Anda di halaman 1dari 12

PERJANJIAN KERJASAMA

RUMAH SAKIT CITAMA DAN PT ANUGERAH TRANS NUSANTARA


DAN PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI
TENTANG
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Nomor : 203/PKS/DIR/RSC/III/2021
Nomor: …./DIR/RSC/HK-ATN/WPLI/III/2021
Nomor: (diisi oleh Pemusnah)

Perjanjian Kerjasama Jasa Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini (untuk
selanjutnya disebut “Perjanjian”) dibuat dan ditandatangani pada hari Senin, tanggal 15 bulan
Maret tahun Dua ribu dua puluh satu (15-03-2021) oleh dan diantara:

1. RUMAH SAKIT CITAMA suatu Perusahaan Pelayanan Kesehatan yang didirikan


berdasarkan Hukum Indonesia, berkedudukan di Bogor dan beralamat di Jl. Pabuaran No.52,
Pabuaran, Kec. Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat 16320, dalam hal ini diwakili oleh Dr.
Marisi Sihaloho, MARS, dalam kedudukannya sebagai Direktur dari dan oleh karenanya
sah bertindak untuk dan atas nama RS CITAMA untuk selanjutnya dalam PERJANJIAN ini
disebut “PIHAK PERTAMA”, dan

2. PT ANUGERAH TRANS NUSANTARA suatu Perusahaan yang didirikan berdasarkan


Hukum Indonesia, berkedudukan di Jakarta dan berkantor di Jl. Pejaten Barat No. 6,
RT.001/RW.008, Kel. Pejaten Barat, Kec. Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta
Selatan, dalam hal ini diwakili oleh Payuda B Ragi, selaku Direktur Utama, dari dan oleh
karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT ANUGERAH TRANS NUSANTARA,
untu selanjutnya dalam PERJANJIAN ini disebut “PIHAK KEDUA”.

3. PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI suatu badan usaha yang didirikan


berdasarkan Hukum Negara Republik Indonesia, kedudukan di Serang dan berkantor di Jl.
Raya Rangkas Bitung Km. 6, Parakan, Jawilan, Serang, Banten, dalam hal ini diwakili
oleh Ipe Priyatna bertindak dalam kedudukannya sebagai Direktur, dari dan oleh karenanya
sah bertindak untuk dan atas nama PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI, yang
untuk selanjutnya disebut sebagai “PIHAK KETIGA”

PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA secara sendiri-sendiri disebut
sebagai “PIHAK” dan secara Bersama-sama disebut sebagai “PARA PIHAK”.
Bahwa PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerjasama di bidang pengelolaan Limbah B3,
dimana PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA bertanggung-jawab untuk melakukan
pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkan oleh PIHAK KESATU sesuai dengan peraturan dan
[1]
Pihak I Pihak II Pihak III
perundang-undangan yang berlaku, PARA PIHAK dengan terlebih dahulu saling menerangkan
dan menjelaskan hal-hal sebagai berikut:

PARA PIHAK dalam kedudukan dan jabatan tersebut di atas dengan ini terlebih dahulu
menerangkan hal-hal sebagai berikut:

1. PIHAK KESATU mempunyai kegiatan usaha di bidang Pelayanan Kesehatan yang dalam
kegiatannya menghasilkan Limbah B3 berupa:

No. Nama Jenis Limbah B3 Kode Limbah


a. Limbah infeksius A337-1
b. Produk Farmasi Kadaluarsa A337-2
c. Bahan kimian kadaluarsa A337-3
d. Peralatan Lab. terkontaminasi A337-4
e. Kemasan produk farmasi B337-1
f. Sludge IPAL B337-2
g. Aki/batrei bekas A102d
h. Kemasan bekas B3 B104d
i. Kain majun bekas (used rags) dan yang sejenis B110d

