Anda di halaman 1dari 3

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA (SPK)

PENGANGKUTAN, DAN PENGOLAHAN/PEMANFAATAN/PEMUSNAHAN


LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B.3)

PT. PUTRA RESTU IBU ABADI


No. ……./KS/MKT/PRIA-RSH/B3/VIII/2017
DENGAN
KLINIK BUNDA MEDIKA

Masa Berlaku Surat Perjanjian Kerjasama (01 Agustus 2017 – 01 Agustus 2019)

Pada hari Selasa tanggal 01 Agustus 2017 kami yang bertanda tangan dibawah ini :

I LULUK WARA HIDAYATI : Selaku Direktur dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama PT. PUTRA RESTU IBU ABADI yang
berkedudukan di Kedungsari RT. 01 RW. 01 Kemlagi,
Mojokerto yang selanjutnya disebut :
“PIHAK PERTAMA”.

II dr. RIO ARDONA : Selaku Direktur dalam hal ini bertindak untuk dan atas
nama KLINIK BUNDA MEDIKA yang berkedudukan di
Jl. Raya Sembon No. 09 Karangrejo, Tulungagung
selanjutnya disebut :
“PIHAK KEDUA”.

Kedua belah pihak terlebih dahulu menerangkan hal – hal sebagai berikut :
1. PIHAK PERTAMA adalah perusahaan yang bergerak dalam Bidang Pengolahan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang memiliki Izin dari Kementrian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

2. PIHAK KEDUA adalah penghasil Limbah B3 yang wajib dikelola sesuai persyaratan
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Untuk selanjutnya kedua belah pihak melakukan Perjanjian Kerjasama Pengangkutan dan
Pengolahan/Pemanfaatan/Pemusnahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B.3) sesuai
Lampiran (/QTN/MKT-PRIA/VI/2016) yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut :

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN
PIHAK KEDUA menunjuk PIHAK PERTAMA yang menerima penunjukan ini untuk
melakukan kegiatan Pengolahan/Pemanfaatan/Pemusnahan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B.3) yang dimiliki oleh PIHAK KEDUA.
PASAL 2
LINGKUP DAN URAIAN PEKERJAAN
1. Pengangkutan limbah B3 dilaksanakan sebaik-baiknya oleh PIHAK PERTAMA sesuai
dengan jadwal yang disepakati dan disertai dengan dokumen Pengangkutan Limbah B3 /
Non B3
2. PIHAK PERTAMA akan menerbitkan sertifikat limbah B3 (Certificate Hazardous
Waste) dan Berita Acara Penerimaan Limbah B3 kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan
kesepakatan kedua belah pihak berdasarkan jumlah dan jenis limbah B3 yang masuk pada
pengolahan dan pemanfaatan PIHAK PERTAMA.

PASAL 3
HAK & KEWAJIBAN
1. PIHAK KEDUA berkewajiban menyerahkan jenis limbah B3 sesuai dengan perjanjian
yang telah di sepakati untuk diolah dan dimanfaatkan di lokasi PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK PERTAMA berhak melakukan pengembalian limbah apabila material limbah
tidak sesuai dengan sempel awal yang dikirimkan oleh PIHAK KEDUA.
3. Segala macam bentuk kegiatan loading limbah di lokasi PIHAK KEDUA (manpower,
alat, & kecelakaan kerja) sepenuhnya tanggung jawab PIHAK KEDUA.
4. PIHAK PERTAMA menjamin semua surat legalitas yang dimiliki sesuai dengan
sebenarnya sesuai dengan ijin yang dikeluarkan Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

PASAL 4
PEMBAYARAN BIAYA-BIAYA
1. Kedua belah pihak setuju bahwa Biaya Pengelolaan Limbah B.3 (Pengangkutan dan
Pemanfaatan) dalam bentuk penawaran harga yang telah disetujui bersama.
2. PIHAK KEDUA wajib melakukan penyetoran PPH Pasal 23 ke Kas Negara atas PPH
Pasal 23 yang dipotong dari PIHAK PERTAMA Sebesar 2% dan memberikan Bukti
Potong PPH 23 tersebut kepada PIHAK PERTAMA.
3. Pembayaran Tagihan ditranfer melalui Bank BCA Nomor Rekening : 050-187-939-7 atas
nama PT. PUTRA RESTU IBU ABADI.
4. Masing - masing pihak setuju untuk meninjau kembali tarif yang telah disepakati apabila
terjadi perubahan situasi ekonomi dan moneter yang ada kaitannya langsung dengan
masalah angkutan limbah B3 tersebut.

PASAL 5
PEMUTUSAN/PENGAKHIRAN PERJANJIAN
Jika dalam jangka waktu maksimal 3 bulan belum ada kegiatan pengangkutan, maka
PIHAK PERTAMA berhak melakukan pembatalan Surat Perjanjian Kerjasama (SPK)
ini kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 6
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)
1. PARA PIHAK tidak bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban sesuai Perjanjian ini
apabila terjadi keadaan-keadaan yang termasuk dalam kategori keadaan kahar (“Force
Mejeure”), yaitu keadaan yang tidak dapat diperkirakan, dihindari, dan diluar kekuasaan
PARA PIHAK atau salah satu pihak, yaitu peristiwa gempa bumi, letusan gunung berapi,
banjir, huru hara, malapetaka alam, kerusuhan massa, sabotase teroris yang melanda
salah satu Pihak atau peristiwa keadaan memaksa lainnya, dan Peraturan Pemerintah
sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pemenuhan kewajiban kepada Pihak
lainnya.

2. Pihak yang mengalami Force Mejeure sebagaimana terurai dalam ayat (1) Pasal ini,
wajib memberitahukan secara tertulis kepada Pihak lainnya mengenai penundaan
pemenuhan Prestasi maupun ketidakmampuan Pihaknya memenuhi kewajiban
sebagaimana diatur dalam perjanjian ini, dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh)
hari kalender sejak terjadinya keadaan-keadaan yang tergolong sebagai force majeure
tersebut.
3. Pada saat berakhirnya keadaan yang termasuk dalam force majeure sebagaimana
diuraikan dalam ayat (1) di atas, maka PARA PIHAK bertanggung jawab untuk
melaksanakan kewajibannya dan haknya sebagaimana di atur dalam Perjanjian ini.
4. Force Majeure harus diketahui dan didasarkan pada keterangan resmi dari pejabat yang
berwenang di tempat terjadinya Force Majeure.

PASAL 7
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua (2), telah dipahami dan disetujui oleh kedua
belah pihak serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dan ditanda tangani diatas materai
yang cukup pada hari dan tanggal tersebut diatas.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. PUTRA RESTU IBU ABADI KLINIK BUNDA MEDIKA

LULUK WARA HIDAYATI dr. RIO ARDONA


Direktur Direktur

Anda mungkin juga menyukai