Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

PENGANGKUTAN DAN PENGELOLAAN LIMBAH


BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
Nomor : KN.01.03/8.1/ /2021

Pada hari ini Jumat Tanggal Lima Bulan Februari Tahun Dua ribu dua puluh satu bertempat di
Cilegon, yang bertanda tangan dibawah ini :

1. Nama : dr. Sedya Dwisangka, M.Epid


NIP : 196901042002121003
Jabatan : Kepala Kantor
Alamat : Jl. Mayjen Sutoyo No. 21 Gerem, Cilegon – Banten
Bertindak untuk dan atas nama Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten

============ Yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA =============

2. Nama : Ipe Priyatna


Jabatan : Direktur
Nama Perusahaan : PT. Wahana Pamunah Limbah Industri
Alamat : Jl. Raya Rangkasbitung KM. 6 RW.01 Desa arakan Kec. Jawilan
Serang – Banten
Bertindak untuk dan atas nama PT. Wahana Pamunah Limbah Industri .

============= Yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA ===========

Dengan ini Kedua belah pihak telah sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian kerjasama
Pelaksanaan Pekerjaan Sistem Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berupa
kegiatan pengangkutan dan pengolahan dan/atau pemusnahan limbah B3, antara Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten dengan PT. Wahana Pamunah Limbah Industri, dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
JENIS LIMBAH B3 DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. PIHAK PERTAMA merupakan Unit Pengendali Teknis Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI yang bergerak dalam bidang Pelayanan
Kesehatan Masyarakat yang menghasilkan limbah B3 Jenis Infeksius/Medis (A337-1 dan
A337-2).
2. PIHAK PERTAMA sepakat untuk mengalihkan Limbah B3 yang dihasilkan dengan jenis
limbah B3 Karakteristik Infeksius, untuk dikelola oleh PIHAK KEDUA.
3. PIHAK KEDUA merupakan perusahaan pengelola Limbah B3 berdasarkan Izin-izin dari
instansi terkait yang masih berlaku (terlampir).
4. PIHAK KEDUA akan melaksanakan pengangkutan Limbah B3 yang dihasilkan PIHAK
PERTAMA sesuai dengan Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3 dan Izin engangkutan
Barang Khusus Limbah B3 yang dimiliki.
5. PARA PIHAK sepakat untuk mematuhi segala Peraturan Perundang-undangan terkait jasa
Pengelolaan Limbah B3.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK PERTAMA selama waktu perjanjian ini tidak akan mengalihkan limbah B3 yang
dihasilkan kepada pihak lain tanpa persetujuan dari PIHAK KEDUA.
2. PIHAK KEDUA berkewajiban melaksanakan pengelolaan Limbah B3 yang dikumpulkan
PIHAK PERTAMA sesuai dengan izin yang dimiliki dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan pengelolaan Limbah B3 sesuai Standar
Operasional yang berlaku dan menjamin keselamatan kerja.
4. PIHAK KEDUA wajib menerbitkan sertifikat Limbah B3 (Certificate Hazardous Waste) dan
Berita Acara Penerimaan Limbah B3 dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 3
PEMBERITAHUAN PENGANGKUTAN

1. PIHAK PERTAMA akan mengirimkan surat pemberitahuan tertulis kepada PIHAK KEDUA
tentang permintaan pengangkutan limbah B3 maksimal 1 (satu) minggu sebelum
pengangkutan dan paling lambat 3 (tiga) hari sebelum pengiriman.
2. Pengiriman pemberitahuan seperti tersebut dalam angka satu, akan diajukan secara tertulis
dan dikirim melalui email dan/atau jasa pengiriman yang ada.

PASAL 4
SISTEM PENGANGKUTAN

1. PIHAK PERTAMA wajib menginput data rencana pengangkutan ke system SIraja untuk
penerbitan Manifest Elektronik (Festronik) setia kali pengangkutan limbah.
2. PIHAK KEDUA sebagai pengangkut Limbah B3 wajib menyediakan Angkutan Khusus
Limbah B3 sesuai dengan jenis dan karakteristik limbah B3 yang diangkut dan sesuai dengan
izin yang dikeluarkan Pemerintah dan sesuai Izin yang dimiliki.
3. PIHAK KEDUA wajib membawa dan menunjukkan Izin-izin pengangkutan dalam
kendaraan yang digunakan untuk mengangkut Limbah B3 dari PIHAK PERTAMA
4. PIHAK KEDUA wajib melaksanakan ketentuan mengenai keselamatan terhadap pengendara
yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. PIHAK KEDUA wajib menerbitan manifest Festronik dan memberikan Salinan Festronik
tersebut kepada PIHAK PERTAMA setelah ditantangani oleh PIHAK KEDUA.
6. Harga Rp.12.000/Kg dengan ketentuan minimal pengangkutan diangka 40 Kg, jika kurang
dari 40 Kg maka tagihan tetap ditagihkan diangka 40 Kg.
PASAL 5
KEWAJIBAN PEMBAYARAN