2. PIHAK KEDUA adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pengangkutan (transporter)
berdasarkan:
a. Surat Izin Pengangkutan Limbah B3 dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia Nomor: S.332/VPLB3/PPLB3/PLB.3/3/2020, diterbitkan tanggal 2 Maret 2020
berlaku hingga tanggal 2 Maret 2025.
b. Izin dari DIRJENHUBDAR Nomor: SK.00071/AJ.309/1/DJPD/2020, diterbitkan tanggal
6 April 2020 berlaku hingga tanggal 6 April 2025.
3. PIHAK KETIGA adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha pengelolaan Limbah B3
untuk Kegiatan Pengumpulan dan Pengolahan Limbah B3 berdasarkan SK Menteri Negara
Lingkungan Hidup:
a. Pernyataan Telah Terpenuhinya Pemenuhan Komitmen PT. Wahana Panumah Limbah
Industri Nomor: S.197/PSLB3/VPLB3/PLB.3/4/2019 dikeluarkan oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan tanggal 10 April 2019 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Izin Pengelolaan Limbah B3 Untuk Usaha Jasa Menggunakan Insinerator
berlaku hingga 9 April 2024.
b. Izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan B3 atas nama PT. Wahana
Pamunah Limbah Industri Nomor: SK. 307/Menlhk/Setjen/PLB.3/7/2018 dikeluarkan
oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tanggal 11 Juli 2018 tentang
tentang Ketentuan Pelaksanaan Izin Pemanfaatan Limbah B3 Untuk Usaha Pembuatan
Batako berlaku hingga 10 Juli 2023.

[2]
Pihak I Pihak II Pihak III
c. Bahwa PIHAK KESATU bermaksud menggunakan jasa PIHAK KEDUA untuk
mengangkut Limbah B3 dan mengirimkannya kepada PIHAK KETIGA, kemudian
PIHAK KEDUA bersedia memberikan jasa pengelolaan Limbah B3 yang dihasilkan oleh
PIHAK KESATU.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PARA PIHAK dengan ini mengikatkan diri secara
hukum dalam “Perjanjian” dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
DEFINISI DAN PENAFSIRAN
1. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang selanjutnya disebut Limbah B3, adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
2. Jasa adalah jasa-jasa pengangkutan dan pengolahan Limbah B3 yang diberikan oleh
PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA kepada PIHAK PIHAK KESATU.
3. Imbalan jasa adalah biaya-biaya yang ditetapkan oleh PIHAK KEDUA dan PIHAK
KETIGA dan harus dibayarkan PIHAK KESATU atas penyediaan Jasa yang dilakukan
PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA sebagaimana disebutkan dalam Pasal 5 ayat (1)
Perjanjian ini;
4. Jangka waktu adalah jangka waktu Perjanjian ini sebagaimana dijelaskan lebih lanjut
dalam Pasal 3 Perjanjian ini.
5. Tempat pengumpulan adalah tempat sementara pengumpulan Limbah B3 yang terletak di
lokasi PIHAK KESATU;
6. Petugas Pengangkut adalah orang yang berada dibawah pengawasan dan tanggung jawab
serta diberi tugas oleh PIHAK KEDUA untuk melakukan proses pengangkutan Limbah B3
media dari lokasi PIHAK KESATU.
7. Informasi Rahasia adalah segala informasi dan data yang diberikan sehubungan dengan
Perjanjian ini.

PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK KESATU dengan ini memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK
KETIGA untuk mengangkut dan mengolah Limbah B3 dari tempat PIHAK KESATU
sesuai jadwal yang ditetapkan dan disepakati oleh PARA PIHAK;
2. Pengisian Limbah B3 yang dilakukan oleh PIHAK KESATU kedalam angkutan/moda
PIHAK KEDUA harus sesuai kapasitas yang telah dikeluarkan Dirjen Perhubungan Darat
dan tidak diperkenankan untuk mengisi melebihi kapasitas yang telah ditentukan;
3. PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA menerima tugas dari PIHAK KESATU untuk
mengangkut dan mengelolah Limbah B3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku Di bidang Pengelolaan Limbah B3;

[3]
Pihak I Pihak II Pihak III
PASAL 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. PERJANJIAN ini berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, dimulai sejak tanggal 15
Maret 2021 sampai dengan tanggal 15 Maret 2022 dan dapat diperpanjang berdasarkan
kesepakatan PARA PIHAK.
2. Apabila pada saat Perjanjian ini berakhir masih terdapat kewajiban-kewajiban yang belum
diselesaikan oleh masing-masing Pihak, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini akan
tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK sampai diselesaikannya kewajiban tersebut oleh
masing-masing Pihak.

PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hak PIHAK KESATU
a. Mendapatkan pelayanan Jasa Pengolahan Limbah B3 yang baik dari PIHAK
KEDUA berdasarkan Perjanjian ini;
b. PIHAK KESATU berhak menolak wadah beroda (wheeled bins) yang diserahkan oleh
PIHAK KEDUA apabila wadah beroda (wheeled bins) yang diserahkan PIHAK
KEDUA tersebut kondisinya rusak yang menyebabkan tidak ditandatanganinya Surat
Tanda Terima (Wheeled Bins).
c. Mendapatkan fasilitas sebagaimana telah disepakati oleh PARA PIHAK dan sesuai
dengan penawaran harga.

2. Kewajiban PIHAK KESATU


a. Melakukan pembayaran biaya Jasa Pengolahan Limbah B3 kepada PIHAK KEDUA
sesuai dengan ketentuan Pasal 5 Perjanjian ini.
b. Menjamin bahwa Limbah B3 harus dipilah dengan baik dan tersimpan dalam
wadah/kantong berkode warna dan semua Benda Tajam tersimpan terpisah dan
dimasukkan dalam tempat untuk benda tajam.
c. Menjamin semua Limbah B3 telah terkumpul dalam wadah beroda (wheeled bin)
sebelum pengambilan oleh PIHAK KEDUA;
d. Memeriksa kondisi wadah beroda (wheeled bins) pada saat penyerahan dari PIHAK
KEDUA dan menandatangani Tada Terima Penyerahan Wadah Beroda (Wheeled
Bins);
e. Menyetujui bahwa seluruh wadah beroda (wheeled bins) yang dipinjamkan dari
PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian ini tetap menjadi milik PIHAK KEDUA,
oleh karena itu PIHAK KESATU wajib menggunakannya dengan sebaik-baiknya
sampai wadah-wadah tersebut dikembalikan kepada PIHAK KEDUA sampai pada
waktu pemutusan Perjanjian ini.

[4]
Pihak I Pihak II Pihak III
f. Selama Jangka Waktu perjanjian ini berlaku, PIHAK KESATU wajib menyediakan
Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) Limbah B3 yang layak, dan memberitahukan
kepada PIHAK KEDUA sebelum pelaksanaan Jasa Pengolahan Limbah B3;
g. Memiliki akun SIRAJA/Festronik sebagai Penghasil Limbah B3.
h. Membuat dan menyiapkan draft festronik pada aplikasi SIMPEL KLHK, kemudian
mengirimkan draft rencana pengangkutan limbah B3-nya ke akun festronik PIHAK
KEDUA.

3. Hak PIHAK KEDUA


a. Memperoleh pembayaran atas Jasa pengolahan Limbah B3 dari PIHAK ERTAMA
sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dalam Perjanjian ini.
b. Menunda memberikan Jasa pengolahan Limbah B3 apabila Biaya Jasa pengolahan
Limbah B3 tidak dibayarkan oleh PIHAK KESATU sesuai dengan ketentuan pasal 5
ayat (1);
c. Memasuki lokasi PIHAK KESATU untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
kesepakatan PARA PIHAK.

4. Kewajiban PIHAK KEDUA


a. Menerima semua Limbah B3 dari PIHAK KESATU serta menjamin terpenuhinya
seluruh aspek safety di lokasi PIHAK KESATU pada saat kendaraan/moda pengangkut
Limbah B3 memasuki dan keluar dari lokasi PIHAK KESATU.
b. Memberikan fasilitas sebagaimana telah disepakati oleh PARA PIHAK dan sesuai
dengan yang tertuang dalam penawaran harga.
c. Menyediakan tenaga-tenaga terlatih untuk Jasa Pengangkutan Limbah B3 berdasarkan
Perjanjian ini.
d. Menjamin kepada PIHAK KESATU bahwa sarana pengangkutan yang disediakan oleh
PIHAK KEDUA dalam kondisi baik dan layak jalan dengan ketentuan sebagai berikut:
i. Bak truk tidak berlubang atau rusak serta dilengkapi dengan perlengkapan darurat
seperti wadah bahan penyerap yang disipakan untuk digunakan bila terjadi
tumpahan atau bocor limbah B3.
ii. Menjaga asap knalpot truk tersebut sesuai dengan keputusan Menteri lingkungan
Hidup
iii. Memiliki izin Pengangkutan Limbah B3 dari Dinas Perhubungan
e. Memberi jaminan kepada PIHAK KESATU bahwa limbah B3 yang diangkut oleh
petugas pengangkut PIHAK KEDUA akan mengangkut limbah tersebut sampai ke
tempat pengolahan PIHAK KETIGA sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
f. PIHAK KEDUA wajib mematuhi ketentuan peraturan K3 (kesehatan dan keselamatan
kerja) yaitu menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti Baju Petugas, Masker,
[5]
Pihak I Pihak II Pihak III
Sarung Tangan Tebal, Helm, dan Apron/ Celemek sesuai dengan APD Pengangkutan
Limbah B3 dan PARA PIHAK wajib mengingatkan petugas untuk wajib menggunakan
APD lengkap.
g. PIHAK KEDUA wajib melakukan pengangkutan Limbah B3 tidak dengan minimal
angkut sesuai jadwal yang sudah disepakati oleh PARA PIHAK yaitu pada hari kerja 3
(tiga) kali dalam 1 (satu) Minggu.
h. Bila PIHAK PERTAMA akan melakukan survey ke area PIHAK KETIGA , maka
PIHAK KEDUA akan membantu menginformasikan kepada PIHAK KETIGA untuk
penjadwalan kunjungan kepada PIHAK Kedua. KETIGA.
i. Memiliki akun SIRAJA/Festronik sebagai Penghasil Limbah B3.
j. Menerima dan menyetujui draft festronik rencana pengangkutan yang dikirim oleh
PIHAK KESATU.
k. Menyerahkan Berita Acara Pengolahan Limbah (BAPL) dan Sertifikat pengelolaan
Limbah B3 (COT) yang telah ditandatangai PIHAK KETIGA kepada PIHAK
KESATU pada saat penagihan.

5. Hak PIHAK KETIGA


a. Mendapatkan pembayaran dari PIHAK KEDUA sebagaimana telah disepakati oleh
PIHAK KEDUA dan PIHAK KETIGA.
b. Menolak memberikan jasa pemusnahan limbah B3, apabila PIHAK KEDUA tidak
membayar jasa pemusnahan PIHAK KETIGA dan Limbah B3 yang diangkut tidak
sesuai dengan manifest.

6. Kewajiban PIHAK KETIGA


a. Menjaga dan melaksanakan pengelolaan Limbah B3 yang diterima dari PIHAK
KESATU, agar tidak mencemari lingkungan sesuai dengan perizinan yang dimiliki
PIHAK KETIGA.
b. Memberikan BAP Limbah B3 yang diterbitkan oleh PIHAK KETIGA melalui PIHAK
KEDUA kepada PIHAK KESATU sebagai bukti bahwa limbah sudah diterima dan
dikelola oleh PIHAK KETIGA sebagai Pengelola Limbah B3.
c. Memastikan bahwa dokumen limbah B3 (Hazardous Waste Manifest) lembar ketujuh
ditanda tangani dan distempel, dikirimkan oleh PIHAK KETIGA kepada PIHAK
KESATU melalui PIHAK KEDUA.
d. Menerbitkan Berita Acara Penerimaan Limbah B3 (BAP) dan Sertifikat Pengolahan
Limbah B3 untuk diserahkan kepada PIHAK KESATU.
e. PIHAK KETIGA berkewajiban untuk memberikan manifest lembar ke 7 ke PIHAK
KEDUA saat sudah dimusnahkan dan pihak kedua langsung memberikan manifest
lembar ke 7 dan sertifikat pemusnahan saat penagihan.
f. Memiliki akun SIRAJA/Festronik sebagai Penerima Limbah B3.
[6]
Pihak I Pihak II Pihak III
g. Menerima dan menyetujui draft festronik rencana pengangkutan yang dikirim oleh
PIHAK KESATU.
h. Melaporkan festronik/manifest yang telah diterima ke KLHK

