Anda di halaman 1dari 46

Pelaksanaan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN) di


Puskesmas
DASAR HUKUM PENYELENGGARAN JKN (1)
No Landasan Hukum Tentang
1. UUD 1945

- Pasal 28 H - Setiap orang berhak atas pelayanan kesehatan


- Pasal 34 - Negara mengembangkan sistem jaminan sosial
2. UU NO 40/2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
3. UU NO 36/2009 Tentang Kesehatan
4. UU NO 24/2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
PP NO 101 / 2012 dan perubahannya: PP NO
5. Tentang Penerima Bantuan Iuran
76/2015
Perpres 82 Tahun 2018 dan perubahannya:
6. Perpres 75 Tahun 2019 Perpres Tentang Jaminan Kesehatan
64 Tahun 2020
Permenkes No. 71/2013 dan perubahannya:
Tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
7. Permenkes No 99/2015, Permenkes No 23/2017,
(dalam Proses Revisi)
Permenkes No 5/2018

Tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa pelayanan
8. Permenkes No.21/2016 dan Dukungan Operasional pada FKTP milik Pemerintah daerah (Sedang proses revisi)
DASAR HUKUM PENYELENGGARAN JKN (2)
No Landasan Hukum Tentang
9. Permenkes No 76/2016 Tentang Juknis Sistem INA CBG (Sedang proses revisi)
10. Tentang Pedoman Pelaksanaan Program JKN (Sedang proses revisi)
Permenkes No 28/2014

Permenkes No. 52/2016 dan perubahannya:


11. Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam penyelenggaraan JKN (Proses
Permenkes No. 64/2016
Revisi)
Permenkes No. 4/2017
Tentang Pencegahan dan Penanganan Kecurangan (Fraud) serta Pengenaan
12. Permenkes No. 16 /2019 Sanksi Administrasi terhadap Kecurangan dalam pelaksanaan program JK

13. Tentang Penyelenggaraan Pertimbangan Klinis dalam Program Jaminan


Permenkes No. 17/2019
Kesehatan
14. Permenkes No. 47/2018 Tentang Pelayanan Kegawatdaruratan

15. Tentang Pengenaan Urun Biaya & Selisih Biaya dlm Program Jaminan
Permenkes No. 51/2018
Kesehatan

16. Permenkes No. 30/ 2019


Tentang Klasifikasi RS
Permenkes No. 3/ 2020
Outline
▪ Pendahuluan
▪ Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN
▪ Pendanaan PIS-PK dengan Dana Kapitasi dan
BOK
Kunjungan Rumah dalam Rangka Pendekatan Keluarga

Pendataan/pengumpulan data profil kesehatan keluarga dan


peremajaan (updating) pangkalan datanya

Promosi kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif

Menindaklanjuti pelayanan kesehatan dalam gedung

Pemanfaatan data dan informasi dari profil kesehatan keluarga untuk


pengorganisasian/pemberdayaan masyarakat dan manajemen
Puskesmas
Pendekatan Pelayanan Kesehatan untuk mendukung
JKN
▪ Dengan melakukan kunjungan setiap keluarga di wilayah kerja,
diharapkan Puskesmas dapat menangani masalah-masalah kesehatan
secara menyeluruh dengan pendekatan life cycle.
▪ Selain itu, kunjungan rumah juga akan meningkatkan akses keluarga
beserta anggotanya terhadap pelayanan kesehatan komprehensif,
meliputi pelayanan promotif dan preventif serta pelayanan kuratif dan
rehabilitatif dasar. Seperti deteksi dini sebagai upaya pengendalian
Penyakit Tidak Menular.
▪ Diharapkan dengan optimalnya pelaksanaan Program Indonesia Sehat
melalui Pendekatan Keluarga, beban pembiayaan penyakit katastropik
di FKRTL akan berkurang.
6
adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan & perlindungan dlm
memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yg diberikan kepada setiap
orang yg telah membayar iuran/ iurannya dibayar oleh Pemerintah

Jaminan Kesehatan Bagi Seluruh Penduduk


(Universal Health Coverage)

Adalah salah satu bentuk perlindungan sosial di bidang kesehatan


untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang layak
melalui penerapan sistem kendali biaya dan kendali mutu, dan
diselenggarakan berdasarkan prinsip asuransi sosial dan ekuitas
bagi seluruh penduduk di wilayah Republik Indonesia.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/23/2021 7


Kepesertaan JKN 1.- Pekerja yang menerima upah/ gaji, mis.
PNS, TNI, Polri, Pejabat Negara, Pegawai
Swasta, DPRD
Pekerja 2.- Didaftarkan oleh Pemberi Kerja
(Pemerintah/ Pemerintah Daerah/
Penerima upah Perusahaan
3.- Iuran dibayarkan berdasarkan gaji/ upah
yang diterima (Sharing Pekerja & Pemberi
Kerja)
- Meliputi penduduk pekerja di luar hubungan
Pekerja Bukan kerja/ mandiri / informal
Kepesertaan Penerima Upah - Mendaftar sendiri, Iuran dibayarkan dengan
Semesta nominal yang ditetapkan per bulan per jiwa

(Universal
- Penduduk selain pekerja, mis. Pemberi Kerja,
Health Investor, Penerima Pensiun, Veteran.
Coverage) Bukan Pekerja - Untuk Pemberi Kerja dan Investor, mendaftar
sendiri dan Iuran dibayarkan dengan nominal
yang ditetapkan per bulan per jiwa

PBI/ - Meliputi penduduk miskin dan tidak mampu


didaftarkan - Didaftarkan dan dibayarkan iurannya oleh
Pemda Pemerintah/ Pemerintah Daerah

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/23/2021 11


Sumber dan Alokasi Dana Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan Nasional
PENDANAAN JKN ALOKASI DANA JKN
IURAN PESERTA MANDIRI BPJS KES FASKES
 IURAN PBI APBN
 IURAN PBI APBD BIAYA BIAYA
PELAYANAN PELAYANAN
KES KES
(PBPU)

DANA JAMINAN
SOSIAL BIAYA
KESEHATAN OPERASIONAL
JASPEL

DUKUNGAN
IURAN NON PBI BIAYA
OPERASIONAL
(PEKERJA DAN CADANGAN YANKES
PEMBERI KERJA)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/23/2021 12


Hak dan Kewajiban Peserta

Hak

• Membayarkan Iuran • Mendapatkan Kartu Peserta dari


• Melaporkan perubahan data BPJS Kesehatan
• Memilih Fasilitas Kesehatan
kepesertaan kepada BPJS Tingkat Pertama yang Diinginkan
Kesehatan • Memperoleh pelayanan kesehatan
Kewajiba di fasilitas kesehatan yang
bekerjasama dengan BPJS
n Kesehatan  Manfaat
komprehensif sesuai indikasi
medis

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/23/2021 13


MANFAAT JAMINAN KESEHATAN
Perpres No. 82 Tahun 2018 Tentangtentang Jaminan Kesehatan
:
Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik
yang mencakup:
1.Administrasi pelayanan;
2.Pelayanan promotif dan preventif;
3.Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
4.Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif;
5.Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai;
6.Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan
7.Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi
Pemanfaatan Dana
Kapitasi JKN
Pembayaran Pelayanan Kesehatan JKN

Perpres 82 /2018 tentang tentang Jaminan Kesehatan

BPJS KES

PEMBAYARAN

FASKES TK. PERTAMA FASKES TK. LANJUTAN


a) KAPITASI a) INA CBG’s
b) Non Kapitasi b) Non CBG’s

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/23/2021 16


Pembayaran Pelayanan Kesehatan JKN (2)
Permenkes No. 52 Tahun 2016 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan JKN, Pasal 4 :
Besaran tarif kapitasi yang diterima oleh FKTP (Norma Kapitasi) ditentukan berdasarkan seleksi dan
kredensial yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan, dinas kesehatan, kabupaten/kota, dan/atau Asosiasi
Fasilitas Kesehatan dengan mempertimbangkan kriteria sumber daya manusia, kelengkapan sarana dan
prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen pelayanan.

