Anda di halaman 1dari 14

JURNAL READING

“Support, technology and mental health: correlates


of trainee workplace satisfaction”
Disusun oleh :
Dysa Ayu Shalsabila
1102017077
Pembimbing:
dr. Citra Fitri Agustina, Sp.KJ
   KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
 
UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 26 April 2021 – 30 Mei 2020
ABSTRAK
• Tingkat kepuasan dokter ditempat kerja rendah -> berpengaruh negatif
Pendahuluan pada perawatan pasien.
• Dapat dimulai selama masa pelatihan hak autonomy yang rendah dan
kontrol yang sedikit terhadap kondisi pekerjaanya.

Metode • Survei 3300 residen dan fellow di beberapa spesialisasi dan institusi di AS
• Instrumen berasal dari adapatasi kuesioner sebelumnya tentang kepuasan
dokter dengan beberapa modifikasi.

Hasil • Hasil Sebanyak 1444 (44%) residen / fellow melaporkan mereka sangat
puas dan 1311 (40%) melaporkan agak puas.

Diskusi • Faktor-faktor seperti termasuk dukungan staf klinis dan kesehatan mental
pribadi, dapat menjadi target studi lebih lanjut dan / atau intervensi
percontohan yang bertujuan untuk meningkatkan kepuasan.
PENDAHULUAN
Dalam menangani ketidakpuasan dokter dibuat model ketidakpuasan yang bersasal dari penelitian bedasarkan
survei yang diadakan oleh RAND dan AMA

3 pendorong utama yang mempengaruhi kepuasan ialah : 1. Sistem kesehatan secara keseluruhan ,
2. Fitur dari praktik/ institusi tertentu 3. Karakteristik individu dari dokter itu sendiri.

faktor paling berasosiasi terhadap besarnya kepuasan adalah persepsi tentang


penyediaan perawatan yang berkualitas, autonomy, kolegalitas dan dukungan staff
yang konsisten

Peserta pelatihan ini mungkin sangat rentan terhadap masalah autonomy dan adanya
dukungan staff. peserta pelatihan yang merupakan generasi digital tidak kesulitan dalam
penggunaan rekam medis elektronik.
PENDAHULUAN

• Kesejahteraan peserta pelatihan, sebelumnya telah dilakukan penelitian.namun, namun

penelitian ini ialah fokusnya pada burnout, bukan ketidakpuasan.

• Tingkat burnout pada dokter lebih tinggi dari pada populasi umum.

• Dokter yang mengalami burnout dilaporkan lebih banyak memiliki kesalahan medis.

• burnout dapat dikaitkan dengan ketidakpuasan.

• Sehinga kami melakukan penelitian yang berhubungan baik dengan kepuasan maupun

burnout dengan sampel residen dan fellow di Amerika serikat.


METODE

intrumen berasal penelitian Yang diambil Pertanyaan


survei berbasis Web untuk yang berhubungan dengan
RAND/AMA yang telah
menilai ketidakpuasan fellow faktor yang ditemukan
dimodifikasi agar lebih relevan
dan residen dapat mempengaruhi
terhadap peserta Latihan.
kepuasan dokter.

Dilakukan uji coba survei Pengambilan data dilakukan


Ditambah pertanyaan untuk dapat mendapat antara juli dan agustus
mengenai burnout dan umpan balik. Lalu 13 2015. Link survei dikirim ke
beberapa pertanyaan khusus pertanyaan diubah kata- tiap residen dan fellow
perserta latihan katanya dan satu pertanyaan yang tercatat pada
dihapus.
database AMA.

Penelitian ini tidak menentukan spesifik besar sampel pengumpulan data secara maksimal dalam periode waktu yang
telah di tentukan. Sampel akhir yang didapatkan adalah 3300 responden
ANALISA
• Analisa menggunakan stata SE 14( stata corporation, college station) and R version 3.3.3.
• Kami membandingkan sampel demografi dengan populasi nasional yang telah dirangkum dalam American College for
Graduate Medical Education (ACGME) dan Association of American Medical Colleges (AAMC) resources.
• Menggunakan binomial exact test dengan koreksi bonferroni untuk beberapa pebandingan. Kami menganalisi kepuasan
dengan model linear umum dan menggunakan kepuasan tempat kerja sebagai variabel dependen.
• Kami menggunakan distribusi gama dan tautan identitas berdasarkan tinjauan visual distribusi.
• Spesialisai digolongkan berdasarkan kategori ACGME yaitu spesialisasi medis, spesialisasi bebasis rumah sakit, dan
spesialisasi bedah.
• Pertanyaan dalam questioner meminta responden untuk menentukan peringkat masalah atau prioritas yang diberi kode
secara dikotomis.
• Selanjutnya kami membuat model regresi akhir bertahap dari semua variabel independen.
• Kami juga melakukan analisis sekunder pada persepsi dokumen asuransi dan disabilitas berasarkan temuan tidak terduga.
Kami melakukan regresi amultivariat menggunakan faktor demografis sebagai variabel independen dan persepsi dokumen
sebagai variabel dependen. Kami kembali menggunakan distribusi gamma dengan fungsi tautan identitas.
HASIL
Variabel independen yang bertahan dari pemodelan bertahap adalah laporan diri tentang: mampu
mendapatkan dukungan staff , catatan kesehatan elektronik yang meningkatkan kualitas perawatan,
kesehatan mental yang stabil, menemukan umpan balik dari fakultas tanpa campur tangan, dan beban tinggi
untuk mengisi asuransi / formulir disabilitas untuk pasien. Masing-masing memprediksikan faktor yang
berhubungan dengan kepuasan yang lebih tinggi saat ini
• Variabel yang signifikan dalam model univariat tetapi tidak bertahan dalam pemodelan bertahap adalah:
tahun dalam pelatihan, hutang tinggi, otonomi yang dirasakan, hubungan dengan rekan dokter dan staf
pendukung, dan variabel yang berhubungan dengan tidur , telepon, dan waktu keluarga / teman.
• Faktor-faktor yang dihipotesiskan mempengaruhi kepuasan tetapi tidak signifikan adalah: jenis kelamin
(kecuali non-responden untuk item ini yang kurang puas), usia, kelompok khusus, persepsi buruk
terhadap catatan kesehatan elektronik, masalah kesehatan, masalah tidur, dan klinik / penjadwalan
layanan.
• Kepuasan Asosiasi beban dokumen asuransi / kecacatan dengan kepuasan yang lebih tinggi bertentangan
dengan penelitian sebelumnya
Diskusi
• Persepsi faktor yang memengaruhi kepuasan antara peserta Latihan (residen & fellow) dengan dokter berbeda
• hanya hubungan dengan staf pendukung yang merupakan hubungan umum antara peserta pelatihan dan studi
sebelumnya tentang dokter independen
• panggilan dan tidur tidak berkorelasi signifikan dengan kepuasan baik pada dokter maupun peserta latihan.
• peserta pelatihan dan dokter independen berbeda dalam persepsi mereka tentang catatan kesehatan elektronik.
• Rekam medis elektronik memiliki efek positif, secara signifikan meningkatkan kepuasan dianggap meningkatkan
perawatan
• Kesehatan mental, umpan balik, dan formulir disabilitas / asuransi semuanya tampak lebih terkait erat dengan
kepuasan tempat kerja bagi peserta pelatihan dibandingkan dengan dokter independen.
• Kesehatan mental biasanya dianggap sebagai bagian dari konstruksi kelelahan dan kebugaran. kesehatan mental
yang stabil yang dianggap sendiri mungkin mempengaruhi atau menjadi konsekuensi dari kepuasan. Peserta dengan
kesehatan mental yang tidak stabil mungkin kurang dapat mengalami faktor-faktor lain yang menghasilkan
kepuasan
• Peserta pelatihan lebih puas jika mereka memiliki persepsi umpan balik yang positif. Ini dapat berarti bahwa
meningkatkan umpan balik fakultas akan meningkatkan kepuasan peserta pelatihan.
KESIMPULAN

• Peserta Latihan umumnya puas dengan lingkungan kerja mereka.


• Faktor unik yang berpengaruh pada kepuasan peserta latiahan : termasuk kesehatan mental, kualitas
sesi umpan balik, hubungan dengan staf pendukung, dan penyelarasan catatan kesehatan elektronik
dengan proses perawatan.
• Kami juga menemukan korelasi antara beban dokumen yang dipersepsikan sendiri dan kepuasan
• Kami berharap bahwa temuan ini dapat membentuk uji coba empiris inisiatif untuk meningkatkan
kepuasan dokter-dalam-pelatihan, memfokuskan kembali percakapan kesejahteraan dari kelelahan

Anda mungkin juga menyukai