PASAL 5
IMBALAN JASA DAN CARA PEMBAYARAN
1. Besar Imbalan Jasa pengelolaan Limbah B3 adalah sesuai dengan Penawaran harga yang
telah disepakati oleh PARA PIHAK, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
2. Selama berlangsungnya PERJANJIAN ini, seluruh biaya pengolahan Limbah B3 tidak
dapat dirubah tanpa persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
3. Perubahan atau penyesuaian biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini
dituangkan dalam bentuk Amandemen (lampiran) dan merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan dari PERJANJIAN ini.
4. Biaya pengangkutan dan pengolahan dan mekanisme pembayarannya akan ditentukan oleh
PARA PIHAK dalam perjanjian ini dengan ketentuan:
a. PIHAK KESATU menanggung semua biaya pengangkutan dan pengolahan Limbah
B3 dan pajak PPn kepada PIHAK KEDUA sesuai mekanisme pembayaran yang sudah
disepakati antara PIHAK KESATU dengan PIHAK KEDUA.
b. Pembayaran Imbalan Jasa Pengelolaan Limbah B3 akan dilakukan oleh PIHAK
KESATU kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan poin a Pasal ini melalui Bank
Mandiri dengan rekening Nomor: 130-00-0033433-7 atas nama PT. Anugerah Trans
Nusantara.
c. Pembayaran Imbalan Jasa Pengelolaan Limbah B3 dimaksud akan dilaksanakan dalam
waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak diterimanya
invoice dari PIHAK KEDUA yang dilengkapi dengan faktur pajak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
d. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran Imbalan Jasa Pengolahan Limbah B3 yang
dilakukan oleh PIHAK KESATU melebihi jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal
pengiriman tagihan (invoice), maka PIHAK KEDUA berhak untuk menunda
memberikan Jasa Jasa Pengelolaan Limbah B3 pada PIHAK KESATU.
e. PIHAK KEDUA menanggung biaya pengolahan Limbah B3 dan pajak PPn kepada
PIHAK KETIGA sesuai mekanisme pembayaran yang sudah disepakati antara
PIHAK KEDUA dengan PIHAK KETIGA.
f. PIHAK KESATU tidak bertanggung jawab atas seluruh biaya yang dikeluarkan oleh
PIHAK KETIGA dan PIHAK KETIGA tidak akan melakukan penagihan apapun
selain kepada PIHAK KEDUA.
g. Segala keputusan dari hasil penetapan biaya pengolahan dan mekanisme pembayaran
merupakan bagian dari PERJANJIAN ini.

[7]
Pihak I Pihak II Pihak III
PASAL 6
PAJAK-PAJAK
Semua pajak-pajak yang berhubungan dengan Perjanjian ini, selain yang disepakati secara
khusus dalam pasal-pasal Perjanjian ini, akan ditanggung dan atau dibayar oleh masing-masing
Pihak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.

PASAL 7
KERUGIAN
1. PIHAK KESATU tidak bertanggung jawab terhadap semua limbah B3 yang sudah
diambil/diangkut oleh PIHAK KEDUA, termasuk juga pemusnahan dan pembuangan
Limbah B3 kepada PIHAK KETIGA.
2. PIHAK KESATU akan memberikan ganti rugi kepada PIHAK KEDUA, dan menanggung
atas segala kerugian, kerusakan, ongkos atau biaya yang berasal dari penanganan, pemilahan
atau penyimpanan Limbah B3 yang tidak sesuai dengan perjanjian ini.
3. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab terhadap kerugian yang diakibatkan dan/atau
disebabkan oleh kesalahan dan/atau kelalaian serta tindakan melawan hukum yang
dilakukan oleh karyawan atau personil dari PIHAK KESATU dan PIHAK KETIGA.
4. PIHAK KETIGA tidak bertanggung jawab terhadap semua limbah B3 yang belum
diserahkan kepadanya dan masih berada dibawah tanggung jawab PIHAK KEDUA.