Norma Kapitasi Kapitasi Berbasis Komitmen Pelayanan


Puskesmas
Ketersediaan SDM Dokter Dokter Gigi Besaran Kapitasi
- - 3,000
Tujuan : peningkatan efisiensi dan efektifitas pelayanan
- 1 3,500
1
1 - 4,500 kesehatan  konsekuensi capaian indikator berdampak
1 1 5,000 pada besaran kapitasi yang diterima
≥2
≥2
-
1
5,500
6,000
Pemenuhan indikator yang meliputi :
Klinik 1. Angka Kontak
2
1 - 8,000 2. Rasio Rujukan Rawat Jalan Non Spesialistik
≥2
≥2
-
1
9,000
10,000
3. Rasio Peserta Prolanis Berkunjung
3Dokter Praktek Mandiri 8,000 4. Pelaksanaan kunjungan rumah dalam rangka
4Dokter Gigi 2,000 pendekatan keluarga  indikator tambahan
5RS Kelas D Pratama 10,000
6 dengan dokter 10,000 diterapkan di seluruh Puskesmas, kecuali DTPK atau sulit
FKTP daerah Terpencil &
kepulauan
Tanpa Dokter
8,000 mendapatkan Jarkomdat
7 (Bidan/Perawat)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/23/2021 17


Mekanisme Pemanfaatan Dana Kapitasi dan Non
Kapitasi
Tarif Kapitasi :
▪ Administrasi Pelayanan
▪ Pelyanan Promotif dan Preventif
▪ Pemeriksaan ,Pengobtan, dan konsultasi medis
▪ Tindakan medik non spesialistik baikoperatif maunpu non operatif
▪ Pelayanan Obat dan bahan Hbais Pakai termasuk utk Yan KB
( pil,Kondom,)
▪ Pemeriksaan Labor tingkat Pertama
Tarif Non Kapitasi :
▪ Pelayanan Ambulan
▪ Pelayanan Obat Rujuk balik
▪ Pemeriksaan Penunjang Yan rujuk balik
▪ Pelayanan Skrening Kesehatan termasuk krio untukkanker rahiim
▪ Rawat Inap Tingkat Pertama
▪ Jasa Pelayanan Kebidanan dan Neonatal dilakukan oleh Bidan dan Dokter
sesui kompetensi dan wewenangnya
▪ Pelayanan KB ( Suntik, Implan,IUD, MOP/vasektomi
▪ Kompensasi pada daearah yg tidak terdapat Faskes yg memenuhi syarat
▪ Yan Gawat Darurat di faskes yang tidak bekerjasama dengan BPJS
kesehatan.
Kinerja
Penilaian capaian kinerja berdasarkan perhitungan sistem aplikasi BPJS Kesehatan
dengan sumber data berasal dari hasil pencatatan di aplikasi PCare oleh FKTP PCARE

Kriteria Penilaian Nilai


Indikator Kinerja Bobot Target
No Rating Deskripsi Capaian
FKTP input data pelayanan
a b c d e f= b x d peserta
1 Angka Kontak 40% ≥ 1500/ 4 ≥ 150 0/00 1.6
00
3 > 145 - < 1500/00 1.2 Nilai capaian =
2 > 140 - 1450/00 0.8
bobot x rating
1 ≤ 140 0/00 0.4
Target
2 Rasio Rujukan 50% ≤2% 4 ≤ 2% 2
Non Spesialistik 3 > 2 - 2,5 % 1.5
indikator dan
2 > 2,5 - 3% 1 penyesuaian
1 >3% 0.5 besaran
3 Rasio Peserta 10% ≥5 % 4 ≥ 5% 0.4 kapitasi akan
Prolanis 3 < 5 - 4% 0.3 dievaluasi
Terkendali 2 < 4 - 3% 0.2 setiap tahun
1 <3% 0.1
7
Penyesuaian Kapitasi
Atas Nilai Capaian Kinerja
Total Nilai Capaian FKTP =
Nilai capaian AK + Nilai Capaian RRNS + Nilai Capaian RPPT

1. Penyesuaian kapitasi diberlakukan


kepada Puskesmas, Klinik Pratama dan
% Pembayaran Kapitasi RS Kelas D Pratama
Nilai Capaian Klinik Pratama/ 2. Hasil capaian kinerja dari Praktek
Puskesmas RS D Pratama Mandiri Dokter menjadi pertimbangan
dalam proses rekredensialing dan/atau
4 100% 100% proses pelaksanaan kerjasama.
3-<4 95% 97% 3. Penyesuaian kapitasi FKTP atas capaian
kinerja FKTP dilakukan setiap bulan
2-<3 90% 96%
berdasarkan Total Nilai Capaian FKTP
1-<2 85% 95% bulan sebelumnya.

