Anda di halaman 1dari 27

PENYIAPAN ANGGARAN DAERAH MENGHADAPI PELAKSANAAN

PERMENKEU NO.78/2020
Kegiatan Pertemuan Daring Monitoring JKN Tahun 2020 Regional I Kementerian Kesehatan

Disampaikan Oleh:
BAHRI
Direktur Pelaksanaan dan Pertangunggjawaban Keuangan Daerah
Ditjen Bina Keuangan Daerah
Kementerian Dalam Negeri
OUTLINE
DASAR KEBIJAKAN PENGELOLAAN JKN PADA PEMERINTAH DAERAH

PENYESUAIAN IURAN JAMINAN KESEHATAN PADA PEMERINTAH


DAERAH

SUBTANSI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 78/2020

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 64 TAHUN 2020


TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 DAN PEMUTAHIRAN
KODE AKUN BELANJA JAMINAN KESEHATAN PADA APBD
DASAR KEBIJAKAN
PENGELOLAAN JAMINAN KESEHATAN PADA PEMDA.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Landasan Hukum

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan
Jaminan Sosial Nasional Kesehatan

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2019 Perubahan Atas
Penyelenggara Jaminan Sosial Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2012 tentang


Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 Perubahan
Kedua Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang
Jaminan Kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2015 tentang P
erubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 201
2 tentang Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Peserta Jaminan Kesehatan
a. Pejabat Negara
b. Pimpinan & Anggota DPRD
c. PNS
d. Prajurit
Bukan PBI Jaminan e. Anggota Polri
PBI Jaminan Kesehatan Kesehatan f. Kepala Desa & Perangkat Desa
Peserta PBI Jaminan g. Pegawai Swasta
a.PPU dan Anggot h. Pekerja/Pegawai yang tidak termasuk huruf
Kesehatan ditetapkan a Keluarganya a s.d g yang menerima Gaji/Upah
oleh Menteri yang b.PBPU dan Anggo
menyelenggarakan ta Keluarganya a. Pekerja di luar hubungan kerja/Pekerja mandiri
urusan pemerintahan b. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang Vbuk
c. BP dan Anggota an penerima Gaji/Upah
di bidang sosial Keluarganya
PP 101/2012 jo Perpres 82/2018 ttg JK.
a. Investor
PP 76/2015 ttg PBIJK
01 Pasal 4
02 b. Pemberi Kerja
c. Penerima Pensiun
d. Veteran
Keterangan : e. Perintis Kemerdekaan
PBI = Penerima Bantuan Iuran f. Janda, Duda, atau anak yatim dan/atau piatu dari
PPU = Pekerja Penerima Upah veteran/perintis kemerdekaan
PBPU = Pekerja Bukan Penerima Upah g. BP yang tidak termasuk huruf a s.d f yang mampu
BP = Bukan Pekerja membayar iuran
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Perkembangan Regulasi

Pasal 29 Pasal 30 ayat (2) Pasal 32 ayat (1) Pasal 32 Ayat (2)
Perpres 82 Th 2018 Iuran bagi Peserta PBI jaminan Iuran dibayarkan dg ketentuan: Batas paling tinggi gaji atau Batas paling rendah gaji
Kesehatan dan penduduk yang a. 3% (tiga persen) oleh upah perbulan yg digunakan atau upah perbulan yg
didaftarkan oleh Pemerintah Daerah Pemberi kerja sebagai dasar perhitungan digunakan sebagai dasar
yaitu sebesar Rp.23.000,- per org b. 2% (dua persen) oleh peserta besaran Iuran PPU Rp.8.000.000 perhitungan besaran Iuran
per bln. ,- PPU sebesar UMK/UMP

Perpres 75 Th 2019 1) Iuran bagi Peserta PBI jaminan Iuran dibayarkan dg ketentuan: Batas paling tinggi gaji atau Tidak ada
Kesehatan dan penduduk yang a. 4% (tiga persen) oleh upah perbulan yg digunakan
didaftarkan oleh Pemerintah Pemberi kerja sebagai dasar perhitungan
Daerah yaitu sebesar b. 1% (satu persen) oleh peserta besaran Iuran PPU
Rp42.000,- per org per bln. Rp.12.000.000,-
2) Besaran iuran mulai berlaku
pada tanggal 1 Agustus 2019

