Anda di halaman 1dari 21

JOURNAL READING

“Efficacy of artemether–lumefantrine versus dihydroartemisinin–


piperaquine for the treatment of uncomplicated malaria among
children: a Randomized Controlled Trial
"
Disusun Oleh:
Dysa Ayu Shalsabila (1102017077)

Pembimbing Ilmu :
dr.Wan Nedra, Sp. A
SKENARIO
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang bersama dengan ibunya ke puskesmas
dengan keluhan demam sejak 3 hari yang lalu keluhan disertai dengan menggigil, sakit
kepala, mual, dan muntah, Dari anamnesis diketahui bahwa 2 minggu yang baru saja
pulang dari Jayapura. Pada pemeriksaan fisik pasien didapatkan keadaan umum baik,
tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 86 x/m, laju napas 22 x/m, suhu 37,7oC,
konjungtiva anemis (+/+) dan skleraikterik (-/-). Pada pemeriksaan abdomen
didapatkan hepatomegali dan splenomegali. Pada penunjang dilakukan pemeriksaan
apus darah tebal dan didapatkan hasil berupa Plasmodium falciparum (+). dokter
menyimpulkan bahwa pasien menderita malaria falciparum. Sebelum memberikan
terapi dokter ingin mengetahui bagaimana efektivitas terapi artemether–lumefantrine
apakah lebih baik dibandingkan dengan dihydroartemisinin–piperaquine dalam
kesembuhan pasien.
Foreground Question (pertanyaan)
Bagaimana efektivitas terapi artemether–lumefantrine dibandingkan
dengan dihydroartemisinin–piperaquine dalam kesembuhan malaria
falciparum pada anak?

PICO
 Population/Problem : Anak laki-laki 7 tahun dengan malaria falciparum
 Intervention/Indicator : artemether–lumefantrine
 Comparison/Control : dihydroartemisinin–piperaquine
 Outcome/Objective : Kesembuhan
PENCARIAN BUKTI ILMIAH

 Alamat website : https://academic.oup.com

 Kata kunci :artemether–lumefantrine, dihydroartemisinin–


piperaquine, malaria, children, RCT

 Limitasi : 2017-2021

 Hasil Pencarian :3

 Artikel yang dipilih : Efficacy of artemether–lumefantrine


versus dihydroartemisinin–piperaquine for the treatment of
uncomplicated malaria among Children: a Randomized
Controlled Trial
VALIDITY
1. Menentukan ada atau tidaknya randomisasi dalam kelompok
dan teknik randomisasi yang digunakan.

Ya, pada penelitian ini menggunakan Randomize


Control Trial
2. Menentukan ada tidaknya persamaan pada kedua kelompok di awal
penelitian.

Ya, Ada karakteristik yang sama antara kedua kelompok diawal


penelitian.
3. Menentukan ada tidaknya persamaan perlakuan pada kedua
kelompok selain perlakuan eksperimen.
Tidak dijelaskan adanya perlakuan lain diluar eksperimen.

.
4. Menentukan ada tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien dalam
pembuatan kesimpulan.

a. Mengidentifikasi lengkap atau tidaknya follow-up

Follow up tidak lengkap.


4. Menentukan ada tidaknya pertimbangan dan penyertaan semua pasien dalam
pembuatan kesimpulan.

b. Mengidentifikasi ada tidaknya analisis pasien pada kelompok randomisasi semula.

Ya, ada adanya penentuan kriteria inklusi serta ekslusi pada pasien sebelum
dilakukan randomisasi.
5. 5. Mengidentifikasi ada tidak nya blinding pada pasien, klinisi dan peneliti ?

Ya, pemberian terapi diberikan secara random dan blind mengunakan


amplop yang tertutup.
IMPORTANCE
IMPORTANCE

1. Seberapa besar efek samping? (CER, EER, RR, ARR, RRR, NNT )
Kesembuhan  
  Total
(+) (-)
AL (Intervensi) a. 215 a. 52 a+b = 267
DHP a. 246 a. 22 c+d = 268
(comparison)
Total a + c = 461 b + d = 74 a + b + c + d = 534
 EER (Experimental Event Rate)
Proporsi outcome pada kelompok intervensi (artemether-lumefantrine)

Proporsi kesembuhan pada pasien anak dengan malaria falsiparum yang


diterapi dengan AL sebanyak 80%.
 CER (Control Event Rate)
Proporsi outcome pada kelompok control (dihydroartemisinin-piperaquine)

proporsi kesembuhan pada pasien anak dengan malaria falsiparum yang diterapi
dengan DHP sebanyak 90%.

RR (Relative Risk)
Perbandingan antara resiko kesembuhan yang muncul dalam kelompok AL dengan
insiden penyakit yang muncul dalam kelompok DHP.

Perbandingan relatif resiko insidensi kesembuhan antara pengunaan AL dengan DHP


adalah 0.88 ( R<1 ).
 RRR (Relative Risk Reduction)
Berapa besar perlakuan yang diujikan memberikan perbaikan (kesembuhan)
dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Terapi menggunakan AL mengurangi resiko insidensi kesembuhan relatif sebesar


12% dibandingkan dengan kelompok DHP.

ARR (Absolute Risk Reduction)


Beda proporsi kesembuhan antara terapi AL dan DHP

Beda proporsi kesembuhan antara terapi dengan AL disbanding dengan terapi


menggunakan DHP adalah 11%.
 NNH (Number Needed to Treat)
Pengukuran terapi dengan memperkirakan jumlah pasien yang
harus diberikan perlakuan agar berdampak pada satu orang.

Interpretasi: artinya diperlukan mengobati 9 orang pasien dengan


AL untuk menambah 1 orang yang sembuh dalam 42 hari.
 2. Bagaimana presisi estimasi efek terapi ?
 

CI 95% : ( 0.06-0.16)
APLICABILITY
8. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien
(spectrum pasien dan setting)

Ya, karena adanya kesamaan karakteristik dengan pasien pada penelitian


seperti usia, demam, suhu tubuh, dan terkonfirmasi P. falciparum pada
pemeriksaan mikroskopik. Serta penelitian diadakan di pedesaan dan di
perkotaan.
9. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien.

Adanya kesamaan yaitu efektivitas kesembuhan yang tinggi baik


pada terapi menggunakan AL maupun DHP. DHP pada penelitain ini
memiliki keuntungan yaitu memiliki efek profilaksis terhadap terjadinya
infeksi baru.
TERIMAKASI
H
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai