Anda di halaman 1dari 19

MOOD STABILIZER

Mood stabilizer

Mood stabilizer merupakan agen yang


digunakan untuk menangani bipolar
disorder.
Berkhasiat untuk mempertahankan
stabilitas suasana perasaan
Lebih efektif untuk mengatasi mania
daripada depresi
Mood stabilizer

Mood stabilizer yang memperlihatkan


efektifitas diantaranya adalah litium dan
antikonvulsan seperti asam valproat dan
karbamazepine
Penggolongan

Garaqm Lithium :
Lithium Carbonat

Lain-Lain :
Carbamazepin
Valproic Acid
Natrium Divalproate
Garam Litium

Litium karbonat adalah jenis garam litium


yang paling sering digunakan untuk
mengatasi gangguan bipolar.
Indikasi garam lithium

Mengatasi episode mania dari gangguan bipolar.


Litium juga digunakan untuk mencegah atau
mengurangi intensitas serangan ulang pasien bipolar
dengan riwayat mania.
Episode depresi
Kira-kira 80% pasien depresif gangguan bipolar
berespon terhadap terapi lithium
 Stabilisasi mood
 Agresif & gangguan tingkah laku
Dosis garam litium

Mania akut: pasien biasanya memberikan respon


optimal terhadap litium karbonat jika diberikan dosis
efektif berkisar 1000-1500 mg per hari.
Dosis awal 400 mg/hr
Dosis ini secara normal akan menghasilkan kadar
litium serum yang diinginkan berkisar antara 1 dan
1,5 mEq/l.
Monitor serum setiap 2-6 bulan sekali
Efek Samping Garam litium

 Jendela terapeutik sangat kecil, kadar 1,5


mEq/l  toksik pada ginjal
Sering: nausea,
tremor,
poliuria ,
lelah,
vertigo
Asam Valproat

Farmakodinamik
Asam valproat selain sebagai antiepilepsi
juga menunjukkan efek antimania.
Efektifitasnya pada minggu pertama
pengobatan seperti litium, tetapi asam
valproat ternyata efektif untuk pasien yang
gagal dengan terapi litium.
Indikasi

1. Gangguan bipolar : valproate efektif dalam terapi


mania akut. Secara spesifik pasien yang diobati
dengan valproate memiliki episode manik yang lebih
sedikit, kurang parah, dan lebih singkat saat
menggunakan valproat.

2. Gangguan skizoafektif
Menurut data dari penelitian dan laporan kasus
valproat efektif dalam terapi fase jangka pendek
gangguan skizoafektif tipe bipolar.
Efek Samping

Efek samping tersering adalah: mual.


Efek pada SSP berupa kantuk, ataksia,
tremor.
Toksisitas valproat berupa ganggan saluran
cerna, sistem saraf hati, ruam kulit, dan
alopesia.
Karbamazepin

Farmakodinamik
Karbamazepin selain sebagai antiepilepsi
juga menunjukkan efek nyata pada
perbaikan psikis yaitu perbaikan
kewaspadaan dan perasaan, sehingga
dipakai juga untuk mengobati kelainan
psikiatri seperti mania/bipolar.
Indikasi

1. Gangguan bipolar : efektif dalam mengobati


mania akut dengan kemanjuran yang sebanding
dengan lithium.
Obat anti manik yang efektif pada 50-70% dari
semua pasien.
2. Skizofrenia dan gangguan skizoafektif.
Pasien dengan gejala positif (halusinasi) dan
beberapa gejala negatif
Efek Samping

Pusing, vertigo, ataksia, diplopia dan


penglihatan kabur.
Efek samping lainnya berupa mual, muntah,
dan reaksi alergi.
Gejala intoksikasi akut dapat berupa
stupor/koma, iritabel, kejang dan depresi
napas.
Natrium Divalproex

Natrium divalproex adalah obat


antikonvulsan, namun juga digunakan
dalam terapi mania.
Indikasi

Natrium divalproex ini juga digunakan untuk


penanganan gangguan bipolar episode manik pada
dewasa,
Alternatif terapi yang penting sebagai pengganti
lithium dalam penggunaan dengan tujuan
pemeliharaan untuk kasus kasus gangguan bipolar
(terutama pada pasien dengan siklus berulang).
Dosis

Sedian natrium divalproex tersedia dalam tablet 125


mg, 250 mg, 500 mg, bentuk kapsul 125 mg dan
bentuk sirup 250 mg per 5 ml.
Untuk penanganan mania, terapi diawali dengan
dosis harian 750 mg. pada beberapa pasien dosis
harus ditingkatkan sampai 1000 mg per hari.
Efek samping

Mual, muntah, gangguan pencernaan, diare, kram


perut, konstipasi, anoreksia, sedasi, sakit kepala,
pusing, nistagmus, ruam kulit, eritema multiformis

Anda mungkin juga menyukai