PASAL 8
PENGALIHAN HAK
Hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan Perjanjian ini tidak dapat dialihkan oleh salah satu
Pihak kepada siapapun tanpa persetujuan tertulis dari pihak lainnya. Setiap Pihak yang menerima
pengalihan hak wajib untuk menyetujui secara tertulis untuk mengikatkan diri pada ketentuan
dalam Perjanjian ini secara keseluruhan tanpa ada yang dikecualikan.

PASAL 9
KERAHASIAAN
1. PARA PIHAK wajib merahasiakan hal-hal yang berhubungan dengan isi PERJANJIAN
dan segala dokumen, gambar-gambar, struktur-struktur informasi teknis maupun non teknis
yang berhubungan dengan kegiatan bisnis dan operasional PIHAK lainnya dan informasi
yang berhubungan dengan PERJANJIAN ini selama jangka waktu PERJANJIAN maupun
setelah PERJANJIAN ini berakhir.
2. PARA PIHAK dilarang sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat 1 dengan cara
memfotokopi, menyebarkan, membocorkan dan/atau memberitahukan kepada pihak lain,
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari PARA PIHAK.

PASAL 10
PENGAKIRAN PERJANJIAN
[8]
Pihak I Pihak II Pihak III
1. Selain karena telah berakhirnya jangka waktu perjanjian, maka perjanjian ini dapat berakhir
sebelum janga waktunya karena adanya pengakhiran yang diajukan oleh salah satu pihak
kepada pihak lainnya, apabila terjadi:
a. Adanya cidera janji/tidak dipenuhinya ketentuan-ketentuan dalam perjanjian ini oleh
salah satu pihak.
b. Adanya kondisi force majeure yang mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya
perjanjian ini.Untuk hal ikhwal pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud dengan
ayat (1) pasal ini, PARA PIHAK sepakat dan setuju untuk mengesampingkan
berlakuknya ketentuan pasal 1266 dan1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Indonesia.
2. PIHAK yang memutuskan Perjanjian ini, dapat memberitahukan kepada pihak yang terkait
dengan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender.
3. Apabila pada saat Perjanjian ini berakhir masih terdapat kewajiban-kewajiban yang belum
diselesaikan oleh masing-masing Pihak, maka ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian ini akan
tetap berlaku dan mengikat Para Pihak sampai diselesaikannya kewajiban tersebut oleh
masing-masing Pihak.

PASAL 11
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dengan force majeure dalam perjanjian ini adalah peristiwa-peristiwa atau
kejadian-kejadian diluar kekuasaan manusia termasuk kebijakan pemerintah aksi mogok
kerja, bencana alam (seperti gempah bumi, taufan, banjir besar, kebakaran besar,hujan deres
terus merus sehinggan menghambat pelaksanaan pekerjaan, tanah lonsor dll) wabah
penyakit, huru-hura, perang dan pemberontakan serta keadaan yang lainnya yang
berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dikualifikasikan sebagai preristiwa force
majeure sedemikian rupa sehingga menyebabkan tertundahnya atau terhalangnya masing-
masing pihak dalam melakukan kewajiban.
2. Bilamana terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini maka:
a. PARA PIHAK setuju bahwa Pihak yang tidak terkena force majeure tidak dapat
mengajukan tuntutan hukum apapun terhadap Pihak lain yang terkena force majeure.
b. PIHAK-PIHAK yang mengalami hal tersebut harus memberitahukan secara tertulis
kepada pihak lainnya, paling lambat 10 (sepuluh) hari kalender.
c. Pihak yang terkena Keadaan Memaksa wajib berusaha semaksimal mungkin untuk
memulai kembali pekerjaan dan/atau kewajiban lain dalam Perjanjian ini.

PASAL 12
KORESPONDENSI
Semua pemberitahuan dan surat-menyurat diberitahukan secara tertulis dan akan dianggap telah
cukup diberikan bila diserahkan secara pribadi atau dengan pos tercatat, biaya pos lunas atau

[9]
Pihak I Pihak II Pihak III
dikirimkan dengan telegram, telex, atau faksimili, ataupun e-mail ditegaskan dengan pos tercatat,
kepada PIHAK lain pada alamat sebagaimana tersebut dibawah ini:

1. PIHAK KESATU
RS CITAMA
Alamat : Jl. Pabuaran No.52, Pabuaran, Kec. Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat 16320
UP : Inten Wahyuningsi, Amd. KL
Telepon : 0877-7365-2081
Fax :-
E-mail : keslingrscitama@gmail.com

2. PIHAK KEDUA
PT ANUGERAH TRANS NUSANTARA

Alamat : Jl. Pejaten Barat No. 6, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
UP : Widya Wardhana (Mr)
Telepon : 0812-1945-3688
Fax :-
E-mail : widi.wardhana@pt.atn.co.id

3. PIHAK KETIGA
PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI
Alamat : Jl. Raya Rangkas Bitung Km. 6, Parakan, Jawilan, Serang, Banten
UP : Ilham
Telepon : 0838-0788-3890
Fax :-
E-mail :-

PASAL 13
DOMISILI DAN PENYELESAIAN SENGKETA N
1. PARA PIHAK sepakat bahwa terhadap setiap dan semua perselisihan yang mungkin timbul
sebagai akibat dari penafsiran dan/atau pelaksanaan perjanjian ini akan diselesaikan secara
musyawarah dan mufakat.
2. Apabila penyelesaian secara musyawarah untuk mufakat sebagaimana dimaksud ayat (1)
tidak tercapai, maka penyelesaian perselisihan akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
Jakarta Selaatan.

PASAL 14
PERUBAHAN DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

[10]
Pihak I Pihak II Pihak III
Dalam hal telah ditandatanganinya Perjanjian ini terjadi suatu perubahan peraturan perundang-
undangan yang secara material yang dapat mendatangkan kerugian kepada salah satu pihak,
maka Para Pihak sepakat untuk mengadakan perundingan kembali sehigga dapat menghilangkan
atau memperkecil kerugian yang diderita oleh salah satu pihak.

PASAL 15
KETENTUAN LAIN
1. Segala ketentuan dan syarat-syarat dalam pernajian ini berlaku serta mengikat bagi pihak-
pihak yang menandatangani, pengganti-penggantinya dan mereka yang memperoleh
keuntungan daripadanya.
2. Hal-hal yang belun diatur dalam perjanjian ini akan diatur dalam bentuk suatu amandemen
tersendiri dan ditandatangani bersama oleh dan antara PARA PIHAK atas dasar
musyawarah dan mufakat, serta merupakan bagian dari yang tidak dapat dipisahkan dari dan
mempunyai kekuatan hokum tetap yang sama dengan perjanjian ini.
3. Setiap perubahan/penambahan isi perjanjian ini akan mengikat pula apabila dinyatakan
secara tertulis dalam bentuk amandemen dan disetujui oleh para pihak, serta akan
mempunyai kekuatan hokum yang sama dengan perjanjian ini.

PASAL 16
PENUTUP
Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dan mempunyai kekuatan hukum yang
sama, dan ditandatangani diatas materai yang cukup oleh PARA PIHAK.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA


RS CITAMA PT ANUGERAH TRANS
NUSANTARA

Dr. Marisi Sihaloho, MARS PAYUDA B. RAGI


Direktur Direktur Utama

PIHAK KETIGA

[11]
Pihak I Pihak II Pihak III
PT WAHANA PAMUNAH LIMBAH INDUSTRI

IPE PRIYATNA
Direktur

[12]
Pihak I Pihak II Pihak III

Anda mungkin juga menyukai