Dalam hal pemenuhan target capaian kinerja menyebabkan besaran tarif kapitasi lebih rendah dari
standar tarif kapitasi minimal yang telah ditetapkan oleh menteri, maka besaran kapitasi yang dibayarkan
adalah sebesar tarif kapitasi minimal.
INDIKATOR TAMBAHAN DALAM KAPITASI BERBASIS PEMENUHAN KOMITMEN
PELAYANAN

▪ Indikator tambahan dalam KBKP dilaksanakan oleh Puskesmas


dengan tujuan mendukung pencapaian Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga
▪ Pencapaian indikator dengan melakukan kunjungan ke seluruh
keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas (baik peserta JKN maupun
bukan peserta JKN).
Rasio Kunjungan : Jumlah KK yang dikunjungi
x 100 Jumlah KK dalam wilayah kerja Puskesmas

▪ Puskesmas harus melakukan kunjungan rumah kepada seluruh KK di


wilayah kerjanya dalam 1 tahun (100%)

Pencapaian indikator tambahan dalam KBKP tidak mempengaruhi besaran


kapitasi yang diterima oleh Puskesmas
Dasar Hukum Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN
PENGELOLAAN DAN
PEMANFAATAN DANA KAPITASI
JKN DI FKTP MILIK PEMDA
NON BLUD

Perpres 82/2018 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN Pada FKTP Milik Pemerintah Daerah

Permenkes 21/2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional Untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan Dan Dukungan Biaya Operasional Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemda

SE MDN Nomor 900/2280/SJ tanggal 5 Mei 2014, Hal Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan dan
Penatausahaan, Serta Pertanggungjawaban Dana Kapitasi JKN pada FKTP Milik Pemerintah Daerah

Pemanfaatan Dana Kapitasi bagi FKTP yang sudah BLUD mengacu sepenuhnya pada ketentuan BLUD
23
Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN
PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN
Dana Kapitasi digunakan seluruhnya untuk:
DANA KAPITASI JKN DI FKTP MILIK
PEMDA
JASPEL DI FKTP DI TETAPKAN OLEH
Jasa pelayanan kesehatan (Jaspel) meliputi Jaspel PEMDA SEKURANG KURANGNYA 60%
perorangan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dari Total Kapitasi yg diterima dan
dan tenaga non kesehatan Sisanya untuk Operasional Pelayanan
Dukungan Operasional pelayanan kesehatan, meliputi Kes Lainnya

biaya Obat, alat kesehatan, bahan medis habis pakai


dan biaya operasional pelayanan kesehatan lainnya

KETENTUAN LEBIH LANJUT MENGENAI PROPORSI JASPEL DAN BIAYA


OPERASIONAL PELAYANAN KESEHATAN DIATUR DENGAN
PERMENKES No. 21/ 2016

Penetapan dengan mempertimbangkan:


a. Tunjangan yang telah diterima dari Pemerintah Daerah;
b. kegiatan operasional pelayanan kesehatan dalam rangka mencapai target kinerja di bidang
upaya kesehatan perorangan; dan
c. Kebutuhan obat, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai.
Pembayaran Jasa Pelayanan Kesehatan dari
Dana Kapitasi JKN
Jasa Pelayanan Kesehatan Untuk Tenaga Kesehatan & Non Kesehatan yang Memberikan Pelayanan
Meliputi :
Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, dan Pegawai Tidak Tetap

Pembagian Jaspel Ditetapkan dengan Mempertimbangkan


a.Jenis ketenagaan dan/atau jabatan b. Kehadiran

Variabel jenis ketenagaan dan/atau jabatan, dinilai sebagai berikut:


a. Jenis tenaga/ pendidikan (tenaga medis, tenaga apoteker, tenaga profesi keperawatan (Ners),
tenaga non kesehatan
b. Rangkap tugas administratif (Kepala Puskesmas, Bendahara Kapitasi, Kepala TU)
c. Penanggungjawab Program
d. Masa Kerja

