakukan Oleh BPJS


• Sanksi Tidak Mendapat Pelayanan Publik Tertentu Dilakukan Oleh Unit
Pelayanan Publik Pada Instansi Pemerintah , Pemda Provinsi, Dan Pemda Kab/
Kota Atas Permintaan BPJS
BENTUK SANKSI TIDAK MENDAPAT PELAYANAN
PUBLIK TERTENTU

PEMBERI KERJA : SETIAP ORANG :

1. Perizinan terkait usaha


2. Izin yang diperlukan dalam 1. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
mengikuti tender proyek 2. Surat Izin Mengemudi (SIM)
3. Izin Mempekerjakan Tenaga 3. Sertifikat tanah
Kerja Asing (IMTA) 4. Paspor
4. Izin Perusahaan Penyedia Jasa 5. Surat Tanda Nomor Kendaraan
Pekerja/ Buruh (PPJP/ PPJB) (STNK)
5. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
30

DENDA
Pepres No.19 Tahun 2016 PEMBERI KERJA
Pasal 17A.1 Ayat 1:
Dalam hal terdapat keterlambatan pembayaran
Iuran Jaminan Kesehatan lebih dari 1 (satu) bulan
sejak tanggal 10, penjaminan Peserta
diberhentikan sementara.
Pasal 17A.1 ayat 3:
Dalam waktu 45 hari sejak status kepesertaan aktif
kembali, Peserta wajib membayar denda kepada
BPJS Kesehatan untuk setiap pelayanan kesehatan
rawat inap yang diperolehnya.
Pasal 17A.1 ayat 4 :
Denda sebagaimana dimaksud pada ayat 3
sebesar 2,5% (dua setengah persen) dari biaya
pelayanan kesehatan untuk setiap bulan
tertunggak dengan ketentuan :
a. Jumlah bulan tertunggak maksimal 12 (dua
belas) bulan.
b. Besar denda paling tinggi rp. 30.000.000 (tiga
puluh juta rupiah).
DENDA PEMBERI KERJA
DALAM HAL KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN
Contoh Kasus Ilustrasi I :
PT Sinar Abadi Jaya telah menjadi peserta JKN-KIS BPJS Pada tanggal 16 Agustus 2016 salah satu pegawainya
Kesehatan TMT 1 Juli 2014, dengan jumlah peserta (Mr.X) Rawat Inap di Rumah Sakit dengan total biaya
100 Orang dan besaran iuran Rp 4.000.000/bulan ke yang dikeluarkan Rp 25.000.000. Berapakah denda
BPJS Kesehatan. PT Sinar Abadi Jaya telah menunggak yang harus dibayar oleh PT Sinar Abadi Jaya ?
iuran selama 15 bulan (Mei 2015-Juli 2016). Akan Jawab :
membayar tagihan iuran bulan Agustus 2016 pada
tanggal 5 Agustus 2016. Jumlah iuran yang harus 12 bulan x (2.5% x Rp 25.000.000) = Rp 7.500.000
dibayar di Bulan Agustus 2016 adalah :
(Rp 4.000.000 x 12 bulan) + Rp 4.000.000 (Tagihan
Iuran Bulan Agustus 2016) = Rp. 52.000.000.
Catatan :
Catatan : Pasal 17A. 1 Ayat 3-5 PerPres 19 Tahun 2016 :
Pasal 17A. 1 Ayat 1 & 2 PerPres 19 Tahun 2016 : Dalam waktu 45 hari sejak status kepesertaan aktif
Dalam hal terdapat keterlambatan pembayaran Iuran kembali, Peserta wajib membayar denda kepada BPJS
Jaminan Kesehatan lebih dari 1 bulan sejak tanggal 10, Kesehatan untuk setiap pelayanan kesehatan rawat inap
penjaminan Peserta diberhentikan sementara. Status yang diperolehnya. Denda sebesar 2,5% dari biaya
kepesertaan aktif kembali apabila Peserta: pelayanan kesehatan untuk setiap bulan tertunggak
a. Membayar iuran bulan tertunggak paling banyak dengan ketentuan:
untuk waktu 12 (dua belas) bulan; dan
b. Membayar iuran pada bulan saat peserta ingin a. Jumlah bulan tertunggak paling banyak 12 bulan; dan
mengakhiri pemberhentian sementara jaminan. b. Besar denda paling tinggi Rp 30.000.000.
Pembayaran iuran dan denda ditanggung oleh Pemberi
31
* PT Sinar Abadi Jaya menunggak lebih dari 12 Bulan Kerja.
sehingga membayar iuran hanya terhitung 12 bulan +
*)Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan Peserta dan pengenaan
tagihan iuran bulan berjalan. denda mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
DENDA PEMBERI KERJA
DALAM HAL KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN
Contoh Kasus Ilustrasi II :
PT Alam Indah telah menjadi peserta JKN-KIS BPJS Pada tanggal 1 November 2016 salah satu pegawainya
Kesehatan TMT 1 November 2015, dengan jumlah peserta terkena Rawat Inap di Rumah Sakit dengan total biaya yang
200 Orang dan besaran iuran Rp 6.000.000/bulan ke BPJS dikeluarkan Rp 450.000.000. Berapakah denda yang harus
Kesehatan. PT Alam Indah telah menunggak iuran selama dibayar oleh PT Alam Indah ?
3 bulan (Juli 2016-September 2016). Akan membayar
tagihan iuran pada tanggal 9 Oktober 2016. Jumlah iuran Jawab :
yang harus dibayar di Bulan Oktober 2016 adalah : Denda yang harus dibayar oleh PT Alam Indah :
(Rp 6.000.000 x 3 bulan) + Rp 6.000.000 (Tagihan Iuran 3 bulan x (2.5% x Rp 450.000.000) = Rp 33.750.000
Bulan Oktober 2016) = Rp. 24.000.000.
*Besar denda PT Alam Indah lebih dari Rp 30.000.000,
Catatan : Denda yang dibayarkan Rp 30.000.000
Pasal 17A. 1 Ayat 1 & 2 PerPres 19 Tahun 2016 :
Dalam hal terdapat keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan
Kesehatan lebih dari 1 bulan sejak tanggal 10, penjaminan Catatan :
Peserta diberhentikan sementara. Status kepesertaan aktif Pasal 17A. 1 Ayat 3-5 PerPres 19 Tahun 2016 :
kembali apabila Peserta: Dalam waktu 45 hari sejak status kepesertaan aktif kembali,
a. Membayar iuran bulan tertunggak paling banyak untuk Peserta wajib membayar denda kepada BPJS Kesehatan untuk
waktu 12 (dua belas) bulan; dan setiap pelayanan kesehatan rawat inap yang diperolehnya.
b. Membayar iuran pada bulan saat peserta ingin Denda sebesar 2,5% dari biaya pelayanan kesehatan untuk
mengakhiri pemberhentian sementara jaminan. setiap bulan tertunggak dengan ketentuan:
a. Jumlah bulan tertunggak paling banyak 12 bulan; dan
* PT Alam Indah menunggak kurang dari 12 Bulan sehingga b. Besar denda paling tinggi Rp 30.000.000.
membayar iuran sesuai dengan jumlah iuran tertunggak + Pembayaran iuran dan denda ditanggung oleh Pemberi Kerja. 32
tagihan iuran bulan berjalan.

*)Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan Peserta dan pengenaan denda


mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
33

IURAN & DENDA PESERTA PBPU DAN BP DALAM


HAL KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN

Designed by freepik
PESERTA PBPU & BP
DALAM HAL KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN

SIMULASI RAWAT JALAN TINGKAT


Peserta Hak Rawat Kelas I LANJUTAN (RJTL) Telat membaya
dengan Premi
sejak tgl 10
Rp 80.000,-

Kepesertaan non aktif


sementara, Penjaminan
Pelayanan diberhentikan
sementara

a. Peserta membayar iuran


bulan tertunggak sebesar
Rp 80.000/bulan x 5 bulan Peserta menjal
= Rp 400.000,- dan RJTL sesua
b. Peserta membayar iuran
bulan berjalan Rp 80.000,-
Ketentuan pembayaran iuran dan denda dikecualikan untuk
*)Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan Peserta dan
Peserta yang tidak mampu yang dibuktikan dengan surat
pengenaan denda mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
keterangan dari instansi yang berwenang.
DENDA PESERTA PBPU & BP
DALAM HAL KETERLAMBATAN PEMBAYARAN IURAN
SIMULASI RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN
(RITL)

Peserta Hak Rawat Kelas I Telat membaya


dengan Premi Rp 80.000,- sejak tgl 10

Kepesertaan non aktif


sementara, Penjaminan
Pelayanan diberhentikan
sementara

Pada hari ke-


a. Peserta membayar iuran
Kepesertaan
bulan tertunggak sebesar Rp
menjalani RITL
80.000/bulan x 5 bulan = Rp
grouper INA C
400.000,- dan
Ketentuan pembayaran iuran dan denda dikecualikan untuk Prosedur Ka
b. Peserta membayar iuran *)Ketentuan pemberhentian sementara penjaminan Peserta dan
Peserta yang tidak mampu yang dibuktikan dengan surat dengan Katete
bulan
keterangan berjalan
dari instansi Rp 80.000,-
yang berwenang. pengenaan denda mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 2016.
biaya sebesar R
Terima Kasih

Kartu Indonesia Sehat


Dengan Gotong Royong, Semua Tertolong

www.bpjs-kesehatan.go.id @BPJSKesehatanRI BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan


(Akun Resmi)

BPJS Kesehatan bpjskesehatan

36

Anda mungkin juga menyukai