Perpres 64 Th 2020 1) Iuran bagi peserta PBI jaminan Iuran dibayarkan dg ketentuan: Batas paling tinggi gaji atau Batas paling rendah gaji
kesehatan yaitu sebesar a. 4% (tiga persen) oleh upah perbulan yg digunakan atau upah perbulan yg
Rp.42.000,- per org per bln. Pemberi kerja sebagai dasar perhitungan digunakan sebagai dasar
2) Besaran iuan mulai berlaku b. 1% (satu persen) oleh peserta besaran Iuran PPU perhitungan besaran Iuran
pada tgl 1 Agustus 2019. Rp.12.000.000,- PPU sebesar UMK/UMP
3) Iuran bagi peserta PBI jaminan
kesehatan dibayarkan oleh
Pemerintah Pusat
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Tindak Lanjut Regulasi

Regulasi Amanat Regulasi Pelaksana Keterangan

Perpres 82 Th 2018 Pasal 44 ayat (3) “Ketentuan lebih lanjut meng 1. Permendagri No.119 Tahun 2019 tentang
enai pemotongan, penyetoran, dan Pemotongan, Penyetoran dan Pembayaran
pembayaran Iuran Jaminan kesehatan bagi Iuran Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa
kepala desa dan perangkat desa diatur dan Perangkat Desa;
dengan peraturan menteri yang 2. Surat Edaran Nomor 440/2857/Sj tgl 14
menyelenggarakan urusan pemerintahan April 2020 Tentang Implementasi Dalam melaksanakan ketentuan Pasal 21
dalam negeri. Permendagri Nomor 119 Tahun 2019 ayat (2) Permendagri No.119 Tahun 2019
Tentang Pemotongan, Penyetoran, dan “penyesuaian pemotongan, penyetoran
Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan Bagi dan pembayaran Iuran JKN bagi
Kepala Desa dan Perangkat Desa. Kepala Desa dan Perangkat Desa wajib
disesuiakan dengan Permendagri ini paling
lambat awal tahun 2020”
Perpres 75 Th 2019 1) Pasal 29 (kenaikan iuran PBI dari 1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No.900/1 1. mekanisme penganggaran dalam APBD
Rp23.000 menjadi Rp42.000 mulai 1 4075/Sj tanggal 17 Desember 2019 tentang TA 2019 terkait alokasi DAU Tambahan,
Agustus 2019); Penyesuaian Iuran Jaminan Kesehatan pada Penganggaran selisih kurang penyetoran
2) Pasal 30, Pasal 32, Pasal 33 dan Pasal Pemerintah Daerah (kepada Bupati/Wali Kota) pemotongan DAU Tambahan; dan
33 A (komposisi persentase, batas paling dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. Mekanisme akuntansi terhadap DAU
tinggi gaji/upah dan dasar perhitungan); 900/14076/Sj tanggal 17 Desember 2019 Tambahan TA 2019;
3) Pasal 44 ayat (2) “ketentuan mengenai tentang Penyesuaian Iuran Jaminan Kesehatan 2. Penyesuaian iuran pada APBD TA 2020.
penyetoran Iuran PNS dan Pemda” pada Pemerintah Daerah (kepada Gubernur)
4) Pasal 103 A (selisih pembayaran iuran 2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 90 3. ketentuan mengenai penyetoran Iuran
sejak bulan agustus 2019 dibebankan 0/471/SJ tgl. 20 Januari 2020 tentang PNS dan Pemda (Pasal 44 ayat 2) “Tlh
DAU sesuai PMK 166/PMK.07/2019) Pemotongan, Penyetoran dan Pembayaran disiapkan Ranpermendagri Penyetoran
Iuran Jaminan Kesehatan bagi Pekerja Iuran Jaminan bagi PPU di Lingkungan
Penerima Upah Pemerintah Daerah. Pemda”
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
Tindak Lanjut Regulasi