1. PIHAK PERTAMA menanggung semua biaya pengelolaan limbah B3 sesuai dengan


ketentuan yang telah disepakati PARA PIHAK dan menjadi bagian tidak terpisah dari
perjanjian ini.
2. PIHAK PERTAMA akan melakukan pembayaran biaya pengelolaan maksimal 14 (empat
belas) hari kerja setelah Invoice diterima dari PIHAK KEDUA.
3. Pembayaran akan dilakukan melalui transfer ke rekening PIHAK KEDUA dengan Nomor
Rekening 577-570-011-1 Bank BCA Cabang Cibitung atau Nomor Rekening 777-333-440-0
Bank BNI KCU Karawang atas nama PT. WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI.

PASAL 6
TANGGUNG JAWAB

1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab terhadap keselamatan pekerja pada saat bongkar,
maupun ketika pengelolaan Limbah B3 di tempat PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab atas risiko dan akibat yang mungkin timbul sebelum
diserahkannya Limbah B3 tersebut keada PIHAK KEDUA.
3. Segala kerugian yang timbul menjadi tanggung jawab PARA PIHAK sesua dengan ketentuan
angka (1) dan angka (2).
4. PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab ketika adanya suatu permasalahan, terkait
Pengelolaan yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA.

PASAL 7
JANGKA WAKTU

1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, dimulai sejak tanggal 6 Februari
2021 sampai dengan tanggal 5 Februari 2021 dan dapat diperpanjang jika PARA PIHAK
sepakat untuk melanjutkan kerjasama Pengelolaan Limbah B3.
2. Perpanjangan dalam ayat 1 daat diakhiri oleh PARA PIHAK dengan sebelumnya
mengirimkan pemberitahuan tertulis 14 (empat belas) hari sebelum perjanjian berakhir.

PASAL 8
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa dalam perjanjian ini adalah peristiwa yang diluar
kekuasaan manusia ada umumnya dan tidak data dicegah atau dikendalikan, termasuk tetapi
tidak terbatas pada :
a. Bencana alam seperti gempa bumi, longsor, topan, banjir, atau bencana lainnya yang
menurut penafsiran dapat ditafsirkan sebagai hal bencana alam.
b. Perang, hura-hura, pemogokan masal, serangan teroris, kebakaran atau revolusi.
c. Perubahan kebijakan pemerintah menyebabkan Perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan,
termasuk namun tidak terbatas pada kebijakan dalam bidang ekonimi, keungan (moneter)
dan ketenagakerjaan.
2. Segala permasalahan yang timbul sebagai akibat dari terjadinya keadaan memaksa
sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat 1 perjanjian ini, PARA PIHAK wajib
memberatukannya secara tertulis paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah kejadian
memaksa tersebut.
3. Setelah 3 (tiga) hari sejak diterimanya pemberathuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9
ayat 2 perjanjian ini, maka PARA PIHAK wajib mengadakan pertemuan untuk membahas
kejadian tersebut dan menentukan langkah yang data atau harus diambil untuk mengatasi
kejadian tersebut.
4. PARA PIHAK sepakat dan setuju bahwa Pihak yang mengalami keadaan memaksa
dibebaskan dari semua tuntutan dalam bentuk apapun.

PASAL 9
PERNYATAAN JAMINAN

1. Para pihak menyatakan dan menjamin bahwa yang menadatangani perjanjian ini adalah
merupakan orang yang berhak dan berwenang sesuai dengan Anggaran Dasar masing-masing
badan hukum.
2. Kewajiban dan tanggung jawab yang wajib dipenuhi oleh para pihak atau badan hokum yang
mengikatkan diri secara hokum berdasarkan Perjanjian ini tidak berakhir karena
meninggalnya atau berakhirnya tugas dari pejabat penandatangan di dalam erjanjian ini serta
adanya perubahan susunan pengurus dan emegang saham atau perubahan pemilik salah satu
pihak atau karena pailitnya salah satu pihak.
3. Para pihak menyatakan dan menjamin bahwa tidak ada gugatan, pengajuan atau tuntutan
hokum yang tertunda secara material yang data mempengaryhi kemampuan para pihak untuk
melaksanakan kewajiban-kewajibannya berdasarkan perjanjian ini dan/atau mempengaruhi
keabsahan perjanjian ini.
4. Para pihak menyatakan dan menjamin akan melaksanakan isi dan ketentuan dalam perjanjian
ini dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.

PASAL 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN

1. Perjanjian kerja dapat berakhir ketika :


a. Waktu perjanjian telah habis dan tidak ada kesepakatan dari PARA PIHAK untuk
memperpanjang perjanjian ini.
b. Apabila dalam pelaksanaan isi perjanjian ini terdapat salah satu pihak yang melakukan
WANPRESTASI.
c. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Lingkungan Hidup, khususnya terhadap perizinan yang terkait
dengan pengelolaan Limbah B3.
2. PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan pengakhiran perjanjian seperti tertera pada
pasal 1266-1277 Undang-undang Hukum Perdata.

PASAL 11
PENYELESAIN PERSELISIHAN
Segala sesuatu akibat hokum yang ditimbulkan dan terjadi adanya sengketa ketika pengakhiran
kerja, PARA IHAK akan melakukan musyawarah mufakat untuk menyelesaikan sengketa yang
terjadi. Jika musyawarah tidak menemukan kata sepakat maka PARA PIHAK sepakat untuk
memilih jalur hukum di Pengadilan Negeri yang ditunjuk yakni Pengadilan Negeri Serang,
Banten.

PASAL 12
PEMBERITAHUAN

Setiap pemberitahuan dan komunikasi yang dibuat berdasarkan Perjanjian ini harus dibuat secara
tertulis dan memberitahukan kepada masing-masing pihak dengan alamat sebagai berikut :
a. Nama : KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS II BANTEN
Alamat : Jalan May Jend Sutoyo No. 21 Kelurahan Gerem Kecamatan Gerogol
Kota Cilegon, Banten 42438
Telp : (0254) 571083
Up. : dr. Sedya Dwisangka, M.Epid
b. Nama : PT. WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI
Alamat : Jl. Rangkas Bitung Km. 6 RW.01 Desa Parakan, Kec. Jawilan,
Kab. Serang Provinsi Banten 42178
Telp : (0254) 7860456 / 780298
Fax. : 0254 - 7860432
Up. : Epi Suhaepi

Atau keada alamat lain atau nomor lain sebagaimana diberitahukan dari waktu ke waktu oleh
masing-masing pihak keadaan lainnya dengan cara sebagaimana tersebutkan di atas.

PASAL 14
LAIN-LAIN

1. Setiap perubahan yang akan dilakukan serta hal-hal yang belum cukup diatur dalam
perjanjian ini akan ditetakan kemudian secara musyawarah oleh Para Pihak serta akan
dituangkan dalam perjanjian tambahan (addendum) atau perjanjian
pembaruannya/erubahannya yang disepakati oleh Para Pihak dan meruakan suatu kesatuan
dan bagian yang tidak data dipisahkan dari Perjanjian ini.
2. Seluruh addendum atau perjanjian pembaruannya/perubahannya atas Perjanjian ini sah
apabila ditandatangani Para Pihak.
3. Apabila berlaku peraturan erundang-undangan atau kebijakan pemerintah terhadap Perjanjian
ini, maka Para Pihak akan tunduk pada peraturan perundang-undangan atau kebijakan
pemerintah tersebut.
4. Bilamana karena suatu perubahan hokum atau kebijakan pemerintah atau keputusan badan
peradilan atau arbitrase atau karena alasan apapun salah satu atau lebih dari ketentuan
Perjanjian ini menjadi atau dinyatakan tidak sah, tidak mengikat atau tidak dilaksanakan,
maka Para Pihak setuju untuk mengganti ketentuan-ketentuan tersebut dengan ketentuan
yang sah, mengikat dan dapat dilaksanakan yang dari segi tujuan perjanjian dan asek
komersialnya paling dekat dengan ketentuan yang menjadi atau dinyatakan sebagai tidak sah,
tidak mengikat atau tidak dapat dilaksanakan tersebut.
5. Semua surat-surat, dokumen-dokumen yang menjadi lampiran yang disebutkan dan turut
disertakan dalam perjanjian ini atau lampiran-lampiran/perjanjian tambahan yang akan dibuat
pada waktunya nanti dikemudian hari oleh Para Pihak merupakan satu kesatuan dan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian ini.

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani pada hari dan tanggal sebagaimana tersebut di
atas, dibuat rangkap 2 (dua) masing-masing bermaterai cukup serta memiliki kekuatan hukum
yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


KANTOR KESEHATAN PELABUHAN PT. WAHANA PAMUNAH LIMBAH
KELAS II BANTEN INDUSTRI

dr. SEDYA DWISANGKA, M.Epid IPE PRIYATNA


PENANGGUNG JAWAB DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai