Indikasi
Cara kerjanya terutama mencegah naik turunya mood pada pasien dengan gangguan bipolar
(manik-depresif)
Obat gangguan bipolar terutama pada fase manik dan untuk pengobatan penunjang.
Karena mula kerja yang lama dari litium dapat dikombinasikan dengan obat seperti valproate
dan olazepin hingga keadaan manik terkontrol, lalu antipsikosis dapat diberhentikan
perlahan dilanjutkan dengan litium sebagai terapi pemeliharan.
Pada fase defresif gangguan bipolar, litium sering dikombinasi dengan antidepresi.
Mekanisme kerja
Cara kerjanya terutama mencegah naik turunya mood pada pasien dengan gangguan bipolar (manik-
depresif)
1. Efek pada elektrolit dan transpor ion : Litium dapat mengganti Natrium dalam membantu
suatu potensial aksi sel neuron.
2. Efek pada neurotransmitter : dapat menurunkan pengeluaran norepinefrin dan dopamine
juga meningkatkan sintesis asetilkolin
3. Efek pada second messengers : dapat menghambat konversi IP 2 menjadi IP1 (inositol
monofosfat ) dan konversi IP menjadi inositol
Episode manik kadar efektif obat dalam plasma berkisar 0,8-1,2 mEq/L (biasanya dimulai dengan
dosis 400 mg/hr p.o), secara umum terapi litium dimulai dengan dosis terbagi, mulai dari dosis 2-3
kali sehari 300-400 mg perhari dan kadar plasma stabil dicapai dalam 4- 5 hari. Bila fungsi ginjal
normal dosis total perhari bisa mencapai 1200-1800 mg per hari
dosis < 0,8 mEq/L tidak efektif dan dosis > 1,5 mEq/L toksik ( sehingga kadar litium darah perlu
dimonitor sedikitnya 6 bulan sekali (psikiatri ui) kalau berdasar farmakologi ui 10-12 setelah
pemberian dosis terakhir)
bentuk sediaan :
• Liquid 8 mEq/5 mL
Efek samping
Terutama pada saraf yaitu tremor, koreatetosis, hiperaktivitas motoric, ataksia, disartia dan
afasia.
Dapat menurunkan fungsi tiroid bersifat reversible anjuran pemeriksaan kadar TSH tiap 6-12
bulan selama pengunaan.
Pada ginjal menyebabkan nefrogenik diabetes insipidus yang menyebabkan dipsia dan
polyuria dan juga dapat menyebabkan nefritis interstisial kronik dan glomerulopati minimal.
Kulit-> jerawat, rambut rontok, psoriasis rash.
Saluran cerna penurunan nafsu makan, mual, muntah dan diare
Lain-lain : perunahan metabolism karbohidrat, peningkatan BB dan retensi air.
Gejala toksik yang perlu diperhatikan tremor halus, diare & muntah-muntah, rasa Lelah &
vertigo. Ataksia & tremor kasar sampai penurunan kesadaran, konvulsi, oliguria bahkan
dapat terjadi anuria dan edem.
Interaksi
Toksisitas litium dapat diperparah dengan kurangnya kadar natrium, oleh karena itu
penggunaan bersama dengan diuretik (terutama tiazid) berbahaya dan sebaiknya dihindari