Regulasi Amanat Regulasi Pelaksanaan sesuai Tusi Keterangan


Kemendagri
Perpres 64 Th 2020 1) Pasal 29 (Iuran PBI Rp42.000 1. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
dibayarkan pempus dan pemda dpt 441/3663/SJ tgl. 23 Juni 2020 tentang
memberikan kontribusi) Penyesuaian Iuran Jaminan Kesehatan pada
2) Pasal 32 (batas renda gaji/upah Pemerintah Daerah;
sebagai dasar perhitungan sebesar
UMK/UMP)
3) Pasal 34 (besaran Iuran PBPU dan 2. Tlh disiapkan rancangan Surat Edaran Tinjut ketentuan Pasal 32 ayat (2)
Peserta BP ut 2020 Rp25.500 Menter Dalam Negeri tentang Perubahan Perpres 64 Th 2020 “Batas paling
dibayar peserta dan Rp16.500 sebagai Atas Surat Edaran Nomor 440/2857/Sj tgl. rendah gaji atau upah
bantuan Iuran, untuk 2021 sebesar 14 April 2020 Tentang Implementasi perbulan yg digunakan
Rp35.000 dibayar peserta atau pihak Permendagri Nomor 119 Tahun 2019 sebagai dasar perhitungan
lain dan sebesar Rp7.000 dibayar Tentang Pemotongan, Penyetoran, dan besaran Iuran PPU sebesar
pempus/pemda sebagai bantuan iuran Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan Bagi UMK/UMP”.
yang mulai berlaku 1 Juli 2020) Kepala Desa dan Perangkat Desa.
4) Pasal 35A (TA 2020, Iuran bagi
penduduk yang didadtarkan pemda
mengikuti PBPU dan BP dan TA 2021
penduduk yang didaftarkan pemda
memenuhi syarat fakir miskin dan tdak
mampu menjadi PBI dan yang tidak
memenuhi menjadi PBPU dan BP)
SUBTANSI PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 78/2020
Materi pokok Permenkeu 78/2020
• Permenkeu 78/2020 merupakan amanat Perpres 64/2020 yaitu Pasal 29 ayat (5) yang terkait dengan iuran PBI dan Pasal 3
4 ayat (5) yang terkait dengan iuran PBPU dan BP Kelas 3.
• Pada pokoknya mengatur mengenai:
1. Sharing kewajiban iuran antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
2. Mekanisme pembayaran iuran yang menjadi kewajiban Pemerintah Pusat
• meliputi mekanisme: (i) penyediaan dana, (ii) pencairan dana, dan (iii) pertanggungjawaban dana
• KPA pembayaran: Kemenkeu c.q. Direktorat Jenderal Perbendaharaan
3. Mekanisme pembayaran iuran yang menjadi kewajiban Pemerintah Daerah
• meliputi mekanisme: (i) pembayaran, (ii) penetapan tunggakan (berdasarkan rekonsiliasi BPJS dan Pemda atau
audit BPKP; serta memperhitungkan selisih lebih penerimaan pajak rokok dibanding jamkes; dan pemotongan p
enerimaan pajak rokok), dan (iii) pemotongan DAU/DBH (berdasarkan permintaan BPJS setelah melakukan upa
ya penagihan optimal)
• KPA pembayaran: Pemda terkait
• KPA pemotongan DAU/DBH: Kemenkeu c.q. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
Kewajiban Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Kewajiban Kewajiban
Pemerintah Pusat Pemerintah Daerah
• Kontribusi Pemda dalam PBI
• Bantuan Iuran PBPU dan BP Kls 3 – Thn 2020: - (tidak ada, kapasitas Pemda belum mampu)
– Thn 2020: Rp16.500 – Thn 2021 dst: dibayar oleh Provinsi sebesar Rp2.000; R
– Thn 2021 dst: Rp 4.200 p2.100; atau Rp2.200 sesuai kapasitas fiskal
(dibagi Pusat: Daerah yaitu 60:40; dari total bantuan Rp
7.000) • Iuran Peserta PBPU dan BP Kls 3
– Thn 2020: Atas kewajiban Peserta ex PBI Daerah: Rp25.
500
– Thn 2021 dst: dapat membayar sebagian/seluruhnya dar
i total kewajiban iuran Peserta sebesar Rp35.000

