PERMENKEU NO.78/2020
Kegiatan Pertemuan Daring Monitoring JKN Tahun 2020 Regional I Kementerian Kesehatan
Disampaikan Oleh:
BAHRI
Direktur Pelaksanaan dan Pertangunggjawaban Keuangan Daerah
Ditjen Bina Keuangan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
OUTLINE
DASAR KEBIJAKAN PENGELOLAAN JKN PADA PEMERINTAH DAERAH
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Jaminan Sosial Nasional Kesehatan
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019 Perubahan Atas
Penyelenggara Jaminan Sosial Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan
Pasal 29 Pasal 30 ayat (2) Pasal 32 ayat (1) Pasal 32 Ayat (2)
Perpres 82 Th 2018 Iuran bagi Peserta PBI jaminan Iuran dibayarkan dg ketentuan: Batas paling tinggi gaji atau Batas paling rendah gaji
Kesehatan dan penduduk yang a. 3% (tiga persen) oleh upah perbulan yg digunakan atau upah perbulan yg
didaftarkan oleh Pemerintah Daerah Pemberi kerja sebagai dasar perhitungan digunakan sebagai dasar
yaitu sebesar Rp.23.000,- per org b. 2% (dua persen) oleh peserta besaran Iuran PPU Rp.8.000.000 perhitungan besaran Iuran
per bln. ,- PPU sebesar UMK/UMP
Perpres 75 Th 2019 1) Iuran bagi Peserta PBI jaminan Iuran dibayarkan dg ketentuan: Batas paling tinggi gaji atau Tidak ada
Kesehatan dan penduduk yang a. 4% (tiga persen) oleh upah perbulan yg digunakan
didaftarkan oleh Pemerintah Pemberi kerja sebagai dasar perhitungan
Daerah yaitu sebesar b. 1% (satu persen) oleh peserta besaran Iuran PPU
Rp42.000,- per org per bln. Rp.12.000.000,-
2) Besaran iuran mulai berlaku
pada tanggal 1 Agustus 2019
Perpres 64 Th 2020 1) Iuran bagi peserta PBI jaminan Iuran dibayarkan dg ketentuan: Batas paling tinggi gaji atau Batas paling rendah gaji
kesehatan yaitu sebesar a. 4% (tiga persen) oleh upah perbulan yg digunakan atau upah perbulan yg
Rp.42.000,- per org per bln. Pemberi kerja sebagai dasar perhitungan digunakan sebagai dasar
2) Besaran iuan mulai berlaku b. 1% (satu persen) oleh peserta besaran Iuran PPU perhitungan besaran Iuran
pada tgl 1 Agustus 2019. Rp.12.000.000,- PPU sebesar UMK/UMP
3) Iuran bagi peserta PBI jaminan
kesehatan dibayarkan oleh
Pemerintah Pusat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Tindak Lanjut Regulasi
Perpres 82 Th 2018 Pasal 44 ayat (3) “Ketentuan lebih lanjut meng 1. Permendagri No.119 Tahun 2019 tentang
enai pemotongan, penyetoran, dan Pemotongan, Penyetoran dan Pembayaran
pembayaran Iuran Jaminan kesehatan bagi Iuran Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa
kepala desa dan perangkat desa diatur dan Perangkat Desa;
dengan peraturan menteri yang 2. Surat Edaran Nomor 440/2857/Sj tgl 14
menyelenggarakan urusan pemerintahan April 2020 Tentang Implementasi Dalam melaksanakan ketentuan Pasal 21
dalam negeri. Permendagri Nomor 119 Tahun 2019 ayat (2) Permendagri No.119 Tahun 2019
Tentang Pemotongan, Penyetoran, dan “penyesuaian pemotongan, penyetoran
Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan Bagi dan pembayaran Iuran JKN bagi
Kepala Desa dan Perangkat Desa. Kepala Desa dan Perangkat Desa wajib
disesuiakan dengan Permendagri ini paling
lambat awal tahun 2020”
Perpres 75 Th 2019 1) Pasal 29 (kenaikan iuran PBI dari 1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.900/1 1. mekanisme penganggaran dalam APBD
Rp23.000 menjadi Rp42.000 mulai 1 4075/Sj tanggal 17 Desember 2019 tentang TA 2019 terkait alokasi DAU Tambahan,
Agustus 2019); Penyesuaian Iuran Jaminan Kesehatan pada Penganggaran selisih kurang penyetoran
2) Pasal 30, Pasal 32, Pasal 33 dan Pasal Pemerintah Daerah (kepada Bupati/Wali Kota) pemotongan DAU Tambahan; dan
33 A (komposisi persentase, batas paling dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. Mekanisme akuntansi terhadap DAU
tinggi gaji/upah dan dasar perhitungan); 900/14076/Sj tanggal 17 Desember 2019 Tambahan TA 2019;
3) Pasal 44 ayat (2) “ketentuan mengenai tentang Penyesuaian Iuran Jaminan Kesehatan 2. Penyesuaian iuran pada APBD TA 2020.
penyetoran Iuran PNS dan Pemda” pada Pemerintah Daerah (kepada Gubernur)
4) Pasal 103 A (selisih pembayaran iuran 2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 90 3. ketentuan mengenai penyetoran Iuran
sejak bulan agustus 2019 dibebankan 0/471/SJ tgl. 20 Januari 2020 tentang PNS dan Pemda (Pasal 44 ayat 2) “Tlh
DAU sesuai PMK 166/PMK.07/2019) Pemotongan, Penyetoran dan Pembayaran disiapkan Ranpermendagri Penyetoran
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pekerja Iuran Jaminan bagi PPU di Lingkungan
Penerima Upah Pemerintah Daerah. Pemda”
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Tindak Lanjut Regulasi
Kewajiban Kewajiban
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
• Kontribusi Pemda dalam PBI
• Bantuan Iuran PBPU dan BP Kls 3 – Thn 2020: - (tidak ada, kapasitas Pemda belum mampu)
– Thn 2020: Rp16.500 – Thn 2021 dst: dibayar oleh Provinsi sebesar Rp2.000; R
– Thn 2021 dst: Rp 4.200 p2.100; atau Rp2.200 sesuai kapasitas fiskal
(dibagi Pusat: Daerah yaitu 60:40; dari total bantuan Rp
7.000) • Iuran Peserta PBPU dan BP Kls 3
– Thn 2020: Atas kewajiban Peserta ex PBI Daerah: Rp25.
500
– Thn 2021 dst: dapat membayar sebagian/seluruhnya dar
i total kewajiban iuran Peserta sebesar Rp35.000
1 Iuran bagi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminanan Kesehatan, diatur dengan ketentuan:
3
4
5
KOMITMEN PEMDA
9
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO.64 TAHUN 2020
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 DAN PEMUTAHIRAN
KODE AKUN BELANJA PADA APBD
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 64 TAHUN 2020 TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021
Lampiran, Romawi C (kebijakan penyusun APBD), angka 2 (belanja daerah) huruf a (belanja operasi) butir 2) (belanja barang dan jasa) huruf e)
Dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC), Besaran kontribusi Iuran Penerima Bantuan Jaminan Kesehatan, Iuran
Pemda wajib melakukan integrasi Jaminan Kesehatan Daerah Peserta Pekerja Bukan Upah dan Bukan Pekerja dengan manfaat pelayanan
dengan Jaminan Kesehatan Nasional guna terselenggarannya di ruang perawatan kelas III, dan Bantuan Iuran Peserta Pekerja Bukan
Jaminan Kesehatan bagi seluruh penduduk, diluar peserta Penerima Penerima Upah dan Bukan Pekerja dengan manfaat pelayanan di ruang
Bantuan Iuran yang bersumber dari APBN sesuai dengan ketentuan perawatan kelas III yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah
peraturan perundang-undangan, yang dianggarkan pada SKPD yang mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan
menangani urusan Kesehatan pemberi pelayanan Kesehatan
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemda tidak diperkenakan mengelola sendiri (Sebagian atau seluruhnya) Jaminan Kesehatan Daerahnya
dengan manfaat yang sama dengan Jaminan Kesehatan Nasional, termasuk mengelola Sebagian Jaminan Kesehatan Daerahnya dengan
skema ganda.
1. Penjaminan atau pembayaran atas biaya pelayanan kesehatan 1. Masyarakat yang sudah mendaftar atau didaftarkan sebagai peserta
masyarakat yang dibayarkan oleh Pemerintah Daerah kepada Jaminan Kesehatan Nasional kepada BPJS Kesehatan.
fasilitas kesehatan, yang jenis pelayanan kesehatan/manfaatnya 2. Penduduk yang belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan
sama sebagian atau seluruhnya dengan jenis/manfaat Nasional dapat dijamin/dibayarkan biaya pelayanan kesehatannya oleh
pelayanan kesehatan yang diatur dalam Program Jaminan Pemerintah Daerah.
Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. 3. Penduduk yang sudah pernah mendaftar/didaftarkan sebagai peserta
2. Penjaminan/pembayaran pelayanan kesehatan oleh Pemerintah Jaminan Kesehatan Nasional, namun sudah tidak ditanggung/sudah
Daerah kepada fasilitas kesehatan atau langsung kepada dinonaktifkan oleh penanggungnya.
masyarakat yang telah terdaftar dalam kepesertaan Program 4. Penjaminan/pembayaran pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
Jaminan Kesehatan Nasional dengan status kepesertaan aktif jiwa dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tidak memiliki
atau berstatus non aktif karena menunggak iuran. identitas (NIK) sehingga tidak dapat didaftarkan sebagai peserta Jaminan
Kesehatan Nasional.