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/23/2021 25 25


Dukungan Operasional Pelayanan Kesehatan dari Dana
Kapitasi JKN
Dukungan biaya operasional pelayanan kesehatan digunakan untuk :

Belanja Barang Operasional


belanja modal untuk sarana dan
1. Pelayanan kesehatan dalam gedung prasarana yang pelaksanaannya
2. Pelayanan kesehatan luar gedung sesuai dengan ketentuan peraturan
3. Operasional dan pemeliharaan kendaraan
perundang-undangan
puskesmas keliling
4. Bahan cetak atau alat tulis kantor
5. Administrasi, koordinasi program dan sistem Mengacu pada Lampiran
informasi
Permenkes No. 21 Tahun 2016
6. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
kesehatan
7. Pemeliharaan sarana dan prasarana
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 10/23/2021 26
Pengelolaan Dana Kapitasi JKN

• Pendapatan dana kapitasi yang tidak digunakan seluruhnya pada tahun anggaran
berkenaan, sisa dana kapitasi dimanfaatkan untuk tahun anggaran berikutnya.
• Dalam hal sisa dana kapitasi berasal dari dana dukungan biaya operasional
pelayanan kesehatan maka pemanfatannya hanya dapat digunakan untuk dukungan
biaya operasional pelayanan kesehatan.
• Dalam hal sisa dana kapitasi berasal dari dana jasa pelayanan kesehatan maka
pemanfatannya hanya dapat digunakan untuk jasa pelayanan.
• Pemanfaatan sisa dana kapitasi harus dimasukkan dalam rencana pendapatan dan
belanja dana kapitasi JKN yang dianggarkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Dinas Kesehatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perpres 46 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Perpres 32
Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana
Kapitasi JKN pada FKTP Milik Pemda dan rencana
perubahan Permenkes 21 Tahun 2016
Kendala Pemanfaatan Dana Kapitasi pada Puskesmas non
BLUD

Perencanaan dan Penganggaran yang Tidak


Akurat

Kendala dalam Proses Pengadaan Barang/ SiLPA


Jasa melalui Dinas Kesehatan
Kapitasi

Peraturan di Daerah yang Menghambat


Pemanfaatan Kapitasi
Perpres 46 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Perpres 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan
Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN pada FKTP
Milik Pemda

Perubahan
1.
padaPasal
: 1, Ketentuan
Umum 4, Rencana Pendapatan dianggarkan
2. Pasal direncana belanja dianggarkan di
SKPK SKPD
3. Pasal
D, 7, Pengaturan Dana SILPA
4. Pasal
Dinkes8, Pengaturan laporan Realisasi Pendapatan
5.Pasal 9, Pengaturan laporan realisasi belanja
Tambahan pada
6.Pasal 10 A tentang Pencatatan & Pengesahan Dana
Kapitasi diatur dalam Permendagri
7.Pasal II Pemberlakuan Perpres

M EETIN G REPORT 4
Tindaklanjut Perpres 46/2021

Amanah Pasal 10 A Perpres 46/2021 Amanah Pasal 12 Perpres 32/2014


Ketentuan lebih lanjut mengenai pencatatan Ketentuan lebih lanjut penggunaan jasa
pengesahan Dana Kapitasi JKN pada FKTP pelayanan kesehatan dan dukungan biaya
milik Pemerintah Daerah diatur dengan operasional pelayanan Kesehatan diatur
Peraturan Menteri yang menyelenggarakan dengan Peraturan Menteri. (Permenkes)
urusan pemerintahan dalam negeri
(Permendagri) Akan ada Revisi Permenkes 21 Tahun 2016
tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN untuk
Akan ada Penerbitan Permendagri yang Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya
menggantikan SE No 900 Tahun 2014 tentang
Operasional pada FKTP Milik Pemda untuk
Petunjuk Teknis Penganggaran, Pelaksanaan
dan pertanggungjawaban Dana Kapitasi JKN mengatasi permasalahan dan mengakomodir
pada FKTP Milik Pemda kebutuhan di lapangan