• Bantuan Iuran PBPU dan BP Kls 3


– Thn 2020: - (tidak ada, semua ditanggung Pusat)
– Thn 2021 dst: Rp2.800 (dibagi Pusat: Daerah yaitu 60:40
; dari total bantuan Rp7.000)
PENYESUAIAN IURAN JAMINAN KESEHATAN
PADA PEMERINTAH DAERAH
Menindaklanjuti ketentuan Pasal 29, 30, 32, 34, 35A & 102 Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor
82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1 Iuran bagi Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminanan Kesehatan, diatur dengan ketentuan:
3
4
5
KOMITMEN PEMDA

9
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO.64 TAHUN 2020
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021 DAN PEMUTAHIRAN
KODE AKUN BELANJA PADA APBD
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 64 TAHUN 2020 TENTANG
PEDOMAN PENYUSUNAN APBD TA 2021

Lampiran, Romawi C (kebijakan penyusun APBD), angka 2 (belanja daerah) huruf a (belanja operasi) butir 2) (belanja barang dan jasa) huruf e)

Dalam rangka mewujudkan Universal Health Coverage (UHC), Besaran kontribusi Iuran Penerima Bantuan Jaminan Kesehatan, Iuran
Pemda wajib melakukan integrasi Jaminan Kesehatan Daerah Peserta Pekerja Bukan Upah dan Bukan Pekerja dengan manfaat pelayanan
dengan Jaminan Kesehatan Nasional guna terselenggarannya di ruang perawatan kelas III, dan Bantuan Iuran Peserta Pekerja Bukan
Jaminan Kesehatan bagi seluruh penduduk, diluar peserta Penerima Penerima Upah dan Bukan Pekerja dengan manfaat pelayanan di ruang
Bantuan Iuran yang bersumber dari APBN sesuai dengan ketentuan perawatan kelas III yang menjadi tanggungjawab pemerintah daerah
peraturan perundang-undangan, yang dianggarkan pada SKPD yang mempedomani ketentuan peraturan perundang-undangan
menangani urusan Kesehatan pemberi pelayanan Kesehatan

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemda tidak diperkenakan mengelola sendiri (Sebagian atau seluruhnya) Jaminan Kesehatan Daerahnya
dengan manfaat yang sama dengan Jaminan Kesehatan Nasional, termasuk mengelola Sebagian Jaminan Kesehatan Daerahnya dengan
skema ganda.
1. Penjaminan atau pembayaran atas biaya pelayanan kesehatan 1. Masyarakat yang sudah mendaftar atau didaftarkan sebagai peserta
masyarakat yang dibayarkan oleh Pemerintah Daerah kepada Jaminan Kesehatan Nasional kepada BPJS Kesehatan.
fasilitas kesehatan, yang jenis pelayanan kesehatan/manfaatnya 2. Penduduk yang belum terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan
sama sebagian atau seluruhnya dengan jenis/manfaat Nasional dapat dijamin/dibayarkan biaya pelayanan kesehatannya oleh
pelayanan kesehatan yang diatur dalam Program Jaminan Pemerintah Daerah.
Kesehatan Nasional yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. 3. Penduduk yang sudah pernah mendaftar/didaftarkan sebagai peserta
2. Penjaminan/pembayaran pelayanan kesehatan oleh Pemerintah Jaminan Kesehatan Nasional, namun sudah tidak ditanggung/sudah
Daerah kepada fasilitas kesehatan atau langsung kepada dinonaktifkan oleh penanggungnya.
masyarakat yang telah terdaftar dalam kepesertaan Program 4. Penjaminan/pembayaran pelayanan kesehatan orang dengan gangguan
Jaminan Kesehatan Nasional dengan status kepesertaan aktif jiwa dan penyandang masalah kesejahteraan sosial yang tidak memiliki
atau berstatus non aktif karena menunggak iuran. identitas (NIK) sehingga tidak dapat didaftarkan sebagai peserta Jaminan
Kesehatan Nasional.
5. Penjaminan/pembayaran pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis
manfaat/pelayanan kesehatannya tidak dijamin oleh program Jaminan
Kesehatan Nasional, seperti:
a. Biaya ambulance peserta Jaminan Kesehatan Nasional dari rumah ke
fasilitas kesehatan atau sebaliknya;
b. Biaya transportasi peserta dan pendamping ke fasilitas kesehatan
rujukan di luar kota yang tidak dijamin dalam Jaminan Kesehatan
Nasional;
c. Biaya rumah singgah pengantar khusus rujukan ke luar kota;
d. Manfaat komplementer lainnya yang tidak dijamin dalam manfaat
Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan kebutuhan Pemerintah
Daerah.
PENYESUAIAN AKUN BELANJA PADA PERUBAHAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI
NO. 90 TAHUN 2019 TENTANG
KLASIFIKASI, KODEFIKASI DAN NOMENKLATJUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAN
KEUANGAN DAERAH

ASN
BELANJA IURAN JAMINAN KESEHATAN ASN, DPRD, KDH DAN WKDH
5 1 BELANJA OPERASI
Digunakan untuk mencatat pengeluaran
anggaran kegiatan sehari-hari pemerintah
daerah yang memberi manfaat jangka
pendek.

5 1 01 Belanja Pegawai
Digunakan untuk mencatat kompensasi
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada kepala daerah/wakil
kepala daerah, pimpinan/anggota DPRD,
dan pegawai ASN.

5 1 01 01 Belanja Gaji dan Tunjangan ASN


5 1 01 01 09 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan ASN

5 1 01 01 09 001 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan PNS


Digunakan untuk mencatat belanja iuran
jaminan kesehatan PNS yang ditanggung
oleh pemberi kerja dan peserta.
BELANJA IURAN JAMINAN KESEHATAN ASN, DPRD, KDH DAN WKDH
DPRD
5 1 BELANJA OPERASI
Digunakan untuk mencatat pengeluaran
anggaran kegiatan sehari-hari pemerintah
daerah yang memberi manfaat jangka
pendek.

5 1 01 Belanja Pegawai
Digunakan untuk mencatat kompensasi
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada kepala daerah/wakil
kepala daerah, pimpinan/anggota DPRD,
dan pegawai ASN.
5 1 01 04 Belanja Gaji dan Tunjangan DPRD
Digunakan untuk mencatat belanja uang
representasi, belanja tunjangan keluarga
DPRD, belanja tunjangan beras DPRD,
belanja uang paket, belanja tunjangan
jabatan DPRD, belanja tunjangan alat
kelengkapan DPRD, belanja tunjangan
alat kelengkapan lainnya DPRD, belanja
tunjangan komunikasi intensif pimpinan
dan anggota DPRD, belanja tunjangan
reses DPRD, belanja pembebanan PPh
kepada pimpinan dan anggota DPRD,
belanja pembulatan gaji DPRD, belanja
tunjangan kesejahteraan pimpinan dan
anggota DPRD, belanja tunjangan
transportasi DPRD, dan belanja uang jasa
pengabdian DPRD.
5 1 01 04 12 Belanja Tunjangan Kesejahteraan
Pimpinan dan Anggota DPRD

5 1 01 04 12 001 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi


DPRD
Digunakan untuk mencatat belanja iuran
jaminan kesehatan DPRD yang
ditanggung oleh pemberi kerja dan
peserta.
BELANJA IURAN JAMINAN KESEHATAN ASN, DPRD, KDH DAN WKDH
KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH

5 1 BELANJA OPERASI
Digunakan untuk mencatat pengeluaran
anggaran kegiatan sehari-hari pemerintah
daerah yang memberi manfaat jangka
pendek.

5 1 01 Belanja Pegawai
Digunakan untuk mencatat kompensasi
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada kepala daerah/wakil
kepala daerah, pimpinan/anggota DPRD,
dan pegawai ASN.
5 1 01 05 Belanja Gaji dan Tunjangan KDH/WKDH
Digunakan untuk mencatat belanja gaji
pokok KDH/WKDH, belanja tunjangan
keluarga KDH/WKDH, belanja tunjangan
jabatan KDH/WKDH, belanja tunjangan
beras KDH/WKDH, belanja tunjangan
PPh/tunjangan khusus KDH/WKDH,
belanja pembulatan gaji KDH/WKDH,
belanja iuran jaminan kesehatan
KDH/WKDH, belanja iuran jaminan
kecelakaan kerja KDH/WKDH, belanja
iuran jaminan kematian KDH/WKDH,
belanja insentif pemungutan pajak daerah
bagi KDH/WKDH, dan belanja insentif
pemungutan retribusi daerah bagi
KDH/WKDH.
5 1 01 05 07 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi
KDH/WKDH

5 1 01 05 07 001 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi


KDH/WKDH
Digunakan untuk mencatat belanja iuran
jaminan kesehatan KDH/WKDH yang
ditanggung oleh pemberi kerja dan peserta.
BELANJA IURAN JAMINAN KESEHATAN ASN, DPRD, KDH DAN WKDH
PEMUTAKHIRAN PERMENDAGRI 90/20 19

SubRincianObjek
RincianObjek
Kelompok

Objek
Akun

Jenis

Nomenklatur

5 1 02 02 02 Belanja Iuran Jaminan/Asuransi

5 1 02 02 02 001
Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa
Digunakan untuk mencatat Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi
Kepala Desa dan Perangkat Desa yang ditanggung oleh pemberi kerja
dan peserta.
Belanja Kontribusi Jaminan Kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran
5 1 02 02 02 002
(PBI)
Digunakan untuk mencatat Belanja Kontribusi Jaminan Kesehatan bagi
Penerima Bantuan Iuran (PBI), yang hanya dapat digunakan oleh
pemerintah provinsi.
5 1 02 02 02 003 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta PBPU dan BP Kelas 3

Digunakan untuk mencatat Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi


Penduduk yang Didaftarkan oleh Pemda yang tidak memenuhi kriteria
fakir miskin dan tidak mampu termasuk orang dengan gangguan jiwa.
5 1 02 02 02 004 Belanja Bantuan Iuran J aminan Kesehatan bagi Peserta PBPU dan BP Kelas
Digunakan untuk mencatat Belanja Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan
bagi Peserta PBPU dan BP Kelas 3 yang ditanggung oleh pemerintah
daerah.
BELANJA IURAN JAMINAN KESEHATAN ASN, DPRD, KDH DAN WKDH

5 1 02 02 02 005 Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi Non ASN


Digunakan untuk mencatat Belanja Iuran Jaminan Kesehatan bagi
tenaga non ASN yang dipekerjakan melalui perjanjian kerja/kontrak
yang ditanggung oleh pemberi kerja dan peserta.
5 1 02 02 02 006 Belanja Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja bagi Non ASN
Digunakan untuk mencatat belanja iuran jaminan kecelakaan kerja
bagi tenaga non ASN yang dipekerjakan melalui perjanjian
kerja/kontrak sebagai perlindungan atas risiko kecelakaan kerja atau
penyakit akibat kerja berupa perawatan, santunan, dan tunjangan
cacat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
5 1 02 02 02 007 Belanja Iuran Jaminan Kematian bagi Non ASN
Digunakan untuk mencatat belanja iuran jaminan kematian bagi
tenaga non ASN yang dipekerjakan melalui perjanjian kerja/kontrak
sebagai perlindungan atas risiko kematian bukan akibat kecelakaan
kerja berupa santunan kematian sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5 1 02 02 02 008 Belanja Asuransi Barang Milik Daerah
Digunakan untuk mencatat Belanja Asuransi Barang Milik Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
S U M A T E R A K A L IM A N T A N

IR IA N J A Y A

J A V A

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai