PIHAK I PIHAK II
Dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Ruma Sakit Gading Medika yang
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA (Penghasil Limbah B3).
Dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama PT. Dame Alam Sejahtera, yang
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA (Pengangkut dan Pengumpul Limbah
B3).
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama – sama selanjutnya disebut sebagai
“PARA PIHAK“.
Page 1 of 6
PARAF
PIHAK I PIHAK II
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak dalam Pengangkutan dan
Pengumpulan Limbah B3 yang berdasarkan :
a. Surat Rekomendasi Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nomor :
S.101/VPLB3/PPLB3/PLB.3/1/2020
S.393/PSLB3-VPLB3/PPLB3/PLB.3/12/2020
SK.00133/AJ.309/1/DJPD/2018.
SK.503/01.3/01-P.1/2018
Sehubungan dengan hal – hal yang dinyatakan di atas, maka dengan ini PARA PIHAK sepakat
untuk mengadakan Perjanjian ini dengan kondisi dan syarat – syarat sebagai berikut :
Pasal 1
RUANG LINGKUP
PARA PIHAK sepakat bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah
Pengangkutan dan Pengumpulan Limbah B3 dari PIHAK PERTAMA, untuk diangkut,
dikumpulkan dan diserahkan ke Pihak Pengolah/Pemusnah yang memiliki izin dari
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pasal 2
KEWAJIBAN DAN JAMINAN
Dalam melaksanakan isi Perjanjian ini PARA PIHAK sepakat akan melaksanakan
kewajibannya masing – masing dan saling memberikan jaminan – jaminan sebagai berikut :
I. PIHAK PERTAMA :
Page 2 of 6
PARAF
PIHAK I PIHAK II
Page 3 of 6
PARAF
PIHAK I PIHAK II
g. Bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang mungkin timbul selama proses
Pengangkutan/Pengelolaan limbah B3 yang ada di lokasi PIHAK KEDUA dan
menjamin tidak akan melibatkan PIHAK PERTAMA.
h. Setiap kemasan limbah B3 berupa drum dan jumbo bag atau yang sejenisnya tidak
dapat dikembalikan, kecuali ada kesepakatan pengembalian kemasan.
Pasal 3
FORCE MAJEUR
1. Yang dimaksud Force Majeur di dalam perjanjian ini adalah peristiwa – peristiwa atau
kejadian – kejadian di luar kekuasaan manusia, termasuk Kebijakan Pemerintah, aksi
mogok kerja, bencana alam (seperti gempa bumi, taufan, banjir besar, kebakaran besar,
hujan deras terus – menerus yang menghambat pelaksanaan pekerjaan, tanah longsor,
dll ), wabah penyakit, huru – hara, perang dan pemberontakan, serta keadaan lainnya
yang berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dikualifikasikan sebagai peristiwa
Force Majeur, sedemikian rupa sehingga menyebabkan tertundanya atau terhalangnya
masing – masing pihak dalam melakukan kewajibannya.
2. Bilamana terjadi hal – hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini maka:
a. Pihak – pihak yang mengalami hal tersebut harus memberitahukan secara tertulis
kepada pihak lainnya, paling lambat 7 (tujuh) hari setelah kejadian.
b. Kedua belah pihak telah saling setuju dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap
yang lain untuk kemungkinan mengadakan Amandemen dari perjanjian ini.
3. Semua kerugian yang timbul yang dialami oleh salah satu pihak sebagai akibat terjadinya
Force Majeur bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya.
Page 4 of 6
PARAF
PIHAK I PIHAK II
Pasal 4
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Segala perubahan dan/atau penambahan termasuk hal-hal yang belum diatur dalam
perjanjian ini akan diatur kemudian dalam Perjanjian Tambahan (Addendum maupun
Amandemen).
2. Selain karena telah berakhirnya jangka waktu perjanjian, maka perjanjian ini dapat
berakhir sebelum jangka waktunya karena adanya pengakhiran yang diajukan satu pihak
kepada pihak lainnya, apabila terjadi :
a. Adanya cidera janji/tidak dipenuhinya ketentuan – ketentuan dalam perjanjian ini dan
terhadap pihak yang melakukan cidera janji tersebut tidak memenuhi/
memperbaikinya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
pemberitahuan diberikan.
4. Untuk hak ikhwal pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal
ini, para pihak sepakat dan setuju mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266
dan 1267 kitab Undang – Undang Hukum Perdata Indonesia, yaitu mengenai
diperlukannya keputusan dari Badan Peradilan untuk dilakukannya pengakhiran/
pembatalan, sehingga pengakhiran/pembatalan perjanjian cukup dilakukan secara
sepihak oleh masing – masing pihak.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur kemudian dalam
suatu Addendum yang merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari
perjanjian kerjasama ini.
Page 5 of 6
PARAF
PIHAK I PIHAK II
Pasal 5
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 24 Juli
2021 sampai dengan 24 Juli 2022.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang kembali, apabila dikemudian hari PARA PIHAK saling
setuju dan mufakat.
3. PARA PIHAK sepakat bahwa pengakhiran Perjanjian ini bisa dilakukan sewaktu - waktu
oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan 7 (tujuh) hari sebelumnya tanpa melalui
proses pengadilan seperti tercantum dalam pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang – Undang
Hukum Perdata.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli yang dibubuhi materai sesuai ketentuan
regulasi terbaru (UU No 10 Tahun 2020), dicap Stempel Perusahaan, dan dipegang oleh
masing-masing PIHAK serta mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi PARA PIHAK.
Page 6 of 6