PIHAK I PIHAK II
Dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama Rumah Sakit Rafflesia, yang
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA (Penghasil Limbah B3).
Dalam hal ini mewakili dan bertindak untuk dan atas nama PT. Dame Alam Sejahtera, yang
selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA (Pengangkut dan Pengumpul Limbah
B3).
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, secara bersama – sama selanjutnya disebut sebagai
“PARA PIHAK“.
Page 1 of 5
PARAF
PIHAK I PIHAK II
S.1022/VPLB3/PPLB3/PLB.3/12/2016
S.815/VPLB3/PPLB3/PLB.3/8/2017
S.378/VPLB3/PPLB3/PLB.3/4/2018
S./228/VPLB3/PPLB3/PLB.3/12/2018
S.1002/VPLB3/PPLB3/PLB.3/09/2019
SK.00133/AJ.309/1/DJPD/2018.
SK.503/01.3/01-P.1/2018
Sehubungan dengan hal – hal yang dinyatakan di atas, maka dengan ini PARA PIHAK sepakat
untuk mengadakan Perjanjian ini dengan kondisi dan syarat – syarat sebagai berikut :
Pasal 1
RUANG LINGKUP
PARA PIHAK sepakat bahwa pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA adalah
Pengangkutan dan Pengumpulan Limbah B3 dari PIHAK PERTAMA
, untuk diangkut, dikumpulkan dan diserahkan ke Pihak Pengolah dan Pemanfaat yang
memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Pasal 2
KEWAJIBAN DAN JAMINAN
Dalam melaksanakan isi Perjanjian ini PARA PIHAK sepakat akan melaksanakan
kewajibannya masing – masing dan saling memberikan jaminan – jaminan sebagai berikut :
I. PIHAK PERTAMA :
Page 2 of 5
PARAF
PIHAK I PIHAK II
b. Selama berada di lokasi PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib mengikuti peraturan
yang telah ditetapkan dan diberlakukan oleh PIHAK PERTAMA.
f. Bertanggung jawab penuh atas segala resiko yang mungkin timbul selama proses
pengolahan / pengumpulan / pemanfaatan limbah B3 yang ada di lokasi PIHAK
KEDUA dan menjamin tidak akan melibatkan PIHAK PERTAMA.
g. Setiap kemasan limbah B3 berupa drum dan jumbo bag atau yang sejenisnya tidak
dapat dikembalikan, kecuali ada kesepakatan pengembalian kemasan.
Pasal 3
FORCE MAJEUR
1. Yang dimaksud Force Majeur di dalam perjanjian ini adalah peristiwa – peristiwa atau
kejadian – kejadian di luar kekuasaan manusia, termasuk Kebijakan Pemerintah, aksi
mogok kerja, bencana alam (seperti gempa bumi, taufan, banjir besar, kebakaran besar,
Page 3 of 5
PARAF
PIHAK I PIHAK II
hujan deras terus – menerus yang menghambat pelaksanaan pekerjaan, tanah longsor,
dll ), wabah penyakit, huru – hara, perang dan pemberontakan, serta keadaan lainnya
yang berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dikualifikasikan sebagai peristiwa
Force Majeur, sedemikian rupa sehingga menyebabkan tertundanya atau terhalangnya
masing – masing pihak dalam melakukan kewajibannya.
2. Bilamana terjadi hal – hal sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal ini maka:
a. Pihak – pihak yang mengalami hal tersebut harus memberitahukan secara tertulis
kepada pihak lainnya, paling lambat 7 ( tujuh ) hari setelah kejadian.
b. Kedua belah pihak telah saling setuju dan dengan ini mengikatkan diri satu terhadap
yang lain untuk kemungkinan mengadakan Amandemen dari perjanjian ini.
3. Semua kerugian yang timbul yang dialami oleh salah satu pihak sebagai akibat terjadinya
Force Majeur bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya.
Pasal 4
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Segala perubahan dan/atau penambahan termasuk hal-hal yang belum diatur dalam
perjanjian ini akan diatur kemudian dalam Perjanjian Tambahan (Addendum maupun
Amandemen).
2. Selain karena telah berakhirnya jangka waktu perjanjian, maka perjanjian ini dapat
berakhir sebelum jangka waktunya karena adanya pengakhiran yang diajukan satu pihak
kepada pihak lainnya, apabila terjadi :
a. Adanya cidera janji / tidak dipenuhinya ketentuan – ketentuan dalam perjanjian ini
dan terhadap pihak yang melakukan cidera janji tersebut tidak memenuhi /
memperbaikinya dalam jangka waktu 30 ( tiga puluh ) hari kalender setelah
pemberitahuan diberikan.
Page 4 of 5
PARAF
PIHAK I PIHAK II
4. Untuk hak ikhwal pengakhiran perjanjian sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal
ini, para pihak sepakat dan setuju mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266
dan 1267 kitab Undang – Undang Hukum Perdata Indonesia, yaitu mengenai
diperlukannya keputusan dari Badan Peradilan untuk dilakukannya pengakhiran /
pembatalan, sehingga pengakhiran / pembatalan perjanjian cukup dilakukan secara
sepihak oleh masing – masing pihak.
5. Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur kemudian dalam
suatu Addendum yang merupakan bagian yang mengikat dan tidak terpisahkan dari
perjanjian kerjasama ini.
Pasal 5
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 1 ( satu ) tahun terhitung sejak tanggal
27 Mei 2020 sampai dengan 27 Mei 2021
2. Perjanjian ini dapat diperpanjang kembali, apabila dikemudian hari PARA PIHAK saling
setuju dan mufakat.
3. PARA PIHAK sepakat bahwa pengakhiran Perjanjian ini bisa dilakukan sewaktu - waktu
oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan 7 ( tujuh ) hari sebelumnya tanpa melalui
proses pengadilan seperti tercantum dalam pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang –
Undang Hukum Perdata.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli yang dibubuhi materai Rp. 6000 (enam ribu
rupiah), dicap Stempel Perusahaan, dan dipegang oleh masing-masing PIHAK serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi PARA PIHAK
Page 5 of 5