sebagai obat
maniak akut
Denny arizal wicaksono
10542015710
Pendahuluan
Mania merupakan gangguan mood atau perasaan ditandai
dengan aktivitas fisik yang berlebihan dan perasaan gembira
yang luar biasa yang secara keseluruhan tidak sebanding
dengan peristiwa positif yang terjadi.
Hal ini terjadi dalam jangka waktu paling sedikit satu minggu
dimana hampir setiap hari terdapat keadaan afek (mood,
suasana perasaan) yang meningkat ekspresif atau iritabel.
Sindroma mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin
dalam celah sinaps neuron, khususnya pada sistem limbik,
yang berdampak terhadap dopamine receptor
supersensitivity.
Bentuk mania yang lebih ringan adalah hipomania.
Mania seringkali merupakan bagian dari kelainan bipolar
(penyakit manik-depresif).
Beberapa orang yang tampaknya hanya menderita mania,
mungkin sebenarnya mengalami episode depresi yang ringan
atau singkat.
Baik mania maupun hipomania lebih jarang terjadi dibandingkan
dengan depresi.
Mania dan hipomania agak sulit dikenali, karena kesedihan yang
berat dan berkelanjutan akan mendorong seseorang untuk
berobat ke dokter, sedangkan kegembiraan jarang mendorong
seseorang untuk berobat ke dokter karena penderita mania
tidak menyadari adanya sesuatu yang salah dalam keadaan
maupun perilaku mentalnya
Golongan anti konvulsan
Interaksi Obat:
a. Pemberian bersama lithium, obat anti psikotik, verapamil atau
nifedipin dapat mencetuskan efek merugikan sistem saraf pusat
akibat carbamazepin.
b. Carbamazepin dapat menurunkan kadar kontrasepsi oral dalam
darah, dan menyebabkan perdarahan banyak.
c. Fenobarbital dan Fenitoin dapat meningkatkan kadar
carbamazepine
d. Carbamazepin bersama asam valproat akan menurunkan kadar
asam valproat
Asam Valproat
Interaksi Obat:
a. Asam valproat akan meningkatkan kadar
fenobarbital.
b. Asam valproate dengan fenitoin : Fenitoin total
dalam plasma akan turun.
Terima kasih.
Natrium Divalproat
Interaksi Obat:
a. Tingkat konsentrasi natrium divalproat dapat meningkat apabila
dikombinasikan dengan felbamat, isoniazid, asam salisilat (aspirin),
klaritomisin, eritromisin dan troleandomisin.
b. Natrium divalproat juga meningkatkan kadar karbamazepin,
fenitoin, lamotrigin, nimodipin, fenobarbital dan zidovudin.
c. Penggunaan natrium divalproat dengan clonazepam mungkin dapat
menimbulkan bangkitan lena.
d. Kolestiramin dan kolestipol dapat mengurangi absorsi dan
konsentrasi natrium divalproat dalam darah
Lithium Carbonate
Indikasi : Digunakan sebagai monoterapi atau
kombinasi dengan obat lain (misal: Valproat,
karbamazepin, antipsikotik) untuk terapi akut pada
mania dan untuk terapi pemeliharaan.
Dosis: 900-2400 mg/hari dalam 2-4 dosis terbagi,
sebaiknya diberikan bersamaan dengan makanan.
Terdapat variasi yang sangat besar pada dosis yang
diperlukan untuk mencapai respons terapeutik dan
konsentrasi lembah yang diharapkan.
Bentuk sediaan: Tablet 200 mg, 250 mg, 400 mg
Efek Samping: Keluhan gastrointestinal, tremor,
poliuria, diabetes, insipidus, akne, kelemahan otot,
fasikulasi, nyeri kepala, hipotiroidisme, disritmia
jantung, psoriasis, alopesis areata, kenaikan berat
badan, edema, leukositosis