1
Introduksi :
2
Tingkat – Tingkat Pencegahan
Penyakit
Menurut Leavel & Clark
1. Health promotion 1. Prevensi primer
2. Spesific protection
Fase prepatogenesis
6
Mengapa skrining dilakukan?
1. Untuk memperbaiki prognosis pada
seseorang melalui pengobatan dini.
2. Mencegah penularan penyakit di
masyarakat (TBC, Infeksi HIV)
7
Kualitas skrining
1. Etika
• Penguji harus mengadakan pendekatan terhadap
subjek, mempunyai manfaat bila hasil tes positif dan
tidak berbahaya bila tes negatif serta perlu untuk
pengobatan yang efektif
• Tes harus mudah dilakukan, tanpa resiko dan
mempunyai manfaat yang nyata, keuntungan dan
kerugiaannya harus diberitahu.
8
2. Seleksi terhadap penyakit atau keadaan:
9
3. Uji saring yang patut:
• mudah, murah dan dapat digunakan pada
suatu populasi yg besar
• baik (resiko rendah, sedikit efek samping)
• sedikit kesalahan yang dilakukan peneliti
• validitasnya diketahui (tinggi sensitifitasnya
dan spesifisitasnya)
10
Faktor – faktor yg harus dipertimbangkan
dalam melakukan skrining
11
Skrining
tes selalu :
memberikan hasil tes positif untuk setiap
orang yang sakit
memberikan hasil tes yang negatif untuk
setiap individu yang bebas dari sakit
cepat
aman
tidak menyakitkan
dapat dipercaya
tidak mahal
13
Kriteria untuk suksesnya suatu program skrining di
populasi
1.Kondisi penyakit merupakan masalah kesehatan yang
penting
2.Penyakit harus ada obatnya
3.Fasilitas untuk diagnosis dan pengobatan harus tersedia
4.Intervensi yang efektif harus diketahui untuk
mengurangi morbiditas dan mortalitas
5.Tes diagnostik/skrining harus mempunyai sensitifitas
dan spesifisitas yang tinggi
6.Tes skrining harus dapat diterima di populasi
7. Riwayat alamiah dari kondisi penyakitharus sudah
dimengerti
14
Validitas Dari SuatuTes Skrining/Tes Diagnostik
16
Kalkulasi dasar dari sensitifitas dan spesifisitas
STATUS PENYAKIT
HASIL TES SAKIT (+ ) SAKIT ( - )
TP + FN FP + TN
17
Sensitifitas dari tes adalah TP / (TP + FN) yaitu
proporsi dari orang yang sakit yang hasil tesnya positif
18
TN atau True Negative adalah orang yang sehat/tidak
sakit dan hasil tesnya dinyatakan negatif oleh tes
diagnostik
19
Karakteristik Performance Dari Suatu Tes Diagnostik
1.Sensitifitas
2.Spesifisitas
3.False Negative Rate
4.False Postive rate
5.Prevalence
6.Predictive Value Positive
7.Predictive value Negative
20
Sensitifitas
Definisi :
Sensitifitas suatu tes diagnostik adalah : besarnya
probabilitas bahwa seseorang yang sakit akan
memberikan hasil tes positif pada tes diagnostik
tersebut
Sensitifitas adalah True Positive Rate (TPR) dari
suatu Tes diagnostik
21
Spesifisitas
22
False Negative Rate (FNR)
23
False Positive Rate (FPR)
24
Predictive Value Positive (PVP)
25
Predictive Value Negative (PVN)
26
Prevalence
27
Nilai dari suatu tes diagnostik tidak hanya tergantung
kepada sensitivitas dan spesifitasnya, tapi juga
tergantung pada prevalens penyakit di populasi
kemungkinan untuk terjadinya false positif menjadi
meningkat.
28
Sehingga semakin jarang frekwensi penyakit,
maka tes diagnostik yang digunakan sebaiknya
yang mempunyai spesifisitas yang tinggi agar
dapat berguna secara klinis
Sebaliknya
semakin sering frekwensi
penyakit, maka tes diagnostik yang
digunakan sebaiknya yang mempunyai
sensitifitas yang tinggi, jika tidak, hasil tes
yang false negatif akan meningkat
29