PIHAK I PIHAK II
Perjanjian kerjasama Pengelolaan Limbah Medis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
(Selanjutnya disebut “Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani pada tanggal 30 April 2021 oleh
dan antara :
Dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Dinas Kesehatan Kab. Humbang
Hasundutan yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA (Penghasil
Limbah Medis B3).
Dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama PT. Dame Alam Sejahtera, yang
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA (Pengangkut dan Pengumpul Limbah
Medis B3).
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama – sama selanjutnya disebut sebagai
“PARA PIHAK“.
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Instansi Dinas Kesehatan yang mempunyai Wilayah
Kerja 12 Puskesmas, sehingga menghasilkan limbah Medis B3 berupa :
LIMBAH MEDIS (A337-1)
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak dalam Pengangkutan dan
Pengumpulan Limbah Medis B3 yang berdasarkan :
a. Surat Rekomendasi Pengangkutan Limbah Medis Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Nomor :
S.101/VPLB3/PPLB3/PLB.3/1/2020
S.393/PSLB3-VPLB3/PPLB3.3/12/2020
b. Izin Penyelenggaraan Angkutan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Direktorat
Perhubungan Darat untuk kendaraan pengangkut limbah Medis B3 tanggal 15 Mei 2018
Nomor :
SK.00133/AJ.309/1/DJPD/2018.
Page 1 of 4
PARAF
PIHAK I PIHAK II
522.21/438/DIS PM PPTSP/5/IV.2/III/2020
Sehubungan dengan hal – hal yang dinyatakan di atas, maka dengan ini PARA PIHAK sepakat
untuk mengadakan Perjanjian ini dengan kondisi dan syarat – syarat sebagai berikut :
Pasal 1
RUANG LINGKUP
PARA PIHAK sepakat bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah
Pengangkutan dan Pengumpulan Limbah Medis B3 dari PIHAK PERTAMA, untuk diangkut,
dikumpulkan dan diserahkan ke Pihak Pengolah/Pemusnah yang memiliki izin dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pasal 2
KEWAJIBAN DAN JAMINAN
Dalam melaksanakan isi Perjanjian ini PARA PIHAK sepakat akan melaksanakan
kewajibannya masing – masing dan saling memberikan jaminan – jaminan sebagai berikut :
I. PIHAK PERTAMA :
d. Segala biaya yang timbul terkait pelaksanaan pengangkutan dan pengelolaan Limbah
Medis B3 PIHAK PERTAMA berkewajiban membayarkan biaya pengelolaan yang
mengacu pada Surat Penawaran Harga nomor : 1983/DAS/SPH-DKHH/IV/2021 yang
telah di sepakati oleh PARA PIHAK.
Page 2 of 4
PARAF
PIHAK I PIHAK II
g. Bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang mungkin timbul selama proses
pengelolaan (Pengangkutan, Pengumpulan dan Pemusnahan) limbah Medis B3 yang
ada di lokasi PIHAK KEDUA dan menjamin tidak akan melibatkan PIHAK
PERTAMA.
i. Setiap kemasan limbah Medis B3 berupa drum dan jumbo bag atau yang sejenisnya
tidak dapat dikembalikan, kecuali ada kesepakatan pengembalian kemasan.
Pasal 3
FORCE MAJEUR
1. Yang dimaksud Force Majeur di dalam perjanjian ini adalah peristiwa – peristiwa atau
kejadian - kejadian di luar kekuasaan manusia, termasuk Kebijakan Pemerintah, aksi mogok
kerja, bencana alam (seperti gempa bumi, taufan, banjir besar, kebakaran besar, hujan deras
terus – menerus yang menghambat pelaksanaan pekerjaan, tanah longsor, dll ), wabah
penyakit, huru – hara, perang dan pemberontakan, serta keadaan lainnya yang berdasarkan
hukum yang berlaku di Indonesia dikualifikasikan sebagai peristiwa Force Majeur,
sedemikian rupa sehingga menyebabkan tertundanya atau terhalangnya masing – masing
pihak dalam melakukan kewajibannya.
2. Bilamana terjadi hal – hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini maka:
a. Pihak – pihak yang mengalami hal tersebut harus memberitahukan secara tertulis
kepada pihak lainnya, paling lambat 7 ( tujuh ) hari setelah kejadian.
b. Kedua belah pihak telah saling setuju dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap yang
lain untuk kemungkinan mengadakan Amandemen dari perjanjian ini.
3. Semua kerugian yang timbul yang dialami oleh salah satu pihak sebagai akibat terjadinya
Force Majeur bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya.
Pasal 4
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Segala perubahan dan/atau penambahan termasuk hal-hal yang belum diatur dalam
perjanjian ini akan diatur kemudian dalam Perjanjian Tambahan (Addendum maupun
Amandemen).
2. Selain karena telah berakhirnya jangka waktu perjanjian, maka perjanjian ini dapat berakhir
sebelum jangka waktunya karena adanya pengakhiran yang diajukan satu pihak kepada
pihak lainnya, apabila terjadi :
Page 3 of 4
PARAF
PIHAK I PIHAK II
a. Adanya cidera janji tidak dipenuhinya ketentuan – ketentuan dalam perjanjian ini dan
terhadap pihak yang melakukan cidera janji tersebut tidak memenuhi/ memperbaikinya
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah pemberitahuan diberikan.
4. Untuk hak ikhwal pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini,
para pihak sepakat dan setuju mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 dan 1267
kitab Undang – Undang Hukum Perdata Indonesia, yaitu mengenai diperlukannya keputusan
dari Badan Peradilan untuk dilakukannya pengakhiran/ pembatalan, sehingga
pengakhiran/pembatalan perjanjian cukup dilakukan secara sepihak oleh masing – masing
pihak.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur kemudian dalam suatu
Addendum yang merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari perjanjian
kerjasama ini.
Pasal 5
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak Bulan Januari 2021
sampai dengan Bulan Desember 2021.
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang kembali, apabila dikemudian hari PARA PIHAK saling
setuju dan mufakat.
3. PARA PIHAK sepakat bahwa pengakhiran Perjanjian ini bisa dilakukan sewaktu - waktu
oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan 1 (satu) bulan sebelumnya tanpa melalui proses
pengadilan seperti tercantum dalam pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang – Undang Hukum
Perdata.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli yang dibubuhi materai sesuai ketentuan regulasi
terbaru (UU No 10 Tahun 2020), dicap Stempel Perusahaan, dan dipegang oleh masing-masing
PIHAK serta mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi PARA PIHAK.
Page 4 of 4