5. Penjaminan/pembayaran pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis
manfaat/pelayanan kesehatannya tidak dijamin oleh program Jaminan
Kesehatan Nasional, seperti:
a. Biaya ambulance peserta Jaminan Kesehatan Nasional dari rumah ke
fasilitas kesehatan atau sebaliknya;
b. Biaya transportasi peserta dan pendamping ke fasilitas kesehatan
rujukan di luar kota yang tidak dijamin dalam Jaminan Kesehatan
Nasional;
c. Biaya rumah singgah pengantar khusus rujukan ke luar kota;
d. Manfaat komplementer lainnya yang tidak dijamin dalam manfaat
Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan kebutuhan Pemerintah
Daerah.
PENYESUAIAN AKUN BELANJA PADA PERUBAHAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NO. 90 TAHUN 2019 TENTANG
KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN NOMENKLATJUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN
KEUANGAN DAERAH
ASN
BELANJA IURAN JAMINAN KESEHATAN ASN, DPRD, KDH DAN WKDH
5 1 BELANJA OPERASI
Digunakan untuk mencatat pengeluaran
anggaran kegiatan sehari-hari pemerintah
daerah yang memberi manfaat jangka
pendek.
5 1 01 Belanja Pegawai
Digunakan untuk mencatat kompensasi
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada kepala daerah/wakil
kepala daerah, pimpinan/anggota DPRD,
dan pegawai ASN.
5 1 01 Belanja Pegawai
Digunakan untuk mencatat kompensasi
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada kepala daerah/wakil
kepala daerah, pimpinan/anggota DPRD,
dan pegawai ASN.
5 1 01 04 Belanja Gaji dan Tunjangan DPRD
Digunakan untuk mencatat belanja uang
representasi, belanja tunjangan keluarga
DPRD, belanja tunjangan beras DPRD,
belanja uang paket, belanja tunjangan
jabatan DPRD, belanja tunjangan alat
kelengkapan DPRD, belanja tunjangan
alat kelengkapan lainnya DPRD, belanja
tunjangan komunikasi intensif pimpinan
dan anggota DPRD, belanja tunjangan
reses DPRD, belanja pembebanan PPh
kepada pimpinan dan anggota DPRD,
belanja pembulatan gaji DPRD, belanja
tunjangan kesejahteraan pimpinan dan
anggota DPRD, belanja tunjangan
transportasi DPRD, dan belanja uang jasa
pengabdian DPRD.
5 1 01 04 12 Belanja Tunjangan Kesejahteraan
Pimpinan dan Anggota DPRD
5 1 BELANJA OPERASI
Digunakan untuk mencatat pengeluaran
anggaran kegiatan sehari-hari pemerintah
daerah yang memberi manfaat jangka
pendek.
5 1 01 Belanja Pegawai
Digunakan untuk mencatat kompensasi
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada kepala daerah/wakil
kepala daerah, pimpinan/anggota DPRD,
dan pegawai ASN.
5 1 01 05 Belanja Gaji dan Tunjangan KDH/WKDH
Digunakan untuk mencatat belanja gaji
pokok KDH/WKDH, belanja tunjangan
keluarga KDH/WKDH, belanja tunjangan
jabatan KDH/WKDH, belanja tunjangan
beras KDH/WKDH, belanja tunjangan
PPh/tunjangan khusus KDH/WKDH,
belanja pembulatan gaji KDH/WKDH,
belanja iuran jaminan kesehatan
KDH/WKDH, belanja iuran jaminan
kecelakaan kerja KDH/WKDH, belanja
iuran jaminan kematian KDH/WKDH,
belanja insentif pemungutan pajak daerah
bagi KDH/WKDH, dan belanja insentif
pemungutan retribusi daerah bagi
KDH/WKDH.
5 1 01 05 07 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi
KDH/WKDH
SubRincianObjek
RincianObjek
Kelompok
Objek
Akun
Jenis
Nomenklatur
5 1 02 02 02 001
Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa
Digunakan untuk mencatat Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi
Kepala Desa dan Perangkat Desa yang ditanggung oleh pemberi kerja
dan peserta.
Belanja Kontribusi Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran
5 1 02 02 02 002
(PBI)
Digunakan untuk mencatat Belanja Kontribusi Jaminan Kesehatan bagi
Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang hanya dapat digunakan oleh
pemerintah provinsi.
5 1 02 02 02 003 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBPU dan BP Kelas 3
IR IA N J A Y A
J A V A
TERIMA KASIH