Anda di halaman 1dari 4

MODULE 14

(LECTURE 16)
(Reference Greenberg, p. 127-136)

Screening and Diagnostic Testing


Dr. Putu Cintya Denny Yuliyatni, MPH

SCENARIO & LEARNING TASK


Case 1
The result of screening test was as bellow;

Diabetic retinopathy

S
Sakit Tidak Sakit Total
K Positif 3.200 1.400 4.600
R Negatif 150 29.000 29.150
I Total 3.350 30.400 33.750

Learning Tasks 1
1. Calculate the sensitivity, specificity, and predictive value of diabetic retinopathy and Interpret
each of your calculation RIEZKA, ALDY

True positive: Adalah mereka yang tes nya poistif dan berpenyakit. True positive rate (TPR) adalah
proporsi mereka yang tes nya positif terhadap seluruh pospulasi yang berpenyakit. Rumus: TPR =
a/(a+c).
TPR tidak lain adalah sensitivitas.

False positive: Adalah mereka yang tes nya positif padahal sebenarnya mereka tidak berpenyakit. False
positive rate (FPR) adalah proporsi mereka yang tes nya positif terhadap seluruh populasi yang tidak
berpenyakit. Rumusnya FPR = b/(b+d). Ternyata FPR = 1 – spesifisitas. Catatan: TPR dan FPR dipakai
untuk menghitung receiver operating characteristic curve atau ROC curve. Lihat bawah.

True negative: Adalah mereka yang tesnya negatif dan benar-benar tidak berpenyakit. True negative
rate (TNR) adalah proporsi mereka yang tesnya negatif terhadap populasi yang benar-benar tidaka sakit.
Rumusnya TNR = d/(b+d), dan ini adalah spesifisitas.
False negative: Adalah mereka yang test nya negatif padahal sebenarnya mereka berpenyakit. False
negative rate (FNR) adalah proporsi mereka yang tesnya negatif terhadap seluruh populasi yang
berpenyakit

Sensitivitas  Adalah kemampuan tes untuk menunjukkan individu mana yang menderita sakit
dari seluruh populasi yang benar-benar sakit.

Rumus : TP (True Positive) / TP (True Positive) + FN (False Negative)


Sensitivitas diabetic retinopathy = 3.200 / 3.200 + 150
= 3.200 / 3.350
= 0,9552 atau 95,52 % dlm persentase
INTERPRETASI : Sn 95,52 %  kemampuan tes untuk mendapatkan hasil positif
diantara seseorang yang mengalami Diabetic retinopathy sebesar 95,52 % atau diantara
100 orang yang terjangkit Diabetic retinopathy, 96 orang akan dinyatakan positif oleh tes

Spesifitas  Adalah kemampuan tes untuk menunjukkan individu mana yang tidak menderita
sakit dari mereka yang benar-benar tidak sakit.

Rumus : TN (True Negative) / TN (True Negative) + FP (False Positive)


Spesifitas diabetic retinopathy = 29.000 / 29.000 + 1.400
= 29.000 / 30.400
= 0,9539 atau 95,39 % dlm persentase

INTERPRETASI : Sp 95,39 %  kemampuan tes untuk mendapatkan hasil positif


diantara seseorang yang mengalami Diabetic retinopathy sebesar 95,39 % atau diantara
100 orang yang terjangkit Diabetic retinopathy, 95 orang akan dinyatakan positif oleh tes

Untuk menentukan predictive value, kita harus mencari proporsi dari Nilai Prediksi test
Positif (NPP) dan Nilai Prediktif test Negatif (NPN), dimana nilai prediksi ini ditentukan
dari angka prevalensi dan juga sensitivitad san spesifitas alat skriningnya

Nilai Prediksi test Positif (NPP)  proporsi atau besarnya pasien yang tes nya positif dan betul
menderita sakit

Nilai Prediksi test Negatif (NPN)  proporsi atau besarnya pasien yang tes nya negative dan
betul menderita sehat

NPP = TP (True Positive) / TP (True Positive) + FP (False Positive)


Nilai Prediksi Test Positif Diabetic retinopathy = 3.200 / 3.200 + 1.400
= 3.200 / 4.600
= 0,6956 atau 69,56 % dlm persentase

INTERPRETASI : NPP 69,56 %  kemungkinan benar seseorang yang mengalami


Diabetic retinopathy jika hasil positif adalah 69,56% atau dari 100 orang yang ditest
positif, hanya 70 orang yang benar-benar mengalami Diabetic retinopathy

NPN = TN (True Negative) / TN (True Negative) + FN (False Negative)


Nilai Prediksi Test Positif Diabetic retinopathy = 29.000 / 29.000 + 150
= 29.000 / 29.150
= 0,9948 atau 99,48 % dlm persentase

INTERPRETASI : NPN 99,48 %  kemungkinan benar seseorang yang tidak mengalami


Diabetic retinopathy jika hasil negative adalah 99,48 % atau dari 100 orang yang ditest
negatif, ada 99 orang yang tidak mengalami Diabetic retinopathy

2. What is the prevalence of diabetic retinopathy among the population? DESY, MAHA
3. What is the relation between prevalence and predictive value? What is the relation with the
target group for screening program? NARITA, DINDA
dinda
● Prevalence
Besarnya kemungkinan dengan menggunakan nilai sensivitas dan spesifitas serta
prevalensi dengan proporsi penduduk yang menderita.
(-) Nilai prediktif positif artinya mereka dengan tes positif juga menderita penyakit.
(-) Nilai prediktif negative artinya mereka yang dinyatakan negative juga ternyata tidak
menderita penyakit.
● Predictive Value
Nilai Prediktif adalah besarnya kemungkinan sakit terhadap suatu hasil tes
(-) Nilai prediktif positive adalah porsentase dari mereka dengan hasil tes positive yang benar
benar sakit
(-) Nilai prediktif negative adalah persentase dari mereka dengan hasil tes negative yang benar
benar tidak sakit

Hubungan dengan kelompok sasaran program skiring :


Penyaringan (skrining) merupakan suatu upaya untuk menyeleksi orang-orang yang tampak
sehat, tidak menderita terhadap suatu penyakit tertentu, dari suatu populasi tertentu.
Penyaringan ini merupakan suatu usaha untuk mendeteksi penderita penyakit tertentu yang
tanpa gejala (tidak tampak) dalam suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu dengan
melakukan suatu tes/ pemeriksaan yang secara singkat dan sederhana dapat memisahkan
mereka yang sehat terhadap mereka yang kemungkinan besar menderita mereka yang
dianggap positif selanjutnya diproses melalui diagnosis selengkapnya dan akan mendapat
pengobatan yang sesuai.

Sumber :
http://repository.uinsu.ac.id/5523/1/DIKTAT%20DASAR%20EPID.pdf

4. When you conduct screening test among elderly population, which prevention you have
done: primary, secondary, or tertiary? DIAN, NATASYA

Case 2
A detailer has come to dr. Arjuna for offering cheap rapid test for anemia. Dr. Arjuna asked 3
tests for trial. Fortunately, Mrs. Drupadi came for consultation of malaise and continuing
dizziness. Dr. Arjuna asked permission from mrs. Drupadi to take the blood sample for checking
anemia. At the same time, he also told her that he wanted to check the rapid test for anemia.
Using cyan-met HB, the result of hemoglobin was 12.5mg%, while the result of rapid test
respectively was 10.5 mg%; 10.2mg%; and 12.0mg%.

Learning Task 2
If the criteria of anemia was <11 mg%, how you conclude the result of the rapid test for anemia
that just being tried by dr. Arjuna? WAYU

Anda mungkin juga menyukai