MEETING REPORT
3
1
Pemanfaatan Dana Kapitasi
Dana
Kapitasi

FKTP Pemda FKTP Swasta


FKTP Pemerintah
FKTP BLUD Non - BLUD
Non BLU/ PNBP

• Pengelolaan dan Pemanfaatan mengacu Pemanfaatan Mengacu


Jasa Pelayanan pada Ketentuan Masing-
Pemanfaatan Mengacu pola pada Perpres no. 32 tahun 2014 tentang
Kesehatan Masing FKTP
pengelolaan BLU Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana
mempedomani Permendagri Kapitasi FKTP Pemda
Biaya Operasional no. 79 tahun 2018 tentang • Pembayaran dana kapitasi dari BPJS
Badan Layanan Umum Kesehatan diakui sebagai pendapatan.
Pengadaan Sarana dan Daerah
Prasarana Jasa Pelayanan
(Min 60%)
Mengacu Permenkeu no.
194/PMK.02/2018 tentang Tata Cara
Dukungan Operasional
Pengelolaan PNBP dari
Penyelenggaraan JKN pada FKTP
dan FKRTL milik Pemerintah Pusat
Pemanfaatan lebih lanjut mengacu Permenkes no.
21 tahun 2016 tentang Pemanfaatan Dana Kapitasi
pada FKTP milik Pemda
MEETING REPORT
3
2
Substansi dalam Revisi Permenkes 21/2016

Perbaikan pengaturan Memperkuat monitoring


Penyesuaian dengan penggunaan dana kapitasi dan evaluasi pemanfaatan
amanat pada Perpres untuk jasa pelayanan dan dana kapitasi
dukungan biaya
operasional

• Menghapus pengaturan pasal 7 pada • Perbaikan pada pasal 4 Jasa Penambahan klausul pelaporan
Permenkes 21 /2016 Pelayanan Kesehatan pemanfaatan dana kapitasi oleh Dinas
• Silpa Kapitasi akan diatur dalam • Perbaikan pada pasal 5 Kesehatan Kab/Kota kepada dinas
Permendagri agar menyatu dengan Dukungan Biaya kesehatan Provinsi Kepada kemenkes
pengelolaan keuangan daerah Operasional c.q PPJK Kemenkes
• Perbaikan pada
lampiran

MEETING REPORT
3
3
Upaya Perbaikan di tingkat Puskesmas paska
terbitnya Perpres
46/2021
1. Penguatan proses
perencanaan dan 2. Penyusunan RKA berbasis
estimasi pendapatan 3. Peningkatan kapasitas
penganggaran kegiatan di
kapitasi (memperhitungkan manajerial dan pengelolaan
Puskesmas berdasarkan
penerapan PKBK) dan RUK keuangan
kebutuhan kesehatan di
wilayahnya Puskesmas

4. Penyediaan SDM dan 5. Penyusunan sistem


perangkat pengadaan monitoring dan evaluasi
barang dan jasa pemanfaatan dana kapitasi

MEETING REPORT
3
4
Pendanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan
Keluarga
Berbagai Sumber Pendanaan di Puskesmas

Pajak CSR Dana


Rokok DAK Desa
Fisik
Menghindari
Duplikasi APBD
Kapitasi
Pembiayaan
BOK

Efektif & Efisien

Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan


Pendekatan Keluarga
Peraturan Pemanfaatan Sumber Pendanaan di Puskesmas
No. Sumber Pendanaan Peraturan Pemanfaatan
1 Dana APBD  Permendagri 13/2006 beserta Perubahannya (Permendagri 59/2007 dan Permendagri
21/2011) Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
 Peraturan Menteri Dalam Negeri no. 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan
APBD Tahun Anggaran 2017
2 Dana Kapitasi  Peraturan Presiden no. 32 tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana
Kapitasi JKN pada FKTP milik Pemda
 Peraturan Menteri Kesehatan no. 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana Kapitasi
JKN untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada FKTP
milik Pemda.
3 Bantuan Operasional Peraturan Menteri Kesehatan no. 71 Tahun 2016 tentang Penggunaan DAK Non Fisik
Kesehatan (BOK) Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2017
4 Dana Desa  Peraturan Pemerintah no. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari
APBN sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
no. 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah no. 60 Tahun 2014
 Peraturan Menteri Desa no. 21 Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa
Tahun 2016
Strategi Pendanaan Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga dengan Dana BOK dan Kapitasi
Pemanfaatan Dana BOK:
1. Transport lokal
2. Perjalanan dinas Pemanfaatan Dana
3. Pembelian BHP; Kapitasi:
bahan/material untuk Dana 1. Jasa Pelayanan
mendukung pelayanan Dana BOK
promotif preventif Kapitasi 2. Dukungan Biaya
4. Belanja cetak Operasional
/penggandaan Pelayanan
5. Belanja Kesehatan:
makanan&minuman a.Belanja barang
6. Penyelenggaraan rapat operasional
sosialisasi,pertemuan Program Indonesia
b.Belanja Modal
7. Honorarium PNS dan non Sehat melalui
PNS Pendekatan Keluarga

