Anda di halaman 1dari 43

PENAPISAN ( SKRINING )

Hana Yuniarti,SKM.M.Kes
Jurusan Gizi Palembang

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


SKRINING
• Adalah usaha untuk mengidentifikasi
penyakit-penyakit yang secara klinis
belum jelas dengan menggunakan
pemeriksaan tertentu atau prosedur lain
yang dapat digunakan secara cepat untuk
membedakan orang-orang yang kelihatan
sehat tetapi mempunyai kemungkinan
sakit atau betul-betul sakit

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


Skrining …
1.Menyaring mana yang sakit & yang tidak sakit
: risiko & yang tidak punya risiko atau risiko
tinggi & risiko rensah.
2. Yang disaring adalah populasi sehat
3.Untuk mendeteksi tahap awal suatu penyakit
pada orang yang tampak sehat tp sebenarnya
menderita sakit tt yang dapat menimbulkan
masalah pada masyarakat .
4. Mengetahui penyakit sedini mungkin
5. Screening dilakukan bila penyakit tsb merupakan
Public Health Problem
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZIb

Sifat Screning
1.Merupakan deteksi dini penyakit menderita
tahap awal penyakit & melihat besarnya
masalah kesehatan.
2. Bukan merupakan alat diagnostik
3. Positif test akan mengikuti test diagnostik
atau prosedur untuk memastikan penyakit

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


Jenis penyakit yang tepat untuk
skrining
1.Penyakit SERIUS.
2. Pengobatan sebelum gejala muncul harus
lebih untung dalam pengertian mortalitas
dan morbiditas dibanding setelah gejala
muncul
3. Prevalensi penyakit preklinik harus tinggi
pada populasi yang di skrining

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


Tujuan Skrining
1. Umum : Mendeteksi penyakit sedini mungkin
sehinggga dapat menurunkan angka kesaki
tan & kematian dan meningkatkan kualitas
hidup.
2. Riset/survey
3.Perlindungan kesehatan Masyarakat.
4.Meningkatkan kualitas hidup

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


Tujuan
5.Untuk mendptkan mrk yg menderita sedi ni
mungkin shg dpt dg segera mempe roleh
pengobatan.
6.Untuk mencegah meluasnya penyakit dalam
masyarakat.
7.Untuk mendidik dan membiasakan masyara
kat untuk memeriksakan diri sedini mungkin.
8.untuk mendidik dan memberikan gambaran
kpd petugas kesehatan tentang sifat penyakit
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
dan untuk selalu waspada melakukan
pengamatan terhadap gejala dini.

9.Untuk mendapatkan keterangan epidemilogis


yg berguna bagi klinis dan peneliti.
contoh :
suatu penyakit bisa meluas melalui transfusi
darah. Secara teoritis berbagai kuman
penyakit dapat ikut serta berpindah dlm
proses transfusi darah itu adalah :

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


1. virus : hepatitis B,C dan D, human immunode
ficiency Virus ( HIV/AID ) herpes virus 2.
Bakteri : salmonella typhosa, rickettsia.
3. Parasit : Malaria.
Secara spesifik dapat digunakan untuk :
• Mengidentifikasi org2 dg kelompok
• Resiko Tinggi untuk mendapat penyakit
mis : * Peningkat kadar Cholesterol
drh Jantung korener. * Wanita umur
29 thn ke >
Karsinoma Serviks : * Pap smear
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
* Palpasi
ginekologis
Diagnosa Dini untuk
1. Mengetahui penyakit sedini-2nya pada saat

timbul gejala klinik = Symptoms

2. Mengetahui penyakit sedini-2nya sebelum


timbul gejala klinik = aSymptoms
PROSES PELAKSANAAN

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


kelompok org yg tampak sehat
tes

Hsl tes negatif hsl tes positf

pemeriksaan
diagnostik

hsl tes
hsl tes positif
negatif

pengobatan intensif

Jenis-jenis Skrining
1. Mass Screening :
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
skrining yang dilakukan pada seluruh
populasi.
mis: Screning pada seluruh masyarakat yang
berkunjung pada pelayanan kesehatan
2. Selctive Screening.
Hanya dilakukan pada proporsi tertentu de
ngan target berdasarkan populasi risiko Tujuan
Selective screening pada kelompok risiko tinggi :
mengurangi dampak negatif dari
screening
Misalnya :
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
* Pap’ smear screening pada wanita usia > 40
tahun untuk mendeteksi Ca Cervix.
*Mammography screening untuk wanita yang
punya riwayat keluarga menderita Ca
3.Single Disease Screening
*Hanya dilakukan untuk satu penyakit
*Mis: screening terhadap penferita TBC
*Lebih tertuju pada jenis penyakit
4.Multiphasic Screening.
* Untuk beberapa penyakit pd waktu satu
kunjungan waktu ttt.
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
* Sangat sederhana,mudah,murah diterima
secara luas
* Tujuan : Evaluasi kesehatan ; Asuransi

* Mis : Pemeriksaan Ca Disertai Pemeriksaan


Tekanan Darah , Gula Darah, kolesterol
5. case Finding : Cari Kasus
Evaluasi metode /alat skrining:
1. Sensitivitas 8.Validitas
2. Spesivitas 9. Yield
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
3. False positif
4. False Negatif
5. True Negatif
6. True Positif
7. Reliabilitas
Manfaat skrining
Kemungkinan penularan penyakit lewat darah
dimungkinkan oleh berbagai faktor yg terjadi
dalam proses transfusi darah. Faktor- faktor

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


itulah ygmendorong perlunya penyaringan,
dimana al :
1. Darah merupakan media yg sangat baik untuk
kehidupan kuman.
2. Tidak dpt dipercaya bahwa seorang donor yg
sehat fisik tdk mengandung kuman penyakit
menular. Berbagai kuman bisa berada dlm da
rah namun tdk menyebabkan orang donor
nyata sakit
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
3. Seorang penerima darah (recepient ) tidak ha
nya terpapar oleh satu donor tetapi umumnya
lebih dari satu donor.Rasio pemakaian darah
se kitar 3 unit per orang, artinya untuk satu
pende rita rata-rata menerima 3 unit atau 3
orng donor
Makin berat penyakit seorg resepien tentu
akan semakin banyak darah yg dibutuhkan.

terimakasih
Penerapan
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
Penapisan/Skrining Gizi
Hana Yuniarti,SKM.M.Kes
Jurusan Gizi Palembang

Dalam menentukan jenis alat pemeriksaan


yang akan di pilih untuk screening test perlu :
•1. Validitas Value
•2. Predictive Value.
Alat skrining:
Definisi VALIDITAS : VALIDITY ( ACCURACY )

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


~ Sejauh mana ketepatan & kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsinya. ~
Kemampuan dr alat ukur u/ mencapai tuju
an pengukuran yg dikehendaki dgn tepat. ~
Hrs memberikan gabaran yg cermat menge
nai data & memperlihatkan perbedaan yg
sekecil-kecilnya.
Validitas
• Kemampuan dari suatu pemeriksaan /test
untuk menentukan individu mana yang
mempunyai penyakit ( tidak normal ) dan
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
individu mana yang tidak mempunyai penyakit
( normal )
• Biasanya 2 indikator yang diukur untuk menilai
unsur dari Validitas yaitu :
1. Sensitivitas
2. Spesifisitas
Sensitivitas
kemampuan suatu test untuk mengidentifikasi
secara benar orang-orang yang mempunyai
penyakit.
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
Persentase dari mereka yang sakit yang
kemudian dinyatakan Positif oleh test

SPESIFISITAS
Kemampuan dari suatu pemeriksaan untuk
mengidentifikasi secara benar orang-orang
yang tidak mempunyai penyakit
Persentase dari mereka yang tidak sakit yang
kemudian dinyatakan Negatif oleh test
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
• Secara ideal,hsl tes untuk uji tapis hrs 100
% sensitif dan 100 % spesi fik,tetapi dlm
praktek hal ini tdk pernah ada dan biasa
nya sensitivitas berbanding terbalik degan
spesivitas. Misal nya bila hsl tes mempu
nyai sensitivitas tinggi,akan diikuti oleh
spesivitas yg rendah
• Hal ini tampak jelas pada test yg menghasilkan
data kontinu spt:
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
1. kadar Hb
2. Tekanan darah 3. serum kolesterol

Hasil screening Test :


1. Positif : * True Positif * False Positif
2. Negatif : * True Negatif * False Negatif
• True Positif : Meraka Yang sakit dan dinyata
kan positif berdasarkan hasil test

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


• False Positif : Mereka yang tidak sakit tetapi di
nyatakan positif berdasarkan ha
sil test
• False Negatif :Meraka Yang sakit dan dinyata
kan Negatif berdasarkan hasil test
• * True Negatif: Mereka yang tidak sakit tetapi di
nyatakan Negatif berdasarkan ha
sil test
• Predictive Value : Probalitas sakit terhadap
sua tu hasil
pemeriksaan/test.
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
• Positif Predictive Value :
Persentase dari mereka dengan hasil test po
sitif yang benar-benar sakit.
• Negatif Predictive Value :
Persentase dari mereka dengan hasil test
Ne gatif dan tidak mempunyai
penyakit.
CONTOH : TABEL CARA MENGHITUNG TESTSCREENING

TEST/HASIL POPULASI JUMLAH


TEST SAKIT TIDAK SAKIT

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


A B
POSITIVE TRUE POSITIVE=TP FALSE POSITIVE=FP TP+FP

C D
NEGATIVE FALSE NEGATIVE =FN TRUE NEGATIVE = TN FN+TN

A+C B+D
• utk mengetahui apakah hsl test yg (-) atau (+)
berkaitan ada/tidak nya penyakit adalah dengan
melihat : Predictive Value : Probalitas sakit
terhadap suatu hasil pemeriksaan/test
* Positif Predictive Value (PPV) Probabilitas
dimana seseorag dengan hasil yg + akan
terkena penyakit yang spesifik.

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


* Negatif Predictive Value(NPV) Probabilitas
dimana hasil testnya – akan mengiden
tifikasi secara akurat “ seseorag yang tidak
terkena penyakit”
• Hubungan antara Se dan Sp
Bila sensitivitas meningkat spesitifitas
menurun.
Test dikatakan Valid :
Bila test dapat memprediksi secara sempur
na atau secara benar.

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


Dimana semua yang positif berdasarkan
screening test adalah benar-benar sakit.
Dimana semua yang negatif berdasarkan
screening test adalah benar-benar sehat

•terimakasih
• Penerapan
Penapisan/Skrining Gizi

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


Hana Yuniarti,SKM.M.Kes
Jurusan Gizi Palembang

• a = “True Positif “ (= Menderita peyakit


& diagnostik + )
• b = “ False Positif “(= Tak menderita pe
nyakit tapi diagnostik + )
• c = “ False Negatif “(= Menderita penya
kit tapi diagnostik - )
• d = “ True Negatif “( = Tak menderita pe
nyakit dan diagnostik - )
Dengan menggunakan tabel diatas Se & Sp dapat
dihitung :
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
• TP A
• Sensitifitas = ----------- X 100 % = ------------ X 100 %
TP+FN A+C
TN D
Spesifitas = --------------- X 100 % = ------------- X 100 %
FP + TN B + D

PPV = TP NPV = TN
----------- ----------------
TP + FP FN + TN

Suatu alat dikatakan Akurat ( Validitasnya ) apabila :


a) Terdapat keseimbangan antara nilai Se dan Sp
b) Kedua nilai tsb cenderung ( mendekati nilai 1 )
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
• Contoh1: Ditemukan 150 org positif menderita dan
45 org positif benar, 10 org positif semu, 5
org negatif semu dan 90 org negatif benar.
_______________________________________________
Keadaan Penderita
Hasil Tes -----------------------------
Sakit Tdk Sakit JUMLAH
_______________________________________________
Positif 45 10 55
Negatif 5 90 95
_______________________________________________
JUMLAH 50 100 150
______________________________________________
Se = 45/ 50 X 100 % = 90 % Sp = 90/100X 100 % = 90 %
PPV = 45/ 55 X 100 % = 82 % NPV = 90/95 X 100 % = 95 %
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
• Contoh 2 : Screening test mengukur TB ibu hamil yang
• datang ke Puskesmas. Bila TB < = 146 cm
• bumil punya risiko panggul sempit saat melahirkan perlu
SC.

SECTIO CAESAREA
TINGGI TOTAL
Operasi Tidak Operasi
BADAN
< 146 cm 19 182 201
> 146 c, 2 419 421
21 601 622
• Se = 19/21 x 100 % = 90,5 %
Screening dg pemeriksaan TB Bumil < 146 cm,
Mengidentifikasikan 90,5 % bumil yang operasi
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
• Sp = 419/601 x100 % = 69.7 %
Screening dg pemeriksaan TB Bumil > 146 cm,
dapat Mengidentifikasikan 67,7 % bumil yang
tidak dioperasi.
• CONTOH 3 : SKRINING GULA DARAH
ASSUMSI : Prevalence = 5 %
Populasi = 10.000
Tes gula darah pada pasien DM dengan Se = 70 %
dan Sp = 80 %. Hitung Berapa Se, Sp ?

Disease
Prevalensi TOTAL
sakit Tidak sakit
test
Positive 70 % ? ?
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
Negative ? 80 % ?
prevalensi sisa populasi
Contoh 4:
Populasi 10.000 orang.Dilaksanakan pemeriksaan
gula dalam air seni 15% populasi hasil ( + ). Pada
populasi tsb dilakukan pemeriksaan Gula darah .
850 orang dengan (gula darah ) > normal
600 orang Urine ( + ). Pertanyaannya :
a.Bila gula darah yg lebih dipercaya,Berapa Se & Se
pemeriksaan urine ?
b.Bila pemeriksaan Urine yg lebih dipercaya.Be
rapa Se & Sp pemeriksaan gula darah ?
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
1. Gold Standar = Gula darah
Gula Darah
Urine
Positive Negative TOTAL
Positive ? ? ?
Negative ? ? ?
? ? 10000
Sensitivitas =
Spesifitas =
2. Gold Standar = Urine
Urine
Gula
Darah Positive Negative TOTAL
Positive ? ? ?
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
Negative ? ? ?
? ? 10000
Sensitivitas =
Spesifitas =
• RELIABILITAS ~> Reliability } rely
} ability
( Precision ) ~> Keterpercayaan
~> Keterandalan
~> Keajekan
~ > Kestabilan, konsistensi
Pengertian :
Hasil pengukuran dpt dipercaya apabila beberapa x
pelaksanaan p’kuran thdp klpk subjek yg sama dan “ hsl
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
yg di peroleh “ relatif sama “, selama aspek yg di ukur
dlm diri subjek memang belum berubah. Relatif sama
: tetap adanya toleransi thdp perbedaan2 kecil diantara
hsl bbr kali penguku ran. Jika perbedaan besar dr wkt-ke
wkt ~> tdk dipercaya & sbg tdk reliabel.

• Pengertian :
Reliabilitas “ alat ukur “ dan Reliabilitas “ hasil ukur “
penggunaannya msg-2 perlu diperhatikan.

*) Reliabilitas alat ukur erat berkaitan dengan masalah


“ eror pengukuran “ ~~> Sejauh mana Inkonsistensi
hsl pengukuran terjadi
pada subjek yg sama.

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


*) Reliabilitas Hasil ukur erat berkaitan dg eror dalam pe
ngambilan “ sampel “ ~~> Inkonsistensi hsl ukur bila
pengukuran dilakukan ulang pd
individu yg berbeda.
• Pemeriksaan screening yang reliable adalah pe
meriksaan yang memberikan hasil KONSISTEN
• Pemeriksaan ini dilakukan lebih dari satu kali pada
individu yang sama dan dalam kondisi yang sama
• Ukuran Reliabilitas yang umum :
“Persen of Agreement “ = TP + TN
-------------------- X 100 %
TP+TN+FP+FN
2 faktor yang mempengaruhi hasil Konsisten:
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
1.Variasi dalam metode :
* variasi dalam pemeriksaan : tergantung stabilitas
reagen yang dipakai .
* Variasi dalam subjek sendiri : variasi biologis dari
ndividu
mis : Pengukuran suhu tubuh pengukuran
pagi tak sama dengan siang atau malam
2. Variasi observer
Inter Observer :
Dua radiologis dapat memberikan interpretasi
yang berbeda dari satu “ X ray photo “
Variasi Intra Observer :

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


satu observe dalam membaca hasil, bisa memberikan
hasil yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula
mis: membaca hsl X Ray photo interpretasi beda 2
bila dibaca oleh 1 observer pd waktu yg beda Dapat di
perkecil dengan :
1. Standarisasi prosedur-2
2. Latihan Intensif dari observer
3. Pengecekan secara periodik thdp observer
4. Menggunakan 2 atau lebih observer yg bekerja
sendiri2
• YIELD : Hasil dr suatu tes adalah jumlah kasus •
yg dahulu tdk diketahui & sekarang diketahui
Faktor yg mempengaruhi :
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
1. Sensitifitas dari alat tes ~> rendah akan dihasilkan
banyak negatif semu yg berarti banyak penderita yg
tdk terdiagnosis
2. Prevalensi dr penyakit yg tdk dikenal ~> tinggi akan
meningkatkan yield, terutama penyakit-penyakit
kronis spt tbc, karsinoma, hipertensi dan DM.
3. Prevalensi penyakit yg rendah tes apapun ( spesifik )
hasilnya banyak false positif ~> org tdk sakit diperiksa.
4. Sikap penduduk dgn kesadaran dan menerima
pengadaan tes shg kemungkinan banyak penyakit
tanpa gejala yg dpt terdeteksi ~~> yield akan
meningkat

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI


Jawaban
Gula Darah
Urine
Positive Negative TOTAL
Positive 600 900 1500
Negative 250 8250 8500
850 9150 10000
Urine
Gula
Darah Positive Negative TOTAL
Positive 600 250 850
Negative 900 8250 9150
SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI
1500 8500 10000
Diabetes

Pemeriksaan 2 + 1
gula darah -

350 225
1900
0
Net se gabungan memakai
Kedua pemeriksaan tersebut diatas = -------------
500

Net sp gabungan memakai 7500+ 1710


Kedua pemeriksaaan tsb di atas = --------------------
9500

SKRINING/ HANA/ JUR.GIZI

Anda mungkin juga menyukai