Permenkes 71/2016 Permenkes 39/2016 Permenkes 21/2016

Pendanaan yang terintegrasi pada Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga dengan memperhatikan :
1.Alokasi pembiayaan daerah dan Kebutuhan Puskesmas
2.Menghindari Pembiayaan ganda
3.Efektif dan Efisien
Permenkes 19 Tahun 2017 tentang Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehatn dengan Pendekatan Keluarga
Strategi Pendanaan Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga dengan Dana BOK dan Kapitasi

Identifikasi kegiatan pelaksanaan PIS-PK menurut jenis, tujuan, sasaran dan


rincian kegiatan yang akan dilaksanakan selama suatu periode secara rinci

Identifikasi sumber pendanaan meliputi pemanfaatan, mekanisme penyaluran dana,


penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan, serta pertanggung jawaban
pendanaan

Merinci kegiatan yang dilakukan dalam PIS-PK dan melakukan pemetaan terhadap
sumber dana di Puskesmas dapat digunakan dalam setiap kegiatan tersebut

Hasil identifikasi aktivitas dan sumber pembiayaan dituangkan dalam RUK dan RPK
Puskesmas
Contoh Aktivitas/ Kegiatan dalam Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
beserta Sumber Pembiayaan yang dapat Digunakan
Integrasi Pendanaan BOK dan Kapitasi di Puskesmas

Dana
JKN (Kapitasi) DAK (BOK)/APBD (DAU) RKUD
RKA-DPA SKPD
Dinkes Kab/Kota Buku Kas

SP3B & SP2B SPM & SP2D

FKTP
POA Terpadu
FKTP Membuat Rencana Pendapatan &
Belanja Kapitasi
FKTP Membuat Usulan
Buku Kas Dana Diterima Langsung Di Rek Kapitasi Kegiatan
FKTP Dari BPJS Kes Tiap Bln

U SK PUSK PUSK
P

Pelaksanaan Keluarga Sehat


Pemanfaatan BOK di
Puskesmas
Kebijakan Operasional
Permenkes no. 71 Tahun 2016
Arah Meningkatkan kinerja puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dalam upaya kesehatan promotif dan preventif
Pemanfaatan
BOK Mendukung peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat melalui program
Nusantara Sehat;

Mendukung kelanjutan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Peningkatan jangkauan kepada masyarakat dengan mengutamakan strategi


pendekatan keluarga

Biaya distribusi obat, vaksin dan BMHP dimanfaatkan untuk membantu menjamin obat,
vaksin dan BMHP tersedia dalam jumlah yang cukup di puskesmas;

Biaya pemanfaatan sistem e-logistik


Pemanfaatan Dana BOK di Puskesmas
BOK dapat digunakan untuk BOK tidak dapat digunakan untuk
Membiayai : Membiayai :
• Transport lokal petugas kesehatan, • Belanja tidak langsung (gaji,
lintas sektor termasuk kader tunjangan dll)
• Perjalanan dinas atau transport • Belanja modal
PNS dan non PNS • Upaya kesehatan kuratif dan
• Pembelian barang pakai habis rehabilitative
• Belanja bahan/material untuk • Pembelian obat dan vaksin
mendukung pelayanan promotif • Pemeliharaan gedung dan
dan preventif kendaraan
• Belanja cetak dan penggandaan • Biaya transportasi rujukan
• Belanja makanan dan minuman
• Penyelenggaraan rapat-rapat,
sosialisasi,pertemuan
• Honorarium PNS dan non PNS
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai